Operasi pengambilan peluru sudah selesai, lampu sudah berubah menjadi hijau, semua mengucapkan Syukur tak terkecuali dengan Fahmi, dokter keluar ruang operasi
" gimana dok, apa semua baik-baik saja " tanya Fahmi khawatir
" semua baik Pak, sebentar lagi pasien akan di pindahkan ke kamar rawat, bapak nggak usah khawatir " ucap dokter Nadira
" baik dok terimakasih " jawab Fahmi
semua merasa senang akan kabar yang dikatakan dokter, setelah beberapa lama Tasya di pindahkan di kamar rawat, namun Tasya belum sadarkan diri karena pengaruh obat yang di berikan Nadira
" tenanglah nak Ana pasti baik-baik saja " ucap Umi
" iya Umi, " jawab Fahmi
semua masuk ke kamar Tasya, mereka menunggu Tasya sampai Tasya sadar, pelan-pelan Tasya mulai membuka matanya Fahmi yang melihatnya langsung mendekati Tasya tak terkecuali orang tua Fahmi dan juga tante Nanik
" gimana keadaanmu nak," tanya Umi
" Ana baik-baik saja tante, " jawab Tasya
" apa masih sakit " tanya Umi lagi
" Ana sudah baik-baik saja tante " jawab Tasya sembari tersenyum
"gimana keadaan mu sekarang Ana" tanya Fahmi
" Ana baik-baik saja pak " jawab Tasya sembari tersenyum
" benar kamu baik-baik saja " tanya Fahmi
" udah Pak,... jangan ikut-ikutan seperti Sasha dan Ika yang selalu lebai.. " ucap Tasya
" ya Allah Ana aku nggak lebai, aku tuh khawatir sama kamu Ana " .. ucap Fahmi
" iya maaf pak... tapi bapak nggak usah terlalu khawatir, Ana sudah baik-baik saja, ini masalah kecil untuk Ana pak " ucap Tasya
" Astaghfirullah Ana, masalah seperti apa yang besar untuk mu,dari kemarin kamu selalu bilang masalah kecil ini masalah nyawa Ana, aku nggak mau lagi kamu lindungi aku,aku nggak mau kamu terluka lagi kerena aku , " ucap Fahmi dengan nada memohon
" bukankah aku sudah bilang pada bapak, kalau bapak menerimaku bapak juga harus menerima tentangku, semuanya tentangku" ucap Tasya tegas
" aku bukan hanya melindungi bapak, mungkin suatu saat nanti aku juga akan terluka karena orang lain, apa bapak ingin tau sebenarnya pekerjaanku " tanya Tasya
" emang apa pekerjaanmu Ana " tanya Fahmi
" apa bapak tidak akan menyesal setelah mendengarnya " ucap Tasya
" lebih baik tau sekarang aku tidak akan menyesal " ucap Fahmi meyakinkan
" setelah bapak mendengarnya, aku mohon bapak pikirkan lagi tentang keinginan bapak pada ku, aku tidak akan menghalangi keputusan bapak aku nggak mau bapak menyesal kemudian hari " ucap Tasya
" katakan Ana " pinta Fahmi
"'sebenarnya pekerjaanku adalah menantang maut Pak jadi kalau bukan untuk bapak aku akan terluka untuk orang lain karena aku adalah.... ucapan Tasya terhenti karena melihat ada seseorang yang tengah mendengarkan ucapan nya seketika Tasya memencet benda kecil di telinga nya
" ada seseorang yang ada di luar ruangan saya, secepatnya urus dia " ucap Tasya tegas
membuat semua yang ada di sana bingung dengan apa yang di katakan Tasya
" apa yang kamu katakan nak, " tanya Umi
" nggak tante, hanya ada kecoak di luar yang harus di kasih pelajaran " ucap Tasya
" maksudnya " tanya Umi penasaran
" nggak apa-apa tante bukan masalah " ucap Tasya
" apa boleh om tanya sesuatu nak " tanya Abi
" om mau tanya apa " jawab Abi
" begini nak ,Fahmi bilang orang-orang itu mengincar Fahmi apa benar dan apa masalah dan alasannya nya, kata Fahmi kamu tahu jawabannya " tanya Abi
" begini om, tante dan pak Fahmi, mereka adalah orang yang sangat berbahaya, sebelumnya saya nggak tau alasan kenapa mereka mengincar pak Fahmi tapi sekarang aku tau apa alasannya," ucap Tasya
"apa alasannya nak" tanya Abi
" alasannya karena pak Fahmi adalah anak Om " ucap Tasya
" kenapa bisa seperti itu " tanya Fahmi tak percaya
" karena pak Fahmi adalah anak Om, anak tunggal dan pewaris dari perusahaan Fis grup " ucap Tasya
" maksudnya, ? ucap Abi keras
" iya om karena pak Fahmi adalah pewaris semua harta om dan paling utama adalah pewaris perusahaan om, karena mereka ingin menguasai semua perusahaan besar termasuk perusahaan om " terang Tasya
" emang siapa mereka " tanya Abi penasaran
" mereka adalah geng serigala om pak Fahmi " ucap Tasya tegas
" apa,,,,!!!! " ucap Abi dan Fahmi bersamaan karena mereka sudah tau akan geng serigala mereka merasa sangat bingung akan masalah yang akan mereka hadapi
" bagaimana ini Abi " tanya Fahmi
" kita serahkan semuanya pada Alloh nak " jawab Abi
" om dan pak Fahmi jangan bingung, Ana akan bantuin menyelesaikan masalah ini, karena semua masalah tentang perusahaan siapapun itu akan menjadi masalah Ana, " ucap Tasya
" nggak nak, om nggak akan biarin itu, kamu lagi sakit " ucap Abi
" iya Ana, bapak nggak akan biarin kamu celaka lagi, ucap Fahmi
" aku baik-baik saja, kalau aku mau besok aku bisa pulang, " ucap Tasya
" mana mungkin nak, lukamu sangat parah dan butuh beberapa hari untuk bisa pulih " ucap Umi
" ok, kalian tidak percaya Ana akan buktikan , besok Ana pastikan akan bisa pulang " ucap Tasya
" maaf pak Fahmi apa bisa panggilkan dokter Nadira " pinta Tasya
" baik, ' jawab Fahmi dan pergi meninggalkan mereka
tak butuh waktu lama Fahmi datang dengan Nadira
" ada apa a...... ana " tanya Nadira ragu menyebutkan nama Tasya
" begini dok aku minta obat-obat yang kemarin, dan secepatnya berikan pada saya " pinta Tasya
" baik , akan saya ambilkan " jawab Nadira dan berlalu pergi , tak butuh waktu lama Nadira pun kembali dengan beberapa obat yang ada di tangannya
" ini semua permintaanmu " ucap Nadira sembari memberikan obatnya
" Terima kasih " ucap Tasya
setelah itu Tasya langsung meminumnya
" tolong jangan ganggu saya selama sepuluh menit " pinta Tasya
" baik nak " jawab Abi dan Umi bersamaan
Tasya mulai memejamkan matanya
" Fahmi bude pulang dulu besok bude kesini lagi " pamit bude
" baik bude terimakasih " ucap Fahmi
" Oh ya nak sepertinya Abi dan Umi juga akan pulang, Kamu nggak usah khawatir Abi akan meminta Farhan untuk menemanimu nanti " pamit Abi
" baik Abi, Abi dan Umi hati-hati " ucap Fahmi
" iya nak, " jawab Abi dan mereka pun langsung pulang meninggalkan Fahmi untuk menunggu Tasya
*****
" bagaimana dok, apa lebih baik " tanya nadira pada periksaan terakhir karena sudah malam
" sudah aku sudah baik-baik saja, seperti yang kamu lihat " jawab Tasya
" dimana laki-laki yang nungguin dokter tadi " tanya nadira
" dia lagi ke mushola, oh ya nadira tolong ambilkan leptop ku dong di kamar, mau lihat-lihat kerjaan "! pinta Tasya
" baik, sebentar saya ambilkan " jawab Nadira segera keluar untuk mengambil leptop Tasya, tak butuh waktu lama Nadira pun kembali membawa leptop nya
" nih laptopnya " ucap Nadira sembari memberikannya
" terimakasih, sudah sana kalau mau pulang " perintah Tasya
" ya sudah pulang dulu ya" jawab Nadira dan pulang
Tasya mulai membuka laptopnya dan mulai fokus dengan beberapa file yang di kirim oleh Tania dan juga Varo, saat Tasya fokus dengan laptopnya Fahmi masuk dan membawa kantong berisikan macam-macam buah
" assalamu'alaikum " ucap Fahmi
" WA... Wa'alaikumsalam " jawab Tasya dan segera menutup laptopnya
" leptop siapa itu " tanya Fahmi yat melihat Tasya memegang leptop
" ya punyaku dong pak, " jawab Tasya
" oh, gimana keadaaamu sekarang " tanya Fahmi
" jauh lebih baik " jawab Tasya
" Ana aku mau bicara serius padamu, " ucap Fahmi dan duduk di samping ranjang Tasya
" Ana aku sudah tau keputusanku " ucap Fahmi
" apa keputusan bapak " tanya Tasya
" setelah kamu sembuh aku akan melamar mu dan segera akan menikahimu " ucap Fahmi
" apa bapak nggak akan menyesal " tanya Tasya
" InsyaAllah, aku nggak akan menyesal " jawab Fahmi
" apa bapak nggak akan malu, Ana tidak tahu apa-apa tentang agama, sedangkan bapak seorang ustadz " tanya Tasya
"aku nggak akan malu, aku akan mengajarkanmu setelah kita menikah" ucap Fahmi
" apa bapak yakin, " tanya Tasya
" aku yakin, apa kamu mau belajar denganku Ana " ? tanya Fahmi
" a..... aku..... mau.... pak.... " jawab Tasya terbata-bata
" terimakasih Ana, aku janji akan menerimamu apapun yang kau miliki " ucap Fahmi
" terimakasih pak karena bapak telah memilihku, aku akan selalu berusaha menjadi yang bapak inginkan, " jawab Tasya
saat mereka berbicara serius tiba-tiba pintu terbuka menapakkan seorang pria yang berpakaian koko seperti Fahmi
" Assalamu'alaikum' " ucap orang itu yang tak lain adalah Farhan
" Wa'alaikumsalam, baru datang " tanya Fahmi
" iya ustadz maaf, tadi ada acara " jawab Farhan, waduh ustadz hanya berdua saja " tanya Farhan
" iya emang kenapa "? tanya Fahmi
" ustadz nggak amnesia kan, kalau laki-laki dan perempuan bersama dalam satu ruangan, yang ketiganya adalah setan ustadz, atau karena kejadian tadi ustadz langsung amnesia, wah gawat ini, " ucap Farhan
" enak aja amnesia, aku baik-baik saja, iya kami hanya berdua jadi siapa sekarang setannya " jawab Fahmi sembari menatap Farhan
" emang siapa setannya " tanya Farhan
" ya setannya yang gangguin kitalah siapa lagi , dan setannya baru saja datang,"jawab Fahmi sembari terus menatap Farhan
" tunggu-tunggu, kenapa ustadz menatapku seperti itu, oh sekarang aku tau ustadz pikir aku pengganggu nya," ucap Farhan
" ya kamu pikir aja sendiri " ucap Fahmi
" enak aja aku bukan setan ustadz, mana ada setan setampan ini" jawab Farhan dan merasa dirinya tampan
" iya... tampan tapi belum laku juga " ucap Fahmi meledek
" emang ustadz udah laku,,!! ucap Farhan
" kalau saya juga belum sih tapi hampir laku " jawab Fahmi bangga
" ye itumah aku juga bisa, " jawab Farhan, " "siapa namanya ustadz kenapa nggak di kenalin " tanya Farhan sembari menatap Tasya yang hanya menjadi pendengar mereka
" oh ini Ana, Ana kenalkan ini Farhan dia juga seorang ustadz di pesantren,lebih tepatnya ustadz tak laku-laku, hheee " ucap Fahmi meledek
" enak aja tak laku, Ana seharusnya kamu jangan tolongin nih ustadz nggak tau diri, " ucap Farhan kesal
" emang kenapa, apa kamu mau aku mati " tanya Fahmi
" ya enggak sih tapi seandainya benarkan jadinya aku yang akan menikahi Ana, hahaha, " tawa Farhan
" enak aja belum apa-apa udah mau nikung aja kamu" ucap Fahmi kesal
" hahahaha,... tawa Farhan dan langsung duduk di sofa
" tidur lah Ana ini sudah malam " pinta Fahmi
" Ana nggak ngantuk pak, lagian bapak kan tau kalo aku jarang tidur malam " jawab Tasya
Fahmi terdiam dan berfikir saat itu Tasya bisa tidur saat dirinya membacakan ayat-ayat Suci Al-Quran dan Fahmi berinisiatif untuk bisa membuat Tasya tertidur
" ana apa kamu mau mendengarkan aku membaca Al-Quran " tanya Fahmi
" mau sih tapi....... " ucapan Tasya terhenti
" kalau begitu berbaringlah aku akan membacakan untuk mu" ucap Fahmi
Tasya pun menuruti permintaan Fahmi dan segera berbaring, Fahmi mulai melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, Tasya begitu serius mendengarkan Fahmi hatinya begitu tenang tak terasa air matanya menetes karena merasa haru, hanya butuh waktu lima belas menit Tasya sudah tertidur pulas, Fahmi yang. melihatnya menghentikan aktivitasnya dan tersenyum ke arah nya, dan setelah itu berdiri dan kembali duduk di samping Farhan
" ustadz apa yang ustadz lakukan sehingga Ana langsung tertidur " tanya Farhan
" aku hanya membacakan Al-Quran saja, dia itu tidak pernah tidur malam tapi entah mengapa setiap aku membacakan Al-Quran dia langsung tertidur " terang Fahmi
" benarkah " tanya Farhan tak percaya
" ya seperti itulah aku sendiri juga bingung padanya " ucap Fahmi
" sudahlah ustadz mungkin itu memang sudah jalanNya " ucap Farhan menenangkan
" mungkin ustadz benar " jawab Fahmi
JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR YA, BERIKAN LIKE, COMENT DAN VOTE NYA TERIMAKASIH🤝🤝🤝🤝🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SERU BANGET JLN CERITANYA.
2023-08-27
0
๓✿๓๓ƴ ᵏⁱᵗª ㉫ǸGĸƴ
Fahmi selalu jatuh hati
2021-12-06
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Thor cerita mu keren, kalau ustadz Fahmi menikahi Tasya seru.
Suami ustadz lemah lembut sedang kan istri mafia 😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣
2021-05-06
7