Tepat pukul 05.00 dini hari alaramku berdering membangunkan tidurku,ya aku sengaja membuat alaram itu,karena aku berencana ingin memasak untuk Ibu dan kakakku.
Dengan nyawa yang masih belum terkumpul aku mencoba duduk bersandar di ranjang tempat tidurku sampai nyawaku benar-benar terkumpul.
"Selamat pagi Naura Mahendra,Putri manis Ayah dan ibu"sautku ditenga-tengah aku mengumpulkan nyawaku untuk bangkit dari tempat tidur.
Lalu mencium dua jari tanganku dan menempelkannya di dahiku itulah rutinitas ku setiap pagi saat bangun tidur.
Setelah nyawaku terkumpul akupun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri,setelahnya aku akan pergi kedapur untuk memasak namun ada satu hal yang tidak pernah aku lupakan,yaitu berdiri didepan cermin dan berbicara pada diriku sendiri.
"Naura Mahendra apa kau sudah siap itu memasak sarapan yang enak pada Ibu dan kakakmu,kau harus memasak makanan yang enak,kau sudah menonton banyak tutorial memasak di youtube jadi kau harus menuangkan ilmu yang kau dapat itu secara nyata,Ayooo semangat Naura tersenyum yang maniss,wahhh kau sangat manis"pintaku sendiri pada pantulan diriku di cermin.
lalu aku beranjak kedapur untuk terjun memasak.
Setelah berapa jam aku memasak didapur akhirnya dengan tepat waktu masakan ku sudah tersajiak dengan rapi di meja makan,tinggal menunggu Ibu dan kakakku saja.
Tak lama kemudian Ibu datang kedapur.
"Selamat pagi Ibu perikuu,apa tidur ibu nyenyak malam ini"tanyaku pada ibu yang saat itu sedang mengambil minum
"Apa yang kau lakukan di dapurku sepagi ini"ketusnya tanpa membalas sapaanku
"Ibu tau Aku memasak menu yang sangat banyak untuk sarapan pagi ini,pasti ibu menyukainya,mari sarapan Bu,apa kak Nadira belum bangun ya Bu?"
"Siapa yang mengizinkanmu memasak bahan-bahan di dapurku,siapa juga yang mau makan masakan mu jangan-jangan kau sedang mencoba untuk merachniku dan putriku ya?"lanjutnya dengan tatapan sinis.
"Hhhhhhhhh" tawaku "Apa ibu sedang berburuk sangka padaku,tidak mungkin aku meracuni orang yang sangat kusayangi"Lanjut ku Sampit memeluk ibu.
"Singkirkan tangan kotormu itu dariku,mingirlah kau tidak perlu repot-repot memasak untuk kami,aku masih sanggup untuk memasak sendiri,kau makan saja sendiri makanan yang telah kau masak itu melihatnya saja aku tidak selera"lanjut ibu
Meskipun sebenarnya aku sangat sakit hati namun aku tetap mencoba merayu ibuku.
"Baiklah Ibu tidak ingin makan masakan ku,aku akan makan sendiri tapi aku makan bersama ibu dan kakak aku akan menunggu ibu selesai masak agar kita makan bersama"jawabku singkat dan pergi duduk di meja makan menunggu Ibu yang sedang memasak.
"Naura jangan cengeng kau harus bisa memperbaiki semuanya yang telah kau hancurkan,ayo semangat kembalikan lagi cinta ibumu padamu"Ucapku pada diriku sambil menghapus airmataku yang sempat jatuh.
"wahhh tumben jam segini semua masakan ibu sudah tersajiak"sahut kakakku yang tiba-tiba datang
"Selamat pagi Ibu Nadira yang cantik,wahhhh sepagi ini semuanya sudah tersedia ibu sepertinya masakan ibu kali ini sangat enak-enak"sapa kakak ku pada ibu
"Selamat pagi putriku yang manis,jangan menyentuh makanan itu,itu bukan masakan ibu itu masakan si pembawa sial itu"jawab ibuku sambil melirikku sinis.
"Wahh apa kau serius ,kau yang memasak ini,wahhhh berapa lama kau mempelajarinya sampai terhidang makanan sebanyak ini,Apa kau sedang merencanakan sesuatu"tanya kakakku padaku dengan tatapan seperti mengintrogasi.
"Hhhhhh kau tau saja aku sedang berencana ingin mengambil hati ibu pagi ini,tapi sepertinya ibu sedikit sensitif"Jawabku sedikit berbisik padanya
"Wahhhh si bodoh ini ternyata benar-benar picik bagaimana mungkin kau ingin membunuh ibu dengan cara seperti itu apa kau gila,yaaa krnapa kau begitu jahat apa tidak cukup kau membunuh ayah dan kakekku apa kau ingin merebut ibuku juga"teriak kakaku yang memutar balikan fakta.
"Apa maksudmu"lanjut ibu bertanya padanya
"Buuu sepertinya anak haram ini semakin hari semakin merajalela diaembisikan padaku kalau dia ingin mencoba merecuniku dan ibu,wahhhh permainanmu sangat hebat,kau pikir ibu sudah memaafkan mu dengan membiarkanmu duduk disini bersama kami hah"pinta kakakku
"Jaga bicaramu aku tidak mengatakan itu padamu kenapa kau berbohong aku tidak mengatakan itu Bu percayalah"jawabku
"heyyy anak pembawa sial sepertinya kau harus diberi pelajaran sebelum kau ingin membunuhku biarkan aku terlebih dahulu menyiksaku sampai mati"teriak ibuku sambil menarik rambutku dan memukulku dengan penggorengan.
"Apun Buu aku benar-benar tidak mengatakannya"tangisku memohon pada ibu
"Pergilah dari hadapanku sebelum aku akan membunuhmu,pergila anak sialan"Lanjutnya
Akupun berlari kekamarku sambil menangis.
Tanganku sedikit terluka karena pukulan ibu dengan penggorengan yang masih panas tadi,dengan Isak tangisku aku mencoba mengobati lukaku
"Ayahhh apa ayah melihatku dari surga sana,putri kecil ayah sedang terluka,apa ayah lihat kakak menfitnahku didepan ibu sampai ibu sangat marah padaku,Yahhh ibu tidak menepati janjinya padamu,dia benar-benar tidak bisa menerima dan memaafkan ku Yahh"tangisku "Tapi tidak denganku yah aku akan tetap berusaha memperbaiki semuanya sampai ibu bisa menerimaku kembali"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Channa Lotus
Terus terang, aku harus tahu kelanjutan cerita ini sekarang juga.
2023-07-30
1
Pretty_Mia
cerita ini luar biasa, bikin gregetan terus!
2023-07-30
1
Helen Dorty
cerita ini yang bikin aku bisa tidur larut malam, gak bosen baca terus 😁
2023-07-30
0