malam semakin larut, kami kembali ke rumah setelah capek jalan-jalan dan puas makan malam.
"Lang" panggilku
"iya?" jawab elang
"menurutmu jodoh itu apa sih?" tanyaku
"jodoh itu pasangan hidup yang di pertemukan dalam akad nikah" jawab elang
"lalu, apakah semua yang menikah itu sudah pasti jodoh sekalipun pernikahan itu terjadi karena perjodohan?" Tanyaku yang mulai risau dengan status pernikahan ini
Elang hanya terdiam tanpa menjawab apapun. Baru kali ini aku melihatnya seakan berfikir sedalam itu.
"kenapa sih lu? kekenyangan? tumben yang di bahas hal berbobot dan serius" tanya elang setelah beberapa lama terdiam.
"gua lagi risau sama status gua" jawabku
"risau kenapa?" tanya elang
"mau di sembunyiin se rapat apapun, status pernikahan kita lama lama pasti bakal di ketahui" Jawabku
"udah lah nggak usah mikirin hal yang belum tentu terjadi. sekarang jalani aja apa yang ada di depan" jawab elang menenangkan aku
"Tapi kan lucu lang, yang lain masih pacaran, masih lajang sedangkan kita udah nikah. Nikahpun bukan karena keinginan kita." Jawabku yang semakin galau
"kalau ada temen mau main atau nginep disini gimana coba kasih alasannya kalau tahu kita tinggal berdua disini" Ucapku memikirkan segala hal yang mungkin terjadi.
"sembunyiin status kita sebagai anak Shandi Atmaja dan Jaka Wijaya. Hidup senormalnya manusia dengan tingkat ekonomi menengah. kalau ada yang main ke sini bilang aja temen satu kontrakan yang lu dapet secara random" ucap elang mengutarakan pendapatnya.
"trus kalau ada temen nginep?" tanyaku lagi
"yaa its okey suruh dia tidur di kamar elu kalau itu temen elu, di kamar gua kalau itu temen gua atau kamar tamu juga bisa" jawab elang.
"Tapi lang, kalau di kamar gua kan ada barang elu, makin curiga dong mereka" Jawabku
"Ya biar amannya gini, lu taruh beberapa barang yang sering lu pake di kamar papa Jaka sama mama Kinar, nah kalau temen lu ada yang nginep, ajak aja mereka tidur disitu. beres kan?" ucap elang memberikan solusi.
"laki-laki memang berbeda pola pikirnya, huh" ucapku dalam hati.
"jangan panik. bersikap biasa aja selayaknya mereka yang belum menikah. biar nggak ada yang curiga apapun Mil" timpal elang lagi.
"iya deh. besok setelah mama sama papa pergi, gua bakal natain kamar itu" jawabku lebih tenang.
"gua tau, elu kaya gini karena ada orang yang elu taksir kan, ngaku deh lu" ucap elang dengan rasa ingin tahu yang tinggi
"sok tahu" jawabku singkat
"maling mana ada yang mau ngaku" ucap elang
"ya beneran enggak lah lang, emang gua cewe apaaan ketemu 5 hari udah langsung punya inceran" jawabku
"lah itu deryl yang ada di Instagram. katanya penugasan ospek tapi ternyata tukeran nomor ponsel" Sindir elang
"ya emang penugasan terakhir ospek itu tukeran nomor lang. jadi tuh kak deryl itu salah satu pemandu kedisplinan gua yang super duper galak ulalala. nah pas hari terakhir ospek, mereka itu nunjukin senyumannya. jadi mereka galak karena akting aja trus mereka di kerjain balik sama panitia ospek yang lain" ceritaku
"terus" jawab elang
"terus ada yang nggak sengaja pilih gua buat maju kedepan dan dikasih mawar. orang yang milih gua itu namanya kak deryl yang di foto itu" Pungkasku
"emang dipilih maju karena apa?" tanya Elang
"nggak karena apa apa, random aja gitu milihnya" jawabku sesuai apa yang aku rasakan
"mana ada Mil cowok sampe mau pilih cewek karena random. pasti ada apanya di balik itu. apalagi mau tukeran nomor ponsel, ditambah lagi foto itu viral di repost dimana-mana" jawab elang menurut pendapatnya
"ya kan kak deryl itu pinter, dia juga ketua salah satu organisasi besar di kampus gua" jawabku lagi
"trus hubungannya sama repost apa?" Tanya elang padaku
"karena kak deryl itu nggak pernah ada gosip apapun dengan siapapun. makanya begitu ada foto sama cewek, semua ini di anggap moment oleh teman-temannya yang jadi admin akun-akun kampus yang nom formal gitulaah." Jawabku
"ada banyak kok yang fotonya di post di Instagram ospek departemenku. Karena tadi yang maju emang ada 20 mahasiswa baru. nih lihat" Ucapku sambil bangun dan menghampiri elang yang duduk di sofa sambil menunjukkan foto-foto keseruan siang tadi.
"kerennya istri gua ini, baru aja masuk udah di lirik sama babang ketua organisasi yang viral dan super terkenal sampai penugasan ospek aja jadi trending se kampus gitu" ucap elang
"eh ngomong-ngomong kok lu tahu sih? lu udah stalking duluan yaa" Ucapku meledek
"nggak sengaja foto lu muncul di beranda pencarian Instagram gua paling atas karena foto itu paling viral hari itu dari semua orang yang gua follow" Jawab Elang dengan alibinya, padahal dia memang benar-benar stalking akun Instagramku setelah membaca pesan singkat yang dikirimkan Kak deryl siang tadi.
"masa sih" jawabku dengan nada mengejek.
"pede banget sih jadi manusia" jawab elang.
"eh mil, gua mau ke balkon, belum pernah lihat suasana balkon" ucap elang lalu berjalan keluar kamar
"ngapain lang?" tanyaku
"ini udah dini hari woy, jangan macem macem" ucapku lagi
"agak lain emang suami gua" ucapku setelah melihat elang yang tetap berjalan tanpa menggubris omonganku.
mau tidak mau, aku hanya berjalan mengikutinya di belakang, karena aku penasaran apa yang dia lakukan.
"Nggak usah ganggu lagi bisa?" ucap elang sambil mengangkat ponselnya di telinga.
"sekali putus nggak ada kesempatan untuk kembali Vee" ucap elang lagi setelah beberapa saat.
"Oh, ternyata di telfon sama Venya. Tapi, bagus juga sih responnya" Ucapku sambil menguping pembicaraan mereka di anak tangga terakhir sebelum sampai di balkon.
"nggak ada gunanya nangis. Kita udah bahagia dengan hidup kita masing-masing Vee. Kamu dengan Hugo yang katanya bisa memberimu segalanya di dunia ini yang aku nggak bisa dan aku udah bahagia sama wanita pilihan orangtuaku sekaligus pilihanku". Jawab elang.
"Lebihnya? Banyak vee. Dia nggak pernah minta aku melakukan hal yang aku nggak bisa. Dia cantik dan sangat menghargai privasi ku meskipun kami sudah menikah. Dia bisa menerima kurang dan lebihku sebagai hal yang melengkapinya. Dia baik dan bisa menuntunku ke jalan yang lebih baik" Ucap elang yang membuatku melongo.
"Yaa, aku bahagia bahkan sangat bahagia." Ucap elang lagi
"kamu begini karena kamu tahu aku putra tunggal Shandi Atmaja kan? hahahahaha" Ucap elang yang diakhiri dengan tawa.
"udahlah ve"
"sejak detik pertama kita usai, tak ada kesempatan lain dan niatanku untuk memulainya kembali" pungkasnya sambil menutup telpon dan duduk di ayunan yang berada di balkon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments