Ibu kota kerajaan, ini adalah Kota yang sangat ramai. Pusat Pemerintahan serta pusat perdagangan walaupun tidak seramai wilayah Marquiss Bozes. Sambil menunggu Hasil ujian yang akan diumumkan sore hari, Aku mengajak keluargaku mengecek bagaimana kondisi ibu kota ini.
"Semuanya, sambil menunggu hasil ujian di sore hari, Bagaimana kalau kita berkeliling kota? "
"""""Ooohhh"""""
Semuanya menjawab dengan semangat. sepertinya berkeliling sangat disukai Anak-anak.
"Paman, Apakah kita akan mengunjungi stand makanan?"
"Tentu saja, Alice"
Seperti biasa, foodie kita akan menanyakan itu. namun meski begitu, Alice pasti meminta tambahan bumbu dariku. Ini karena dia sudah terbiasa dengan bumbu melimpah dalam masakan.
"Hei, Riese apakah sebelumnya kalian juga seperti ini? "
"Benar, Anna... Pasti akan seru, ikuti saja kami"
"Hei... Kalian ini... Tidak ada yang menganggap serius ujian ini"
"Jangan khawatir, Kata Paman kita hanya perlu yakin. menurutnya kita pasti bisa lolos"
"Yah, Kamu ada benarnya, Aku merasa ujian tertulisnya juga sangat mudah karena sempat belajar dari paman"
"tentu saja kan? Ayo kita nikmati hari ini"
Aku memperhatikan kekhawatiran Anna. Yah, tentu saja normalnya seperti itu, tidak ada rakyat biasa yang mendapatkan pendidikan sejak dini.
Dari yang aku dengar, ujian ketegori usia 9-13 tahun hanya pertanyaan dasar perhitungan, dan pertanyaan dari bacaan. pertanyaan untuk kategori usia 14-19 memang sedikit berlebihan untuk rakyat biasa tetapi seharusnya Riese dan Anna bisa menjawabnya. sebagai contoh Riese memberi tahu aku pertanyaan seperti penyusunan laporan anggaran keuangan negara. memang tidak ada format baku tapi aku yakin apa yang aku ajarkan pasti menjadi format terbaik karena aku menggunakannya di dunia modern.
ada juga pertanyaan strategi seperti perkalian dan pembagian. dari yang aku dengar dari Riese, itu ternyata juga diajarkan namun hanya khusus kepada anak bangsawan. ada juga pertanyaan mengenai seni seperti pembuatan puisi. yah, setelah aku pikir-pikir, ini memang termasuk sulit. Baiklah tidak perlu dipikirkan, Aku yakin Semua akan lolos.
Setelah Berjalan kurang lebih 20 menit, Kami tiba di pasar. Pertama-tama kami mencoba jajanan disini.
"Hmm, airel lebih menyukai makanan paman"
"Aku juga"
Itu Airel dan Aira
"Benarkan, Alice juga hanya menyukai makanan Paman"
Hei hei hei, kalian anak-anak nakal, lihatlah wajah penjual itu.
"a-ahahaha ayo kita berkeliling lagi"
Aku berkata begitu.
Saat mencoba setiap jajanan, sambil berjalan, Anna Tiba-tiba berkata,
"Hmm harus kuakui memang makanan paman nomor satu. Aku berani bersumpah untuk itu"
"Hahha kamu terdengar seperti anak-anak Anna"
"Aku mengatakan yang sesungguhnya Riese"
"Bukankah kamu juga sepakat? "
"Yah, Kamu benar juga"
Setelah berkeliling mengecek makanan maupun pasar, aku bisa menarik kesimpulan.
Harga di ibu kota jelas lebih mahal namun memiliki kualitas yang lebih baik. Bisa kubilang kualitas bumbu mentah yang dijual sebaik punyaku.
Kualitas makanannya sama dengan di wilayah marquiss, Berarti inilah standar maksimal makanan disini.
3.Ini yang paling penting. kualitas hidup mereka, Aku bisa melihat mereka semua cukup mampu dari pakaian mereka.Hanya sedikit atau sebagian kecil yang berada di taraf hidup bawah. bahkan budak memiliki pakaian yang baik.
Hmm? pakaian? Fashion? Ah, sepertinya aku memiliki ide yang bagus. Aku bisa menjual kosmetik. ini pekerjaan lamaku di duniaku sebelumnya. aku sangat fasih untuk ini. baiklah sudah aku putuskan. Aku akan membuka toko yang berkaitan dengan Fashion.
Sambil memikirkan itu, kami tiba di Akademi. Aku membiarkan mereka masuk kedalam untuk mendengar hasilnya. Cara penyampaian hasil penerimaan adalah diumumkan secara langsung. sepertinya ini bakal lama.
Setelah mereka memasuki Akademi, Aku juga masuk ke Akademi melewati pintu yang lain, ini adalah pintu yang khusus dilewati guru. Hari ini juga adalah pengumuman seleksi guru.
"Selamat sore, Semuanya! hari ini akan aku umumkan guru yang lolos dari seleksi ini. untuk yang tidak lolos, kalian yang dinilai layak bisa dikirim ke Akademi baru di wilayah marquiss"
"Aku akan langsung mengumumkan hasilnya"
"Pertama, Eleanor William, Lolos"
Entah kenapa aku mendengar bisikan dari sekitar. Ternyata itu adalah anak duke. kenapa dia mendaftar jadi guru?
"Alicia Aegnor, Lolos"
"Hendrick Bozes, Lolos"
Woah dia lolos juga ternyata.
"Noah Torstein, Lolos"
"Zalack Warhammer, Lolos"
"Nicolle Wales, Lolos"
"Barton Moses, Lolos"
"Helen Norden, Lolos"
"Dan terakhir, Martin, Lolos"
"ada beberapa nama juga yang akan dikirim ke tiap Akademi Baru, aku akan menempelnya dipapan pengumuman ini lalu Silahkan melapor ke ruang disebelah kanan. Untuk yang lolos silahkan berkumpul di ruang sebelah Kiri"
"Hei, Martin, kita berhasil"
"Ahaha aku tidak menyangka akan lolos"
"Apa yang kamu pikirkan, kamu harus percaya diri"
"i-iya"
setelah itu, kita langsung berkumpul ke ruangan disebelah kiri. Disana ada seorang Pria tua yang sudah menunggu kami.
""" Salam, Yang mulia duke Wellington """
semua guru berlutut. Ah, Apa dia juga adalah duke? sepertinya hanya aku yang tidak mengetahuinya. aku juga akhirnya hanya ikut berlutut.
"Ohohoho... Bangunlah, aku sudah bukan duke lagi"
"Tidak, Anda tetaplah yang mulia duke"
"Jangan kaku begitu, Eleanor, kalian bisa memanggilku kepala sekolah saja sekarang"
"Baiklah Karena kalian sudah berkumpul, aku akan mengumumkan pembagian tugas kalian"
"Eleanor, Kamu akan bersama Martin mengajar kelas dasar 5-8 tahun"
"Eehhh? Bukan kelas lanjut? "
Eleanor terkejut. sepertinya dia ingin mengajar kelas lanjutan.
"Justru karena aku percaya padamu dan Martin maka aku menempatkan kalian di kelas dasar. Alasanku adalah karena kamu dan Martin memiliki nilai tertinggi jadi perlu untuk memberikan pondasi yang kuat untuk murid"
"Lalu, untuk, Alicia, Hendrick, Noah, dan zalack, Kalian mengajar di kelas menengah"
"dan terakhir, Nicolle, Barton dan Helen, kalian mengajar kelas lanjut"
"Kelas akan dimulai Lusa, Siapkan diri kalian. Itu saja untuk saat ini"
dengan berakhirnya pemberitahuan itu kami mulai berdiskusi.
"Tuan Martin, Kuharap kita dapat bekerja sama dengan baik. tolong jangan mengecewakan aku.... Hmmph"
A-are~ apa aku berbuat salah?
"Ba-Baiklah, Mohon bimbingannya, Putri Eleanor"
"kamu bisa memanggilku ela, kita sama-sama guru disini"
"Ba-Baiklah, Nona Ela"
Eleanor langsung berbalik dan pergi.
"Hei, Martin kamu sungguh beruntung bisa bekerja sama dengan Putri Eleanor, Aku iri denganmu"
"A-Apakah begitu? Aku merasa seperti tidak akan terjadi hal yang baik dengannya"
"Apa yang kamu katakan, Putri Eleanor adalah pujaan semua laki-laki di negara ini, dia selalu disetarakan dengan anak raja sekarang putri Elsa"
Bukankah itu justru akan buruk? semua mata akan tertuju padaku. setelah itu aku berbincang dengan yang lain. untungnya mereka tidak melihat aku dari statusku. mereka menganggapku setara karena aku juga berhasil lolos sebagai guru.
akhirnya aku keluar dan menunggu hasil dari keluargaku.
"Paman!!! "
Ah, itu Rain.
"Bagaimana Rain? "
"Aku lolos, Paman, Aku lolos!!! "
"Baguslah"
Lalu berikutnya, Trio manisku yang datang.
""" Paman"""
"Apakah kalian Berhasil lolos? "
"""un"""
mereka menjawab serempak.
"Paman, Jangan lupa hadiahnya"
"Tenang saja, Alice"
"" Yeeeyy""
"Terima kasih paman"
Alice dan Airel sangat girang sambil mengangkat tangan mereka, Aira menunduk dan mengucapkan terimakasih. wah Aira benar-benar seperti putri. dia sangat dewasa.
Dan terakhir Riese dan Anna.
"Kalian juga lolos kan? "
"Tentu saja Paman"
"Yah, Semua ini berkat bantuan paman, Aku sempat tidak yakin akan lolos"
Sepertinya Anna sangat khawatir.
"Anna, Jangan lupa menulis surat untuk orang tuamu, Kabari kalau kamu berhasil diterima di Akademi kerajaan"
"Ya, Paman"
"Baiklah, untuk perayaan Paman Akan Berikan kalian makanan hebat. ini adalah makanan paling ditunggu di Negara paman"
"""""ooooohhh"""""
Kami akhirnya kembali ke rumah dengan suasana gembira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Buana Lukman
bagus
2023-09-17
0
tsuki isekai
oke makasih ya dukungan nya
2023-07-27
1
Titin Nurhayati
semangat nulisnya thor.. ditunggu chapter berikutnyaaa
2023-07-27
0