"Shanum! Shanum!"
Suara seseorang terdengar sedang memanggil nama Shanum dalam tidurnya. Orang yang menungguinya menjadi sebal dan kesal lantaran mendengar nama Shanum terucap dari bibirnya. Siapa lagi jika bukan Imran.
Bersamaan dengan Shanum yang sudah sampai di desa yang dia tuju. Imran pun akhirnya sadar dari masa tidurnya yang sesaat itu. Akan tetapi yang membuat heran, dia sadar sambil mengigau memanggil nama Shanum bukannya Linda.
Linda dan ibu Mu'idah langsung menunjukkan wajah ketidaksukaannya mendengar Imran memanggil nama Shanum.
"Mas! Sadarlah! Aku bukan Shanum!"
Linda dengan kasar menggoyangkan pundak Imran tanpa ada rasa kasihan sama sekali.
Mendapatkan perlakukan kasar seperti itu dari Linda. Akhirnya membuat Imran tersadar dan langsung menatap Linda dan ibu Mu'idah.
"Linda! Ibu!" ucap Imran dengan suara lirih.
"Iya! Ini Linda! Linda yang sudah menunggui Mas selama dua hari ini. Tapi malah Shanum yang Mas panggil!"
Imran sangat terkejut mendengar ucapan Linda kepadanya. Masa iya! Dirinya malah mengigau nama Shanum daripada Linda. Begitulah yang dikatakan oleh hatinya.
"Kamu sudah sadar Imran. Sebentar akan Ibu panggilkan dokter."
Imran hanya mengangguk pelan ucapan sang ibu. Dan ibu Mu'idah lalu memanggil dokter dengan memencet tombol darurat yang ada di situ.
Setibanya dokter ke dalam ruang perawatan Imran. Ibu Mu'idah dan Linda menyingkir sejenak untuk memberikan ruang kepada para tenaga medis. Melihat jika pemeriksaannya Imran sudah selesai, ibu Mu'idah langsung bertanya kepada dokter tersebut.
"Bagaimana Dok keadaan anak saya?"
Dengan ramah, dokter pun menjelaskan. "Alhamdulillah Ibu. Pak Imran sudah melewati masa kritisnya. Dan untuk memulihkan keadaannya yang cedera itu. Dia harus beristirahat setidaknya sekitar dua bulan di rumah supaya badannya bisa kembali sehat seperti sedia kala."
Ibu Mu'idah tersenyum ramah kepada sang dokter. "Baik Dokter. Terimakasih atas penjelasannya."
Dokter pun langsung mengangguk dan tersenyum ramah balik kepada ibu Mu'idah. Setelah itu, sang dokter langsung berpamitan pergi kepada ibu Mu'idah dan juga Linda.
"Sudah dengar sendiri 'kan Mas apa kata dokter tadi. Selama Mas sakit, pastinya Mas tidak akan bisa untuk memenuhi kebutuhan kita. Dan pemasukan kita cuma dari penghasilan tokoku saja. Jadi jangan manja deh!"
"Kamu tenang saja Linda. Nanti Ibu akan membantumu mengurus Imran," ucap ibu Mu'idah.
"Kalau bisa sekalian saja urus rumah Bu. Linda pasti sudah sangat capek seharian di toko."
Imran sangat tidak suka sekali dengan ucapan Linda kepada sang ibu. "Linda! Jaga ucapan kamu! Ini ibu, Mas! Bukan pembantu!"
"Lho! Memangnya apa salahnya jika ibu mau membantu kita. Lagi pula selama menikah dengan Mas. Kehidupan ibu, Linda semua yang membiayai."
Ibu Mu'idah anehnya tidak marah sama sekali dengan perlakuan Linda kepadanya. "Sudah Imran tidak apa-apa. Lagi pula Ibu juga tidak ada kegiatan ko di rumah."
Imran hanya bisa diam saja sambil memendam perasaan sebal yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.
Sekali lagi, Imran jadi teringat dengan Shanum yang selalu memberikan yang terbaik dan selalu bersikap sopan kepadanya serta kepada sang ibu, walau dia sudah disakiti selama ini.
Meninggalkan Imran. Kita kembali kepada Shanum lagi.
Shanum yang sudah mulai nyaman dengan penampilan barunya. Dia mulai berjalan menyusuri jalan sambil menikmati pemandangan yang akan dilihatnya setiap hari itu.
Ketika Shanum sudah berjalan cukup jauh dan dia merasa haus, dirinya langsung memutuskan untuk membeli minuman di warung yang dilewatinya. Karena Shanum belum mengetahui daerah itu, Shanum pun mencoba bertanya kepada sang pemilik warung.
"Bu! Mau tanya. Apakah di sini ada rumah yang ingin dikontrakan?"
"Neng orang baru ya di sini?" tanya sang ibu penjaga warung.
"Iya Bu! Saya orang baru dan sedang mencari tempat tinggal di sini," Shanum menjawabnya dengan ramah dan sangat sopan sekali.
"Coba deh Neng tanya sama pak RT. Siapa tahu beliau tahu di manakah rumah yang ingin dikontrakan."
Shanum sangat senang sekali mendengar saran dari ibu penjaga warung tersebut. "Boleh deh Bu! Biar sekalian saya melapor kepada pak RT di sini."
"Dan di manakah rumah pak RT nya ya Bu?" tanya Shanum.
"Sebentar! Biar saya menyuruh anak saya dulu untuk mengantarkan Neng."
"Masyaallah. Terimakasih banyak Ibu."
Ibu penjaga warung itu tersenyum dan mengangguk. "Sama-sama Neng."
"Silahkan duduk dulu Neng," ucap ibu penjaga warung lagi.
"Baik Ibu, terimakasih," jawab Shanum.
Shanum lalu duduk di bangku yang tersedia di situ, sedangkan sang ibu penjaga warung langsung masuk ke dalam rumah untuk menyuruh anaknya mengantarkan Shanum menemui pak RT.
"Neng!" panggil sang ibu penjaga warung.
Shanum yang sedang memainkan ponselnya, langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang ibu penjaga warung yang sudah berdiri di depannya dengan seorang gadis muda yang Shanum perkirakan baru berumur dua puluh tahun.
"Eh! Iya Bu!" Shanum langsung berdiri dari duduknya.
"Ini anak saya, namanya Devi."
Shanum langsung mengulurkan tangannya untuk menyalami Devi. Dan Devi menyambutnya dengan sopan, bahkan dia juga mencium tangan Shanum, hingga membuat Shanum merasa sedikit terkejut.
"Shanum," ucap Shanum memperkenalkan diri kepada Devi dan ibu penjaga warung.
"Devi! Tolong antarkan Neng Shanum ini ke rumah pak RT iya."
"Baik Bu!" jawab Devi.
Shanum merasa berterimakasih sekali kepada ibu penjaga warung itu. Baru datang bisa langsung bertemu dengan orang baik. "Ibu! Terimakasih atas bantuannya."
"Sama-sama Neng. Kita memang harus saling membantu," ibu penjaga warung tersenyum khas seorang ibu.
"Sudah sana Neng! Naiklah ke motor Devi. Hati-hati sama bajunya nanti biar tidak masuk ke dalam ban."
Shanum dibalik niqabnya tersenyum senang sekali. "Sekali lagi terimakasih ibu."
Ibu penjaga warung mengangguk kepada Shanum. "Hati-hati ya Dev!"
"Iya Bu. Assalamu'alaikum!" jawab Devi sambil berlalu dari situ.
Rumah pak RT tidak terlalu jauh dari rumah pemilik warung tadi. Cuma sekitar lima ratus meter saja. Sesampainya di sana, Devi langsung mengajak Shanum untuk bertamu ke rumah sang ke tua RT.
"Eh Devi! Ada apa Dev?"
Devi dengan sopan langsung menyalami tangan ibu RT nya. Begitupula dengan Shanum. "Ini Bu. Ada orang baru yang ingin cari kontrakan di desa kita. Apakah Ibu tahu di mana rumah yang bisa di kontrak sama mbak Shanum?"
Sebelum menjawab pertanyaan Devi. Ibu RT tersebut mempersilahkan Devi dan Shanum untuk masuk ke dalam rumahnya terlebih dahulu.
"Perkenalkan Bu! Nama saya Shanum. Ini KTP saya bila Ibu tidak percaya."
Ibu RT tadi langsung mengambil KTP nya Shanum dan membacanya.
"Begini Mbak Shanum. Suami saya sedang berada di sawah. Dan saya sendiri tidak tahu pasti apakah di sini masih ada rumah yang bisa di kontrakkan apa tidak. Bila Mbak Shanum mau menunggu, biar suami saya dipanggilkan dulu sama Devi di sawah."
"Tidak apa-apa Bu. Saya akan menunggu di sini," jawab Shanum.
"Baiklah!"
Ibu RT itu langsung meminta tolong kepada Devi untuk memanggilkan suaminya yang ada di sawah milik mereka untuk pulang ke rumah terlebih dahulu.
Setelah Devi pergi, ibu RT itu banyak bertanya kepada Shanum. Dari mana, kenapa pindah ke desanya, apakah sudah menikah, atau masih gadis, dan masih banyak yang lainnya.
Semuanya Shanum jawab dengan jujur. Karena dia ingin memulai hidup yang baru tanpa ada hal yang ingin ditutup-tutupi.
Bahkan, ketika ibu RT itu tanya kenapa bercerai dengan Imran, dengan santai dan jujur Shanum menjawab apa adanya.
Ibu RT itu tidak melihat sikap yang buruk dari Shanum, walau dia memakai niqab. Justru ibu RT itu merasa senang berbicara dengan Shanum, sebab Shanum berbicara dengan nada yang sopan, lembut dan juga ramah.
Karena di situ cuma ada mereka berdua, Shanum mengijinkan ibu RT itu untuk melihat wajahnya. Dan ibu RT itu langsung jatuh hati melihat wajah cantik Shanum yang lembut, kalem, manis dan ke ibuan.
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
...~TBC~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Lia Bhawell
terlalu lama kgk sih ceritanya
2024-02-09
0
wil wil
kemana pun kamu pergi selalu bersikap baik ya shanum..☺️☺️
2023-08-16
2
marlina djalis
Allahuakbar..
semangat Shanum hidup di tempat baru dengan orang-orang baru di desa nan indah lanjiuutbThor🙏🙏🙏
2023-08-15
2