Pagi-pagi sekali Tasya sudah berkutat di kantor dengan semua berkas , seperti biasa Tasya selalu saja selesai jam tujuh dan segera bersiap untuk ke kampus
" Tasya apa rencana mu sekarang untuk kemajuan perusahaanmu, " tanya Tania
" aku akan membangun perusahaan cabang di kota Y, ya hitung-hitung untuk memajukan ekonomi di kota itu " ucap Tasya
" wah, benarkah,,,? tanya Tania
" iya benar, tapi aku minta rahasiakan semua ini, sebelum pembangunan selesai tak boleh ada yang tau soal ini, aku nggak mau terjadi masalah yang akan menghambat pembangunan " ucap Tasya
" baiklah " jawab Tania
" sudah aku akan berangkat ke kampus " pamit Tasya dan langsung pergi meninggalkan Tania
Tasya kembali lagi dengan sepeda motornya untuk mengantarkan ke kampus namun saat di perjalanan ada sebuah mobil yang mengikuti nya dari belakang, Tasya pun tersadar kalau dirinya tengah di ikuti , Tasya memencet benda kecil yang ada di telinganya
" bersiaplah,,, aku akan bawa mereka ke tempat yang sepi" pinta Tasya pada orang yang selalu menjaganya dari jauh
" baik ketua " ucap orang dari seberang
Setelah sampai di tempat yang sepi Tasya berhenti menghadang mereka
'" Hai gadis cantik, ikutlah dengan kami" ajak orang itu
" buat apa aku ikut kalian " jawab Tasya dengan menyilangkan kedua tangannya ke dadanya dan sembari tersenyum sinis
" ikutlah " bentak orang itu
" tidak akan, jawab Tasya yang tak kalah keras
" kalau begitu kami akan memaksamu " ucap orang itu dan langsung maju ke arah Tasya
" coba aja kalau bisa " ucap Tasya sembari tersenyum sinis
orang itu pun maju dan hendak memaksa Tasya, namun Tasya langsung menendang dada orang itu dan seketika orang itu me muncrat kan darah dari mulutnya dan langsung terkapar tak bernyawa
ketiga orang yang lain menjadi geram dan langsung melawan Tasya. Tasya begitu lihai dalam bertarung dia pun dengan mudah mengalahkan musuhnya dengan sekali kibasan, benar saja dengan beberapa kibasan kedua orang itu sudah tak bernyawa dan menyisakan satu orang yang masih hidup untuk di bawa ke markas untuk di interogasi
" bereskan mereka , dan bawa orang yang masih hidup ke markas, cari tau dari nya, dia adalah kelompok dari geng serigala " ucap Tasya tegas
" baik ketua " ucap orang dari kelompok nya
Tasya pun kembali menaiki motor nya untuk segera ke kampus namun saat di jalan Tasya berhenti karena melihat seseorang
" om Johan, " panggil Tasya dan turun dari motor nya
" putri,,,,! apa kabar, " ucap om Johan saat melihat Tasya
om Johan adalah seorang jenderal yang bekerja untuk negara, om Johan sangat mengenal Tasya karena dia sering membantu kepolisian untuk mengungkap kejahatan, kelompok Geng Hantu yang di pimpin oleh Tasya itu sudah di akui oleh pemerintah jadi tidak akan menghalangi kerja dari Geng Hantu,
" putri bagaimana sekarang keadaan mu, misi apa yang kamu lakukan saat ini, " tanya om Johan
" aku baik, seperti biasa om melindungi perusahaan yang ada masalah, " jawab Tasya
" oh gitu, terus apa semuanya baik, " tanya om Johan
" ya sesuai harapan, oh ya om, om tau nggak tentang geng Serigala, " tanya Tasya
" tau sih sedikit, emang kenapa " jawab om Johan
" apa om tau siapa pemimpinnya " tanya Tasya
" setau ku dia seorang yang pernah bekerja di perusahaan Anasta Grup cabang, dan tak lama ini dia baru di pecat, karena menggelapkan uang perusahaan " jawab om Johan
" benarkah " tanya Tasya
" ya sepertinya memang dia ketua nya, oh ya put, kamu tahu nggak siapa pemimpin perusahaan Anasta, " tanya om Johan yang tak tahu tentang keseluruhan identitas Tasya
karena om Johan hanya tau kalo putri hanya seorang mafia yang sudah di aku oleh pemerintah, namun keberadaan geng nya di sembunyikan untuk umum
" enggak emang kenapa om,,? ucap Tasya berbohong
" ya dia hebat aja, punya perusahaan dimana dan beberapa usaha lainnya " ucap om Johan
" ya mungkin memang dia orang hebat " ucap Tasya ya mengagumi dirinya sendiri
" apa kamu nggak mencari tahu soal itu, " tanya om Johan
" buat apa, nggak penting juga " ucap Tasya meyakinkan
" betul juga sih, sekarang kamu mau kemana, " tanya om Johan
" astaga aku lupa, aku mau ke kampus, pergi dulu ya om " ucap Tasya dan segera berlari meninggalkan om Johan
" dasar anak satu ini, " ucap om Johan setelah Tasya pergi
Tasya pun pergi dengan buru-buru untuk segera sampai di kampus tepat waktu, dia masuk ke kampus dan benar saja kelas sudah akan di mulai
" permisi pak maaf saya terlambat " ucap Tasya saat masuk kelas
"masuklah" ucap Fahmi
" baik pak terimakasih " ucap Tasya dan segera duduk di bangku biasa yang dia tempati
" ternyata dia sudah baik-baik saja syukurlah, " guman Fahmi dalam hati sembari tersenyum sendiri
dua jam berlalu kelas sudah selesai semua keluar untuk istirahat meninggalkan Tasya, Sasha, Ika, dan Fahmi yang masih asik dengan kertas di depannya
" Ana kamu sudah baik-baik saja, " tanya Sasha
" aku baik-baik saja, emang kenapa " tanya Tasya
" ya sebenarnya nanti dari kampus kita akan jengukin kamu ke rumah sakit " ucap Ika
" udah yang penting sekarang aku baik-baik saja , yuk ke kantin aku lapar " ajak Tasya
" yuk, ucap Sasha dan Ika bersamaan sembari berjalan ke luar
" Ana tunggu, kesini sebentar " panggil Fahmi
" ya sudah Ana kita keluar dulu ya kita tungguin di kantin " ucap Sasha dan segera keluar dengan Ika dan hanya dapat anggukan dari Tasya
" ada apa pak " tanya Tasya setelah mendekati Fahmi
"'duduk lah" ucap Fahmi Tasya pun duduk di kursi yang di duduk Fahmi sebelum dan Fahmi duduk di mejanya
" kamu kemarin kemana, " tanya Fahmi
" Ana pulang pak, jawab Tasya
"'bukankah kamu masih sakit, kenapa kamu bersikeras untuk pulang" tanya Fahmi sembari menatap Tasya
" aku sudah sehat kok pak, bapak lihat sendiri Ana sudah baik-baik saja " jawab Tasya
" kamu harus pikirkan kesehatan mu Ana, " ucap Fahmi
" aku benar-benar sudah tidak apa-apa pak , lagian aku nggak tahan sama bau rumah sakit, jadi aku pulang " ucap Tasya berbohong
" apa benar hanya itu alasan nya "" tanya Fahmi
" iya lagian itu hanya masalah kecil, tak berpengaruh dengan ku " ucap Tasya
" seperti itu masalah kecil, kamu udah bikin aku khawatir Ana, karena tiba-tiba kamu nyelamatin aku dan langsung pingsan, " ucap Fahmi
" maaf pak sudah membuat bapak khawatir " jawab Tasya menundukkan kepalanya
" apa kamu tau Ana, kamu adalah orang pertama yang membuat aku khawatir " ucap Fahmi
" sekali lagi maaf pak aku nggak akan ulangi lagi, tapi kalau nggak darurat sih " ucap Tasya
" maksudnya darurat " tanya Fahmi tegas
" hehehe nggak kok pak, bukan apa-apa " ucap Tasya sembari tersenyum melihatkan giginya
" pergilah, " suruh Fahmi
" permisi pak " pamit Tasya dan segera meninggalkan Fahmi
" Ana kau memang baik , kau berbeda tak seperti yang lain, entah kenapa aku selalu nyaman saat bersamamu " ucap Fahmi dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Maya Bagi
Assalamualakum kk
baqus certanya😊
2022-04-04
1
๓✿๓๓ƴ ᵏⁱᵗª ㉫ǸGĸƴ
waaah hebatnya Tasya
2021-12-06
1
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Yang baca pada senyum2 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-05-06
2