Masih asyik aku melihat satu persatu wajah yang berfoto dengan elang. Hingga tak sengaja aku memencet tombol love.
"ah, apa ini" Ucapku
"mampus. mampusss. Dzemila Shanika, malu-maluin ajaa. kenapa bisaaaaaaaaa" Ucapku lagi.
"duh, elang pasti udah lihat ini" ucapku lagi
"gimana caranya aku keluar dari kamar mandi dan menghadapinya" Ucapku malu.
"Gini ajadeh, biar nggak terlalu kelihatan" Ucapku sambil memfollow akunnya.
setelah itu, aku mengintip dari pintu kamar mandi untuk melihat apa yang elang lakukan. Ia tak terlihat dari pandanganku lalu aku memberanikan diri membuka pintu kamar mandi dan keluar.
Elang terlihat tidur di sofa saat aku keluar.
"Oh aman" ucapku sambil berjalan melewatinya.
ketika aku melewati tubuhnya, Elang yang hanya pura pura tidur membuka matanya
"ngapain ngendap ngendap" tanya elang
"aaa" Jawabku kaget
"kenapa sih" Ucap Elang
"ya kan tadi kamu tidur, kirain setan" jawabku berbohong.
"eh mil, tadi di kampus gua ada penugasan buat follow sesama mahasiswa baru
"terus?" tanyaku degdegan
"terus followers gua nambah seribu dong" jawabnya
"iya tadi gua juga follow, ternyata gua belum follow lu dari dulu" Jawabku untuk menutupi rasa Malu ku karena kepo dengan akunnya.
"sekalian gua kasih love di foro cewek yang menurut gua paling oke" Timpalku lagi
"iyakah?" tanya elang sambil membuka akun instagramnya
"Oh iya, gua follow balik." Jawab elang
"ini? oh ini siapa ya tadi mega kayaknya namanya, dia yang paling centil dari yang lain, satu jurusan sih sama gua. Satu kelas malahan" Jawab Elang.
"Bisa tuh di jadiin pacar" jawabku.
"nggak ah, aku suka yang kalem" jawab elang lalu berdiri dan mengambil handuk.
*disisi lain*
"eh siapa ini @Dzemila_Shanika kok nge love foto aku sama elang. apa ini pacar elang? ah tapi nggak mungkin, jelas-jelas elang ngaku kalau dia lajang. hemmmm pasti ini salah satu cewek yang kegatelan sama elang" Ucap Megantara sakti
"di Instagram elang juga nggak ada fotonya sama sekali, tapi di follback sih. coba kepoin akunnya ah" Ucap mega sambil membuka akunku
"gila, cantik banget manusia ini. putih, mulus, tinggi. Fix inimah kayaknya model" Ucap Mega sambil terus melihat postinganku
"Tanya Elang ah besok" Ucap Mega yang gengsi untuk mengirim pesan pada Elang.
...****************...
Beberapa hari berlalu begitu saja, tibalah hari dimana kami harus menjalani ospek.
"Satu.. dua... tiga... empat.." hitung mereka yang sedang di hukum karena salah penugasan.
"untung semua tebakan elang bener, kalau enggak pasti aku ikut di hukum, mana panas banget" Ucapku dalam hati sambil tetap terdiam karena saat ini pemandu kedisiplinan sedang berputar dan kami dilarang membuat suara atau gerakan yang tidak perlu. Suasana ospek pagi ini cukup mencekam seperti cerita horor.
usai cek kedisiplinan, kami di bawa untuk mengikuti materi, seperti biasa, materi mengenai pengenalan kampus secara keseluruhan di gedung olahraga milik universitas lalu di sambung dengan lomba yel-yel antar fakultas (departemen).
saat lomba yel-yel dan bernyanyi lagu yang diajarkan pada kami sebelumnya, aku merasa sangat lega. hawa mencekam itu hilang seiring dengan hilangnya pemandu kedisiplinan. semua mahasiswa baru berteriak menyanyikan banyak lagu serentak.
setelah pukul 2 sore, kami harus kembali ke fakultas untuk merasakan lagi kengerian pemandu kedisiplinan. begitulah kegiatan selama lima hari ospek di kampusku.
...*** beralih ke kampus Elang***...
berbeda dengan kampus ku, kampus elang lebih banyak ber orasi. katanya untuk melatih mental. orasi itu disampaikan oleh perwakilan 10 orang dari masing-masing kelompok setiap harinya. jadi, semua orang akan kebagian untuk menyampaikan orasi.
meski ada pemandu kedisiplinan, kampus elang lebih Santai namun tetap disiplin. ada hukuman juga bagi siapapun yang melanggar ataupun tidak sesuai dengan teka teki yang di berikan.
"Lang," Panggil mega saat jam istirahat makan siang. saat itu, elang bersama beberapa temannya sedang menikmati makan siang di gazebo yang berada di bawah pohon agar tidak kepanasan.
"eh, hallo. sini gabung meg" jawab elang mempersilahkan.
mega berjalan menghampiri elang dan teman-temannya lalu bergabung dan ikut menikmati makan siang. sambil makan, mega mengajak elang ngobrol. terlihat jelas bahwa mega tertarik dengan elang.
"lang" Ucap mega
"Iya meg" jawab elang
"aku belum di follback loh" ucap Mega
"udah" jawab elang singkat setelah mendengar ucapan mega karena elang langsung membuka ponselnya.
"eh Dzemila Shanika itu siapa lang?" tanya Mega langsung karena ia sadar elang tidak suka basa basi.
"oh mila, temen SMA" jawab elang singkat yang membuat mega tersenyum karena merasa bahwa tidak ada ketertarikan elang pada Mila.
setelah itu, acara ospek dilanjutkan lagi. Elang dan semua temannya kembali ke barisan dan bersiap untuk acara selanjutnya.
"Cek penugasan oleh petugas" Ucap pembawa acara yang memanggil pemandu kedisiplinan untuk cek penugasan.
"Topi bola" ucap pemandu kedisiplinan
seluruh peserta mengangkat peralatan yang disebutkan oleh pemandu kedisiplinan. begitu seterusnya satu persatu hingga selesai.
mereka yang salah penugasan atau tidak membawa penugasan berbaris sendiri untuk menerima hukuman.
*Beberapa hari kemudian*
tidak ada yang istimewa dari ospek hari pertama hingga ke empat. Tibalah ospek hari terakhir di kampusku. hari ini adalah penutupan ospek. Hari dimana kami akan pulang pukul 10 pagi. pemandu kedisiplinan berteriak seperti biasa, mengecek seluruh perlengkapan yang kami bawa.
setelah seluruh sesi hukuman selesai, pemandu kedisiplinan yang berjumlah 20 orang berdiri di depan memperhatikan wajah kami satu persatu lalu menghampiri siapapun yang mereka pilih (lawan jenis).
"kamu ikut saya" begitu cara mereka mengajak.
"Kamu ikut saya" Ucap salah satu pemandu kedisiplinan yang berdiri tepat di hadapanku. tak ada pilihan lain selain ikut.
kami yang di pilih berbaris membelakangi teman teman kami. suasana semakin mencekam karena para pemandu kedisiplinan masih tertap berputar sebelum akhirnya berbaris, sepertinya tepat di belakang kami.
tidak ada satupun mahasiswa baru yang berani bersuara. semuanya diam mematung.
"ada apa ini, apa kesalahan yang ku perbuat" ucapku dalam hati yang tidak berani bersuara.
tak lama kemudian pemandu kedisiplinan itu balik kanan untuk menghadap ke arah mahasiswa baru dan salah satu perwakilan dari mereka meminta maaf karena telah membentak kami selama ini.
suasana yang tadinya mencekam dan dihantui oleh hukuman seperti biasanya berubah menjadi ceria bagi mereka yang berada di belakang kami.
"lalu untuk apa 20 orang itu memilih manusia untuk berbaris di Depan kalau mereka cuma mau minta maaf. Astaga, mau di apakan kami*" batinku.
seorang pembawa acara lalu memberikan kami perintah untuk berbalik badan dan memperkenalkan diri.
satu persatu dari kami memperkenalkan diri kembali lalu ketika semuanya sudah memperkenalkan diri, tiba-tiba, pemandu kedisiplinan itu memberikan kami setangkai mawar.
suasana horor dimana semua orang mematung berubah menjadi riuh.
kami yang berada di depan hanya menerima setangkai mawar itu dengan wajah bingung dan juga takut karena di setiap tangkainya terselip kertas yang telah di siapkan oleh sie acara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments