Bab, 7. Akal bulus Andre.

"Janji yang kau semat, hanya sekedar pemanis mulut. Lidah tak bertulang, takkan patah saat berdusta.

Dan, sejak dustamu tersingkap perlahan hati melangkah jauh, menghilangkan bayang diri. Biarlah dustamu, terbawa angin dan tersibak oleh awan."

"Laura...!" teriakan Bu Maya memecah pagi yang masih berembun. Bu Maya heran, biasanya saat pagi begini Laura telah sibuk di dapur. Mengapa juga menantu sialan itu masih berkurung dikamarnya.

Tok!

Tok!

Tok!

Bu Maya menggedor pintu kamar putranya. Yang muncul malah Andre, dengan mata berat dan menguap panjang.

"Ada apa sih, Bu. Pagi-pagi sudah berisik!" ucap Andre seraya mengusap matanya yang berat.

"Mana istri kamu, kenapa belum juga bangun dan sibuk di dapur."

"Alah, Ibu. Sekali-sekali ibu yang masak kenapa sih. Luna aja yang ibu bangunkan buat masak."

"Ya, ampun Andre, kamu ini kenapa? Bisa-bisanya kamu suruh ibu yang mengurus dapur. Kamu itu kesambet apa, semalam." Bu Maya menatap tajam putranya sekaligus heran.

"Aku tidak apa-apa, Bu. Tapi mulai hari ini, sebaiknya ibu gantian yang mengurus dapur."

"Durhaka kamu sama ibu ya, Andre. Tega kamu menyuruh ibu yang mengurus dapur."

"Bu, selama ini juga, Laura yang lakukan. Mulai hari ini, Laura akan ikut mengurus, kafe."

"Kamu ini kenapa sih, Andre? Jangan membuat ibu bingung," Bu Maya masih shock mendengar setiap kata yang keluar dari mulut, Andre.

Bagaimana bisa putranya mendadak takut dan patuh pada istrinya.

"Ibu, 'kan bisa minta bantuan, Irina. Tamu benalu itu harusnya tau diri juga, Bu. Jangan seenaknya seolah jadi bos dirumah orang," celetuk Laura dari belakang Andre.

Mata Bu Maya membulat, menentang Laura. Lalu beralih ke Andre, mohon penjelasan apa yang telah terjadi sebenarnya. Tapi Andre melengos. Pura-pura tidak paham apa yang maksud pandangan ibunya.

"Andre! Apa-apaan ini?"

"Sudahlah, Bu. Tidak ada salahnya Ibu dengar ucapan Laura. Aku mau lanjut lagi tidur, Bu." Andre menutup pintu kembali. Membuat Bu Maya bengong.

Bukan hanya Bu Maya yang heran. Irina yang tanpa sengaja mendengar perbantahan antara ibu dan anak itu, juga kaget. Karena Andre lebih menuruti Laura ketimbang ibunya sendiri.

"Ada apa, Bu?" tanya Irina saat Bu Maya melintas didepan kamarnya.

"Eh, Irina. Kamu sudah bangun, ya. Kebetulan sekali, bantu ibu memasak, ya. Entah kenapa, Laura mogok memasak. Anehnya, Andre malah membela istrinya itu," sungut Bu Maya tidak dapat menahan kekesalan hatinya.

"Maaf ya, Bu. Irina juga tidak bisa bantu, Ibu." ucap Irina. Irina paling malas berurusan dengan dapur.

"Tidak apa-apa, biar ibu saja," Bu Maya segera berlalu dengan hati dongkol. Bu Maya tidak menduga kalau Irina menolak membantunya.

Menyesal juga ujung- ujungnya mengundang Irina ke rumahnya. Kalau bukan karena ingin menyakiti menantunya, Bu Maya tidak akan mengundangnya ke rumah.

Yang paling buat kesal, kenapa Andre tiba-tiba saja berubah dan membela istrinya.

Apa pula maksud Andre, mulai hari ini, Laura akan ikut mengelola kafe? Hei, itu berarti Laura akan ikut Andre bekerja.

Astaga! Apa sih maksud menantunya itu. Apakah Laura juga akan memegang kendali keuangan di rumah ini? Kenapa Andre bisa menurut begitu saja. Apa sebenarnya rencana Andre, membela istrinya?

Bu Maya benar-benar pusing, akan ulah Andre yang diluar dugaannya.

Saat di meja makan.

Semua berkumpul untuk sarapan. Tidak terkecuali Irina. Dengan pongahnya dia duduk didekat Andre. Mengambil piring dan menyendokkan nasi kepiringnya berserta lauknya. Memberikannya ke Andre, dengan senyum yang sengaja dibuat menggoda

Laura hanya diam melihat tingkah, Irina. Laura yang sedang menyuapi Bobby, makan. Membiarkan saja sejauh mana Irina akan bertindak.

"Maaf, biar Laura saja yang mengambil nasiku." Tolak Andre seraya mendorong piring itu dari depannya. Irina cemberut atas penolakan itu. Bu Maya, juga tidak menyangka Andre, menolak.

"Kamu kenapa sih, Dre. Laura 'kan lagi menyuapi, Bobby. Kok malah ditolak nasi dari Irina."

"Biar Laura saja yang buatkan, Bu. Iya 'kan sayang," ucap Andre lembut dan memamerkan senyumnya sehingga wajah tampannya makin bersinar.

Bu Maya sampai bengong melihat Andre. Belum pernah dia melihat putranya tersenyum semanis itu pada Laura.

Tapi, Laura hanya bersikap biasa saja, menanggapi Andre. Laura menyendokkan nasi beserta lauknya ke piring, Andre.

"Makasih ya, sayang."

"Iya, sama-sama."

Melihat kemesraan yang sengaja dipamerkan oleh, Andre. Mau tak mau, membuat hati Irina panas seolah terpanggang.

Baru semalam dia dan Andre berbagi hasrat, tetiba pagi ini sikap Andre berubah dingin. Bahkan menolak nasi yang dia tawarkan. Sementara sikapnya pada Laura, istri yang tak di anggap itu malah berubah mesra.

"Andre, uang bulanan untuk keperluan dapur, sepertinya kamu lupa ya, mengasihnya sama Ibu." Bu Maya mengingatkan Andre, karena biasanya Andre memberikan setiap pertengahan bulan.

"Maaf Bu, sudah aku serahkan pada Laura. Ini untuk sekedar pegangan ibu, saja." Andre menyerahkan amplop berwarna coklat.

Bu Maya kembali terkejut oleh ucapan Andre. Bu Maya membuka amplop coklat itu dan melihat uang didalamnya.

"Hanya segini, Andre?" beliak Bu Maya dengan suara tertahan.

"Iya, Bu. Itu sudah lebih dari cukup. Hanya sebagai pegangan untuk ibu." Andre menjelaskan. Namun, Bu Maya tidak terima perlakuan putranya itu.

"Kamu setega itu pada Ibu, Dre? Apa yang telah istrimu itu lakukan sehingga kamu berubah dalam semalam!" ucap Bu Maya setengah menjerit.

"Oh, ibu mau tau, ya? Apa perlu aku jelaskan juga?" ucap Laura datar.

"Cukup, Laura. Kamu tidak perlu lakukan itu, atau perjanjian kita batal." cegah Andre agar Laura tidak membuka rahasianya semalam.

"Baiklah, sikapku tergantung kalian memperlakukan aku. Selebihnya terserah."

"Tunggu dulu! Ada apa dengan kalian? Apa maksudnya perjanjian, kalian membuat perjanjian apa?" tuntut Bu Maya heran sekaligus bingung.

"Jika aku dan Andre bercerai atau Andre menceraikan aku. Rumah dan kepemilikan kafe mutlak milikku. Jadi, Bu, mulai dari sekarang berhentilah untuk mengacau rumah tanggaku. Jika tidak. Ah, sebaiknya untuk point selajutnya biar Andre saja yang menjelaskan pada, Ibu." ucap Laura datar.

Wajah Bu Maya berubah pias, beliau begitu kaget mendengar ucapan Laura.

"Apa betul begitu, Andre?" delik Bu Maya menatap tajam ke arah putranya. Berharap apa yang dibilang Laura adalah bohong.

Setaunya, kafe itu adalah milik putranya. Karena memang dialah yang merintisnya dari nol. Siapa sangka ternyata Andre dan menantunya memiliki perjanjian itu.

Kenapa Andre tidak pernah cerita selama ini?

"Tidak, Dre. Kamu pasti bohong dengan perjanjian itu. Bagaimana kamu bisa ditipu oleh istrimu yang kampungan itu!

Kamu ceraikan saja dia, Dre!" ucap Bu Maya kalap.

"Cukup Bu, Ibu harus tahan semua ucapan, Ibu. Jangan memperkeruh masalah Bu." Andre berucap tegas. Bu Maya hanya bisa melotot. Benar-benar tidak bisa menerima setiap ucapan Andre. *****

Terpopuler

Comments

Jumiah

Jumiah

dh tau suami gk ad baik2nya ...
padaha sudah ad bukti ...
kesempatan untuk meusir suami laknat sepeeti itu ,cinta jua gk buat ap lg di pertahan kan ...

2025-03-18

1

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

biar pengacara yg bertindak Laura. 🥰🥰🥰🥰

2024-03-22

0

Elly Sari Narulita

Elly Sari Narulita

mertua ngga tau diri...ihhhhss

2024-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketahuan.
2 Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3 Bab. 3. Irina.
4 Bab. 4. Suami Laknat.
5 Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6 Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7 Bab, 7. Akal bulus Andre.
8 Bab, 8. Perubahan Laura
9 BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10 Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11 Bab 11. wajah Bebal Irina.
12 Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13 Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14 Bab, 14. Panik
15 Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16 Bab 16. Pembalasan Laura
17 Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18 Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19 Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20 Bab 20. Sebuah keputusan
21 Bab 21. Sesal
22 Bab 22.
23 Bab 23. Terpuruk
24 Bab 24. Rencana jahat Andre.
25 Bab 25. Penculikan yang gagal.
26 Bab, 26. Masa lalu, Mark
27 Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28 Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29 Bab 29.
30 Bab 30. Insiden bulan madu.
31 Bab 31. Kisah dari masa lalu
32 Bab, 32. Resah yang menyergap.
33 Bab 33. Arumi
34 Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35 Bab, 35. Keraguan.
36 Bab 36. Jujur.
37 Bab, 37.
38 Bab 38. Ratih.
39 Bab 39. Akal bulus Ratih.
40 Bab 40.
41 Bab 41.
42 Bab 42. Ratih diusir.
43 Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44 Bab 44. Pembalasan Ratih.
45 Nab 45. Laura koma.
46 Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47 Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab, 51.
52 Bab 52
53 Bab, 53.
54 Bab, 54
55 Bab 55
56 Bab 56.
57 Tangan kasar suamiku.
58 Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59 Bab 58
60 Bab 59. Andre vs Mark
61 Bab 60.
62 Bab, 61.
63 Bab 62.
64 Bab 63. Permintaan Andre.
65 Bab 64.
66 bab 65
67 Bab 66.
68 Bab 67
69 Bab 68.
70 Bab 69
71 Bab, 70
72 Bab, 71
73 Bab, 72
74 Bab 73.
75 Bab 74
76 Bab 75.
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78.
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Ketahuan.
2
Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3
Bab. 3. Irina.
4
Bab. 4. Suami Laknat.
5
Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6
Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7
Bab, 7. Akal bulus Andre.
8
Bab, 8. Perubahan Laura
9
BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10
Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11
Bab 11. wajah Bebal Irina.
12
Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13
Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14
Bab, 14. Panik
15
Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16
Bab 16. Pembalasan Laura
17
Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18
Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19
Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20
Bab 20. Sebuah keputusan
21
Bab 21. Sesal
22
Bab 22.
23
Bab 23. Terpuruk
24
Bab 24. Rencana jahat Andre.
25
Bab 25. Penculikan yang gagal.
26
Bab, 26. Masa lalu, Mark
27
Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28
Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29
Bab 29.
30
Bab 30. Insiden bulan madu.
31
Bab 31. Kisah dari masa lalu
32
Bab, 32. Resah yang menyergap.
33
Bab 33. Arumi
34
Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35
Bab, 35. Keraguan.
36
Bab 36. Jujur.
37
Bab, 37.
38
Bab 38. Ratih.
39
Bab 39. Akal bulus Ratih.
40
Bab 40.
41
Bab 41.
42
Bab 42. Ratih diusir.
43
Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44
Bab 44. Pembalasan Ratih.
45
Nab 45. Laura koma.
46
Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47
Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab, 51.
52
Bab 52
53
Bab, 53.
54
Bab, 54
55
Bab 55
56
Bab 56.
57
Tangan kasar suamiku.
58
Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59
Bab 58
60
Bab 59. Andre vs Mark
61
Bab 60.
62
Bab, 61.
63
Bab 62.
64
Bab 63. Permintaan Andre.
65
Bab 64.
66
bab 65
67
Bab 66.
68
Bab 67
69
Bab 68.
70
Bab 69
71
Bab, 70
72
Bab, 71
73
Bab, 72
74
Bab 73.
75
Bab 74
76
Bab 75.
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78.
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!