CERITA DI MULAI

"Apa maksud ucapan Ibu!"

Imran benar-benar terkejut sekali dengan ucapan sang ibu. Seperti tanpa merasa bersalah. Ibu Mu'idah menjawabnya dengan sangat santai sekali.

"Ibu ingin kamu menikahi Linda. Karena Ibu sudah tidak sabar menunggu anak dari kamu."

"Shanum ini mandul. Jadi, jika kamu menikah lagi dengan Linda. Ibu jamin kamu akan segera punya anak," ucap ibu Mu'idah lagi.

"Astaghfirullah. Istighfar Bu. Shanum ini menantu ibu," ucap Shanum.

"Iya menantu! Menantu yang tidak berguna!" jawab ibu Mu'idah.

Sedangkan Linda menatap Shanum dengan tatapan mengejek.

"Shanum tidak mau di madu Bu. Shanum tidak ridho dan tidak ikhlas," ucap Shanum.

"Di dalam islam. Laki-laki itu boleh menikah lebih dari satu kali. Kalau kamu tidak mau di madu. Ya! Minta cerai sajalah sama mas Imran," jawab Linda.

Ibu Mu'idah merasa senang dengan ucapan Linda. "Benar sekali Nak Linda. Lagi pula dia juga tidak bisa memberikan Ibu seorang cucu."

Mendengar ibu Mu'idah mendukungnya. Membuat Linda merasa di atas angin saja. Sedang Imran masih menetralkan keterkejutannya. Setelah bisa menetralkan perasaannya. Imran pun ikut angkat berbicara lagi.

"Tapi Bu. Imran tidak mau menduakan Shanum."

"Halah! Apa sih yang bisa kamu banggakan dari Shanum, Imran?"

"Jika kamu tidak mau menduakan Shanum. Ya! Ceraikan saja Shanum. Dan kamu lalu menikah dengan Linda. Bereskan!"

Imran diambang kebimbangan. Dirinya ingin sekali memiliki anak. Tapi dia juga tidak tega menduakan Shanum dengan wanita lain.

Imran menatap Shanum yang sedang menangis dengan tatapan yang sangat sulit di artikan oleh Shanum. Dan Shanum terus menggelengkan kepalanya kepada Imran untuk jangan menuruti permintaan ibu Mu'idah.

"Ibu kasih kamu waktu tiga hari dari sekarang Imran. Ibu akan ke sini tiga hari lagi untuk menagih janjimu. Entah kamu bercerai sama Shanum atau tidak. Yang pasti! Ibu mau kamu tetap menikahi Linda."

Setelah mengatakan hal itu. Ibu Mu'idah dan Linda berlalu pergi dari dalam rumah Imran.

Sepeninggal sang ibu dan Linda. Shanum mencoba berbicara dengan Imran.

"Mas! Shanum mohon. Jangan turuti perkataan ibu. Shanum tidak rela berbagi suami."

Imran terlihat bingung sekali. "Tapi Mas juga sudah sangat menginginkan anak, Shanum. Jika kamu tidak mau berbagi dengan wanita lain. Lebih baik kita pisah saja."

Air mata Shanum jatuh semakin deras saja mendengar jawaban sang suami yang sangat jauh dari yang dia harapkan.

Setelah mengatakan hal itu kepada Shanum. Imran memilih berlalu masuk ke dalam kamar dan meninggalkan Shanum sendirian di ruang tamu.

Shanum malam itu memilih tidur di ruang keluarga dengan air mata yang terus mengalir dari matanya. Hingga tanpa dia sadari dia tertidur dengan sendirinya.

Tiada hari tanpa air mata sepertinya tidak bisa Shanum dapatkan. Sudah berapa banyak tetes air mata yang Shanum keluarkan karena sikap Imran dan ibu Mu'idah kepadanya.

Shanum yang tidak tidur di dalam kamar. Sedetikpun dibenak Imran tidak terbesit untuk mencari keberadaan sang istri. Yang dia pikirkan cuma saran dari sang ibu semata.

Setelah tiga hari terlewati. Dan Shanum sudah bermunajat kepada Allah setiap malam dan setiap waktu. Akhirnya tiba juga hari yang sangat dibenci untuk Shanum, tapi tidak untuk Imran maupun ibu Mu'idah.

Sekitar selesai sholat maghrib. Ibu Mu'idah datang lagi ke rumah Shanum bersama Linda.

Wajah Shanum terlihat murung. Matanya bengkak karena dari kemarin menangis terus. Akan tetapi Imran tidak peduli, bahkan Imran tidak menanyai keadaan Shanum sama sekali.

"Bagaimana? Apa kamu sudah membuat keputusan Imran?"

Imran pun mengangguk. "Sudah ibu."

Shanum mengalihkan pandangannya ke arah sang suami yang duduk di sampingnya. Dari kemarin. Imran selalu menghindar dengannya. Imran juga tidak mengajaknya untuk berunding tentang saran ibu Mu'idah untuk menikahi Linda.

Akan tetapi sekarang. Shanum mendengar jika Imran sudah mengambil keputusan. Dan Shanum berdoa. Semoga keputusan yang Imran ambil sesuai dengan apa yang dia harapkan selama ini.

"Apa keputusanmu, Imran?" tanya ibu Mu'idah.

"Imran mau menikahi Linda, Ibu. Walau Shanum tidak setuju sekalipun."

Shanum langsung berdiri dari duduknya dan membentak Imran.

"Mas! Apa yang Mas lakukan? Kenapa Mas tega sama Shanum!"

Imran pun juga ikut berdiri dari duduknya dan membalas ucapan Shanum. "Kamu berani membentak Mas, Shanum! Dasar istri durhaka." Imran menampar Shanum dihadapan ibu Mu'idah dan Linda.

Baru kali ini Imran berani main tangan setelah biasanya cuma terlontar kata-kata kasar saja.

Imran bisa-bisanya memilih Linda yang bukan siapa-siapa, dibandingkan Shanum yang sudah menemaninya selama ini.

Ibu Mu'idah dan Linda tersenyum puas melihat Imran berpihak kepada mereka.

Shanum yang terkejut karena baru saja ditampar oleh Imran. Dia menatap nanar ke arah Imran yang matanya terlihat memerah.

"Mas! Teganya kamu! Kamu lebih memilih dia dibandingkan Shanum!"

"Lebih baik ceraikan Shanum, Mas! Shanum tidak kuat lagi!" teriak Shanum super keras sekali.

"Oo! Bagus itu Shanum. Itu yang Ibu harapkan," ibu Mu'idah tersenyum menyebalkan.

"Selama ini Shanum sudah sabar dengan sikap dan perilaku Ibu dan Mas kepada Shanum. Tapi apa yang Shanum dapatkan. Hanya sakit hati dan kekecewaan."

"Bukan Shanum di sini yang bodoh! Tapi Ibu dan Mas Imran!"

Ibu Mu'idah terlihat marah dikatakan bodoh oleh Shanum. Begitupula dengan Imran. Dan Imran pun menampar Shanum lagi untuk ke dua kalinya, hingga membuat sudut bibir Shanum membiru dan mengeluarkan darah.

"Dasar wanita kurang ajar! Berani-beraninya kamu mengatai suami kamu sendiri dan mertua kamu dengan kata-kata bodoh!"

"Mulai detik ini! Mas akan mentalak kamu dengan talak tiga! Dan Mas tidak akan sudi untuk kembali lagi denganmu! Pergi kamu dari rumah Mas! Secepatnya Mas akan mengurus perceraian kita!"

"Mas! Sadar Mas! Istighfar! Talak tiga langsung itu adalah perbuatan yang haram dan dimurkai Allah." Shanum mencoba mengingatkan.

Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Rukanah telah menceraikan isterinya talak tiga dalam satu majelis, tapi kemudian dia bersedih menyesalinya. Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Bagaimana kamu menceraikakannya"? "Dia saya talak tiga", jawabnya. "Dalam satu majelis?", tanya Rasulullah SAW. "Ya", jawab Rukanah. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya talak itu hanya talak satu, rujuklah kalau kamu mau." Maka Rukanah pun merujuk isterinya." (HR Ahmad dan Abu Daud).

Talak yang dilayangkan atau diucapkan oleh Imran tidak termasuk talak tiga. Namun jatuhnya ke talak satu. Dan haram hukumnya menjatuhkan talak langsung tiga seperti Imran begitu.

"Aaaah! Mas tidak peduli. Yang terpenting Mas sudah tidak ingin bersamamu lagi. Pergi kamu dari sini Shanum!" Imran menunjuk arah pintu.

Ibu Mu'idah dan Linda memandang pertengkaran Imran dan Shanum dengan tatapan kemenangan.

Dengan hati yang terluka. Dan wajah yang berlinang air mata. Shanum menatap ke tiga orang yang ada di depannya.

"Ingat Mas! Allah tidak tidur. Allah akan memberikan ganjaran atas perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang."

"Shanum terima perceraian ini. Dan semoga kalian bahagia."

Dengan langkah lesu dan lemas. Shanum berlalu masuk ke dalam kamar untuk membereskan semua barang-barangnya. Apa yang Imran berikan kepadanya. Shanum tinggal dan dia membawa yang sekiranya perlu dia bawa untuk bertahan hidup.

Tanpa berpamitan dengan Imran dan ibu Mu'idah. Shanum melangkah pergi keluar rumah malam-malam begitu. Dan Imran sedikitpun tidak ingin mencoba menahan kepergiannya Shanum.

Walau kasus Imran dan Shanum terbilang masih jatuh talak satu. Jika Imran sudah tidak mau kembali lagi dengan Shanum. Itu artinya mereka benar-benar berpisah jika salah satu diantara mereka ada yang mengajukan gugatan perceraian di pengadilan agama.

Allah tidak tidur. Dia akan menunjukkan mana yang haq dan mana yang batil. Dan semua yang dilakukan Imran serta ibu Mu'idah kepada Shanum. Insyaallah seiring berjalannya waktu pasti akan kena imbasnya.

...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...

...~TBC~...

Terpopuler

Comments

Nur😌😊

Nur😌😊

jangan mau di tindas shanum......
buktikan kamu bisa bahasa tanpa mereka....

2023-12-09

1

Sang Pujangga

Sang Pujangga

sabar shanum 😭

2023-08-04

2

Maria Kibtiyah

Maria Kibtiyah

tenang shanum kebahagian akan menghampirimu

2023-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 SHANUM
2 UCAPAN IBU MU'IDAH
3 SIKAP IBU MU'IDAH
4 CERITA DI MULAI
5 KESEDIHAN SHANUM
6 MENGAWALI HARI
7 BELUM TERBIASA
8 DEBAT
9 SIAPA DIA?
10 EMYR SADDAM
11 EMYR - DYAH
12 IMRAN
13 SABAR SHANUM!
14 SEBUAH RENCANA
15 IMRAN KECELAKAAN
16 KEHIDUPAN BARU
17 SEDIKIT DEMI SEDIKIT
18 KONTRAKAN BARU
19 PERJODOHAN EMYR
20 KARMA IS REAL
21 UCAPAN PEDAS LAILA
22 MENATA HIDUP
23 LUAPAN EMOSINYA DYAH
24 KARMA
25 SEDIKIT DEMI SEDIKIT
26 KERISAUAN EMYR
27 SHANUM - EMYR
28 TIBA DI KAMPUNG
29 PERJUMPAAN KE DUA
30 TERPESONA
31 GETARAN ASMARA
32 CERITA DARI KAKEK IDRIS
33 Oh EMYR!
34 KEDATANGAN DYAH - MALIK
35 AKHIRNYA MENGETAHUI
36 MENGGODA
37 ULAH EMYR!
38 KEBAHAGIAAN MAMA MULAN
39 SAKIT
40 PERCAKAPAN DUO JOMBLO
41 KEJADIAN TIDAK TERDUGA
42 BERJUALAN
43 MEMENUHI JANJI
44 CERITA MAMA MULAN
45 RUMAH EMYR
46 ROMANTISNYA EMYR
47 MAKAN MALAM
48 SARAPAN BERSAMA
49 RUMAH SHANUM
50 AKTING EMYR - SHANUM
51 KEDATANGAN DYAH - MALIK
52 IMRAN MASIH CEMBURU
53 BERBINCANG
54 BERSENANG - SENANG
55 EMYR - SHANUM
56 PADA AKHRINYA
57 BAPER KAN JADINYA
58 BERBAHAGIA
59 SIANG PERTAMA
60 KEADAAN YANG BERBEDA
61 EMYR?
62 KEDATANGAN EMYR
63 FLASHBACK ON-OFF
64 KEBERSAMAAN SHANUM-EMYR
65 KEJADIAN YANG SERING TERJADI
66 TRAUMA PSIKOLOGIS
67 KEKHAWATIRAN EMYR
68 MENUJU KEBAHAGIAAN H Q_Q
69 MALAM YANG INDAH
70 PESTA RESEPSI
71 TINDAKAN BODOH
72 TAMU SPESIAL
73 RESEPSI KE DUA
74 MENERIMA HUKUMAN
75 KEMESRAAN EMYR - SHANUM
76 TURKI
77 LIBURAN
78 SICK
79 HMM SAKIT BENERAN ... ?
80 PENJELASAN
81 KUMPUL KELUARGA
82 AZOOSPERMIA
83 BERITA KEMATIAN
84 KEKECEWAAN DYAH
85 MENGIDAM
86 MASIH MENGIDAM
87 OPA NGRUMPI
88 HORMON KEHAMILAN
89 ASISTEN BARU
90 BERITA MENGEJUTKAN
91 RODA BERPUTAR
92 TAMAT
93 BONCHAP 1
94 BONCHAP 2
95 BONCHAP 3
96 BONCHAP 4
97 END
98 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 98 Episodes

1
SHANUM
2
UCAPAN IBU MU'IDAH
3
SIKAP IBU MU'IDAH
4
CERITA DI MULAI
5
KESEDIHAN SHANUM
6
MENGAWALI HARI
7
BELUM TERBIASA
8
DEBAT
9
SIAPA DIA?
10
EMYR SADDAM
11
EMYR - DYAH
12
IMRAN
13
SABAR SHANUM!
14
SEBUAH RENCANA
15
IMRAN KECELAKAAN
16
KEHIDUPAN BARU
17
SEDIKIT DEMI SEDIKIT
18
KONTRAKAN BARU
19
PERJODOHAN EMYR
20
KARMA IS REAL
21
UCAPAN PEDAS LAILA
22
MENATA HIDUP
23
LUAPAN EMOSINYA DYAH
24
KARMA
25
SEDIKIT DEMI SEDIKIT
26
KERISAUAN EMYR
27
SHANUM - EMYR
28
TIBA DI KAMPUNG
29
PERJUMPAAN KE DUA
30
TERPESONA
31
GETARAN ASMARA
32
CERITA DARI KAKEK IDRIS
33
Oh EMYR!
34
KEDATANGAN DYAH - MALIK
35
AKHIRNYA MENGETAHUI
36
MENGGODA
37
ULAH EMYR!
38
KEBAHAGIAAN MAMA MULAN
39
SAKIT
40
PERCAKAPAN DUO JOMBLO
41
KEJADIAN TIDAK TERDUGA
42
BERJUALAN
43
MEMENUHI JANJI
44
CERITA MAMA MULAN
45
RUMAH EMYR
46
ROMANTISNYA EMYR
47
MAKAN MALAM
48
SARAPAN BERSAMA
49
RUMAH SHANUM
50
AKTING EMYR - SHANUM
51
KEDATANGAN DYAH - MALIK
52
IMRAN MASIH CEMBURU
53
BERBINCANG
54
BERSENANG - SENANG
55
EMYR - SHANUM
56
PADA AKHRINYA
57
BAPER KAN JADINYA
58
BERBAHAGIA
59
SIANG PERTAMA
60
KEADAAN YANG BERBEDA
61
EMYR?
62
KEDATANGAN EMYR
63
FLASHBACK ON-OFF
64
KEBERSAMAAN SHANUM-EMYR
65
KEJADIAN YANG SERING TERJADI
66
TRAUMA PSIKOLOGIS
67
KEKHAWATIRAN EMYR
68
MENUJU KEBAHAGIAAN H Q_Q
69
MALAM YANG INDAH
70
PESTA RESEPSI
71
TINDAKAN BODOH
72
TAMU SPESIAL
73
RESEPSI KE DUA
74
MENERIMA HUKUMAN
75
KEMESRAAN EMYR - SHANUM
76
TURKI
77
LIBURAN
78
SICK
79
HMM SAKIT BENERAN ... ?
80
PENJELASAN
81
KUMPUL KELUARGA
82
AZOOSPERMIA
83
BERITA KEMATIAN
84
KEKECEWAAN DYAH
85
MENGIDAM
86
MASIH MENGIDAM
87
OPA NGRUMPI
88
HORMON KEHAMILAN
89
ASISTEN BARU
90
BERITA MENGEJUTKAN
91
RODA BERPUTAR
92
TAMAT
93
BONCHAP 1
94
BONCHAP 2
95
BONCHAP 3
96
BONCHAP 4
97
END
98
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!