5. Mimi Salah Paham.

"apa dia masih marah padamu dan tak mau membuka pintunya ?", tanya Salma yang baru saja tiba di lantai dua, di mana kamar Mimi berada. Ia lihat Zayn masih berdiri di depan pintu kamar itu.

"sepertinya begitu! Tapi kamu tenang saja. Aku akan terus berusaha membujuknya", balas Zayn dengan tersenyum santai. Padahal sekarang ia sedang bingung sekali, bagaimana caranya agar Mimi mau membuka pintu kamarnya dan mau memaafkannya.

"boleh aku mencoba membujuknya?", kata Salma meminta izin.

"kamu yakin bisa membujuknya?", tanya Zayn terlihat ragu. Ia sendiri yang sahabatnya saja susah membujuknya, apalagi Salma yang baru mengenalnya.

"setidaknya aku ingin mencoba", kata Salma.

Zayn akhirnya mengangguk dan mengizinkan Salma membujuk Mimi. Ia menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari pintu, dan setelah itu Salma pun mendekat dan mengetuk pintunya dengan pelan.

"Mimi... ini aku Salma. Apa bisa kita bertemu?", ucap Salma dengan nada lembut di depan pintu kamar Mimi.

Mimi langsung menyibak selimut yang menutupi tubuhnya setelah mendengar suara Salma. Ia heran kenapa Salma bisa ada di dalam rumahnya? apa dia datang bersama Zayn?

Tanpa menjawab ucapan Salma, Mimi langsung turun dari tempat tidurnya dan menuju pintu kamarnya. Sebelum membuka pintunya, ia sempatkan untuk mengintip terlebih dahulu dari lubang kecil yang ada di dekat pintu.

Ia hanya ingin memastikan saja, apakah benar tadi itu suara Salma, ataukah suara Zayn yang sengaja di buat-buat agar terlihat seperti suara perempuan demi mengelabuinya agar mau membuka pintu untuknya. Dan setelah yakin bahwa itu adalah Salma, Mimi pun membuka pintunya.

"Salma... kamu di sini?", tanya Mimi heran. Namun seketika ia langsung cemberut melihat Zayn berdiri di belakang Salma dan sedang menatap dengan tersenyum ke arahnya.

"iya. Aku datang ke sini ingin melihatmu. Kata Zayn kamu sedang sakit", jawab Salma.

"tidak apa-apa. Aku hanya sedang flu saja", balas Mimi terlihat biasa saja.

"boleh aku masuk?", tanya Salma.

Mimi mengangguk. Ia membuka pintunya sedikit lebar dan mengizinkan Salma masuk ke dalam kamarnya. Setelah Salma masuk ke dalam kamarnya, ia langsung menutup pintu kamarnya lagi dengan cepat dan tak mengizinkan Zayn masuk ke dalamnya.

"astaga... Mimi! kejam sekali dikau padaku", ucap Zayn menghembuskan nafas kecewanya. Ia tak menyangka Mimi akan semarah itu padanya.

"semoga saja Salma berhasil membujuk Mimi. Aku akan sangat berterima kasih sekali padanya", gumam Zayn penuh harap. Ia memutuskan untuk tetap duduk di dekat pintu saja sambil mencoba menguping pembicaraan mereka berdua.

*

*

*

Di dalam kamar Mimi.

Salma mengedarkan pandangannya menatap ke sekeliling kamar Mimi. Di sana ia melihat banyak sekali foto Mimi dengan Zayn terpajang di dinding tembok kamar Mimi dan di hiasi dengan lampu kelap-kelip berwarna-warni. Apalagi hiasan lampu itu berbentuk hati mengitari foto-foto mereka berdua.

Di sana ada foto mereka berdua dengan gaya yang sangat lucu dan juga nyeleneh, hingga foto bersama teman-temannya yang lain juga ada di sana, tapi tidak ada di dalam lingkaran berbentuk hati itu.

"kamu dengan Zayn sudah berteman lama ya?", tanya Salma berbasa-basi dengan masih menatap foto-foto mereka berdua.

"lumayan. Sejak pertama masuk kuliah", jawab Mimi sambil berjalan menuju tempat duduk yang ada di kamarnya.

"aku lihat kalian sangat akrab sekali", balas Salma membalikkan badannya dan berjalan menghampiri Mimi, kemudian ia duduk di dekatnya.

"bagaimana keadaanmu? apa sudah lebih baik?"

"aku tidak apa-apa! tenang saja", jawab Mimi santai. Meskipun sedang sakit, tapi ia tetap terlihat seperti biasanya. Mungkin hanya suhu tubuhnya saja yang berubah, kelakuan dan tingkah lakunya sama seperti hari-hari biasanya.

"jangan suka meremehkan penyakit. Sekecil apapun itu bisa berbahaya jika tidak segera di atasi", kata Salma mengingatkan.

"aku sudah minum obat. Mudah-mudahan sebentar lagi sembuh", kata Mimi.

"semoga lekas sembuh. Zayn menunggumu di luar", ucap Salma dengan tersenyum. Ia harap Mimi paham dengan ucapannya barusan.

"biarkan saja dia di luar! aku kesal sekali dengannya", kata Mimi terlihat cuek dan tak mau perduli.

"apa kamu datang ke sini di suruh sama Zayn buat membujukku?", tanya Mimi tapi terlihat sekaligus menuduhnya bahwa ia tengah bekerja sama dengan Zayn agar mau memaafkannya.

"tidak", Salma menggelengkan kepalanya. "aku datang ke sini memang ingin menjenguk mu. Zayn yang memberitahuku bahwa kamu sedang sakit", jawab Salma.

"terima kasih sudah datang. Maaf ya kalau aku merepotkan", balas Mimi dengan tersenyum. Ternyata ia sudah salah paham pada Salma.

"tidak merepotkan. Justru aku senang bisa datang ke mari sekaligus aku tahu rumah kamu", kata Salma.

"kapan-kapan main ke sini lagi".

"pasti!", balas Salma mengangguk dan tersenyum.

Mereka terus mengobrol dengan santai. Hingga tiba-tiba Salma bertanya tentang Zayn padanya membuat Mimi menatapnya serius.

"Zayn kenapa? maksudnya Zayn salah apa sampai kamu tidak mau bertemu dengannya? boleh aku tahu?", ujar Salma.

Mimi mengambil napas dengan dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan. "sebenarnya tidak ada masalah apa-apa. Aku hanya sedang kesal saja padanya", jawab Mimi sambil menyandarkan pundaknya ke belakang kursi.

"kesal karena apa?", tanya Salma lagi.

"kemarin sore dia berjanji akan menemui ku. Tapi ternyata dia tidak datang. Padahal aku menunggunya sampai kehujanan, tapi tetap saja dia gak datang", jawab Mimi kesal mengingat kejadian kemarin sore.

"kemarin sore!", ujar Salma seperti mengingat suatu hal.

Salma menghembuskan nafasnya perlahan. Sekarang dia paham apa yang terjadi di antara mereka berdua.

Salma pun menceritakan pada Mimi, apa yang terjadi dengan Zayn sore itu. Sampai ia tak bisa datang dan menemuinya.

"benarkah?", tanya Mimi melototkan kedua matanya terkejut sekaligus tak percaya mendengar penjelasan Salma barusan.

Salma mengangguk.

" Ya Tuhan... Jadi Pak Bambang sudah tahu semuanya", ucap Mimi lagi sambil membekap mulutnya dengan telapak tangannya. Ternyata ia sudah salah paham dengan Zayn dan saat itu ia merasa sangat bersalah sekali karena telah marah padanya dengan seenaknya tanpa tahu kejadian yang sebenarnya.

"siapa yang memberitahu pak Bambang? apa kamu yang memberitahunya?"

Salma menggeleng. "bukan. Aku juga gak tahu paman tahu semuanya dari siapa? tapi yang jelas sekarang semuanya sudah selesai, dan Zayn pun aman", jawab Salma membuat Mimi menghembuskan nafasnya lega.

Mimi terdiam. Ia bingung apa yang harus di lakukan olehnya sekarang? Ia terlalu malu untuk bertemu Zayn saat itu karena merasa bersalah sekali sudah salah paham padanya.

"tolong sampaikan pada Zayn ya... besok saja dia temui aku di kampus. Aku mau istirahat dulu sekarang", ucap Mimi.

"Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu ya... semoga cepat sembuh", ujar Salma sebelum keluar dari dalam kamar Mimi.

*

*

Di luar kamar Mimi.

Zayn sedari tadi berdiri sambil mendekatkan telinganya di pintu kamar Mimi. Terkadang jika capek, ia akan sambil duduk dengan tetap mendekatkan telinganya pada pintu kamar itu berharap bisa mendengar obrolan mereka. Tapi sayang sekali, tidak ada suara apapun yang bisa di dengar olehnya, bahkan suara nyamuk yang sedang terbang pun tak terdengar olehnya.

"kenapa mereka lama sekali? sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan?", keluh Zayn entah pada siapa?

Ia melihat jam tangan di tangannya yang sudah menunjukkan pukul empat sore hari. Itu berarti sudah sekian jam mereka mengobrol dan belum selesai juga.

Zayn menghembuskan nafas lelahnya. Entah sampai kapan dan berapa jam lagi ia akan menunggu. Padahal sebentar lagi malam akan tiba, dan dia pun harus segera mengantarkan Salma pulang ke rumahnya.

"ayo pulang!", ajak salma yang ternyata sudah keluar dari dalam kamar Mimi tanpa Zayn sadari.

Zayn langsung bangkit dari duduknya. "Mimi mana? apa dia masih marah padaku?"

"dia sedang istirahat. Katanya kamu bisa temui dia besok saja di kampus", jawab Salma.

"dia gak mau bertemu denganku sekarang?", tanya Zayn lagi.

"mungkin dia masih kesal sekarang. Tapi aku sudah menjelaskan padanya, kenapa kamu tidak bisa datang menemuinya kemarin sore", jawab Salma.

"benarkah? lalu bagaimana? apa dia sudah memaafkanku?", Zayn terus memberondong Salma dengan banyak pertanyaan.

"mudah-mudahan. Mungkin sedang ia pikirkan sekarang", jawab Salma membuat Zayn sedikit tersenyum.

"terima kasih Salma. Terima kasih sudah membantuku. Aku gak tahu kalau gak ada kamu, pasti Mimi akan masih marah padaku saat ini", ucap Zayn yang tiba-tiba memeluk Salma membuatnya seketika bingung dan diam terpaku dengan sikapnya itu.

Terpopuler

Comments

Beerus

Beerus

Sebuah karya luar biasa!

2023-07-29

0

Yuri Lowell

Yuri Lowell

cerita ini seperti madu yang manis di mulutku, menantikan kelanjutan thor!

2023-07-29

0

Haris Saputra

Haris Saputra

Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.

2023-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kita Sahabat
2 2. Zayn dan Mimi Dalam Masalah.
3 3. Zayn ke Mana?
4 4. Mimi Ngambek!
5 5. Mimi Salah Paham.
6 6. Apa Arti Perhatian Zayn?
7 7. Ada Yang Menarik.
8 8. Aku Akan Menciumu!
9 9. Pertandingan Tanpa Mimi.
10 10. Pura-pura.
11 11. Kita Bertiga Adalah....
12 12. Apa Arti Cinta?
13 13. Teman Apa Teman?
14 14. Di Balik Bintang Jatuh
15 15. Mimi Curhat.
16 16. Mimi Jatuh Cinta
17 17. Apa Dia Menyukaiku?
18 18. Salah Sangka
19 19. Benarkah itu Mimi?
20 20. Cinta Segi Tiga
21 21. Sosok Salma
22 22. Apa Ini Cinta?
23 23. Mimi Dengan Segala Perasaannya
24 24. Semuanya Hanya...
25 25. Sebuah Harapan Akan Cinta
26 26. Jantung Yang Berdebar
27 27. Meminta Izin
28 28. Terlambat
29 29. Pergi Kemping
30 30. Jatuh Ke Jurang
31 31. Pencarian
32 32. Takut Kehilangan
33 33. Mungkinkah Dia...?
34 34. Zodiaknya Sagitarius
35 35. Patah Sebelum Bersemi
36 36. Menghindar Dan Berusaha Menerima Kenyataan
37 37. Pilihan Yang Sulit
38 38. Tidak Akan Merestui
39 39. Cinta Yang Sesungguhnya
40 40. Aku Akan Pergi
41 41. Apa Ini Alasannya?
42 42. Memutuskan Untuk Pergi Tanpa Pamit
43 43. Perpisahan
44 44. Dua Tahun Berlalu
45 Candle Light Dinner
46 Syarat
47 Ingin Bertemu
48 Mencari Informasi
49 Kita Akan Bertemu Dengannya Lagi
50 Menjelang Pernikahan Part 1
51 Menjelang Pernikahan Part 2
52 Menjelang Pernikahan Part 3
53 Menjelang Pernikahan Part 4
54 Pernikahan Secara Sederhana
55 Pemeriksaan
56 Maafkan Aku ...
57 Sentuhan Yang Terbatas
58 Rahasia Yang Terkuak
59 Aku siap!
60 Rangkaian Romansa
61 Resepsi Pernikahan
62 Malam Yang Panas
63 Kejutan
64 Dua Bayi
65 Salma Kenapa?
66 Kelegaan Sesaat
67 Dia Telah Pergi
68 68. Ujian Yang Berat
69 Kotak Wasiat
70 Kado Dari Salma
71 Misi Rahasia
72 Penasaran
73 Menghilang
74 Dejavu (seperti pernah melihat sebelumnya)
75 Mimi Belum Siap
76 Pertemuan Kembali
77 Akan Segera Menikah
78 Selamat Tinggal Masa lalu, Selamat Datang Masa Depan.
79 Apa Kamu Mencintaiku?
80 Duda Mesum
81 Ada Apa Di Jakarta?
82 Minta Peluk
83 Bukan Sembarang Duda
84 Binar Cinta Untuk Zaky
85 Nama Yang Sama
86 Pingsan Di Atas Pelaminan
87 Terjebak Di Antara Dua Pria
88 Belum Siap Menjalankan Kewajiban
89 Hak Yang Tak Kunjung Di Berikan
90 Gagal Lagi
91 Menanti Keputusan
92 Pencuri
93 Godaan
94 Pergi Bulan Madu
95 Perkara Baju
96 Duda VS Perawan
97 Permintaan Seorang Anak
98 Zaky Sakit Kepala
99 Rahasia Yang Di Sembunyikan
100 Mengusir Masa Lalu
101 Akankah Bertemu Kembali?
102 Doa Yang Terkabul
103 Pertemuan
104 Mimi Mengetahui Jika Salma ...
105 Kejadian Di Restoran
106 Di Larang Masuk!
107 Ulah Geng Motor
108 Pertanda Apa Ini?
109 Zaky Sudah Tahu
110 Foto Lama
111 Dia Teman Istriku
112 Dia Mencintai Anda, Pak Zayn!
113 Mencari Mimi
114 Misi Berhasil Dan Selesai!
115 Apa Permintaan Salma?
116 Pasrah
117 Jangan Pisahkan Mereka Berdua!
118 Harapan Yang Kecil Sekali
119 Tak Pernah Berubah
120 Tuhan, Ada Apa Dengan Hatiku?
121 Undangan Istimewa
122 Sebuah Permintaan
123 Jangan Menangis Lagi!
124 Ikhlaskan, Dia Sudah Pergi!
125 Tak Mau Berpisah
126 Aku Akan Menjaga Mereka Untukmu!
127 Tetap Bersahabat Sampai Kapanpun!
128 Bagaimana Kalau Aku Yang Pindah Ke Sini?
129 Benarkah Itu Dia?
130 Mimi Dengan Hidup Barunya
131 Janda Luar Biasa
132 Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi!
133 Lelaki Misterius?
134 Siapa Yang Harus Di Dekati?
135 Diculik?
136 Mau Mampir Ke Rumahku?
137 Tantangan Dari Zayn
138 Mengunjungi Teman?
139 Rona Yang Di Sembunyikan
140 Sama-sama Di Tengah Jalan, Tapi Kejadiannya Berbeda.
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1. Kita Sahabat
2
2. Zayn dan Mimi Dalam Masalah.
3
3. Zayn ke Mana?
4
4. Mimi Ngambek!
5
5. Mimi Salah Paham.
6
6. Apa Arti Perhatian Zayn?
7
7. Ada Yang Menarik.
8
8. Aku Akan Menciumu!
9
9. Pertandingan Tanpa Mimi.
10
10. Pura-pura.
11
11. Kita Bertiga Adalah....
12
12. Apa Arti Cinta?
13
13. Teman Apa Teman?
14
14. Di Balik Bintang Jatuh
15
15. Mimi Curhat.
16
16. Mimi Jatuh Cinta
17
17. Apa Dia Menyukaiku?
18
18. Salah Sangka
19
19. Benarkah itu Mimi?
20
20. Cinta Segi Tiga
21
21. Sosok Salma
22
22. Apa Ini Cinta?
23
23. Mimi Dengan Segala Perasaannya
24
24. Semuanya Hanya...
25
25. Sebuah Harapan Akan Cinta
26
26. Jantung Yang Berdebar
27
27. Meminta Izin
28
28. Terlambat
29
29. Pergi Kemping
30
30. Jatuh Ke Jurang
31
31. Pencarian
32
32. Takut Kehilangan
33
33. Mungkinkah Dia...?
34
34. Zodiaknya Sagitarius
35
35. Patah Sebelum Bersemi
36
36. Menghindar Dan Berusaha Menerima Kenyataan
37
37. Pilihan Yang Sulit
38
38. Tidak Akan Merestui
39
39. Cinta Yang Sesungguhnya
40
40. Aku Akan Pergi
41
41. Apa Ini Alasannya?
42
42. Memutuskan Untuk Pergi Tanpa Pamit
43
43. Perpisahan
44
44. Dua Tahun Berlalu
45
Candle Light Dinner
46
Syarat
47
Ingin Bertemu
48
Mencari Informasi
49
Kita Akan Bertemu Dengannya Lagi
50
Menjelang Pernikahan Part 1
51
Menjelang Pernikahan Part 2
52
Menjelang Pernikahan Part 3
53
Menjelang Pernikahan Part 4
54
Pernikahan Secara Sederhana
55
Pemeriksaan
56
Maafkan Aku ...
57
Sentuhan Yang Terbatas
58
Rahasia Yang Terkuak
59
Aku siap!
60
Rangkaian Romansa
61
Resepsi Pernikahan
62
Malam Yang Panas
63
Kejutan
64
Dua Bayi
65
Salma Kenapa?
66
Kelegaan Sesaat
67
Dia Telah Pergi
68
68. Ujian Yang Berat
69
Kotak Wasiat
70
Kado Dari Salma
71
Misi Rahasia
72
Penasaran
73
Menghilang
74
Dejavu (seperti pernah melihat sebelumnya)
75
Mimi Belum Siap
76
Pertemuan Kembali
77
Akan Segera Menikah
78
Selamat Tinggal Masa lalu, Selamat Datang Masa Depan.
79
Apa Kamu Mencintaiku?
80
Duda Mesum
81
Ada Apa Di Jakarta?
82
Minta Peluk
83
Bukan Sembarang Duda
84
Binar Cinta Untuk Zaky
85
Nama Yang Sama
86
Pingsan Di Atas Pelaminan
87
Terjebak Di Antara Dua Pria
88
Belum Siap Menjalankan Kewajiban
89
Hak Yang Tak Kunjung Di Berikan
90
Gagal Lagi
91
Menanti Keputusan
92
Pencuri
93
Godaan
94
Pergi Bulan Madu
95
Perkara Baju
96
Duda VS Perawan
97
Permintaan Seorang Anak
98
Zaky Sakit Kepala
99
Rahasia Yang Di Sembunyikan
100
Mengusir Masa Lalu
101
Akankah Bertemu Kembali?
102
Doa Yang Terkabul
103
Pertemuan
104
Mimi Mengetahui Jika Salma ...
105
Kejadian Di Restoran
106
Di Larang Masuk!
107
Ulah Geng Motor
108
Pertanda Apa Ini?
109
Zaky Sudah Tahu
110
Foto Lama
111
Dia Teman Istriku
112
Dia Mencintai Anda, Pak Zayn!
113
Mencari Mimi
114
Misi Berhasil Dan Selesai!
115
Apa Permintaan Salma?
116
Pasrah
117
Jangan Pisahkan Mereka Berdua!
118
Harapan Yang Kecil Sekali
119
Tak Pernah Berubah
120
Tuhan, Ada Apa Dengan Hatiku?
121
Undangan Istimewa
122
Sebuah Permintaan
123
Jangan Menangis Lagi!
124
Ikhlaskan, Dia Sudah Pergi!
125
Tak Mau Berpisah
126
Aku Akan Menjaga Mereka Untukmu!
127
Tetap Bersahabat Sampai Kapanpun!
128
Bagaimana Kalau Aku Yang Pindah Ke Sini?
129
Benarkah Itu Dia?
130
Mimi Dengan Hidup Barunya
131
Janda Luar Biasa
132
Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi!
133
Lelaki Misterius?
134
Siapa Yang Harus Di Dekati?
135
Diculik?
136
Mau Mampir Ke Rumahku?
137
Tantangan Dari Zayn
138
Mengunjungi Teman?
139
Rona Yang Di Sembunyikan
140
Sama-sama Di Tengah Jalan, Tapi Kejadiannya Berbeda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!