See You Soon Mama Papa, Welcome kebebasan

"Seru banget ngobrolnya" Ucap Papa Jaka yang tiba-tiba datang.

"Papa kapan pulang?" tanyaku

"baru aja." jawab papa sambil duduk

"mama sama papa Shandi mana pa?" Tanya elang

"Baru beli es dawet di depan, katanya gerah mau yang seger" jawab papa Jaka

"Dasar" Jawab elang sambil menggelengkan kepalanya

"Udah makan kalian?" tanya papa Jaka

"Udah pa, di masakin Mila. enak banget masakannya" Jawab elang

"di masakin yang mana tuh lang? Mie atau telur? hahahahaha" tanya papa diakhiri dengan tawa.

"Mie telor pa" Jawab elang

"Sudah papa duga" ucap papa

"Chef mila kita ini memang sangat kompeten dalam membuat mie telur" Ucap papa.

"ha ha ha ha ha" elang hanya tertawa mendengar perkataan papa.

"bener kan yang papa bilang tempo hari pas kita ngopi" ucap papa jaka

"kapan kalian ngopi?" Tanyaku kaget

"sering ya lang" jawab papa

"Iya pa" jawab elang

"Papa hari ini pulang ke Bandung, berangkat jam 2 an biar nggak macet-macetan di jalan menuju tol. titip Mila ya lang. Mila itu satu-satunya bagi papa dan mama" Ucap papa

"Bimbing mila dengan kasih sayang, jangan pernah bentak dia sekalipun dia salah, ajari dia di jalan yang baik, papa percayakan mila ke kamu. Fokus kuliah ya kalian. Udah pacaran halal enak mau ngapain aja. nggak takut ada yang gimana-gimana" Ucap papa jaka lagi

"Papa sama mama bakal sering-sering nengokin kalian kesini. paling lama sebulan sekali lah. akan kami usahakan kompak bareng-bareng kesini demi kalian. tapi, kalian harus akur dan baik-baik" Ucap papa jaka lagi.

"iya pa, santai ajalah. kaya sama siapa aja loh papa ini. Elang kan sekarang anak papa juga." jawab elang meyakinkan papa

"nggak usah sering-sering kesini nggakpapa pa. biar mila sama elang aja yang pulang. mila tau papa Jaka, papa sandi, mama kinar sama mama lesta itu sama-sama sibuk. lagi pula mila sama elang udah sah, jadi mama sama papa nggak usah khawatir" ucapku agar mereka tidak sering datang.

"nggakpapa mila, papa juga sering ada proyek ke Jogja kok. nanti kalau pas ada proyek disini, papa akan menyempatkan waktu buat nemuin kalian yaa" Ucap papa Shandi yang tiba-tiba datang.

obrolan masih berlanjut hingga tiba waktunya mereka harus berpamitan.

"Kami pamit dulu ya nak" Ucap mama lesta sambil menciumku bergantian dengan mama Kinar. sedangkan papa jaka dan papa Shandi bergantian memeluk Elang.

"hati-hati dijalan mama papa semua" Ucapku sambil melambaikan tangan pada mereka yang sudah berada di dalam mobil.

tak lama kemudian, mereka berangkat meninggalkan kami.

"See you soon mama papa, welcome kebebasan" teriakku sambil melambai-lambaikan tanganku ke arah mobil mereka yang sudah tak terlihat lagi.

"happy ever after elaaaaaang" teriakku seperti orang gila. Elang tak menjawab apa yang aku katakan, ia hanya berjalan meninggalkan aku dengan tingkah gilaku karena malu.

"Lang, udah waktunya pindahan" Ucapku

"Iya ini mau packing" Jawabnya sambil masuk ke kamar dan mengemas buku serta beberapa pakaian yang sering ia gunakan.

"jangan semuanya. ribet pindahannya nanti kalau mama sama papa tiba tiba Dateng" Ucapku

"biar nggak mencurigakan kamu juga packing" Jawabnya

"pindah kemana?" tanyaku

"kamar mama Kinar sama papa jaka lah" Jawab elang

"ngapain?" tanya elang?

"Biar kalau tiba-tiba mereka dateng, kamu bisa jawab bosen sama suasana kamar. makanya pindah belajar ke kamar mama sama papa. bisa juga bilang kangen, makanya di kamar itu" Jawab elang.

"Astaga, pintarnya suamiku" Jawabku pada elang dan mulai ikut mengemasi beberapa buku untuk ku pindahkan ke kamar mama Kinar dan papa Jaka.

*Malam harinya*

"Akhirnya tidur di kasur, nggak di sofa lagi" Ucap elang saat merebahkan tubuhnya di kasur.

"Aneh yaa, tidur sendiri setelah dua Minggu lebih terbiasa tidur bedua" Ucapku dan Elang dari kamar kami masing-masing sambil melihat langit-langit kamar kami.

"sadar Mila, sadar! ini bukan pernikahan sungguhan walaupun Sah dimata hukum dan agama. ini hanya pernikahan ilusi, jangan sampai kamu jatuh hati sendiri, nanti sakit" Ucapku dalam hati sambil melihat sofa kosong yang biasa di tiduri oleh elang.

sedangkan disisi lain, elang mulai mengingat satu persatu kebodohan Mila yang membuatnya jengkel namun juga terasa lucu.

"manusia itu" Ucap elang sambil senyum-senyum sendiri di kamarnya. tiba-tiba ponsel elang berbunyi, sebuah pesan dari Papa Jaka.

"Lang, Jaga Mila ya. Papa titip Mila" Tulis papa jaka.

"Iya Pa, mana ada suami yang nggak jagain istrinya" balas Elang yang tak menerima balasan lagi.

Minggu-minggu padat awal perkuliahan sedang kami jalani. hampir dua Minggu aku tidak bertegur sapa dengan elang. kami hanya berkirim pesan seadanya untuk saling mengabari, itupun hanya satu atau dua pesan perhari. Kami bagaikan dua orang asing yang tinggal dalam satu atap.

"Mil, gua pulang telat lagi. gua mau daftar beberapa kegiatan kampus. ada jurnalistik, olahraga sama organisasi kampus himpunan mahasiswa" Tulis elang

"Elang, ngapain sih pulang telat terus. jangan-jangan karena ada gebetan baru" Ucapku setelah membaca pesannya.

"Gua isengin ah" Ucapku sambil membuka grub keluarga tanpa membalas pesan elang.

"MAMA!! PAPA!! SETELAH KALIAN PULANG KE BANDUNG, ELANG JADI PULANG MALAM TERUS! IZIN KUNCIIN PINTU RUMAH YA MAH PAH KALAU ELANG JAM 10 BELUM SAMPAI RUMAH" tulisku di grub keluarga

setelah pesan itu terkirim, elang mengirimiku pesan "Iseng banget sih lu jadi manusia"

"hahahahahaha" balasku

"Elang, berorganisasi itu baik dan sangat boleh, tapi tahu batas" Balas papa Shandi

"Kasian Mila lang kalau kamu terlalu berlebihan dalam menyibukkan diri. mila itu istri kamu yang butuh perhatian" Tulis mama Elang.

"nggakpapa mbak, mas, mereka kan baru awal masuk. ini Mila cuma kangen karena kurang perhatian pasti, terus dia cari gara-gara sama elang biar elangnya cepet pulang" Tulis mama Kinar

"Iya istriku sayang, aku pulang cepet yaa hari ini. Padahal kan udah bilang kumpul temen organisasi. Anak perempuan mama sama papa emang sebucin itu sama elang. Jangan mikir yang aneh-aneh deh sayang, nggak mungkin aku berhianat sama janji suci pernikahan yang aku ucapkan sendiri secara sadar" Tulis elang di grub itu.

"Taik emang taik elu taik sangat taik ah taik" Tulis elang dalam pesan singkat pribadi

setelah membaca pesan itu, aku menelepon elang hanya untuk sekedar menertawakannya lalu kembali menutup telponnya.

"awas mila, tunggu pembalasan gua" ucap elang dalam hati setelah mendengar suara tawaku lalu menutup telpon begitu saja

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!