pagi pun tiba Tasya terbangun, Tasya merasa sangat lapar dan ia putuskan untuk memasak untuk dia sarapan. setelah sarapan Tasya bersiap untuk segera pergi ke perusahaan cabang, dia begitu semangat hari ini meski masih terdapat luka yang ada di tubuh nya karena kejadian kemarin namun tak di hiraukan oleh Tasya
saat Tasya sudah di luar dan hendak naik motor dia melihat ban motornya ternyata kempes
" aduh kenapa bisa kempes segala sih, gimana nih, ah telfon pak Joko aja deh buat jemput, " guman Tasya
akhirnya Tasya pun menelfon pak Joko supaya menjemputnya
tak berapa lama pak Joko pun sudah sampai dan segera turun untuk membukakan pintu untuk Tasya
saat Tasya akan masuk tante Nanik baru pulang dari masjid dan terus menyapanya
" loh neng, itu siapa " tanya tante Nanik
ini taksi online tante, Ana Naik taksi karena motor Ana sepertinya bocor " ucap Tasya berbohong
" oh gitu ya sudahlah, hati-hati nak " ucap tante Nanik
"iya tante Ana pergi dulu, jawab Tasya
Tasya pun segera masuk mobil untuk segera berangkat ke perusahaan cabang
" pak antarkan saya ke perusahaan cabang, " pinta Tasya
" baik non, " jawab pak Joko
mobil pun melaju saat di perjalanan Tasya sibuk dengan leptop nya untuk melihat beberapa fel dari perusahaan cabang
setelah hampir Satu jam Tasya pun sampai, karena masih sangat pagi kantor masih sepi para karyawan belum berangkat hanya dua satpam yang berjaga di pintu gerbang
" pagi Bu " sapa salah satu satpam sembari membuka gerbang
" pagi pak" jawab Tasya
Tasya pun masuk ke kantor menuju ke ruangan kusus untuk nya dan duduk di kursi kebesaran nya dan tentunya mulai sibuk dengan setumpuk berkas di depan
pagi sudah menandakan jam setengah delapan tapi Tasya masih berkutat dengan kerjaan nya, saat Tasya melihat satu berkas yang menurutnya tak wajar Tasya pun menjadi marah
" rupanya ada yang mau berbuat curang dengan keuangan, " ucap Tasya sendiri
" Faro cepat ke ruangan saya sekarang " pinta Tasya dari telfon yang ada di mejanya
tak butuh waktu lama seorang pria tinggi berkulit putih dengan pakaian rapi pun datang
Tok.... Tok.... Tok...
" ibu panggil saya, " tanya Faro
" ya benar, siapa yang kerja di komputer nomer 48," tanya Tasya
" dia Vito Bu, " jawab Faro
" pecat dia " dan berikan gaji dua kali lipat untuk nya, dan satu lagi cari ganti nya secepatnya seleksi yang benar aku nggak mau ada kesalahan lagi " pinta Tasya
'" baik Bu , saya permisi " pamit Faro
" sudah kuduga pasti Bu bos akan tau tentang kecurangan Faro, Bu bos memang luar biasa " guman Faro sembari melangkah keluar
Faro adalah orang kepercayaan Tasya, saat Tasya tak ada Faro lah yang mengurus perusahaan cabang
tak terasa jam sudah menandakan pukul sembilan Tasya pun bergegas pergi untuk ke perusahaan yang minta tolong kemarin
" Faro saya akan pergi, saya percayakan perusahaan padamu, " ucap Tasya saat berpapasan dengan Faro
" baik Bu, " jawab Faro
Tasya pun naik mobil yang tadi pagi,
, " pak joko antar saya ke perusahaan B " pinta Tasya
" baik Bu " jawab pak Joko
mobil pun melaju ke arah perusahaan B
******
*******
" Assalamu'alaikum, pagi semua, " sapa Fahmi pada semua mahasiswa asuhnya
" pagi pak, " jawab mereka serentak
Fahmi pun mulai melakukan kerjaan nya apa lagi kalau tidak mengajar, memberikan ilmu untuk para mahasiswa nya
terasa ada yang kurang bagi Fahmi dia mencari apa kah yang kurang ternyata saat Fahmi melihat salah satu bangku yang kosong itulah yang membuat Fahmi merasa ada yang kurang
" kemana di, kenapa Ana tidak masuk hari ini, apa dia bener-bener sakit karena kemarin" guman Fahmi dalam hati
Akhirnya pelajaran pun selesai semua keluar
" Sasha sini sebentar " pinta Fahmi
" iya pak, " jawab Sasha dan mendekati Fahmi
" apakah kamu tau kenapa Ana nggak masuk hari ini" tanya Fahmi
" enggak pak" jawab Sasha
" kemarin dia jatuh dari motor " ucap Fahmi
" apa pak,,,! jatuh dari motor, " ! duh bagaimana nasib nya sekarang ya, aku jadi khawatir " ucap Sasha kaget
" emang kenapa pasti nya keluarga nya merawatnya dengan baik " ucap Fahmi
" ya kalau dia punya keluarga, bapak nggak tau ya, ?Ana itu hanya sebatang kara pak, dia tak punya keluarga " ucap Sasha memberitahu
" benarkah " jawab pak Fahmi " keluar lah "
" baik pak" ucap Sasha dan segera keluar
" Ya Allah apa yang ku lakukan kemarin bahkan aku tak berguna untuk orang yang benar-benar butuh bantuan, gimana keadaannya sekarang apa dia baik-baik saja atau malah sebaliknya " guman Fahmi
akhirnya Fahmi memutuskan untuk pulang karena jadwal dia mengajar sudah selesai
di perjalanan Fahmi terus saja kepikiran Ana
" bapak nggak tau ya kalau Ana itu sebatang kara " kata-kata itu terus saja terngiang di pikiran Fahmi
Fahmi pun sampai di pondok tubuh nya terlihat begitu kacau sehingga membuatnya tak menyadari kalau dia berpapasan dengan Farhan
" ada apa lagi tuh sama ustadz Fahmi, kenapa dia tak melihat ku, apakah yang membebani pikiran nya" guman Farhan
Fahmi terus berjalan menuju ke kamar nya, sampai nya di kamar Fahmi langsung merebahkan tubuh nya ke ranjang nya
" Ya Allah berdosa kah aku kalau aku merasa Khawatir pada Ana, " ucap Fahmi pelan
" Tok... Tok.... Tok. ..
" masuk, " ucap Fahmi singkat
" Assalamu'alaikum ustadz, " salam orang itu yang ternyata Farhan
" Wa'alaikumsalam" jawab Fahmi
" ustadz kenapa, sakit,,? tanya Farhan
" enggak , aku nggak apa-apa " jawab Fahmi
" ya kata ustadz nggak apa-apa, tapi raut wajah ustadz berbeda dengan yang ustadz katakan, cerita lah, " ucap Farhan dan duduk di sebelah Fahmi
" apa ustadz memikirkan sesuatu " telisik Farhan
" begitulah " jawab Fahmi singkat
" apa, "? tanya Farhan
" aku telah berbuat kesalahan " ucap Fahmi
" maksudnya, " ucap Farhan
" kemarin ada satu mahasiswa ku jatuh dari motor , tapi aku tak berani menolongnya " ucap Fahmi
" kenapa " tanya Farhan
" karena dia seorang wanita, dan sekarang dia nggak berangkat kuliah, dan yang paling aku merasa bersalah ternyata dia sebatang kara, dia tak punya siapa pun untuk menolong nya, apakah aku berdosa kalau aku jadi khawatir padanya " ucap Fahmi panjang lebar
" apa ustadz menyukainya, " tanya Farhan
" apa sih , mana mungkin " jawab Fahmi
" ustadz nggak akan sekhawatir itu kalau ustadz nggak menyukai nya, " ucap Farhan
" entahlah " jawab Fahmi dan terus diam
" ustadz tolong jangan beritahukan Abi sama Umi soal ini " pinta Fahmi
" baiklah, ngomong-ngomong apa dia cantik, " tanya Farhan
" dia sangat cantik, " jawab Fahmi
" apa dia berhijab " tanya Farhan menelisik
" tidak dia tidak berhijab " jawab Fahmi
" apa dia tau kalo ustadz suka padanya, "? tanya Farhan
" tidak " jawab Fahmi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Maryana Fiqa
ustadz Fahmi sm ustadz Farhan tanya jawab lurus macam tol😀😀😀😀
2024-05-11
0
꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂
ustad farfan kayak wartawan ya
2021-12-07
0
๓✿๓๓ƴ ᵏⁱᵗª ㉫ǸGĸƴ
tenang bang Fahmi jangan khawatir
2021-12-06
0