Drama Malam Pertama

"Mohon maaf Tuan muda Shamaja. Tapi, yang mengirim pesan itu tidak mungkin Venya kekasih saya." Ucap Kak Hugo setelah dua kali membaca pesan itu dan masih tak percaya jika yang mengirim benar-benar Venya sehingga kak hugo masih membela Venya.

"Coba telfon" suruh Elang tanpa basa basi

Kak hugo lalu memanggil nomor itu dengan ponsel elang langsung. Setelah telfon tersambung, Kak Hugo dibuat kaget karena memang benar, Ponsel Venya yang berdering.

"Vee" Panggil kak Hugo

"Aku bisa jelasin Go" Ucap kak Venya

"Sepertinya kita harus pergi lang" Ajakku yang dari tadi diam sambil membalikkan badan, Namun tanganku di tahan oleh Elang.

"Minta maaf sama istri saya" Ucap Elang pada Venya.

"Istri?" Jawab Venya kaget. Kak hugo tak kalah terkejutnya.

"Lang, gimana bisa jadi istri, bukannya kemarin kamu nelfon minta balikan sama aku karena nggak mau di jodohkan sama pilihan orangtuamu?" Ucap Venya

"Oh, jadi ini yang di jodohin sama kamu" Tanya Venya

"Iyaa. Memang ini yang di jodohin sama aku" Ucap Elang.

"Lelaki mana sih yang bisa nolak kalau di jodohin sama wanita secantik, sepintar dan sebaik ini. Saking baiknya dia mau kamu permalukan" Ucap Elang sambil menatap Hugo lalu berpindah menatap Venya.

"Awalnya aku nolak karena ku kira yang di jodohkan sama aku itu jelek. Begitu aku tau siapa wanitanya, aku terima dong. dan ternyata pilihan dan penilaian orangtuaku terhadap apapun nggak salah" Ucap Elang

"minta maaf sekarang" Ucap elang pada venya

"Aku minta maaf ya Mil" Ucap Venya sambil menyodorkan tangannya ke arahku. hampir saja aku menjabat tangan itu namun Elang menggenggam tangan itu lalu berkata

"Ayo pulang"

Kami kemudian membalikkan badan dan berjalan meninggalkan mereka yang masih mematung.

Sesampainya di mobil aku menangis sejadi-jadinya. Aku masih menangisi lelaki yang ku cintai. kenapa dia harus bersama wanita jahat. bukannya ada banyak wanita di dunia ini.

"si bodoh ini, kenapa pake acara nangis" Ucap Elang padaku.

"Masih nangisin Hugo?" Ucap lagi Elang dengan kekesalannya karena kebodohanku

"Gua paham sekarang kenapa orangtua elu kekeh mau nikahin elu sebelum elu masuk kuliah" Ucap elang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"kenapa?" tanyaku yang belum tahu

"Karena elu tu gampang di manfaatin Mila. Udah di sakiti masih aja bertahan." Ucap elang agak keras yang membuatku tambah menangis

"sorry sorry" Ucap elang setelah beberapa saat.

"Kenapa elu tadi ngaku kalo kita udah nikah. gimana dong kalau gua nanti nggak laku. kalau kita pisah kan status gua jadi janda. hua hua hua hua jelek banget" ucapku sambil menangis lebih kencang lagi

"makanya jadi cewek tu pinteran dikit. jangan mau di manfaatin, jangan mau dipermaluin, elu harus bisa bela diri lu sendiri. Kalo gua tadi nggak dateng, elu mau terima aja dipermalukan gitu" tanya elang

"nggak tau" jawabku yang masih menangis

"udah mil, nggak guna nangisin cowok kaya gitu" Ucap Elang.

"lagipula, nih, kita tadi keluar berdua secara baik-baik. kalau pulang ke rumah elu nangis, apa kata orangtua?" Ucap Elang lagi yang membuatku terdiam sesaat lalu menghapus air mataku.

"Ayo pulang" Ajakku.

"Tapi awas jangan nangis lagi" Ucap Elang

"iya iya iyaaaa" Jawabku sambil membetulkan riasan wajahku

"astaga" ucap elang heran karena melihatku yang masih sempat merapikan riasan.

"Mil" panggil elang sebelum menyalakan mesin mobil

"Iya." jawabku singkat sambil melihat ke arah elang.

"lain kali jangan mau di tindas siapapun dan apapun alasannya. kamu nggak ada alasan untuk takut. kamu baik, kamu ini anak Tuan Jaka Susila yang terkenal di kalangan pengusaha." Ucap elang lembut

"kalau nggak bisa membalas perbuatan jahat oranglain sama kamu, kamu harus bisa membela dirimu. Atau kalau memang kamu nggak bisa membela dirimu, minimal banget lah kamu nggak boleh membiarkan mereka menginkakmu" Ucap Elang

...***Sesampainya Di rumah***...

"pengantin baru udah pulang" Ucap Mama Kinar (Mama Mila)

"Iya ma" jawab elang

"Kok kamu nangis mil.. kenapa? Di apain elang?" Tanya Mama Lesta (Mama Elang)

"Bukan salah elang Ma. Tadi Mila ajak elang keluar ma. Trus pas udah sampai sana, Mila kira Mila akan bahagia. tapi ternyata Sakit ma" Ucap Mila sambil merengek dengan polosnya

Mama kinar dan mama Lesta saling bertatapan. mereka mengira sakit yang Mila maksud adalah sakitnya 'malam pertama'. setelah itu, mereka tertawa.

"pelan-pelan dong lang. kamu ah masa nggak paham" Ucap mama Lesta

"Apasih ma" Ucap elang

"manusia bodoh ini, kenapa menciptakan ke ambiguan, kesalahpahaman. astaga sepolos ini" Ucap elang dalam hati karena malu

"bukan maa bukan itu. ih mama berdua nggak paham" Ucap Mila yang langsung berjalan menuju kamarnya.

"sabar ya lang, anaknya emang gitu" Ucap mama kinar sambil senyum-senyum.

"Iya ma. kalau gitu, elang nyusulin mila naik dulu" ucapku sambil berjalan menaiki anak tangga tanpa melihat mereka lagi.

"Si bodoh ini malu-maluin aja" bisikku.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!