2. Zayn dan Mimi Dalam Masalah.

Pertandingan yang semula berjalan lancar, kini terpaksa harus di hentikan untuk sementara waktu. Di samping lapangan pertandingan itu, ada seseorang yang sedang tergeletak dan pingsan, karena kepalanya terkena bola dari tendangan maut kaki Zayn.

Banyak orang yang datang mendekat dan berkerumun di dekat lapangan ingin tahu apa yang sedang terjadi dengan wanita itu?

"wanita ini pingsan", kata seorang yang baru saja memeriksanya.

Zayn yang menjadi pelaku utama dari kejadian itupun langsung berlari mendekat ke arah mereka.

"apa yang terjadi?", tanya Zayn.

"wanita ini pingsan karena terkena bola darimu tadi", jawab salah satu dari mereka yang memang menyaksikan kejadiannya secara langsung.

"benarkah?", tanya Zayn merasa bersalah dan mulai panik.

Zayn mendekat ke arah wanita itu dan menundukkan tubuhnya di sampingnya. Tak lama dari itu Mimi, sang sahabat datang menemuinya.

"Zayn...ada apa?", tanya Mimi panik.

"wanita ini pingsan karena terkena bola dari tendangan ku tadi", jawab Zayn.

"ya ampun...!", Mimi menepuk keningnya dengan telapak tangannya.

"kenapa kalian malah diam saja. Ayo segera bawa dia ke UKS", perintah Mimi entah pada siapa.

"Zayn ayo cepat!!", teriak Mimi kesal melihat mereka semua hanya diam dan tak segera bergerak.

"a..a..iya", balas Zayn bingung. "aku harus bagaimana?"

"cepet angkat dia! kita bawa ke ruang UKS sekarang juga!", perintah Mimi.

Dengan ragu, Zayn mulai menggerakkan tangannya mulai mengangkat tubuh wanita itu. Ia mulai berjalan membawa wanita itu menuju ruang UKS dan di ikuti oleh Mimi di belakangnya.

Tak membutuhkan waktu lama, kini mereka sudah sampai di ruang UKS. Zayn langsung meletakkan tubuh wanita itu di atas ranjang, kemudian meminta petugas medis untuk memeriksanya.

"bagaimana keadaannya?", tanya Mimi yang menunggu di sana. Sedangkan Zayn di minta untuk menunggu di luar ruangan itu.

"jangan khawatir. Dia tidak apa-apa. Hanya pingsan saja", jawab salah satu petugas medis wanita.

"syukurlah kalau begitu", Mimi menghembuskan nafasnya lega.

"apa dia akan segera sadar?", tanyanya lagi.

"dia akan segera sadar. Kita tunggu saja".

Tak berselang lama, akhirnya wanita itu tersadar juga dari pingsannya. Wanita itu dengan perlahan membuka kedua matanya sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"aku di mana?", ucap wanita itu.

Mimi yang melihat wanita itu sudah sadar, ia segera menghampirinya. "apa kamu baik-baik saja?"

"kamu siapa?", tanya wanita itu lagi menatap wajah Mimi.

"namaku Lakshmi. Tapi kebanyakan orang memanggilku Mimi", jawab Mimi memperkenalkan dirinya.

"kepalamu tadi terkena bola, sehingga kamu jatuh pingsan di dekat lapangan saat kami sedang bertanding tadi", terang Mimi.

"pantas saja! kepalaku terasa pusing sekali", balas wanita itu masih sambil memegangi kepalanya .

"terima kasih ya... sudah menolongku", tambahnya lagi.

"seharusnya kami yang minta maaf. Karena kami, kamu harus mengalami hal seperti ini", ucap Mimi merasa tak enak.

"tidak apa. Namanya juga musibah, tidak ada yang tahu kapan datangnya. Boleh aku minta tolong?", pinta wanita itu.

"tentu", jawab Mimi mengangguk. "apa yang bisa aku bantu?"

"bisa tolong antarkan aku ke ruang rektor?"

"ruang rektor? ada apa kamu mau ke sana?", tanya Mimi sambil mengkerutkan keningnya heran.

"aku mahasiswi baru di kampus ini. Kebetulan aku baru pindah dari luar kota", jawab wanita itu.

"owh.. ternyata kamu mahasiswi baru. Ngomong-ngomong nama kamu siapa? dan kamu jurusan apa?", tanya Mimi.

"namaku Salma. Dan aku mengambil jurusan bisnis management", jawab Salma.

"yah... kita gak sekelas berarti", balas Mimi sedikit kecewa. Ia kira bahwa mereka akan sekelas dan satu jurusan, ternyata tidak.

Setelah sedikit mengobrol dengan Salma, akhirnya Mimi membantu Salma menuju ruang dosen setelah keadaannya di nyatakan sudah membaik dan tak ada hal yang serius yang terjadi padanya. Namun ketika mereka keluar dari dalam ruang UKS, mereka bertemu dengan Zayn yang kebetulan masih setia menunggu di sana.

"Mimi.. apa dia baik-baik saja?", tanya Zayn bangkit dari kursinya dan menghampiri mereka.

"dia baik-baik saja karena sudah di obati. Awas minggir!", ujar Mimi dengan ketus.

"tolong maafkan aku ya... aku benar-benar gak sengaja", ujar Zayn menatap Salma.

Salma yang sedang di tatap oleh Zayn merasa bingung. Siapa laki-laki itu? dan kenapa dia meminta maaf padanya?

"dia siapa?", tanya Salma pada Mimi dengan sedikit berbisik di dekat telinganya.

"dia Zayn. Orang yang sudah menendang bola dengan sangat kuat hingga mengenai kepalamu sampai akhirnya kamu pingsan", jawab Mimi membuat Zayn semakin merasa bersalah saja.

"maafkan aku ya.. aku benar-benar tidak sengaja tadi", kata Zayn mengulang ucapan permintaan maafnya lagi.

"ya sudah tidak apa", balas Salma dengan tersenyum membuat Zayn merasa lega.

"terima kasih", balas Zayn dengan tersenyum. Sedangkan pandangan matanya melirik ke arah Mimi yang wajahnya terlihat cemberut seperti tak suka dengannya.

"ayo!", ajak salma menarik tangan Mimi.

"kalian mau ke mana?", tanya Zayn.

"mau ke ruang rektor. Kamu di sini saja gak usah ikut!", larang Mimi. Ia mulai berjalan beriringan dengan Salma.

"kenapa mau ke ruang rektor? ada kepentingan apa?", tanya Zayn ingin tahu sambil berjalan mengekor di belakang mereka.

"bukan urusan kamu Zayn. Cepet pergi sana! dan jangan ikuti kami", usir Mimi yang terlihat tidak suka Zayn berada di dekat mereka.

"aku gak akan pergi sebelum kalian menjawab pertanyaanku", balas Zayn yang masih terus berjalan di belakang mereka.

"aku akan mengantar Salma ke ruang rektor, karena dia mahasiswi baru di kampus kita", jawab Mimi tanpa menghentikan langkahnya.

"jadi nama kamu Salma ya?", tanya Zayn yang kini sudah berjalan di samping Salma. Padahal sebelumnya ia masih berada di belakangnya.

Salma hanya tersenyum dan mengangguk tanpa menjawab pertanyaan dari Zayn.

"kamu datang dari mana?", tanya Zayn lagi.

"aku datang dari Bandung", jawab Salma menoleh ke arah Zayn sekilas dengan tersenyum.

"berarti sama dong. Ibuku juga dari Bandung, tapi ayahku dari Italia. Jadinya aku blasteran", balas Zayn membuat Mimi melirik ke arahnya heran. Kenapa dia seolah tengah memperkenalkan keluarganya pada Salma?

Tak terasa kini mereka sudah sampai di depan ruangan rektor. Bersamaan dengan itu pula, ada seorang laki-laki berkepala botak dan menggunakan kacamata yang keluar dari dalam ruangan itu.

"Salma!", ucap laki-laki itu membuat Salma menoleh ke arahnya.

"paman!", teriak Salma dan langsung berlari menghampiri pamannya.

"paman..." ucap Mimi dan Zayn bersamaan. Mereka saling menatap tak percaya jika wanita yang barusan bersama mereka adalah keponakan dari sang rektor, pemimpin di mana mereka belajar dan menimba ilmu selama ini.

"kamu kenapa lama sekali? Paman sudah menunggumu dari tadi", tanya laki-laki botak bernama Profesor Dr. Ir. Bambang Susanto SH. M.pd, yang tak lain adalah paman dari Salma sekaligus rektor di mana mereka berkuliah selama ini.

Rektor sendiri adalah jabatan tertinggi di sebuah Universitas. Atau lebih mudahnya kita memahami, bahwa jabatan ini sama halnya dengan Kepala Sekolah.

"maaf paman. Tadi ada sedikit masalah, jadi aku telat datang", jawab Salma.

"masalah? kamu ada masalah apa?", tanya pak Bambang sambil membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya.

"tadi aku jatuh pingsan. Beruntung ada yang menolongku", jawab Salma lagi.

"siapa?", tanya pak Bambang ingin tahu.

"mereka", jawab Salma menoleh ke arah Mimi dan Zayn yang sedang berdiri tak jauh dari mereka pada saat itu.

Pak Bambang menajamkan penglihatannya dari jauh. Ia bahkan sampai membenarkan kacamatanya lagi agar bisa mengenali siapa orang yang sudah menolong sang keponakan tercinta itu.

"Zayn.. Lakshmi",ujar pak Bambang mengenali mereka berdua.

"Kemari kalian!", perintah pak Bambang dengan menggerakkan tangannya agar mereka berdua mendekat ke arahnya.

"mati kita Zayn! pasti si Salma udah cerita sama pak Bambang, kalau kamulah yang sudah menendang bola dengan kencang hingga mengenai kepalanya, bahkan sampai dia pingsan", ucap Mimi sambil menyenggol lengan Zayn. Ia sendiri mulai ketakutan karena sudah bisa menebak, bahwa pak Bambang pasti akan menghukum mereka dengan berat setelah ini karena sudah membuat keponakannya sampai pingsan.

"kenapa kamu tidak bilang dari tadi, kalau Salma itu keponakannya pak Bambang", balas Zayn sambil menyenggol lengan Mimi dan terlihat mulai ketakutan juga.

"mana aku tahu, aku baru tahunya sekarang", balas Mimi.

"eh kalian! kenapa malah diam saja? cepat kemari!!!", teriak pak Bambang dengan keras dan tegas, membuat mereka berdua langsung berjalan ke arahnya karena ketakutan.

Bersambung...

Apakah pak Bambang benar-benar akan menghukum mereka setelah ini? Nantikan di bab selanjutnya ya..

jangan lupa like dan komennya..

terima kasih!

Terpopuler

Comments

Ken ZO

Ken ZO

Menghibur

2023-07-25

1

Mưa buồn

Mưa buồn

Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!

2023-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kita Sahabat
2 2. Zayn dan Mimi Dalam Masalah.
3 3. Zayn ke Mana?
4 4. Mimi Ngambek!
5 5. Mimi Salah Paham.
6 6. Apa Arti Perhatian Zayn?
7 7. Ada Yang Menarik.
8 8. Aku Akan Menciumu!
9 9. Pertandingan Tanpa Mimi.
10 10. Pura-pura.
11 11. Kita Bertiga Adalah....
12 12. Apa Arti Cinta?
13 13. Teman Apa Teman?
14 14. Di Balik Bintang Jatuh
15 15. Mimi Curhat.
16 16. Mimi Jatuh Cinta
17 17. Apa Dia Menyukaiku?
18 18. Salah Sangka
19 19. Benarkah itu Mimi?
20 20. Cinta Segi Tiga
21 21. Sosok Salma
22 22. Apa Ini Cinta?
23 23. Mimi Dengan Segala Perasaannya
24 24. Semuanya Hanya...
25 25. Sebuah Harapan Akan Cinta
26 26. Jantung Yang Berdebar
27 27. Meminta Izin
28 28. Terlambat
29 29. Pergi Kemping
30 30. Jatuh Ke Jurang
31 31. Pencarian
32 32. Takut Kehilangan
33 33. Mungkinkah Dia...?
34 34. Zodiaknya Sagitarius
35 35. Patah Sebelum Bersemi
36 36. Menghindar Dan Berusaha Menerima Kenyataan
37 37. Pilihan Yang Sulit
38 38. Tidak Akan Merestui
39 39. Cinta Yang Sesungguhnya
40 40. Aku Akan Pergi
41 41. Apa Ini Alasannya?
42 42. Memutuskan Untuk Pergi Tanpa Pamit
43 43. Perpisahan
44 44. Dua Tahun Berlalu
45 Candle Light Dinner
46 Syarat
47 Ingin Bertemu
48 Mencari Informasi
49 Kita Akan Bertemu Dengannya Lagi
50 Menjelang Pernikahan Part 1
51 Menjelang Pernikahan Part 2
52 Menjelang Pernikahan Part 3
53 Menjelang Pernikahan Part 4
54 Pernikahan Secara Sederhana
55 Pemeriksaan
56 Maafkan Aku ...
57 Sentuhan Yang Terbatas
58 Rahasia Yang Terkuak
59 Aku siap!
60 Rangkaian Romansa
61 Resepsi Pernikahan
62 Malam Yang Panas
63 Kejutan
64 Dua Bayi
65 Salma Kenapa?
66 Kelegaan Sesaat
67 Dia Telah Pergi
68 68. Ujian Yang Berat
69 Kotak Wasiat
70 Kado Dari Salma
71 Misi Rahasia
72 Penasaran
73 Menghilang
74 Dejavu (seperti pernah melihat sebelumnya)
75 Mimi Belum Siap
76 Pertemuan Kembali
77 Akan Segera Menikah
78 Selamat Tinggal Masa lalu, Selamat Datang Masa Depan.
79 Apa Kamu Mencintaiku?
80 Duda Mesum
81 Ada Apa Di Jakarta?
82 Minta Peluk
83 Bukan Sembarang Duda
84 Binar Cinta Untuk Zaky
85 Nama Yang Sama
86 Pingsan Di Atas Pelaminan
87 Terjebak Di Antara Dua Pria
88 Belum Siap Menjalankan Kewajiban
89 Hak Yang Tak Kunjung Di Berikan
90 Gagal Lagi
91 Menanti Keputusan
92 Pencuri
93 Godaan
94 Pergi Bulan Madu
95 Perkara Baju
96 Duda VS Perawan
97 Permintaan Seorang Anak
98 Zaky Sakit Kepala
99 Rahasia Yang Di Sembunyikan
100 Mengusir Masa Lalu
101 Akankah Bertemu Kembali?
102 Doa Yang Terkabul
103 Pertemuan
104 Mimi Mengetahui Jika Salma ...
105 Kejadian Di Restoran
106 Di Larang Masuk!
107 Ulah Geng Motor
108 Pertanda Apa Ini?
109 Zaky Sudah Tahu
110 Foto Lama
111 Dia Teman Istriku
112 Dia Mencintai Anda, Pak Zayn!
113 Mencari Mimi
114 Misi Berhasil Dan Selesai!
115 Apa Permintaan Salma?
116 Pasrah
117 Jangan Pisahkan Mereka Berdua!
118 Harapan Yang Kecil Sekali
119 Tak Pernah Berubah
120 Tuhan, Ada Apa Dengan Hatiku?
121 Undangan Istimewa
122 Sebuah Permintaan
123 Jangan Menangis Lagi!
124 Ikhlaskan, Dia Sudah Pergi!
125 Tak Mau Berpisah
126 Aku Akan Menjaga Mereka Untukmu!
127 Tetap Bersahabat Sampai Kapanpun!
128 Bagaimana Kalau Aku Yang Pindah Ke Sini?
129 Benarkah Itu Dia?
130 Mimi Dengan Hidup Barunya
131 Janda Luar Biasa
132 Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi!
133 Lelaki Misterius?
134 Siapa Yang Harus Di Dekati?
135 Diculik?
136 Mau Mampir Ke Rumahku?
137 Tantangan Dari Zayn
138 Mengunjungi Teman?
139 Rona Yang Di Sembunyikan
140 Sama-sama Di Tengah Jalan, Tapi Kejadiannya Berbeda.
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1. Kita Sahabat
2
2. Zayn dan Mimi Dalam Masalah.
3
3. Zayn ke Mana?
4
4. Mimi Ngambek!
5
5. Mimi Salah Paham.
6
6. Apa Arti Perhatian Zayn?
7
7. Ada Yang Menarik.
8
8. Aku Akan Menciumu!
9
9. Pertandingan Tanpa Mimi.
10
10. Pura-pura.
11
11. Kita Bertiga Adalah....
12
12. Apa Arti Cinta?
13
13. Teman Apa Teman?
14
14. Di Balik Bintang Jatuh
15
15. Mimi Curhat.
16
16. Mimi Jatuh Cinta
17
17. Apa Dia Menyukaiku?
18
18. Salah Sangka
19
19. Benarkah itu Mimi?
20
20. Cinta Segi Tiga
21
21. Sosok Salma
22
22. Apa Ini Cinta?
23
23. Mimi Dengan Segala Perasaannya
24
24. Semuanya Hanya...
25
25. Sebuah Harapan Akan Cinta
26
26. Jantung Yang Berdebar
27
27. Meminta Izin
28
28. Terlambat
29
29. Pergi Kemping
30
30. Jatuh Ke Jurang
31
31. Pencarian
32
32. Takut Kehilangan
33
33. Mungkinkah Dia...?
34
34. Zodiaknya Sagitarius
35
35. Patah Sebelum Bersemi
36
36. Menghindar Dan Berusaha Menerima Kenyataan
37
37. Pilihan Yang Sulit
38
38. Tidak Akan Merestui
39
39. Cinta Yang Sesungguhnya
40
40. Aku Akan Pergi
41
41. Apa Ini Alasannya?
42
42. Memutuskan Untuk Pergi Tanpa Pamit
43
43. Perpisahan
44
44. Dua Tahun Berlalu
45
Candle Light Dinner
46
Syarat
47
Ingin Bertemu
48
Mencari Informasi
49
Kita Akan Bertemu Dengannya Lagi
50
Menjelang Pernikahan Part 1
51
Menjelang Pernikahan Part 2
52
Menjelang Pernikahan Part 3
53
Menjelang Pernikahan Part 4
54
Pernikahan Secara Sederhana
55
Pemeriksaan
56
Maafkan Aku ...
57
Sentuhan Yang Terbatas
58
Rahasia Yang Terkuak
59
Aku siap!
60
Rangkaian Romansa
61
Resepsi Pernikahan
62
Malam Yang Panas
63
Kejutan
64
Dua Bayi
65
Salma Kenapa?
66
Kelegaan Sesaat
67
Dia Telah Pergi
68
68. Ujian Yang Berat
69
Kotak Wasiat
70
Kado Dari Salma
71
Misi Rahasia
72
Penasaran
73
Menghilang
74
Dejavu (seperti pernah melihat sebelumnya)
75
Mimi Belum Siap
76
Pertemuan Kembali
77
Akan Segera Menikah
78
Selamat Tinggal Masa lalu, Selamat Datang Masa Depan.
79
Apa Kamu Mencintaiku?
80
Duda Mesum
81
Ada Apa Di Jakarta?
82
Minta Peluk
83
Bukan Sembarang Duda
84
Binar Cinta Untuk Zaky
85
Nama Yang Sama
86
Pingsan Di Atas Pelaminan
87
Terjebak Di Antara Dua Pria
88
Belum Siap Menjalankan Kewajiban
89
Hak Yang Tak Kunjung Di Berikan
90
Gagal Lagi
91
Menanti Keputusan
92
Pencuri
93
Godaan
94
Pergi Bulan Madu
95
Perkara Baju
96
Duda VS Perawan
97
Permintaan Seorang Anak
98
Zaky Sakit Kepala
99
Rahasia Yang Di Sembunyikan
100
Mengusir Masa Lalu
101
Akankah Bertemu Kembali?
102
Doa Yang Terkabul
103
Pertemuan
104
Mimi Mengetahui Jika Salma ...
105
Kejadian Di Restoran
106
Di Larang Masuk!
107
Ulah Geng Motor
108
Pertanda Apa Ini?
109
Zaky Sudah Tahu
110
Foto Lama
111
Dia Teman Istriku
112
Dia Mencintai Anda, Pak Zayn!
113
Mencari Mimi
114
Misi Berhasil Dan Selesai!
115
Apa Permintaan Salma?
116
Pasrah
117
Jangan Pisahkan Mereka Berdua!
118
Harapan Yang Kecil Sekali
119
Tak Pernah Berubah
120
Tuhan, Ada Apa Dengan Hatiku?
121
Undangan Istimewa
122
Sebuah Permintaan
123
Jangan Menangis Lagi!
124
Ikhlaskan, Dia Sudah Pergi!
125
Tak Mau Berpisah
126
Aku Akan Menjaga Mereka Untukmu!
127
Tetap Bersahabat Sampai Kapanpun!
128
Bagaimana Kalau Aku Yang Pindah Ke Sini?
129
Benarkah Itu Dia?
130
Mimi Dengan Hidup Barunya
131
Janda Luar Biasa
132
Tidak Mau Jatuh Cinta Lagi!
133
Lelaki Misterius?
134
Siapa Yang Harus Di Dekati?
135
Diculik?
136
Mau Mampir Ke Rumahku?
137
Tantangan Dari Zayn
138
Mengunjungi Teman?
139
Rona Yang Di Sembunyikan
140
Sama-sama Di Tengah Jalan, Tapi Kejadiannya Berbeda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!