POV Riese
"Riese, di kelas berapa kamu? "
"Aku di kelas lanjut C"
"Ah, kita beda kelas"
"Kamu di kelas mana Anna? "
"Aku di kelas A"
"Jangan Khawatir, Bukankah kita akan bertemu saat pulang? "
"Kamu Benar, Baiklah sampai jumpa, Riese! "
"Sampai jumpa Anna"
Aku dan Anna berpisah menuju kelas masing masing. Hmm... Kira-kira apa ya yang akan kita pelajari? aku sangat menantikannya.
Aku ingat waktu kita di tes seleksi, aku merasa apa yang diajarkan paman Martin sangat luar biasa. saat tes kami disuruh bagaimana menggunakan sihir, mengontrolnya dan memanipulasinya. jika aku yang dulu, aku pasti mengalami kesulitan. aku ingat Anna mengatakan untung dia sempat belajar dari paman. ah level sihir airku sekarang level 4 aku bisa menggunakan waterball dan water cutter. saat ujian tertulis juga sangat mudah, semua pernah paman ajarkan. apakah paman adalah anggota kerajaan yang melarikan diri? tidak mungkin dia sepintar itu. sambil memikirkan itu, aku tiba di kelas.
Saat memasuki kelas, semua memandangiku.
Eh~kenapa kalian semua melihatku, kalian membuatku grogi.
"Halo nona, dari keluarga bangsawan mana kamu? Aku Paul werner dari viscount werner."
"Ma-maaf aku bukan bangsawan. Aku hanya rakyat biasa"
"Apa~ apa kamu sengaja bercanda denganku? "
"Aku tidak bercanda, aku dari desa Molly wilayah Baron vine, aku Riese"
Saat memperkenalkan diri, aku menuju ke Kursi kosong.
"Hei salam kenal, Aku lily, Aku dari wilayah Marquiss Warhammer"
"Ah aku Riese, dari desa Molly, salam kenal"
"Riese, kamu terlihat sangat cantik. parasmu seperti bangsawan"
"A-Ahahaha, ini mungkin karena kosmetik yang diberikan pamanku? "
"Ah? kosmetik? dari yang aku tahu, hasil kosmetik tidak akan senatural punyamu, aku juga memilikinya tapi itu hanya sekedar membuatmu terlihat putih"
"Itu.....yang aku tahu, ini adalah produk dagang baru yang akan dijual pamanku, jujur saja aku belum pernah memakai kosmetik sebelum ini"
"Hei, Bisakah aku memesannya? aku juga ingin mencobanya"
"Baiklah akan aku coba menanyakannya pada paman"
"Semuanya tenang, Kelas akan segera dimulai"
Degan suara itu kami semua menoleh dan melihat. itu adalah guru yang mengajar hari ini.
"Hari ini kita akan mempelajari perhitungan lanjutan. Kalian sudah tidak asing dengan pengurangan dan penjumlahan. kita akan mempelajari perhitungan lanjutan dengan angka D(500) dan M(1000) dan diatasnya.Apa ada yang sudah mempelajarinya? "
"Aku~"
"Baiklah, Siapa namamu? "
"Aku adalah Reiner Philip. Aku adalah anak Pertama dari adik Raja saat ini"
"Ah dari keluarga kerajaan, Baiklah aku adalah Hendrick Bezos dari Marquiss Bezos. Disini aku tidak akan membedakan dirimu dengan teman-temanmu"
"Tidak masalah"
"Baiklah, Apa yang telah kamu pelajari"
"aku mengetahui kalau diatas angka C masih ada D dan M untuk perhitungan lanjutan"
"Baiklah, akan aku uji. bagaimana membaca MCMXC? "
"Itu seribu sembilan ratus sembilan puluh"
Dia bisa membaca angka lanjutan dengan sangat baik. seperti yang akubduga dari seorang bangsawan.
"Bagus, Begitulah seharusnya keluarga kerajaan"
Setelah itu pak Hendrick menguji setiap anak dari berbagai kalangan. aku bisa menarik kesimpulan kalau banyak anak kesulitan mengingat bentuknya yang cukup panjang. bentuk modern yang diajarkan paman menurutku jauh lebih mudah. aku akan coba menanyakannya mungkin?
"Pak Hendrick, bisakah aku bertanya? "
"Ya, Boleh ku tahu siapa namamu?"
"Aku Riese, dari desa Molly, Sebelumnya aku sempat tinggal di wilayah pak Hendrick, wilayah marquiss Bozes. "
"Ah, Kamu dari wilayahku. baiklah, silahkan bertanya"
"Bolehkah aku menuju ke papan tulis? "
"Ya, Silahkan"
Aku maju ke depan lalu menulis angka modern dan bertanya.
"Pak Hendrick, apakah bapak mengetahui jenis angka ini?"
"hmm, Aku belum pernah melihat angka seperti ini, apakah ini simbol angka juga? "
"Ya, Aku diajarkan oleh pamanku, dia mengatakan ini angka yang diajarkan di negaranya. dia mengajarkan ini padaku. semua angka di mulai dari angka nol. angka nol ini sebagai batas bahwa bilangan seterusnya nyata. lalu ini satu, dua,..., sembilan. bisa pak guru bayangkan berapa mudahnya menghitung dengan angka sederhana ini. "
"Ya kamu benar, aku juga penasaran dari mana angka ini berasal. ini merupakan suatu kemajuan. bisa kamu praktekkan lebih rinci lagi? "
aku hanya ingin sombong sesekali atas ilmuku tapi ini berakhir berbeda. Dengan begitu, ini berakhir dengan se-isi kelas yang belajar angka dariku.
POV Anna
"Ah, aku akan kesepian di kelasku"
Aku memandangi jendela. Aku mungkin kelihatan friendly tapi sebenarnya aku seperti itu hanya karena ada Riese. aku aslinya adalah orang yang tertutup.
Hari ini aku mendapat pelajaran dari ibu Alicia, pelajaran literasi. ibu Alicia adalah elf yang sangat cantik. semua anak laki-laki bahkan wanita terpesona dengannya. dia mengajarkan literasi musik kali ini. menurutnya musik yang baik bisa menenangkan hati. yah aku sepakat untuk itu.
Lagu yang dimainkan ibu Alicia adalah elven phropechy dengan biola. permainannya sangat indah. dia mengajari kami membaca partitur music. ini sangat menyenangkan. aku biasanya bukan orang yang suka belajar tapi setelah aku mendengar permainan musik dari ibu Alicia aku menjadi sangat tertarik.
Ngomong-ngomong sebelum pelajaran dimulai, aku merasa sangat risih karena didekati banyak pria. mereka mengatakan aku sangat cantik dan sejenisnya. kalian mungkin berpikir ini suatu kebanggaan, tapi jika kalian mengalaminya sendiri kalian akan merasakan perasaan campur aduk. kalian tahu, aku seperti dimusuhi teman wanita sekelas. aku bingung bagaimana menjelaskannya.
Saat pelajaran selesai, beberapa wanita datang padaku.
"Anna, Apa yang membuatnu bisa terlihat sangat cantik. bisakah kamu berbagi rahasianya dengan kami? "
Uwah dia bertanya dengan sangat sinis. Tapi, bukankah hal ini sangat baik? kurasa aku bisa membantu paman dengan ini.
"itu, Bisakah aku tahu namamu nona? "
"Aku adalah Agnes Miller keponakan dari viscount Miller"
"Ah begini nona Agnes, ini adalah kosmetik baru yang dibuat pamanku. dia akan segera menjualnya juga. apa kalian berminat? "
"Benarkah, apakah itu bisa dipercaya? "
"Bukankah aku adalah contoh nyatanya? "
Aku mengatakan itu padanya.
"Benar juga, bisakah kamu memberi tahu pada kami jika itu sudah dijual?"
"Tentu saja nona Agnes"
"Baiklah, Karena bantuanmu, Mulai sekarang aku akan melindungimu di kelas ini"
"Ah Terima kasih untuk itu nona"
Yah setidaknya dengan ini aku bisa mengurangi musuhku di kelas ini. Begitulah hari pertamaku di Akademi ini
POV Rain
Hai, Aku Rain, ini adalah hari pertamaku di Akademi. karena aku sendiri yang tidak memiliki kenalan di dalam kelas, aku menjadi orang yang pertama kali di bully.
"Hei bocah bau, apa yang kamu lakukan tanpa menyapaku"
"Apakah itu kewajiban untuk menyapamu? "
"Hei kalian dengar pertanyaan bodohnya? "
"Ya Kak Neil, dia tidak tahu siapa penguasa dikelas ini"
Dia adalah Neil Tigres, beastman dari suku harimau. dia memiliki konstitusi bawaan yang hebat sehingga semua orang mengikutinya.
"Tidak ada dalam aturan untuk harus tunduk padamu. aku tidak memiliki urusan denganmu dan tidak punya waktu bermain denganmu"
"Hei apa kamu bilang?
Saat dia mengatakan itu, seluruh rekannya mengelilingi aku.
"Apa maksudnya ini? "
"Jika kamu ingin aku lepaskan, silahkan berlutut dan mohon ampun padaku, aku bisa memberimu keringanan hukuman"
"aku tidak suka berlutut hanya untuk orang sepertimu"
"Baiklah sepertinya aku harus memberi pelajaran padamu. "
Setelah mengatakan itu, dia segera menerjang ke arahku. Aku dilarang melakukan kekerasan oleh paman, tapi bila ada yang menyerangku selama aku bisa melawan paman memberikan pengecualian untuk itu. dengan melihat serangannya aku bisa menemukan banyak cela.
Dengan menunduk, aku langsung menerjang dan memukul bagian dagu bawah Neil. itu tepat mengenai dagunya sehingga keseimbangannya goyah dan terjatuh.
Semua orang diam melihat itu. Neil dianggap menakutkan sehingga tidak ada yang berani melawannya. Aku memandanginya dengan tatapan memandang rendah. Neil yang terkejut sangat marah dan ingin membalas tapi pada saat itu guru masuk dan membentak kami.
"Apa yang kalian lakukan Bocah-Bocah"
Setelah mendengar itu kami semua bubar dan menuju ke tempat duduk masing-masing. Guru yang mengajar langsung memberikan ultimatum.
"Jika aku mendapati hal seperti ini lagi, kalian tidak akan berakhir dengan baik"
untuk kalian tahu, guru adalah penguasa di Akademi, Bahkan Raja tidak bisa sembarangan menghukum seorang guru sebelum mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah.
"Ah, Sial!!! hari pertamaku yang buruk... "
Aku bergumam pelan.
"Hei siapa namamu, Aku malik dari kota Miller"
"Ah aku Rain dari kota Bezos"
"Rain kamu sangat hebat, dari mana kamu belajar? "
"Ah Aku belajar dari pamanku, dia ahli pertarungan tangan kosong"
"uwaaah, apa pamanmu seorang petualang besar? "
"tidak, dia seorang pedagang"
"Bohong"
"APA YANG KALIAN DISKUSIKAN DISANA, FOKUS DAN PERHATIKAN PELAJARAN"
Ah sial! kenapa hari pertamaku sangat buruk.
Begitulah hari pertamaku di Akademi
POV Alice
"Alice, Airel dan Kakak, Sepertinya kita sekelas"
"Ooh ini sangat menyenangkan, Kita bisa terus bersama"
"un, Kalau begitu Alice, Airel kalian Harus menjaga sikap kalian dikelas dengan Baik"
""Aye Aye kak""
Jawabku dan Airel. Kak Aira seusia dengan Alice dan Airel tapi kak Aira sangat dewasa.
Alice senang bisa bersama dengan kakak Aira dan Airel.
Kami memasuki kelas dan tidak lama kemudian, guru datang.
"Ah, Pamaaaan"
Alice secara spontan memanggil paman. Apakah paman akan menjadi guru kami? ini sangat menyenangkan. Alice tetap bisa bersama paman dikelas.
Kak Aira dan Airel sepertinya juga sangat bahagia. Umm sepertinya Alice bisa menyukai yang namanya sekolah ini.
Hei, Apa maksudmu tidak mendengarkan kata-kata paman. kamu adalah anak yang nakal.
Itu adalah seorang gadis yang sepertinya tidak mempercayai paman. alice perlu memberitahunya betapa hebatnya paman.
Paman menyuruh kami memperkenalkan diri masing-masing. Setelah itu paman mulai mengajari dasar-dasar membaca. Alice tidak terlalu suka membaca tapi untungnya alice bisa melakukannya, paman pasti tidak akan kecewa.
Alice melihat sepertinya anak-anak lain juga menyukai paman. cara mengajar paman memang yang terbaik.
Saat selesai mengajar, paman menghadiahi masing-masing dari kami lolipop yang sangat manis. Anak-anak lain sangat menyukainya.
Hmmph kalian bahkan belum merasakan kue perayaan lulus dari paman.
Saat pelajaran selesai, paman meninggalkan ruangan dan seluruh anak dari kelas berkumpul pada aku, Aurel dan Kak Aira.
"Apakah itu pamanmu? "
"Hei apakah kalian sering makan lolipop?
"Bisakah kami bermain ditempat kalian? "
Alice sangat takut. Dikerumuni seperti ini membuat perasaan Alice gelisah.
"Semuanya Tenang!!! "
Ah, Kak Aira, kamu sangat hebat. kamu bisa mengatasi mereka
"Paman adalah orang yang baik, aku yakin dia pasti akan memberi kita lolipop lagi asalkan kita belajar dengan serius.tapi, paman juga orang yang tegas jika kita tidak mendengarkannya dia akan marah dan tidak akan memberikan makanan"
"""Benarkah? """
Beberapa orang bertanya
"Tentu saja, Asalkan kita tetap baik dan belajar dengan sungguh-sungguh, dia pasti akan membuat kita bahagia. Jadi, Apa yang harus kita lakukan? "
""""Belajar"""
Hampir seluruh anak bersorak untuk itu. Kak Aira, Syukurlah kamu ada di sini, Alice sangat senang.
Dan begitulah hari pertama Alice, Airel dan Kak Aira di Akademi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Kazuma
ini dia novel yg kucari cari, kehidupan santai (slice of life), untuk author trimakasih
2024-11-27
0
Gabutdramon
bagus
2023-09-29
1
Buana Lukman
bagus
2023-09-17
0