Menunggu dirumah dengan cemas tiba-tiba ponselku berdering.
"Halo Naura segeralah datang ke Rumah sakit,Ayah kritis sedang menunggu mu cepatlah sedikit"Saut kakakku dalam telepon lalu mematikannya begitu saja.
Tanpa pikir panjang aku langsung pergi menghampiri ayahku sesampai disana dengan nafas terengah-engah aku menuju tempat Ayahku
"Ayahh maafkan Naura,Naura sudah membuat ayah celaka"tangisku sambil menggenggam erat tangan ayahku
"Sayang Harusnya Ayah yang meminta maaf ayah tidak pernah menceritakan sedikitpun soal dirimu,kamu bukanlah anak Haram kamu anak keberuntungan ayah,Naura Mahendra adalah putri ayah yang sangat maniss yang Tuhan hadirkan untuk menjadi penyemangat ayah,nanti kalau ayah sudah tidak ada berjanjilah pada ayah bersikaplah baik pada Ibu dan kakakmu Ayah akan selalu ada di sampingmu dan menjagamu selalu"kata ayahku sambil mengelus lembut rambutku
"Tidak apa yang ayah katakan tarik kembali kata-kata yang terahir,Naura tidak suka ayah,Ayah harus bersama Naura ayah harus sembuh,Naura janji Naura akan menuruti perintah Ayah,Ibu dan kakak
Ayah harus sembuh,Ayah tidak boleh meninggalkan Naura"tangisku pada Ayah
"Buu Ayah mohon padamu ingatlah kembali janjimu padaku bahwa kau akan merawat dan menyayangi Naura kapanpun bersikaplah baik padanya seperti biasa, kau berjanji telah menerimanya Bu"Kata ayah pada ibu
"Iya yahh,Ibu akan menyayanginya tapi ayah juga harus berjanji ayah akan sembuh bertahanlah"Tangis ibu
"Ayah percaya pada ibu,ayah pegang janjimu Bu"jawab ayah sambil tersenyum untuk terakhirnya dan pada saat itu juga ayah menghembuskan nafas terakhirnya dan pergi untuk selamanya.
"Ayah tidak ayo bangunn ayah,ayah sudah berjanji pada Naura untuk selalu menjaga Naura,ayah tidak boleh mengingkari janji itu yahhh,Ayahh bangun..."Teriakku lemasss melihat ayahku yang sudah tidak ada.
Tepat pukul 18.15 Wib Ayahku pergi untuk selama-lamanya dan saat itu pulalah semuanya berubah.
Semenjak kepergian Ayahku Ibu dan kakakku sangat membenciku mereka selalu menyalahkan ku,mengatakan bahwa aku adalah penyebab kematian Ayahku dan bahkan Kakekku.
Sudah 4 tahun kepergian Ayah, Ibu dan Kakakku tidak lagi bersikap baik padaku.
saat ini aku sudah menjadi mahasiswa tingkat 1
"Ayah apa ayah melihat.Naura dari surga aku sudah dewasa ayah,Aku harap ayah selalu tersenyum dari sana maafkan Naura yahhhh"
Suatu hari dimana aku pulang dari kampus aku mendapati ibuku yang sedang merenung memeluk bingkai foto ayahku,"Setelah 4 tahun lamanya Ayah pergi bahkan Ibu masih sedih ya" bisikku pelan saat melihat ibuku.
"Buuuu Apa aku boleh duduk disampingmu"tanyaku yang memecahkan keheningan.
"Jangan pernah memanggilku ibu dengan mulut sampahmu itu,pergilah dari hadapanku setelah membunuh suamiku apa kau sedang berencana untuk membunuhku juga hahh"teriaknya padaku
"Buu sampai kapanpun ibu tetaplah ibuku untuk kepergian ayah aku minta maaf buu,Aku sungguh minta maaf,aku juga tidak menginginkan hal itu terjadi,jika bisa di tukar aku saja yang pergi Buu,tolong maafkan aku"Sujutku pada kaki ibu
"Mengapa bukan kau saja yang mati mengapa?? sampai kapanpun aku tidak akan memaafkan mu kau adalah pembunuh,kau anak pembawa sial,sejak kehadiranmu keluargaku menjadi berantakan, menerimamu kerumah ini adalah penyesalanku seumur hidup"lanjut ibu dengan terisak sambil memukuliku.
"Naura masuklah kekamar jangan membuat hati ibu makin kacau,apa kau ingin ibu mati juga,apa kepergian ayah tidak cukup bagimu untuk menyakiti ibu dan aku pergilah dari hadapan ibu"sahut Nadira yang tiba-tiba muncul entah sejak kapan dia disana.
"Buu mari istirahat kekamar"lanjut Nadira memapah ibu ke kamar meninggalkan ku,sedangkan aku masih menangis duduk di lantai.
entah sampai kapanpun ibu membenciku,aku akan tetap mencoba memperbaiki semuanya lagi buu (kataku dalam hati)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Graziela Lima
Thor, ini cerita adalah yang pertama kali aku baca dan membuatku ketagihan.
2023-07-29
1
Hopi Berry
Ceritanya sangat kreatif dan menantang imajinasi. Semangat terus, thor!
2023-07-29
2