Aku Yang Memilih Untuk Pergi
Ibuku tersayang yang bernama Sriratna
setiap pagi sebelum Ayah,kakak,dan aku akan berangkat ibuku selalu membuat sarapan pagi untuk kami,itu adalah rutinitas paginya setiap hari.
"Ayah mari sarapan anak-anak sudah menunggu"Teriak Ibuku memanggil Ayahku.
"Ayah datang"Jawab Ayahku
"kenapa Ayah sangat lama,apa Ayah tau cacing dalam perutku sudah sangat bosan menunggu ayah datang,bahkan mereka sudah menyelesaikan berapa lagu dalam perutku karena menunggu Ayah yang sangat lama" kata kakakku Nadira Mahendra dengan candaanya.
"Hhhhhh Biarkan saja cacingmu menyelesaikan konsernya terlebih "saut ayahku menanggapi candaan kakakku.
"Sudah sudah mari makan,Putri kecilku sudah sangat lapar"jawab ibundaku yang menghentikan ayah dan kakakku bercanda karena melihatku dari tadi sedang memperhatiakan satu persatu makanan dimeja dengan tatapan sangat lapar.mendengar sahutan ibuku yang menghentikan perdebatan ayah dan kakakku Aku tersenyum manis pada ibuku.
dengan Lembut ibuku menghidangakan sarapan untuk kami. dan sudah menyiapkan bekal untuk kami bawa.
Setelah sarapan pagi sebelum bekerja ayahku akan terlebih dahulu mengantar aku dan kakak ku kesekolah.
Aku dan kakakku saat itu duduk di bangku SMA dimana aku kelas 10 dan kakakku kelas 12 kami berjarak 2 tahun.
Pada jam 2 siang kami pulang sekolah
Aku dan kakakku menunggu bus datang,
taklama bus datang kami naik dan setelah beberapa menit di perjalanan kami sampai di rumah,disambut dengan senyum hangat ibu.
"Anak-anak ibu sudah pulang,bagaimana sekolahnya hari ini?"Tanya ibuku pada kami
"Seperti biasa Bu baik-baik saja"Jawabku pada ibuku
Namun berbeda dengan kakakku yang sangat cetus menjawab "Aku benci dia hari ini Bu"jawab kakakku yang menunjukku lalu pergi kekamarnya dengan menutup pintu sangat keras yang membuat aku dan ibu terkejut.
Seketika aku diam dan bertanya dalam hati,Ada apa denganku ,kenapa kakak membenciku hari ini apa aku buat kesalahan? bagaimana mungkin aku membuat kesalahan dari tadi saja aku tidak bicara apa-apa dengannya.
"Sayang apa kau berbuat salah pada kakakmu"tanya ibu lembut padaku "tidak Bu aku tidak berbuat apa-apa pada kakak bahkan dari tadi aku diam saja ,bagaimana mungkin aku berbuat salah"jawabku
"Yaa sudah masuklah kedalam kamarmu ibu akan berbicara pada kakakmu"
"Hmmm Baik laa Bu"
Akupun pergi kekamarku Mengganti seragam sekolahku,begitu juga dengan ibu yang mengetuk lembut pintu kamar kakakku
"Diraa sayang apa Ibu boleh masuk nak"saut ibuku yang masih bisa kudengar dari dalam kamarku.
Entah apa yang kakak dan Ibu bicarakan aku tidak tau,aku hanya bertanya-tanya dan mengingat apa kesalahan yang membuat kakak kesal padaku.
Setelah ganti seragam sekolah aku keluar kamar dan menonton TV menunggu kakak dan ibuku selesai bicara dalam kamar kakakku.
Tidak lama Ibu dan kakak keluar dari kamar,
Mereka menghampiriku "Naura duduklah disamping kakakmu"perintah ibuku lalu akupun duduk di sampingnya.
"sayang ayo minta maaf terlebih dahulu pada adikmu"kata ibuku pada kakakku
"maaf" cetus kakakku sambil memelukku.
"iya"jawabku kaku namun dalam hatiku aku bertanya ada apa dengannya.
Setelah kami baikan ibupun pergi kedapur karena melihat jam sudah pukul 4 sore dan sebentar lagi Ayah akan pulang "Ibu akan memasak didapur dulu"pamit ibuku.
"Apa ibu tidak butuh bantuan"jawabku
"tidak usah kalian istirahatlah dulu nanti kalau ibu butuh tenaga kalian ibu akan panggil dari dapur
"Nadira,Naura"teriak ibuku mencontohkannya
akupun tertawa kecil melihat tingkah ibuku,namun berbeda dengan kakak ku yang mungkin masih kesal.Saat ibu berlalu pergi meninggalkan kami berdua yang menonton TV,aku ingin beranjak pergi karena agak kaku namun kakakku menahanku
"Naura duduk, aku meminta maaf padamu itu karena ibu yang meminta kalau tidak aku tidak akan pernah meminta maaf karena kaulah yang salah"bentaknya padaku
"Ada apa denganmu apa aku berbuat salah,apa salahku bahkan kau membentaku begini saja aku tidak tau apa salahku"jawabku meninggikan suaraku
"hahhh dasar picik kau pura-pura polos saja,kaukan yang memberitahu pada mahen kalau aku dan cristof sedang dekat,aku tau kau suka pada cristof kau cemburu jika cristof suka padaku sehingga kau memburuk-burukan kakakmu sendiri didepannorang lain.
"Apa maksut kakak,bahkan aku berbicara dengan kak mahen saja tidak pernah"sahutku menjawab
"Dasar bocah masih saja berbohong,ternyata selama ini aku punya adik yang munafik,siapa yang kau tiru ayah dan ibu bahkan tidak ada yang munafik sepertimu,apa karena kau bergaul dengan manusia toxic seperti Keysa,Gea dan Rani sekarang kau menjadi pelawan"
"Jangan membawa masalah pertemanan disini
apa kakak pikir teman-teman kakak sudah beres hah,kakak pikir selama ini aku tidak tau kalau kakak sering bolos dengan teman-teman kakak,kakak bahkan merokok di kantin dengan mereka,tapi aku tidak pernah memberitahukannya kepada ibu dan ayah"
"Plakkkkk"tamparan yang mendarat dengan mulus di pipiku "sekarang kau mengancamku ingin memberitahu pada ayah dan ibu silahkan saja tapi setelah itu aku tidak akan memaafkan mu,ayo beritahu sana pergi beritahu ibu"kata kakakku sambil mendorong-dorongku
Dengan perasaan emosi akupun mendorong kakakku sambil berkata
"Yakk apakah gila,kau menamparku dan mendorongku kau pikir itu tidak sakit,jangan kau pikir karena kau adalah kakakku aku tidak berani melawanmu hah ayo bertengkar"jawabku
Tiba-tiba kakakku menjambak rambutku kamipun bertengkar aku sudah sangat kesal aku memukul remot TV pada kakakku sehingga hidungnya berdarah dan pada saat itu ibu dan Ayah menyaksikan hanya pada saat aku memukul kakakku saja.
Ayah dan ibu berlari menghampiri kakakku
"Naura siapa mengajarimu hah apa sekarang kau sudah merasa jagoan memukul kakakmu"bentak ayahku
"Dia yang mulai dulu ayah"jawabku
Plakkk Ibukupun menamparku kembali
dengan menahan air mata aku melihat ibuku dan berkata
"Ada apa dengan ibu,"jawabku
"Diam kau telah menyakiti putriku,anak kurang aja anak tidak tau diri,sudah untung aku mau membesarkanmu dan menerimamu dasar anak haram" Degggg jantungku pun seketika berhenti berdetak.
"Buu apa yang kau katakan jangan memperkeruh suasana dengan hal konyol itu" bentak ayahku pada ibu.
"Apa kamu bilang hal konyol harusnya dari dulu aku tidak usah menerima anak ini harusnya dulu aku menyuruhmu membuang dia saja anak haram ini menyakiti putri kita apa aku harus diam saja hahh"
jawab ibuku dengan emosinya
Tanpa sadar airmataku sudah jatuh,hatiku terasa sangat sakit ibu yang selalu memanggilku Putri kecilnya yang manis kini menjadi anak haram apa ini Tuhan.
"Buu aku tau aku telah menyakiti kakak maafkan aku Buuu maaf tapi mengapa ibu bilang aku anak haram,apa aku bukan anak ibu"mohonku pada ibu
"Sudah saatnya kamu tau Naura Mahenra kau bukanlah Putri kandungku kau adalah anak haram hasil perselingkuhan ayahmu,ibumu meninggalkan mu saat kau lahir dan meninggalkan mu,lalu ayah mu membawamu ke rumah ini dan semua menjadi berantakan,Ayah mertuaku meninggal gara-gara kau
Naura Mahendra harusnya kau bersyukur aku masih sanggup menerimamu dan mengurusku menjadi anakku apa itu tidak cukup bagimu hahhh aku sudah mencoba untuk tidak mengatakannya padamu,tapi saat ini kau juga menyakit putriku aku tidak terima"teriaknya tepat di wajahku
Dengan menangis terisak aku pergi keluar dari rumah tanpa ku sadari ternyata ayahku mengejar ku
dan "Brugggg" Suara yang sangat keras yang ternyata itu adalah Ayahku yang di tabrak oleh mobil.
"Ayah....lariku menghampirinya.
Ayahku dilarikan ke Rumah sakit terdekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
luhax
Tulisannya keren banget, aku jadi terbawa suasana 😍
2023-07-29
1
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
❤️Sangat menyentuh! Saya hampir menangis di akhir kisah ini.
2023-07-29
1
rofik 1234
Wow, endingnya bikin terharu.
2023-07-29
1