POV Riese
Namaku Riese, 15 Tahun. Aku tinggal di Desa Molly wilayah Baron Vine. bisa digambarkan aku adalah orang yang tekun dan bekerja keras. Aku mulai Hidup berdua bersama Adikku Sejak usia 11 Tahun dimana Ayah dan Ibuku mengalami Kecelakaan saat mencoba perjalan ke kota untuk menjual hasil buruan mereka. Sepertinya mereka meninggal karena di serang sekelompok Bandit di tengah perjalanan mereka. Saat itu adikku belum genap Berusia Setahun, Jadi Dia seharusnya Tidak memahaminya.
Demi bisa menghidupi Kami berdua, aku sering nekad mencari sayuran atau bahkan jejamuran untuk dimakan. Negara sering mensubsidi kami tapi itu sudah pasti tidak cukup. Meskipun seadanya, kami bisa bertahan hingga sekarang. Aku Biasa Ke Hutan dengan teman sebayaku Anna. Dia adalah gadis yang cantik dengan rambut panjang bergelombang. Dia Adalah anak kepala desa, walaupun begitu, dia tidak pernah sombong pada siapapun bahkan mau membantuku. Karena Kepribadianku yang pemalu, aku tidak memiliki banyak teman di desa dan teman akrabku adalah Anna.
"Riese, Kenapa kamu lama sekali?"
"Tunggu Sebentar, Anna"
Anna memanggilku sambil mengomeliku.
"Apa yang kamu lakukan? "
"Ah, Maaf Aku bangun terlambat dan Telat menyiapkan makan untuk Alice. Kalau Begitu ayo kita pergi? "
"Baiklah, Ayo"
Aku dan Anna Pergi ke Hutan hingga menjelang Sore. seperti biasa kami mencari sayuran dan jejamuran. Hutan kematian adalah hutan yang melegenda karena bahayanya.
"Kurasa kita harus segera kembali, hari mulai gelap" kata Anna
"Ya, hari ini kita menghasilkan jamur dan sayuran yang cukup banyak"
Dalam Perjalanan Balik, Kami melihat Asap hitam mengepul tinggi dari arah desa kami. aku dan Anna Bergegas berlari ke arah desa Kami.
"Anna! Riese! Syukurlah Kalian baik-baik saja! "
"Ibu, Ada Apa dengan Desa Kita? " Anna bertanya dengan panik
"Desa kita diserang segerombolan Goblin, Para pria di desa sedang menahan mereka, Riese, Alice sudah aku amankan di dalam rumah"
Goblin adalah monster pendek seukuran anak-anak berwajah panjang dan bermuka sangar serta memiliki kulit berwarna hijau.
"Terima kasih banyak Bibi" aku sedikit lega mengetahui Alice Aman
"BAHAYAAA, ADA SERANGAN LAGI, TAMPAKNYA KALI INI KOBOLD"
Itu adalah ayah Anna, pak kepala desa, yang berteriak.
"Apa yang Harus kita lakukan? " ibu Anna Bertanya dengan Panik pada Ayah Anna
"Kita Hanya bisa Berpencar, Setiap Warga harus mencari jalan sendiri, Kita tidak bisa bergerombol karena akan menjadi Target empuk dari para kobold"
monster kobold sendiri adalah monster yang mirip werewolf tapi itu memiliki Kepala anjing dan gigi yang sangat tajam. keanehan kobold adalah mereka monster yang suka menyerang sesuatu yang berkelompok, kelihatannya solusi terbaik adalah berpencar dikarenakan kobold pasti lebih memilih mengincar sekelompok goblin yang menyerang desa. setelah diskusi darurat, para pria sepakat membiarkan para wanita berpencar, lalu akan menyusul mereka setelah menahan para goblin.
"Riese, Ayo kita pergi bersama. aku dan ibu akan menuju ke wilayah Baron Vine tempat keluarga ibuku disana"
"Itu benar, Riese! Ayo ikut dengan kami!!! "
"jangan Anna, Bibi. Kita Harus Berpencar, atau usaha paman dan para pria didesa akan sia-sia. aku akan membawa Alice Ke hutan Kematian, Tempat berbahaya harusnya menjadi tempat teraman. juga, aku sudah sering bepergian ke sana. "
Maaf Anna, Bibi, Aku tidak ingin membahayakan kalian. Ini Adalah pilihan terbaik. Sambil Menangis, Aku membawa Alice ke hutan, Aku melihat Anna menangis dengan keras, Bagaimanapun kami adalah sahabat karib.
*****
" Apakah sudah Aman? "
Aku mengamati sekitar hutan. Hutan Kematian memiliki Banyak Monster dan hewan liar didalamnya. selama hanya di pinggiran hutan, kurasa aku dan Alice akan aman.
Tetapi, sesaat kemudian, kami menemukan dua goblin tidak jauh dari kami, mungkin sekitar 200 meter. entah kenapa, mungkin aku sedang sial, kedua goblin itu menghadap ke arahku dan Alice.
"Alice, naik ke punggung ku"
Alice yang walaupun ketakutan, masih tetap berusaha naik ke punggungku.
Aku terus berlari ke dalam hutan, sekarang bukan saatnya aku memikirkan aman atau tidaknya hutan kematian. yang terpenting aku harus menyelamatkan Alice.
Setelah berlari sekuat tenaga, aku terjatuh dengan Alice, Untungnya goblin itu tidak dapat berlari dengan cepat sehingga kami tertolong. aku menggunakan Sihir air untuk memberi Alice dan Aku minum. karena berlari tanpa memperhatikan sekitar, aku tidak mengingat kearah mana aku berlari,. Aku memutuskan membawa Alice terus menelusuri Hutan, Hingga tanpa sadar aku kelelahan dan sudah berada entah dimana. Tidak lama kemudian karena memang masih 5 tahun, Alice kelelahan dan Pingsann.
Aku terus menggendongnya dan terjatuh karena kehabisan tenaga, disaat Aku berputus-asa.....
****
"Hei, apa kamu baik-baik saja?"
"To-Tolong Kami.... "
Suara itu seperti sebuah oase ditengah padang pasir. Tanpa berpikir banyak aku meminta Pertolongannya dan Kemudian pingsan.
POV Alice
Hai, Alice adalah Alice. usia Alice sekarang adalah 5 Tahun. Alice adalah anak yang ceria dan cukup disayangi di desa. mungkin karena perlakuan warga desalah sehingga Alice tidak Banyak merindukan Ayah dan Ibu. Alice tahu Ayah dan Ibu Pergi ke tempat yang jauh yang sulit dikunjungi. Alice berharap suatu saat nanti Alice bisa bertemu dengan mereka dan membuat mereka Bahagia.
Saat Alice bangun, Alice berada di sebuah rumah kain yang tidak terlalu besar. walaupun kecil, tempat ini lebih terlihat bagus dibanding rumah kami.
Saat Alice sadar, kakak juga sudah bangun, dan kami bertemu orang yang kata kakak adalah penyelamatan kami. dia adalah seorang pria dewasa dengan wajah biasa-biasa saja namun sangat rapih. walaupun paman ini adalah orang asing, dia terlihat sangat ramah pada kami.
Alice menyukai paman ini karena sangat baik pada Alice dan Kakak.
Paman itu juga mengajak kami makan dan membiarkan kami berada sementara di rumahnya. paman memberikan makanan yang belum pernah kami makan. Kata paman, ini namanya mie. walaupun terlihat seperti cacing, ini memiliki rasa yang nikmat, Alice ingin memakannya lagi, tapi Alice malu untuk memintanya lagi.
Di tempat paman, kami tidak perlu pergi jauh untuk buang air karena adanya toilet portable yang disiapkan paman. ini sangat nyaman, Alice memang tidak suka kegelapan malam soalnya.
Saat kami sarapan, paman juga memberikan kami makanan yang sangat enak. Alice tidak merasakan kerasnya roti dan daging seperti yang ada di desa. Apakah Paman adalah malaikat yang diberikan Tuhan Pada kami?
Nampaknya Paman sedikit aneh karena tidak mengetahui banyak hal tapi disaat yang sama memiliki banyak hal yang tidak diketahui orang lain juga. tapi walaupun begitu, Aku tetap menyukainya.
Setelah perbincangan Kakak dan Paman Tampaknya kami diperbolehkan terus tinggal disini?
"Yaaayyy tetap bersama"
Alice sangat senang, Paman Adalah Orang yang sangat Baik. Apakah seperti ini rasanya memiliki Ayah? Alice sangat senang.
Kuharap kita bisa terus bersama selamanya.
dengan adanya paman, Alice merasa Aman dan Bahagia, Terima kasih Tuhan, Alice sangat Senang bisa Hidup saat ini. Kakak juga terlihat bahagia.
POV Riese
Paman sangat baik kepada kami, apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membalasnya?
Aku juga Harus berjuang Agar tidak Hanya menjadi Beban Untuk Paman.
(Semangat, Riese!!! Kamu pasti bisa!!!)
Begitulah caraku menyemangati diriku didalam hati.
Ah, Aku lupa, Sebaiknya aku juga harus menanyakan apa yang ingin Paman Lakukan Selanjutnya. Menurutku kita harus segera keluar dari hutan dan mencari kota terdekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
raks
harusnya tetep pake sudut pandang orng ketiga aau ga sudut pandangnya martin, buat nyeritain tokoh lain
2023-12-20
0
Almira Rara
apa itu seperti Pulu Pulu di kartun Upin Ipin.... hahahhah
2023-11-25
0
Rina
mampir
2023-10-17
1