9. Pertandingan Tanpa Mimi.

Hari pertandingan futsal antar kampus telah tiba. Mimi sedang mondar-mandir di samping lapangan futsal sambil sesekali mengecek jam di tangannya. Ia sedang menunggu Zayn yang belum juga datang. Padahal pertandingan sebentar lagi akan di mulai.

"lima belas menit lagi", gumam Mimi setelah mengecek jam di tangannya.

Mimi mengedarkan pandangannya berusaha mencari sahabatnya yang belum terlihat datang juga. Ia sedikit cemas dan juga panik, takut jika kebiasaan sahabatnya akan kumat hari ini, yaitu selalu telat dan molor alias tidak tepat waktu.

Padahal hari itu adalah hari yang penting dan juga bersejarah bagi tim futsal mereka. Jangan sampai mereka kalah sebelum berperang, yang artinya mereka akan batal bertanding hanya gara-gara Zayn yang datang terlambat sehingga membuat tim futsal mereka harus di diskualifikasi karena kekurangan jumlah anggotanya.

"gak bisa! ini gak bisa terjadi!", Mimi menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali. Ia tak bisa membiarkan hal itu terjadi dan menimpa tim futsal kebanggaannya.

Mimi berniat akan mengambil ponselnya di dalam tasnya, yang ia letakkan di kursi di dekat lapangan. Ia ingin menghubungi sahabatnya itu dan mencari tahu dimana keberadaannya hingga belum datang juga sampai saat itu.

Tapi baru saja ia membalikkan badannya, ia terkejut melihat Zayn sudah berdiri di depannya dengan ekspresi wajah yang menyeramkan.

"Wek!!", Zayn melebarkan kedua matanya sambil menjulurkan lidahnya.

"Zayn... kamu!!", ucap Mimi sambil menunjuk di dekat wajahnya.

"bagaimana? lucu tidak?", tanya Zayn sambil sedikit tertawa.

Ia langsung berjalan melewati Mimi begitu saja menuju kursi yang ada di dekat lapangan yang memang di siapkan untuk para pemain.

"lucu apanya? yang ada kamu itu hampir buat aku jantungan tahu gak Zayn?", keluh Mimi sambil berjalan menyusul Zayn dan langsung duduk di kursi yang ada di sampingnya.

"kenapa kamu baru datang? bukankah sudah aku ingatkan dari kemarin supaya jangan terlambat. Kamu tetap saja datang terlambat", tanya Mimi kesal sambil menumpuk kedua tangannya di atas dadanya.

"heh...sudahlah! aku tidak telat kan? lagian masih ada waktu beberapa menit lagi sebelum pertandingan di mulai", balas Zayn tak mau di salahkan begitu saja. Kerena memang ia tidak datang terlambat. Hanya waktunya saja yang mepet.

"ya sepuluh menit lagi! Kalau dalam waktu sepuluh menit itu kamu belum datang juga, sudah tamatlah riwayat kita".

"lagian apa kamu tidak malu? lihat!! para pendukung kita saja sudah datang dari tadi", Mimi melirik ke arah tribun di mana para pendukung mereka sudah duduk dengan rapi sambil membawa spanduk besar berwarna putih bertuliskan nama tim futsal kebanggaan mereka.

"ah.. ya baiklah! aku mengaku salah karena datang tidak tepat waktu. Tapi aku tidak terlambat kan?", balas Zayn sambil menatap Mimi yang terlihat kesal padanya. Tapi justru hal itulah yang Zayn suka dari Mimi. Cerewet dan banyak bicara, tapi dia tahu maksud dari sahabatnya itu tidak lain adalah demi kebaikannya.

"ya sudahlah kalau begitu", balas Mimi akhirnya mengalah.

Tak berselang lama, akhirnya terdengar pengumuman dari pengeras suara yang memberitahu bahwa pertandingan akan segera di mulai. Merekapun mulai bersiap dan menuju tengah lapangan untuk berkumpul bersama anggota tim mereka yang lainnya.

"Zayn...ingat ya! kali ini kita harus bekerja sama demi memenangkan pertandingan ini. Jadi nanti bolanya jangan lupa over ke aku, jangan kamu kuasai sendiri", ucap Mimi mengingatkan Zayn.

"hmm... tenang saja! Kali ini aku yang akan paling banyak memasukkan bola ke gawang lawan. Kamu santai saja", balas Zayn dengan percaya diri.

"hah...baiklah! kita lihat saja nanti", balas Mimi tak mau menanggapi dengan serius ucapan Zayn barusan. Karena ia tahu betul, selama ini Zayn selalu kalah darinya.

Semua pemain sudah berkumpul di tengah lapangan dan pertandingan akan segera di mulai. Namun tiba-tiba wasit utama menghampiri Mimi karena melihat dia berbeda.

"kamu perempuan? ada perempuan di tim kalian?", tanya wasit laki-laki itu.

"ya saya perempuan", jawab Mimi mengakui.

"bagaimana ini? bagaimana bisa ada perempuan di pertandingan ini", kata wasit itu sepertinya tak setuju.

"memang kenapa? bukankah tidak ada persyaratan bahwa wanita tidak boleh ikut?", balas Mimi membela diri.

Wasit itu menghembuskan nafas kasarnya. Ia sama sekali tak menyangka bahwa akan ada perempuan yang ikut dalam acara pertandingan pada saat itu.

"memang tidak ada persyaratan tertulis seperti itu. Tapi pertandingan ini di khususkan untuk laki-laki. Kalau begini tidak adil jadinya", jawab wasit.

"pak tolong izinkan dia ikut dalam pertandingan ini. Walaupun dia perempuan, tapi dia memang anggota dari tim kami. Dan kemampuannya sudah tidak bisa di ragukan lagi", sela Zayn menjelaskan sekaligus membela sahabatnya itu.

Wasit itu terdiam sambil berfikir. "saya keberatan jika perempuan ini ikut dalam pertandingan. Karena bagaimanapun saya merasa akan ada rasa tidak adil dan perbedaan dari satu sisi".

"gak bisa begitu dong pak! bagaimanapun dia anggota dari tim kami. Dan bapak gak bisa mengeluarkannya begitu saja", balas Zayn dengan nada yang sedikit tinggi. Ia seperti tak setuju dengan keputusan dari wasit barusan.

Mimi menghembuskan nafas kecewanya. Ia tak menyangka akan terjadi hal seperti ini sebelum acara pertandingan di mulai. Jujur ia kecewa karena tidak di perbolehkan ikut serta dalam pertandingan. Tapi bagaimanapun ada nama baik kampus mereka yang harus mereka jaga dan mereka banggakan.

Apalagi melihat antusiasme para pendukung mereka yang bersemangat sekali sejak tadi berteriak memberi semangat, rasanya Mimi tak tega jika pertandingan itu harus di batalkan.

"baik pak! saya tidak akan ikut dalam pertandingan ini. Silahkan posisi saya di gantikan dengan yang lain saja", ucap Mimi mengalah. Ia tak mau hanya karena dirinya pertandingan ini harus di batalkan yang justru akan mengecewakan banyak orang di sekitar mereka.

"tidak bisa begitu dong Mi!", ucap Zayn spontan terkejut dan tidak setuju.

"kenapa kamu malah mengalah begitu saja? bukannya bantuin aku buat ngeyakini si wasit si**lan itu", umpat Zayn kesal.

"Zayn sudahlah! tidak apa. Aku yakin kamu pasti akan bisa memenangkan pertandingan ini tanpa aku. Jangan hanya karena aku, kita harus mengecewakan banyak orang", balas Mimi dengan menatap mata Zayn penuh harapan.

Zayn terdiam sambil menatap wajah Mimi yang juga sedang menatap wajahnya. Ada rasa kesal dengan keadaan mereka saat itu.

Tapi diapun bingung harus bagaimana dan berbuat apa supaya sahabatnya itu bisa di izinkan ikut main bersamanya?

Tak bisa ia bayangkan akan seperti apa nantinya pertandingan itu tanpa ada Mimi di sampingnya. Karena selama ini mimi adalah partnernya dalam bermain bola. Mimi tahu betul tips dan trick bermain bola lebih darinya. Jika tidak ada Mimi, mampukah Zayn memenangkan pertandingan itu seorang diri?

Episodes
1 1. Kita Sahabat
2 2. Zayn dan Mimi Dalam Masalah.
3 3. Zayn ke Mana?
4 4. Mimi Ngambek!
5 5. Mimi Salah Paham.
6 6. Apa Arti Perhatian Zayn?
7 7. Ada Yang Menarik.
8 8. Aku Akan Menciumu!
9 9. Pertandingan Tanpa Mimi.
10 10. Pura-pura.
11 11. Kita Bertiga Adalah....
12 12. Apa Arti Cinta?
13 13. Teman Apa Teman?
14 14. Di Balik Bintang Jatuh
15 15. Mimi Curhat.
16 16. Mimi Jatuh Cinta
17 17. Apa Dia Menyukaiku?
18 18. Salah Sangka
19 19. Benarkah itu Mimi?
20 20. Cinta Segi Tiga
21 21. Sosok Salma
22 22. Apa Ini Cinta?
23 23. Mimi Dengan Segala Perasaannya
24 24. Semuanya Hanya...
25 25. Sebuah Harapan Akan Cinta
26 26. Jantung Yang Berdebar
27 27. Meminta Izin
28 28. Terlambat
29 29. Pergi Kemping
30 30. Jatuh Ke Jurang
31 31. Pencarian
32 32. Takut Kehilangan
33 33. Mungkinkah Dia...?
34 34. Zodiaknya Sagitarius
35 35. Patah Sebelum Bersemi
36 36. Menghindar Dan Berusaha Menerima Kenyataan
37 37. Pilihan Yang Sulit
38 38. Tidak Akan Merestui
39 39. Cinta Yang Sesungguhnya
40 40. Aku Akan Pergi
41 41. Apa Ini Alasannya?
42 42. Memutuskan Untuk Pergi Tanpa Pamit
43 43. Perpisahan
44 44. Dua Tahun Berlalu
45 Candle Light Dinner
46 Syarat
47 Ingin Bertemu
48 Mencari Informasi
49 Kita Akan Bertemu Dengannya Lagi
50 Menjelang Pernikahan Part 1
51 Menjelang Pernikahan Part 2
52 Menjelang Pernikahan Part 3
53 Menjelang Pernikahan Part 4
54 Pernikahan Secara Sederhana
55 Pemeriksaan
56 Maafkan Aku ...
57 Sentuhan Yang Terbatas
58 Rahasia Yang Terkuak
59 Aku siap!
60 Rangkaian Romansa
61 Resepsi Pernikahan
62 Malam Yang Panas
63 Kejutan
64 Dua Bayi
65 Salma Kenapa?
66 Kelegaan Sesaat
67 Dia Telah Pergi
68 68. Ujian Yang Berat
69 Kotak Wasiat
70 Kado Dari Salma
71 Misi Rahasia
72 Penasaran
73 Menghilang
74 Dejavu (seperti pernah melihat sebelumnya)
75 Mimi Belum Siap
76 Pertemuan Kembali
77 Akan Segera Menikah
78 Selamat Tinggal Masa lalu, Selamat Datang Masa Depan.
79 Apa Kamu Mencintaiku?
80 Duda Mesum
81 Ada Apa Di Jakarta?
82 Minta Peluk
83 Bukan Sembarang Duda
84 Binar Cinta Untuk Zaky
85 Nama Yang Sama
86 Pingsan Di Atas Pelaminan
87 Terjebak Di Antara Dua Pria
88 Belum Siap Menjalankan Kewajiban
89 Hak Yang Tak Kunjung Di Berikan
90 Gagal Lagi
91 Menanti Keputusan
92 Pencuri
93 Godaan
94 Pergi Bulan Madu
95 Perkara Baju
96 Duda VS Perawan
97 Permintaan Seorang Anak
98 Zaky Sakit Kepala
99 Rahasia Yang Di Sembunyikan
100 Mengusir Masa Lalu
101 Akankah Bertemu Kembali?
102 Doa Yang Terkabul
103 Pertemuan
104 Mimi Mengetahui Jika Salma ...
105 Kejadian Di Restoran
106 Di Larang Masuk!
107 Ulah Geng Motor
108 Pertanda Apa Ini?
109 Zaky Sudah Tahu
110 Foto Lama
111 Dia Teman Istriku
112 Dia Mencintai Anda, Pak Zayn!
113 Mencari Mimi
114 Misi Berhasil Dan Selesai!
115 Apa Permintaan Salma?
116 Pasrah
117 Jangan Pisahkan Mereka Berdua!
118 Harapan Yang Kecil Sekali
119 Tak Pernah Berubah
120 Tuhan, Ada Apa Dengan Hatiku?
121 Undangan Istimewa
122 Sebuah Permintaan
123 Jangan Menangis Lagi!
124 Ikhlaskan, Dia Sudah Pergi!
125 Tak Mau Berpisah
126 Aku Akan Menjaga Mereka Untukmu!
127 Tetap Bersahabat Sampai Kapanpun!
128 Bagaimana Kalau Aku Yang Pindah Ke Sini?
129 Benarkah Itu Dia?
130 Mimi Dengan Hidup Barunya
131 Janda Luar Biasa
132 Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi!
133 Lelaki Misterius?
134 Siapa Yang Harus Di Dekati?
135 Diculik?
136 Mau Mampir Ke Rumahku?
137 Tantangan Dari Zayn
138 Mengunjungi Teman?
139 Rona Yang Di Sembunyikan
140 Sama-sama Di Tengah Jalan, Tapi Kejadiannya Berbeda.
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1. Kita Sahabat
2
2. Zayn dan Mimi Dalam Masalah.
3
3. Zayn ke Mana?
4
4. Mimi Ngambek!
5
5. Mimi Salah Paham.
6
6. Apa Arti Perhatian Zayn?
7
7. Ada Yang Menarik.
8
8. Aku Akan Menciumu!
9
9. Pertandingan Tanpa Mimi.
10
10. Pura-pura.
11
11. Kita Bertiga Adalah....
12
12. Apa Arti Cinta?
13
13. Teman Apa Teman?
14
14. Di Balik Bintang Jatuh
15
15. Mimi Curhat.
16
16. Mimi Jatuh Cinta
17
17. Apa Dia Menyukaiku?
18
18. Salah Sangka
19
19. Benarkah itu Mimi?
20
20. Cinta Segi Tiga
21
21. Sosok Salma
22
22. Apa Ini Cinta?
23
23. Mimi Dengan Segala Perasaannya
24
24. Semuanya Hanya...
25
25. Sebuah Harapan Akan Cinta
26
26. Jantung Yang Berdebar
27
27. Meminta Izin
28
28. Terlambat
29
29. Pergi Kemping
30
30. Jatuh Ke Jurang
31
31. Pencarian
32
32. Takut Kehilangan
33
33. Mungkinkah Dia...?
34
34. Zodiaknya Sagitarius
35
35. Patah Sebelum Bersemi
36
36. Menghindar Dan Berusaha Menerima Kenyataan
37
37. Pilihan Yang Sulit
38
38. Tidak Akan Merestui
39
39. Cinta Yang Sesungguhnya
40
40. Aku Akan Pergi
41
41. Apa Ini Alasannya?
42
42. Memutuskan Untuk Pergi Tanpa Pamit
43
43. Perpisahan
44
44. Dua Tahun Berlalu
45
Candle Light Dinner
46
Syarat
47
Ingin Bertemu
48
Mencari Informasi
49
Kita Akan Bertemu Dengannya Lagi
50
Menjelang Pernikahan Part 1
51
Menjelang Pernikahan Part 2
52
Menjelang Pernikahan Part 3
53
Menjelang Pernikahan Part 4
54
Pernikahan Secara Sederhana
55
Pemeriksaan
56
Maafkan Aku ...
57
Sentuhan Yang Terbatas
58
Rahasia Yang Terkuak
59
Aku siap!
60
Rangkaian Romansa
61
Resepsi Pernikahan
62
Malam Yang Panas
63
Kejutan
64
Dua Bayi
65
Salma Kenapa?
66
Kelegaan Sesaat
67
Dia Telah Pergi
68
68. Ujian Yang Berat
69
Kotak Wasiat
70
Kado Dari Salma
71
Misi Rahasia
72
Penasaran
73
Menghilang
74
Dejavu (seperti pernah melihat sebelumnya)
75
Mimi Belum Siap
76
Pertemuan Kembali
77
Akan Segera Menikah
78
Selamat Tinggal Masa lalu, Selamat Datang Masa Depan.
79
Apa Kamu Mencintaiku?
80
Duda Mesum
81
Ada Apa Di Jakarta?
82
Minta Peluk
83
Bukan Sembarang Duda
84
Binar Cinta Untuk Zaky
85
Nama Yang Sama
86
Pingsan Di Atas Pelaminan
87
Terjebak Di Antara Dua Pria
88
Belum Siap Menjalankan Kewajiban
89
Hak Yang Tak Kunjung Di Berikan
90
Gagal Lagi
91
Menanti Keputusan
92
Pencuri
93
Godaan
94
Pergi Bulan Madu
95
Perkara Baju
96
Duda VS Perawan
97
Permintaan Seorang Anak
98
Zaky Sakit Kepala
99
Rahasia Yang Di Sembunyikan
100
Mengusir Masa Lalu
101
Akankah Bertemu Kembali?
102
Doa Yang Terkabul
103
Pertemuan
104
Mimi Mengetahui Jika Salma ...
105
Kejadian Di Restoran
106
Di Larang Masuk!
107
Ulah Geng Motor
108
Pertanda Apa Ini?
109
Zaky Sudah Tahu
110
Foto Lama
111
Dia Teman Istriku
112
Dia Mencintai Anda, Pak Zayn!
113
Mencari Mimi
114
Misi Berhasil Dan Selesai!
115
Apa Permintaan Salma?
116
Pasrah
117
Jangan Pisahkan Mereka Berdua!
118
Harapan Yang Kecil Sekali
119
Tak Pernah Berubah
120
Tuhan, Ada Apa Dengan Hatiku?
121
Undangan Istimewa
122
Sebuah Permintaan
123
Jangan Menangis Lagi!
124
Ikhlaskan, Dia Sudah Pergi!
125
Tak Mau Berpisah
126
Aku Akan Menjaga Mereka Untukmu!
127
Tetap Bersahabat Sampai Kapanpun!
128
Bagaimana Kalau Aku Yang Pindah Ke Sini?
129
Benarkah Itu Dia?
130
Mimi Dengan Hidup Barunya
131
Janda Luar Biasa
132
Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi!
133
Lelaki Misterius?
134
Siapa Yang Harus Di Dekati?
135
Diculik?
136
Mau Mampir Ke Rumahku?
137
Tantangan Dari Zayn
138
Mengunjungi Teman?
139
Rona Yang Di Sembunyikan
140
Sama-sama Di Tengah Jalan, Tapi Kejadiannya Berbeda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!