"ibu... masih lama tidak? kalau masih lama aku mau tidur dulu", teriak Zayn memanggil ibunya yang belum juga keluar dari dalam kamarnya.
"iya...iya! sebentar. Kamu ini bikin ibu tergesa-gesa saja", balas sang ibu keluar dari dalam kamarnya sambil menenteng tas bermereknya, Hermes.
Beliau adalah Jayanti, atau lebih seringnya di panggil Bu Jaya, ibunya Zayn.
"ibu cantik sekali! mau ke pengajian apa mau cari suami lagi?", tanya Zayn menyindir ibunya. Yang walaupun sudah berumur tapi tetap terlihat cantik dan rapi dari segi penampilannya.
"dengar ya Bu... aku gak mau punya ayah lagi. Dan aku juga gak mau punya adik lagi", ujar Zayn melirik ibunya tajam.
"memangnya siapa yang mau cari suami lagi? Ibu ini sudah tua, memangnya masih ada yang mau?", balas sang ibu.
"lagian emang kamu, penampilan kayak preman mau malak begini!", heran sang ibu melihat penampilan anaknya.
"penampilan gak penting Bu...yang penting kan hatinya", balas Zayn.
"memang benar. Tapi bagaimanapun penampilan itu mencerminkan pribadi seseorang. Kalau penampilan kamu amburadul begini, yang ada juga bakalan gak akan ada yang mau sama kamu Zayn!", nasehat sang ibu, tapi sepertinya Zayn hanya mengangkat kedua bahunya pasrah saja dengan keadaannya.
"lihat... di umur kamu yang hampir seperempat abad ini, kamu bahkan belum mempunyai kekasih. Apa jangan-jangan sudah gak ada perempuan yang mau sama kamu Zayn? kalau begitu nanti kamu akan menikah dengan siapa?", tanya sang ibu lagi heran.
"sudahlah Bu... gak usah mikirin nikah dulu. Lagian masih lama ini. Kalau gak ada perempuan yang mau sama aku, nanti aku akan menikah dengan Mimi saja", jawab Zayn membuat sang ibu terkejut.
"apa?? Mimi! wanita jadi-jadian itu?", tanya Jaya tak percaya.
Zayn tertawa mendengar ibunya menyebut Mimi dengan wanita jadi-jadian. "ibu ini... dia itu beneran wanita. bukan wanita jadi-jadian".
"ya terus ibu harus bilang apa? penampilan dan gayanya bertolak belakang dengan aslinya. Seperti kutub Utara dan Selatan yang jaraknya jauh sekali".
"tapi bagaimanapun, dia itu orangnya tulus Bu dan apa adanya", balas Zayn.
"jangan bilang kamu mulai suka dengan gadis jadi-jadian itu ya Zayn. Ibu gak akan setuju!".
"enggaklah Bu! lagian aku sama Mimi kan bersahabat. Mana mungkin kami punya hubungan lebih dari itu", balas Zayn lagi.
"awas saja ya...! ya sudah kamu ganti baju dulu sana. Pakai baju yang rapi dan cocok untuk pengajian. Siapa tahu di sana nanti ada jodoh yang nyangkut sama kamu", pinta sang ibu sekaligus menyuruhnya.
"males ah! lagian aku cuma antar ibu saja kan, nanti seperti biasa aku akan menunggu di dalam mobil", tolak Zayn tak mau.
"gak bisa! mulai sekarang kamu harus ikut ibu pengajian sekalian dengerin ceramah dari pak ustadz. Supaya setan-setan yang ada di tubuh kamu ini pada taubat", kata ibunya Zayn.
Setelah berdebat cukup panjang, akhirnya Zayn menuruti perintah ibunya dan mengganti bajunya dengan yang lebih sopan. Kemudian setelah itu ia pergi bersama ibunya ke acara pengajian rutin setiap hari Jumat yang ibunya kunjungi.
Zayn ini anak satu-satunya. Ayahnya pun sudah tiada beberapa tahun yang lalu. Jadi dia yang harus menggantikan semua peran sang ayah sebagai kepala keluarga, terutama dalam menjaga sang ibu tercinta.
Untuk itulah, Zayn selalu mengantarkan ibunya pergi kemanapun meskipun ada supir pribadi di rumah mereka. Selagi ia tidak ada kesibukan yang benar-benar penting, maka ia yang akan tetap mengantarkan ibunya pergi.
Akhirnya mereka kini sampai di tempat pengajian setelah selama kurang lebih satu jam perjalanan. Karena pengajian ini merupakan acara dari sang ibu bersama teman-temannya, maka acaranya pun akan bergantian di rumah teman-teman yang lainnya.
Dengan sangat terpaksa Zayn akhirnya menuruti perintah sang ibu untuk ikut masuk bersamanya ke dalam rumah itu. Ia duduk bersama para laki-laki yang merupakan para suami dari teman-teman ibunya. Sedangkan ibunya duduk bersama para wanita yang tempatnya di pisah.
Mereka semua duduk dan fokus mendengarkan serta memperhatikan ceramah yang sedang di sampaikan oleh seorang ustadz yang cukup terkenal di kota itu. Dan kebetulan pada saat itu tema yang sedang di bahas adalah tema pernikahan.
Tiba-tiba Zayn mengangkat tangannya dan ingin bertanya.
"ustadz bolehkah menikah lebih dari sekali?", tanya Zayn membuat semua menatap ke arahnya heran. Termasuk sang ibu yang tersenyum menahan sedikit malu dengan pertanyaan anaknya itu.
"boleh saja. Bahkan poligami pun di bolehkan dalam Islam. Jadi tidak ada larangan ingin menikah lagi atau tidak. Asalkan adab dan caranya sesuai", jawab sang ustadz menjelaskan.
Acara pengajian sudah selesai. Zayn berjalan keluar dari tempat itu sambil mencari keberadaan ibunya. Hingga tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampirinya dan memanggilnya.
"Zayn....!"
Mendengar ada yang memanggil namanya, Zayn sontak langsung menoleh. Namun seketika ia terkejut melihat siapa orang itu.
"Salma... kenapa dia ada di sini?", Zayn langsung membalikkan badannya berniat ingin kabur dari sana.
Namun sayang sekali, Salma memanggilnya lagi membuat Zayn akhirnya ketahuan dan tertangkap basah. Sehingga mau tak mau akhirnya harus menghentikan langkahnya.
"Zayn...tunggu!!"
"mau ke mana?", tanya Salma yang pada saat itu sudah berdiri di dekat Zayn.
"a-aku mencari ibuku. Ya aku sedang mencari ibuku", jawab Zayn jujur.
"oh...jadi ini acara kamu setiap hari Jumat yang tidak di ketahui oleh Mimi", ucap Salma membuat Zayn salah tingkah dengan mengusap bagian tengkuk leher belakangnya.
"ah..iya begitu. Tapi kamu jangan beritahu Mimi ya... bisa-bisa habis aku di ledekin dia seharian", pinta Zayn sekaligus menawar.
"aku gak janji ya... pasti seru kalau Mimi tahu", ucap Salma menggoda Zayn.
"aku mohon... jangan lakukan itu Salma!", Zayn mengatupkan kedua tangannya di depan Salma.
"nanti apa kata orang-orang di kampus jika mereka semua tahu aku seperti ini?"
"memangnya kenapa? justru bagus dong. Mereka semua pasti akan kagum, ternyata Zayn Malik adalah anak yang Sholeh", puji Salma tapi justru membuat Zayn mencebik kesal.
"bukan begitu? ah...pokoknya jangan sampai kamu kasih tahu siapapun rahasia ini . oke!".
"kalau tidak.."
"kalau tidak apa?", tanya Salma dengan sedikit menantangnya.
"kalau tidak maka aku akan menciummu. Dan kali ini aku serius", jawab Zayn.
"aku gak mau", tolak Salma menggeleng.
"harus mau!", balas Zayn memaksa.
"enggak!", balas Salma lagi.
"mau!", Zayn semakin mendekatkan wajahnya dengan Salma. Namun tiba-tiba sang ibu datang menghampirinya.
" Zayn dia siapa?", tanya sang ibu heran melihat ada wanita cantik di dekat Zayn.
Zayn langsung menoleh ke arah ibunya. "ibu dari mana saja? aku mencari ibu dari tadi?",keluh Zayn kesal.
"dia siapa Zayn?", tanya Bu Jaya lagi. Kini ia mendekati Salma dan menatapnya dengan tersenyum.
"dia temanku Bu", jawab Zayn jujur.
"teman? benar kamu temannya Zayn? siapa namamu?", tanya Bu Jaya berturut-turut pada Salma.
Salma mengangguk. "saya Salma. Temannya Zayn".
" hanya teman saja? teman apa teman?", tanya Bu Jaya lagi ragu. Kini ia menatap ke arah anaknya itu penuh curiga.
"teman kuliah Tante", jawab Salma dengan tersenyum juga.
"teman kuliah apa teman hidup?", tanya Bu Jaya membuat Salma mengkerutkan keningnya bingung. Sedangkan Zayn hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah ibunya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments