POV Rain
Halo semua, Namaku Rain, Aku adalah seorang anak yatim piatu yang dirawat oleh paman Martin. Aku di adopsi bersama dengan adik-adikku. Aku tidak tahu alasan kenapa orang tuaku tidak menginginkan aku tapi setidaknya aku sekarang bisa mengucapkan terimakasih pada mereka karena tidak menginginkan diriku.
Yah, Sebenarnya Mereka juga bukan adik kandungku, tapi kami berasal dari panti asuhan yang sama. Aira dan Airel sangat dekat denganku saat di panti asuhan. Mereka sudah seperti saudara bagiku. Ada Alasan kenapa kami menjadi gelandangan. Itu karena aku membawa lari mereka sebelum kami semua dijadikan budak.
Panti Asuhan kami sendiri Berada di wilayah Baron Brown yang sangat menyukai uang. Dia menjual Panti Asuhan ke pedagang budak ilegal. Aku ingin memberitahu paman tapi aku tidak bisa karena ini berkaitan dengan bangsawan sehingga bisa membahayakan paman.
Sebelum dijual, Aku segera menyelinap ke kereta kuda pedagang makanan sambil membawa Aira dan Airel hingga sampai di wilayah Marquiss Bezos. untungnya juga kami masih dibawah 11 tahun dimana kami tidak wajib membuat tanda pengenal.
Aku selama ini banyak melakukan pekerjaan serabutan demi menghidupi adik-adikku mulai dari pekerjaan kasar dijalan hingga ditoko-toko. Kalian mungkin berpikir aku akan mengeluh karena beratnya hidup tapi kenyataannya aku sangat menikmati ini. setidaknya kami terhindar dari menjadi busak ilegal. Jika hanya untuk makan, aku masih sanggup. hanya saja, Airel tiba-tiba demam. Aku sudah berusaha menghasilkan uang semaksimal mungkin tp aku hanya sanggup menebus obat yang bisa berharga 10 perak. jika aku memiliki lebih banyak waktu aku yakin aku bisa memenuhi kebutuhan Airel.
"Aku harus bagaimana? "
Airel telah sakit selama dua hari dan semakin lemah. Aku tidak ingin terjadi apa-apa padanya. andai saja aku sudah dewasa, pasti tidak akan seperti ini. bagaimanapun, penghasilan orang dewasa jauh lebih tinggi.
Saat aku sedang berpikir. aku melihat penjual roti sedang mengobrol dengan pengawalnya di pojok.
"Bukankah ini kesempatanku? "
Mungkin istilah ini akan cocok untuk apa yang aku lakukan sekarang. Kejahatan bukan karena ada niat tapi karena ada kesempatan.
Aku yang sudah gelap mata langsung mengambil roti milik pedagang itu.
"HEI BOCAH!! KEMBALIKAN ROTI MILIKKU!, WISE,CEPAT KEJAR DIA"
Aku berlari sekuat tenaga dari kejaran mereka. Namun, mungkin Tuhan tidak mengizinkan perbuatan Buruk seperti yang aku lakukan, aku akhirnya menabrak seseorang dan terjatuh sehingga aku langsung ditangkap.
Aku menabrak seorang Pria yang nampak sedang mengamati sekitar. Tapi, yang tidak kusangka adalah Orang yang aku tabrak, Paman Martin, Dia malah menolongku. Melihat kebaikannya aku memikirkan sebuah ide, demi adik-adikku.
"Paman, Bisakah kamu ikut denganku... "
Aku meminta paman Martin untuk ikut denganku. Aku tidak memperhatikan kalau paman Martin membawa keluarganya.
Saat sampai di tempat aku merawat Aira dan Airel, aku segera memberi makan Airel Roti dan Obat. Aku Berharap dia cepat sembuh. Paman yang sepertinya berpikir tidak nyaman makan tanpa minum segera memberikan air ke Airel. Hal itu membuatku semakin yakin dengan ide di benakku.melihat paman yang akan pergi, aku tiba-tiba berlutut.
"Bisakah kamu mengadopsi adik-adikku? Kumohon, Aku bahkan bersedia menjadi budakmu"
Aku mengatakan itu. Hanya itu yang bisa terlintas di pikiranku. Paman yang sempat ragu didorong oleh Alice yang juga ikut memohon sehingga itu membulatkan tekad paman.
Kami akhirnya dirawat oleh Paman Martin. Paman memberikan kami kehidupan yang layak dan kehangatan rumah yang sudah lama tidak kami rasakan. Suatu saat nanti aku harus bisa membalas budi pada paman.
***
POV Aira
Hai, Namaku Aira, 5 tahun, Aku adalah kakak Airel dan Adik Rain. Aku memiliki sifat pendiam yang sangat berbeda dengan Airel. Aku tahu kalau kak Rain bukan kakak kandungku dan Airel tapi dia akan selalu menjadi Kakak terbaikku. Kami dibuang sejak bayi sehingga kami tidak memiliki rasa keterkaitan dengan orang tua kami.
Awalnya aku berpikir hidup kami sangat menyedihkan tapi sekarang aku sangat bersyukur.
Ya, itu karena kami bertemu paman Martin, Penyelamat kami. Aku sangat sangat bersyukur untuk itu. Kalian tahu, Semua orang mungkin bisa menolong tapi tidak semua orang bisa memberi rasa hangat dalam pertolongannya.
Paman mengatakan pada kami untuk selalu rajin belajar. Aku sangat menyukai angka dan aku suka berhitung. Kata paman, Aku bisa menjadi pedagang sepertinya saat besar nanti karena aku sangat pintar menghitung.
Paman, Kamu tahu, aku ingin menjadi sepertimu saat besar nanti, seorang pedagang yang cakap. Aku pasti bisa, aku berjanji. Aku harus belajar dengan lebih tekun.
Paman yang kutahu adalah orang yang penuh perhitungan, setiap langkahnya selalu efisien dan meskipun perhitungan dia tidak pernah pelit dengan kami. apa yang kami butuhkan berusaha dipenuhi olehnya bahkan pendidikan.
Aku juga bersyukur memiliki saudara Alice dan Kak Riese, Mereka sangat baik seperti bagaimana kak Rain pada kami. Alice sangat mirip dengan Airel.Mereka sangat ceria sedangkan Kak Riese sangat Pintar dan selalu merawat kami. Ah, bukankah itu berarti kak Riese juga akan menjadi kakak terbaikku?
Alice juga sangat imut dia sama dengan Airel dalam hal keimutan. kami suka bermain bersama.
Aku ingat Alice bahkan dia meminjamkan Garfield kesayangannya kepadaku dan Airel. bagaimanapun kami juga perempuan yang menyukai hal-hal imut.
Saat sedang bermain bersama, kebetulan paman melihat kami memainkan Garfield bersama. Aku tidak tau kenapa paman meminta maaf kepada kami saat itu tapi dia akhirnya memberikan kami odie salah satu anjing teman Garfield dan Arlene pacar boneka kucing pacar Garfield. Paman, Kamu sangat Baik.
Kami bertiga langsung memeluknya, aku mengambil Arlene dan Airel mengambil Odie. mereka sangat lucu. Kami sangat bahagia mendapatkan boneka dari paman. Alice juga senang untuk kami, Ah, Apakah ini rasanya memiliki Ayah?
Terima kasih Tuhan, kami telah diberi kebahagiaan yang menurutku tidak bisa dirasakan bahkan oleh orang yang memiliki keluarga asli.
***
POV Airel
Halo, Airel adalah Airel. Airel berusia 5 tahun. Airel Adalah Yang termuda disini. Selain yang termuda, Airel juga yang terlemah. Airel mudah sakit dan karena itu Airel sangat menyusahkan kak Rain. meski begitu, tidak ada yang pernah menganggap Airel Adalah beban. Semua menyayangi Airel. Airel Bersyukur telah berada ditengah tengah keluarga yang begitu baik.
Airel paling suka membaca setelah diajari paman Martin. kalian tahu, Airel selalu ingin memiliki ayah. setiap kali Airel melihat anak-anak lain bersama ayah mereka, Airel menjadi sangat iri. Airel masih teringat saat bagaimana paman menggendong Airel ke toko. Airel merasakan perasaan hangat dari paman kepada Airel. saat sakit, paman memberi Airel obat yang sangat manis. ini tidak terasa seperti obat, Airel sangat menyukainya.
Airel juga di ajari banyak hal oleh paman mulai dari membaca, menulis dan menggambar. Gambaran Alice sangat bagus, Airel suka melihat Alice menggambar. Kata Paman, Airel sangat baik dalam membaca. Paman mengatakan Buku Adalah jendela dunia, kamu bisa mengetahui seisi dunia dari buku.Airel juga merasakan hal yang sama dengan istilah itu.
Setelah mengetahui bakat kami masing-masing, paman mendukung kami dengan memberikan hal yang kami suka. kata paman, tidak apa-apa untuk itu asal itu bukan hal yang buruk. Paman Memberi Alice Crayon dan Kertas. Aira di beri buku perhitungan dasar dan Aku di beri Buku dongeng. Ah kak Rain diberikan baju khusus untuk belajar bela diri. Kak Rain mengatakan akan melindungi kami semua dimasa depan. Kak Rain sangat keren.... Yah walaupun belum sekeren Paman. Kami sangat menyukainya. Terkadang Airel berharap Paman Adalah Ayah Airel.
Walaupun Begitu, Airel merasa ini sudah lebih dari cukup. Yang terpenting Adalah Semua Bahagia. Oh aku lupa, Paman sudah berjanji akan memberikan kami hadiah bila lolos Ujian penerimaan masuk Akademi. Aku sangat menantikan hadiah Apa yang Akan diberikan oleh paman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Buana Lukman
semangat
2023-09-17
0
Titin Nurhayati
menghibur...
2023-07-27
0