Hari telah tiba dimana Tasya akan menemani Tante Nanik untuk ke acara adiknya, Tasya tengah bersiap dia memakai celana hitam panjang yang sedikit ketat dan dipadukan dengan baju muslim selutut dan memakai hijab yang senada dengan bajunya sehingga membuatnya begitu terlihat anggun dan sangat cantik
"wah ternyata aku cantik juga mengenakan hijab, meskipun baru pertama kali tapi aku terlihat begitu luwes mengenakannya" ucap Tasya memuji dirinya sendiri
" paling kalau aku bertemu kak joe atau Tania pasti mereka akan heran atau lebih tepatnya pangling kali ya,,,,? hahaha " ucap Tasya dan dilanjutkan tertawa di depan kaca rias nya
di tengah Tasya masih asyik di depan kaca rias nya, tante Nanik sudah menghampiri nya dan segera mengetuk pintu
tok.... tok.... tok....
" nak Ana, ayo kita berangkat " panggil tante Nanik
" Iya tante, "jawab Tasya dan segera mengambil tas kecil dan menggantungkan ke pundaknya, dan berlari ke arah pintu dan segera membukanya
" ayo tante Ana sudah siap " ucap Tasya sementara tante Nanik melihat kearah Tasya dengan kekagumannya
" subhanallah,,,,, nak kamu cantik sekali... seandainya tante punya anak laki-laki pasti akan aku jodohkan padamu nak,, " ucap tante Nanik memuji
" ah tante ini bisa aja , ya kenapa juga tante nggak punya anak laki-laki, jadi Ana nggak bisa jadi menantu tante dong,,, hahaha " ucap Tasya yang menanggapi kata-kata tante Nanik
" iya juga sih,, hahaha, " ucap tante Nanik dan ikut tertawa " sudah yuk kita berangkat nanti terlambat " ucap tante Nanik
" sebentar tante, ada yang ketinggalan " ucap Tasya dan kembali masuk, tak berapa lama Tasya keluar lagi dengan membawa sebuah kotak kado yang akan di berikan oleh adik tante Nanik
" itu apa nak" tanya tante Nanik
" ini hadiah kecil untuk adik tante, kan malu kalau nggak bawa apa-apa tante " ucap Tasya
" ya sudah terserah kamu, yuk sekarang berangkat tuh taksinya sudah nungguin " ucap tante Nanik dan mereka pun langsung berangkat
******
Semua telah di siapkan dengan baik tamu-tamu undangan sudah mulai berdatangan, semua santri begitu antusias dengan acara itu, senyum menghiasi wajah mereka
Orang-orang penting dari beberapa perusahaan telah datang Fahmi dan Abi menyalami kedatangan mereka, begitu pula dengan Ustadz Rosyid beserta istri dan anaknya pun juga datang
" selamat ustadz, semoga pernikahan kalian semakin berkah" ucap Ustadz Rosyid
" terimakasih ustadz, selamat datang di acara kami, silahkan, " ucap Abi
" Hai ustadz muda, gimana kabarmu" sapa Ustadz Rosyid pada Fahmi
" baik ustadz terimakasih sudah berkenan hadir di acara Abi " jawab Fahmi sopan
" iya ustadz muda tak perlu sungkan " jawab ustadz Rosyid
" iya ustadz, mari saya antarkan " ucap Fahmi dan segera mengantarkan ustadz Rosyid ke dalam
setelah kepergian Fahmi, Tasya dan tante Nanik datang, yang ternyata acara yang di maksud tante Nanik adalah acara orang tua Fahmi
" assalamu'alaikum, dek " sapa tante Nanik pada Umi
" Wa'alaikumsalam mbak " jawab Umi dan segera memeluk tante Nanik yang ternyata adalah kakaknya Umi
" dek Rizal dan dek Fara selamat ya, semoga pernikahan kalian menjadi berkah " ucap tante Nanik
" iya terimakasih kak " jawab Abi dan Umi bersamaan
" oh ya dek kenalkan ini Ana dia yang menempati kontrakan kakak, karena kakak sendiri jadi kakak minta dia menemani kakak " ucap tante Nanik yang ingin mengenalkan Tasya, " sini nak kenalkan ini Adik tante " ucap tante Nanik dengan Tasya, Tasya pun maju ke hadapan Abi dan Umi
" selamat tante om, " ini ada hadiah kecil dari saya semoga bermanfaat " ucap Tasya sembari memberikan kado yang dia bawa
" terimakasih nak, jadi ngerepotin " ucap Umi
" enggak tante, " jawab Tasya
" oh ya nak siapa namamu, " tanya Umi
" saya Ana tante, jawab Tasya dan sembari melihat kearah Abi seraya berpikir
" maaf om, bukankah om adalah pemimpin perusahaan Fis grup, "tanya Tasya setelah melihat Abi
" iya nak,, dari mana kamu tau" tanya Abi
"siapa sih yang nggak kenal sama om, orang yang sangat sukses, " ucap Tasya
" biasa aja nak, " jawab Abi
" jadi pak Fahmi adalah anak mereka dong, berarti pak Fahmi juga di sini, kalau begitu berarti pak Fahmi adalah anak seorang ustadz, dan bisa jadi dia juga seorang ustadz, " guman Tasya dalam hati
Tasya melamun memikirkan kebenaran pak Fahmi, tiba-tiba Fahmi datang dan membuyarkan lamunannya, Fahmi begitu terkesima dengan penampilan Tasya yang menggunakan hijab dan berpakaian tertutup
" subhanallah kamu begitu cantik Ana, " guman Fahmi yang mengagumi wanita pujaannya itu
" Ana,,,, kenapa kamu di sini, " tanya Fahmi dan membuyarkan lamunan Tasya
" bapak, bapak kenapa disini " ucap Tasya yang pura-pura tidak tau
" ini rumah ku, kamu kesini dengan siapa " tanya Fahmi
" dia datang sama bude, kamu mengenalnya " ucap tante Nanik yang langsung bergabung
" bude... jadi bude kenal sama Ana " tanya Fahmi
" ya bude kenal dong, Ana ini yang menempati kontrakan bude " jawab tante Nanik
" kamu mengenalnya nak" ucap Umi yang juga bergabung dan tak ketinggalan Abi juga bergabung
" dia.... dia Ana Umi " orang yang Fahmi ceritain kemarin sama Umi " jawab Fahmi
" oh..... jawab Umi singkat " lihatlah Abi dia sangat cantik bukan " ucap Umi ke Arah Abi
" iya dia sangat cantik Umi, dan sepertinya dia sangat cocok dengan anak kita " jawab Abi dan seketika membuat pipi Tasya dan Fahmi memerah karena malu
Tasya menoleh kebelakang Tasya kaget dan langsung khawatir wajah berubah menjadi tegang dengan apa yang dia lihat, karena ternyata ada beberapa orang dari geng serigala Fahmi yang melihat perubahan ekspresi wajah Tasya menjadi bingung
" ada apa dengan Ana kenapa dia begitu tegang, apa yang dilihatnya " guman Fahmi dalam hati
" ada apa nak" tanya Umi
" eng...... nggak tante " jawab Tasya terbata-bata " Ana hanya ingin ke kamar mandi sebentar apa boleh " tanya Tasya
" boleh nak, Fahmi tunjukkan pada nak Ana di mana tempatnya " pinta Umi
" baik Umi " jawab Fahmi dan langsung mengantarkan Tasya
" kamu ada apa Ana, sepertinya ada yang membuat kamu khawatir " tanya Fahmi sembari berjalan
" enggak pak" jawab Tasya
" itu toilet nya Ana, aku akan kembali " ucap Fahmi
" baiklah, Ana akan menyusul nanti "Jawab Tasya
" entah apa yang kamu pikirkan Ana sehingga membuat kamu menjadi khawatir " guman Fahmi
Fahmi pun meninggalkan Tasya, sedangkan Tasya langsung masuk ke kamar mandi
" halo kalian jaga dengan baik aku nggak ingin ada masalah dengan acara ini, aku melihat beberapa orang serigala ada di sini aku nggak mau sampai kecolongan " pinta Tasya dengan orang di seberang menggunakan telfonnya
" baik ketua, kami akan mengawasinya " jawab orang di seberang
telfon pun terputus, Tasya kembali ke area acara,, saat sampai ternyata acara sudah di mulai Tasya duduk paling depan di sebelah tante Nanik
dan sekarang adalah giliran Fahmi memberikan sambutan dan akan naik ke atas panggung, semua tamu terkesima dengan ketampanan Fahmi dan kewibawaannya tak terkecuali dengan Aisyah yang duduk tak jauh dari Tasya, semua melihat nya dengan kekaguman mereka
Tasya menatap ke arah Fahmi, Fahmi yang melihat Tasya pun tersenyum kearahnya. namun saat Tasya menatap Fahmi dia melihat ada sinar kecil berwarna merah pas di dada Fahmi, Tasya tau betul bahwa itu adalah sinar dari sebuah senjata yang mengarah kepadanya
Tasya mencari-cari dari mana asal sinar itu dan akhirnya Tasya melihat seseorang yang tengah memegang senjata api yang di arahkan kepada Fahmi
Tasya tiba-tiba berdiri dan membuat semua orang heran begitu pula dengan Fahmi, yang langsung menghentikan langkahnya
" ada apa dengan Ana, kenapa dia begitu tegang, " guman Fahmi dalam hati
"ada apa Nak, duduklah, " pinta tante Nanik namun tidak di tanggapi oleh Tasya
" gawat,... ucap Tasya setelah melihat seseorang yang siap melepaskan senapan kepada Fahmi
" apanya yang gawat nak' " tanya tante Nanik namun Tasya sudah berlari kencang ke arah Fahmi
semua yang melihat Tasya berlari ke arah Fahmi merasa heran, begitu pula dengan Abi, umi dan Fahmi sendiri
"'awas..... pak....... teriak Tasya sembari berlari
Dooorrrrrr .......
suara senapan bergema ditempat itu
" aaakkkkkk....
teriak semua orang di sana bersamaan tak terkecuali Abi dan Umi
" Ana...... !!!!teriak Fahmi karena tembakan mengenai perut Tasya dan Tasya pun terjatuh tepat di tubuh Fahmi, karena Tasya mendorong Fahmi
darah segar mengalir dari perut Tasya dan mengenai baju koko Fahmi
Fahmi berusaha bangun dan reflek langsung memeluk Tasya yang sudah tak sadarkan diri
" Ana.... Ana bangun... Ana... aku mohon bangun ...., " ucap Fahmi dan tak terasa air matanya kembali mengalir untuk Tasya
Abi, Umi dan tante Nanik berlari mendekati mereka berdua dengan penuh kekhawatiran
" Umi...... Ana..... Umi.... " ucap Fahmi sembari menangis
" tenanglah nak, " ucap Umi
"kenapa harus Ana Umi.... ucap Fahmi
" ini semua sudah takdir nak... " ucap tante Nanik
" cepat bawa dia ke rumah sakit " pinta Abi
tanpa pikir panjang Fahmi langsung mengangkat tubuh Tasya dan sembari terus menangis
karena merasa sangat khawatir Fahmi tidak mengizinkan siapa pun menyentuh Tasya dan dia sendiri yang menjadi sandaran Tasya saat di mobil, sedangkan Abi, Umi dan tante Nanik berada di mobil lain
di dalam mobil Fahmi terus menangis hatinya begitu rapuh melihat gadis idamannya terluka dan tak sadarkan diri
akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit Natas Hospital , Saat itu Nadira hendak keluar karena waktunya makan siang, Nadira begitu panik melihat Tasya yang terluka dan begitu banyak darah
" apa yang terjadi " tanya Nadira panik
" dia tertembak dok tolong selamatkan dia dok aku mohon " ucap Fahmi sembari menangis
" baiklah, " silahkan bapak tunggu di luar, " pinta Nadira setelah masuk ke ruang UGD
setelah pintu tertutup keluarga Fahmi datang, seketika Fahmi memeluk Abi dan kembali menangis
" Ana Abi,,,, " ucap Fahmi disela-sela tangisnya
" tenang nak, Ana pasti baik-baik saja " ucap Abi
" kenapa harus Ana Abi, kenapa Ana selalu menyelamatkan Fahmi Abi, kenapa Ana selalu mempertaruhkan hidupnya untuk Fahmi Abi" ucap Fahmi dan terus menangis
" apa maksudnya Fahmi, " tanya Umi
" iya Umi, sudah tiga kali Ana menyelamatkan Fahmi, dan tiga kali juga Ana harus terluka karena Fahmi, kenapa setiap orang itu mau melukai Fahmi selalu saja mengenai Ana Umi " ucap Fahmi
" orang itu...? siapa dia apa kamu mempunyai musuh " tanya Abi
" aku tidak punya musuh Abi, tapi Ana yang mengatakan itu, bahwa mereka tengah mengincar ku Abi " ucap Fahmi dan keadaannya semakin kacau
" lalu untuk apa mereka mengincar mu" tanya Abi
" aku juga nggak tau Abi, mungkin hanya Ana yang mengetahui jawabannya Abi " ucap Fahmi
" baiklah kita akan urus itu nanti, sekarang kamu tenanglah " pinta Abi
" baik Abi " jawab Fahmi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Maryana Fiqa
cerita bagus banget,, entah sdh kesekian kalinya aku baca,, slalu suka👍👍👍👍
2024-05-11
0
Sari Fatur
keren ih critanya,lanjut terus thor
2023-03-26
0
Kasimpo Makale
aku begaDang Thor bacanya
menarik ceritanya
Tasya kamu baik dan siap menjadi pelindung Fahmi
2023-01-12
0