Setelah hari yang menyebalkan di kampus
akupun memutuskan untuk pulang kerumah
"Aku duluan yaaa,mau pulang aja"ucapku pada ketiga temanku yang sedari tadi diam saja menyaksikan kekesalanku
"Kita gak kekantin dulu nihh"tanya Rani
"Tidak terimakasih,kalian aja kekantin ,aku udah kenyang"lanjutku masih kesal
"Emang tadi kamu abis makan apa Raaa"tanya Gea lagi
"Makan angin hhhhh,aku duluan ya"ucapku bercanda lalu pergi
"iyaaa hati-hati,anak itu kebiasaan main pergi aja"ucap Keysa yang masi bisa ku dengar
Taklama diperjalana,ahirnya akupun Sampai di depan rumah,
" ibu dan kak Nadira udah pulang belum ya?"tanyaku pada diriku sambil berjalan mengintip dari jendela
"kelihatannya rumah masih sepi,apa mereka gak di rumah"ucapku lagi
"Ayammm ayammmm"ucapku terkejut karena tiba-tiba handphoneku berdering
"Siapa sihhh "ucapku sambil mengambil handphone ku
"hahhh nomor baru,siapa ya ini,angkat gak yaa
aissss kalau ini nomornya penipu gimana,angkat gak yaa?"ucapku masih berdebat dengan diriku sendiri dan karna panggilannya terus menerus aku memutuskan untuk mengangkatnya
"Haloo ini siapa?,kamu penipu yaaa,kamu mau modusya,kamu pikir kamu bisa nipu aku sorry gak bisa cari korban lain aja"ucapku di telpon
"Dasar wanita anehh"balasnya dari telpon
"iya emang aku aneh kenapa masalah buat situ,udah dehhh om nyari duit yang halal aja,gak usah nipu-nipu orang pake acara nelpon segala lagi"oceh ku marah-marah di telpon
",ini aku Angga"ucapnya tiba-tiba
"astaga"ucapku langsung mematikan teleponnya sepihak
"Si tu anak dapat nomorku darimana?,mampusss udah pake acara marah lagi sama dia,Argggggggg aku dalam bahaya sekarang,cobaan apa lagi ini Tuhan kenapa sihh masalahku gak kelar-kelar dari kemarin"ocehku sambil berteriak tanpa kusadari tetangga rumahku melihat ku dari tadi
"Nauraaaa kamu kenapa"tanya tetanggaku padaku
"heh .heh..gakpapa Buu"jawabku tertawa canggung lalu berlari masuk ke rumah
"Aku pulangggggg"ucapku saat aku sudah memasuki rumah
sambil menelusuri segala sudut rumahku,mencari keberadaan ibuku dan kakakku
"Buuu Naura pulang"teriakku sambil beranjak kdepan kamar ibuku
Dan seperti yang kuduga sebelumnya rumah sepi dan aku sendiri di rumah
"wahhhhhh ahirnya aku bisa menghirup udara bebas hari ini di rumah,ibu dan Nadira tidak di rumah,"ucapku berpikir sejenak
"Bagaimana nasipku setelah meneriakiii pria tengil ituuu,aissss sudahlahh bodo amat hari ini aku ingin beristirahat bebas,mengisi ulang batreku yang sudah habis karna kesal"ucapku lagi lalu beranjak kekamarku untuk membersihkan diriku
"Setelah sekian abad ahirnya aku bisa merasakan suasana rumah dengan kebebasan"ucapku pada diriku
Yaaa setelah kepergian ayahku,aku tidak pernah betah di rumah karena akan ada saja pertengkaran antara aku dan ibuku atau kakakku, apapun yang aku lakukan pasti saja salah Dimata mereka,rumah yang dulu menjadi tempat ternyamanku tersenyum bahagia namun, namun kini setelah kepergian cinta pertamaku rumah ini rasanya seperti gubuk hantu yang sangat horor bagiku.
Sepanjang hari aku dirumah melakukan aktivitasku sebebas mungkin tanpa harus ada yang mengoceh padaku seperti biasanya,dan pada saat aku sedang menonton Drama kesukaanku tiba-tiba aku kepikiran lagi soal kejadian tadi siang yaaa si cowo tengil yang membuat tenaga ku terkuras karena kesal padanya.
tak lama setelah aku berdebat dengan isi kepalaku sendiri tiba-tiba saja handphone ku berbunyi mengagetkanku
"Astagaaaaaa"kagetku
"sialannnn dari tadi aku terkejut saja dengan nada dering sendiri,aku akan menggantinya nanti
kau tau kau membuatku terkejut sudah 2kali"osehku pada hp kuu yang masih berbunyi,dan langsung mengangkat telpon tanpa memperhatikan nama
"Haloo,ada apaaa"ucapku di telpon
"Wahhhh sekarang kau sudah berani yaa meneriakiku"ucap seseorang dari telpon yang ternyata ibuku
"Naura bodohhhhh ngapain sihhh pake teriak segala"bisikku sambil memukul dariku
"Maaf Bu Naura pikir tadi,teman Naura"jawabku sedikit takut
"terserah kamu,ini saya mau bilang dalam satu Minggu kedepan mungkin aku sama Nadira gak pulang,jadi rumah saya percayakan sama kamu
eitssss jangan senang dulu,setelah pulang saya akan menagih yang pernah kita bicarakan sebelumnya"jawab ibu lalu mematikan teleponnya
"yessssss seminggu wahhhhh"ucapku kegirangan
Saat itu aku merasa sangat senang,karna aku bisa menjalani hidup normal semauku dalam seminggu kedepan.
Dan aku melanjutkan aktivitasku kembali menonton,dan hari mulai malam perutku terasa sangat lapar aku beranjak ke dapur untuk memasak
Namun saat aku ingin memasak dan ternyata tidak ada yang bisa di masak di dapur
Ternyata ibu meninggalkan rumah dengan keadaan benar-benar kosong,tidak ada makanan sedikit pun
"Apa aku pergi ke warung depan aja yaaa,jam segini masih buka gak yaaa"ucapku sendiri lalu beranjak pergi dari dapur
"Tapiiii di luar udah gelap,aku takut lagi,tapi aku laparrrr,uhhhhh gimana ini"ucapku mondar mandir
saat ingin membuka pintu,aku masuk lagi karena takut,yaaa memang aku sedikit penakut apalagi kalau sudah malam,aku tidak pernah keluar sendiri
"Sepertinya aku harus menahan lapar sampai besok
,cacing dalam perutku maafkan tuan mu ini yaa,bukan aku gak mau ngasih kalian makan tapi keadaan tidak berpihak pada kalian,jadi mari bekerja sama kalian bisa tenang dulu didalam ,supaya aku bisa tidur nyenyak,hanya sampai pagi aja kok,bisa yaaa plisss"bicaraku pada perutku sambil mengusapnya lembut
Aku sudah mengurungkan niatku yang ingin membeli makanan aku memutuskan untuk menahan lapar karna ketakutan(jangan di tiru yaaa perlakuan Naura ini,itu tidak baik)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments