Between Us
Seorang wanita bergaya sedikit tomboi tengah berjalan menyusuri lorong kampusnya. Matanya terlihat menatap ke arah sekelilingnya berusaha mencari keberadaan seseorang.
"apa kalian lihat Zayn ada di mana?", tanya wanita bernama Lakshmi itu pada beberapa mahasiswa yang lewat di depannya.
"Zayn sedang di kantin", jawab salah satu dari mereka.
"di kantin? sedang apa dia?", tanya Mimi lagi.
"dia sedang makan siang bersama Karina", jawabnya lagi.
"apa? Karina!!", ujar Mimi terkejut.
Tanpa banyak bicara lagi, Mimi segera melangkahkan kakinya menuju kantin kampusnya. Ia tidak akan diam saja melihat sabatnya itu di dekati oleh wanita ulat bulu seperti Karina.
Tak membutuhkan waktu yang lama, kini Mimi sudah berada di kantin kampusnya. Ia mengedarkan pandangannya berusaha mencari keberadaan sahabatnya itu.
Mimi langsung berjalan cepat menuju salah satu meja yang ada di sudut kantin, setelah ia tahu Zayn sedang ada di sana bersama Karina.
"Zayn!!!", teriak Mimi membuat Zayn menoleh ke arahnya.
"apa yang sedang kamu lakukan di sini?", tanya Mimi sedikit ketus sambil menumpuk kedua tangannya di atas perutnya.
"aku.. di sini? tentu saja sedang makan siang. Memangnya mau apa lagi?", jawabnya dengan sedikit tersenyum.
"Oh... jadi begitu ya. Kamu enak-enakan makan siang di sini bersama wanita ulat bulu ini. Sedangkan aku menunggumu kepanasan di tengah lapangan", kata Mimi melototkan kedua matanya.
"hei... jangan asal bicara kamu ya!! Enak saja bilang aku wanita ulat bulu", sahut Karina tak terima pada Mimi.
"aku gak mau tahu Zayn, pokoknya kamu harus ikut aku sekarang juga!",paksa Mimi.
"oke..oke baiklah. Aku akan ikut denganmu sekarang. Tapi sebenarnya kita mau kemana?"
"ya tuhan Zayn.. apa kamu lupa? kita harus segera latihan buat acara pertandingan sepak bola Minggu depan", jawab Mimi berusaha menahan rasa kesalnya.
"astaga!! kenapa aku bisa lupa begini?", ujar Zayn sambil memukul kepalanya sendiri.
"kalau begitu ayo kita pergi!", ajak Zayn. Ia mulai bangkit dari kursinya. Tapi tiba-tiba Karina mencegahnya.
"Zayn tunggu!!", Karina ikut bangkit dari tempat duduknya juga.
"bukankah kamu sudah berjanji akan menemani aku makan siang hari ini", katanya.
Zayn berjalan mendekat ke arah Karina. "aku minta maaf ya... sepertinya untuk kali ini harus di tunda dulu. Aku ada kepentingan yang tidak bisa di tinggal".
"tapi kamu sudah berjanji bukan?", Karina cemberut.
"iya. Tapi kamu tahu wanita itu kan?", Zayn melirik ke arah Mimi.
"kalau aku tidak segera ikut dengannya, pasti dia akan mengamuk setelah ini. Dia itu tipe wanita yang sangat agresif sekali", balas Zayn.
"aku pergi dulu ya... lain kali kita akan makan bersama lagi. Bye", Zayn melambaikan tangannya sambil berjalan meninggalkan Karina.
"ayo kita pergi!", ajak Zayn menarik tangan Mimi.
"apa yang kamu katakan pada si ulat bulu tadi?", tanya Mimi sambil berjalan beriringan dengan Zayn.
"kamu kenapa menyebutnya ulat bulu sih? bukankah dia sangat cantik dan **** sekali", tanya Zayn heran.
"cantik apanya? lihat saja mukanya itu! putihnya kebangetan sampai kayak mayat hidup. Apalagi bibirnya itu, kayak habis minum darah saja. Apa jangan-jangan dia itu titisan vampir kali ?", jawab Mimi menggelengkan kepalanya heran. Kenapa Zayn bisa mengatakan kalau Karina itu cantik dan ****? Di lihat dari mananya? Pakai ujung sedotan mungkin lihatnya.
"ya walaupun begitu, dia fans beratku di kampus ini", balas Zayn tersenyum bangga.
"aku ingetin sama kamu ya Zayn... jangan dekat-dekat dengannya", pesan Mimi.
"memangnya kenapa? kamu cemburu ya", balas Zayn menoleh dan menatap wajah Mimi.
"enak aja kalau ngomong!", Mimi mencubit lengan Zayn dengan keras.
"aku cuma gak ingin kamu dekat-dekat dengannya. Dia gak baik untukmu".
"kalau aku juga suka padanya terus bagaimana? memang yang baik untukku seperti apa?", tanya Zayn.
"awas ya Zayn! kalau kamu berani dekat-dekat dengannya, aku gak akan mau jadi temanmu lagi", ancam Mimi.
Karena kesal, akhirnya Mimi berjalan terlebih dahulu meninggalkan Zayn di belakangnya. Jujur ia tidak suka melihat Zayn dekat dengan Karina si ulat bulu itu. Bukan tidak ada alasan yang jelas di balik sikapnya itu. Yang jelas ia paham sekali bahwa wanita seperti Karina sangatlah tidak baik dan juga tidak cocok untuk Zayn.
"kamu marah padaku?", tanya Zayn yang pada saat itu sudah berjalan di sisinya.
"menurutmu?", balas Mimi cuek.
"ayolah Dewi Laksmi! aku dengan Karina tidak ada hubungan apa-apa. Kami hanya sekedar makan siang bersama saja", terang Zayn.
"hari ini kalian cuma makan siang saja. Lalu besok bisa saja kalian sudah berpacaran", balas Mimi lagi.
"memangnya kenapa kalau aku berpacaran dengannya? kenapa kamu jadi cerewet sekali seperti ibuku?"
"aku hanya tidak mau saja kamu berpacaran dengan orang yang tidak tepat. Jadi siapapun pacarmu nanti, dia harus lulus tes dariku dulu", kata Mimi.
"baiklah kalau begitu!", balas Zayn akhirnya mengalah. Ia tidak akan mungkin bisa menang melawan sahabatnya itu.
"nah begitu dong! kenapa kamu suka selalu mendebat denganku?"
"karena.... karena..."
"karena apa?", tanya Mimi menoleh ke arah Zayn.
"karena aku tahu, kamu adalah sahabat terbaikku. Jadi apapun keputusanmu, pasti yang terbaik untukku", jawab Zayn.
"benar begitu kan?"
Mimi langsung terdiam mendengar ucapan Zayn barusan. Tapi memang apa yang di katakan oleh Zayn barusan adalah benar adanya. Mereka memang bersahabat selama ini.
"ya, Kita memang bersahabat. Jadi jangan sembunyikan apapun dariku", pinta Mimi.
"kamu juga ya... awas kalau kamu berani menyembunyikan sesuatu dariku. Aku akan sangat marah sekali nanti padamu", balas Zayn.
Mimi menganggukkan kepalanya saja.
"ayo cepat! jadi latihan tidak?", tanya Zayn.
"kalau tidak jadi latihan, lalu buat apa aku dari tadi pusing mencari mu", jawab Mimi kemudian berjalan terlebih dahulu meninggalkan Zayn menuju lapangan.
*
*
Setelah berganti baju, kini Mimi dan juga Zayn beserta tim anggotanya yang lain sudah berkumpul di lapangan sepak bola kampus mereka.
Selama beberapa hari ke depan, mereka di minta agar berlatih dan mempersiapkan diri mereka untuk bertanding melawan kampus lainnya.
"siap?", tanya Zayn pada Mimi. Mereka kini berdiri di tengah-tengah lapangan dan saling berhadapan sebagai kapten dari masing-masing tim mereka.
"hmm", balas Mimi mengangguk yakin.
"seperti biasanya, aku selalu menang, dan kamu selalu kalah", katanya meremehkan.
"tapi tidak kali ini. Siapa yang menang, dia harus mentraktir makan mie ayam di depan kampus. Bagaimana?", tawar Zayn sambil memainkan bola sepak yang sedang di pegang olehnya.
"siapa takut", balas Mimi.
Pertandingan pun di mulai. Mimi dan Zayn terlihat saling unjuk kebolehan dan berusaha agar bisa memasukkan bola ke dalam gawang lawan.
Sesekali mereka terlihat saling berhadapan untuk memperebutkan bola. Namun kelihatannya, Zayn sedikit kesulitan untuk merebut bola yang sedang di kuasai oleh Mimi.
Bukannya tidak bisa merebutnya, hanya saja selama ini memang ia tidak bisa menyakiti sahabatnya itu apalagi berbuat kasar padanya.
"gol!!", teriak Mimi gembira. Ia menatap ke arah Zayn kemudian menjulurkan lidahnya seolah tengah mengejeknya.
"1-0", kata Mimi di depan Zayn.
"tenang saja. Ini baru permulaan kan?", balas Zayn terlihat santai.
Acara pertandingan pun berlanjut lagi. Persaingan kali ini terlihat lebih sengit dari sebelumnya. Zayn terus berusaha merebut bola dari Mimi, tapi sisi lain dirinya selalu tak tega melakukan hal itu. Hingga pada akhirnya, Mimi pun berhasil mencetak gol lagi sehingga skornya bertambah.
Mendengar keluhan dari tim anggotanya yang mulai kalah, akhirnya Zayn berusaha meneguhkan hati dan juga perasaannya. Bahwa kali ini, apapun dan bagaimanapun keadaannya, ia harus bisa merebut bola dari Mimi dan memasukkannya ke gawang lawannya.
Zayn tersenyum bangga, karena pada akhirnya ia berhasil merebut bola yang sedang di kuasai oleh Mimi. Dengan penuh semangat, ia menggiring bola itu mendekat ke arah gawang lawannya dan menendangnya dengan sangat kuat dengan harapan bahwa tendangannya akan mampu menjebol gawang lawannya.
Namun apa yang terjadi ternyata di luar dugaan. Bola yang di tendang oleh Zayn ternyata tidak mampu menjebol gawang lawannya. Ternyata bola tersebut keluar dari lapangan dan mengenai seseorang.
"aduh!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Besse Angki
mirip kuch kuch hota hai..
2023-10-31
0
Fannya
Penuh emosi deh!
2023-07-24
1
Rizky Muhammad
aku membutuhkan kepastian untuk dapat menyelesaikan cerita, tolong update lagi thor! 😊
2023-07-24
1