Bab 18 Suami kertas!

"Sudah bangun!"

Deg ...

Aurora terhenyak mendengar suara bariton milik sang lord.

Tadi Aurora memang langsung bangun ketika merasa sang lord sudah pergi namun nyatanya sang lord hanya pura-pura pergi karena tahu Aurora sudah bangun sejak tadi.

Salah jika Aurora mengelabui sang lord yang tahu segalanya.

Aurora menatap jelas pahatan di depannya. Tubuh tinggi atletis dengan wajah nyaris sempurna bak dewa Yunani.

Baru kali ini Aurora bisa menatap dengan jelas suami kertasnya itu.

"Lumayan!"

"Bicara apa?"

"Tidak!"

Ketus Aurora sambil menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.

"Mau kemana?"

"Haus!"

"Duduk!"

Tegas sang lord menatap tajam Aurora yang menghela nafas berat. Ia sudah lelah menangis dan berdebat pada akhirnya Aurora memilih duduk di atas shopa ingin tahu juga apa yang akan suami kertasnya ini lakukan.

Sang lord menyeringai duduk dengan angkuhnya menatap Aurora tajam.

"Sekarang kau istriku!"

"Istri di atas kertas CATAT ITU!"

Tekan Aurora sudah tak peduli lagi apa laki-laki di hadapannya akan marah atau tidak.

Aurora rasanya sudah lelah menjalani drama hidupnya ini. Ia sudah muak dengan semuanya, berharap ia akan bebas ketika sudah di buang oleh keluarganya.

"Baca!"

Sang lord melempar berkas di hadapan Aurora membuat Aurora mengepalkan kedua tangannya erat. Aurora tak suka dengan keangkuhan dan kesombongan ini.

Dengan malas Aurora membuka berkas tersebut.

Surat perjanjian!

Batin Aurora membaca surat tersebut raut wajahnya berubah-ubah bahkan kedua alisnya sampai menyatu. Namun, mata Aurora kembali melebar ketika membaca perjanjian paling akhir.

"Aku setuju, tapi tidak dengan poin yang terakhir!"

"Cih!"

"Kau tak bisa mengurungku, aku tak suka di kurung!"

"Suka tak suka kau harus menurut!"

"Kau jangan seenaknya sialan!"

Brak ...

Sang lord menggebrak meja membuat Aurora terperanjat sungguh apa tega sang papa memberikan ia pada laki-laki tempramen seperti ini.

"Tak ada negosiasi!"

"Lakukan apapun yang kau inginkan tapi tidak dengan keluar dari neraka ini!"

"Hey, kau tak bisa seenaknya!"

Deg ...

Aurora terkejut ketika tak mendapati sang lord. Menghilang secepat kilat membuat Aurora terkejut yang lebih terkejutnya lagi di mana ia.

Sebuah bangunan yang sangat luas dengan dinding-dinding kokoh. Auranya sangat menyeramkan dengan arsitek kuno di hiasi lukisan-lukisan abstrak aneh.

Aurora mengusap tengkuknya yang meremang di mana ia berada.

"Suami kertas!"

Teriak Aurora merinding hanya bisa itu yang ia bisa panggil karena Aurora tak tahu siapa nama asli suami kertasnya itu.

Aurora terus menelusuri lorong-lorong mencari jalan keluar.

Gerr ...

Buk ..

Aurora menubruk tembok terkejut ketika mendengar suara hewan buas menyeramkan seperti macan atau harimau.

"Suami kertas!"

Teriak Aurora lagi dengan amarah dan kekesalannya bercampur jadi satu. Aurora ingin bernegosiasi bahkan belum sempat meminta dan mengungkapkan pendapatnya suami kertasnya sudah pergi meninggalkan ia di bangunan yang sangat menyeramkan.

"Kenapa aku berjalan ke sini terus!"

Aneh Aurora kenapa ia tak bisa keluar padahal ia sudah berjalan dan menelusuri lorong tapi kenapa ia balik-balik lagi ke tempat semula.

Aurora tak tahu jika bangunan itu di desain seperti labirin dengan teknologi canggih supaya mengecoh musuh bila mana musuh menyerang.

Akhhh ...

Sialan!!!"

Kesal Aurora memandang dinding sana prustasi.

Aurora kembali masuk kamar seolah-olah tempat itu memang di ciptakan khusus untuk Aurora supaya tak bisa keluar.

Sedang sang lord hanya menyeringai melihat amarah Aurora yang meluap-luap seolah sang Lord sangat menyukai mainan barunya.

Sang lord tak akan membiarkan Aurora keluar dari neraka yang ia ciptakan.

"Lord!"

"Hm,"

"Tuan pertama menyuruh anda pulang, nona muda jatuh sakit!"

"Sittt,"

"Apa anda akan memperkenalkan nyonya, saya rasa tuan pertama sudah tahu!"

Sang lord terdiam memikirkan sesuatu kakaknya pasti akan mencari tahu apapun.

Karena sang lord tahu bagaimana tabiat kakaknya itu.

Hari ini adalah hari kematian sang putri di mana setiap kali mengenang kematian sang putri Cherry pasti akan jatuh sakit.

Jika seperti itu maka hanya sang lord yang bisa menenangkan Cherry.

"Persiapkan keberangkatan ku!"

"Bagaimana dengan Nyonya?"

"Dia bukan NYONYA MU!"

Edward hanya bisa menghela nafas berat melihat punggung sang lord sudah menghilang di lorong sana.

Entah bagaimana pernikahan mereka nantinya. Dua manusia yang di satukan dalam keadaan kacau.

Sebuah takdir kejam yang membuat keduanya tak terima.

Edward tahu sang lord sangat alergi dengan wanita tapi harus bagaimana semuanya sudah terlanjur bahkan kini sang lord sudah menjadi suami dari putri king Asia.

Sang lord harus hati-hati memperlakukan Aurora karena semuanya berdampak pada kekacauan rencananya.

.

Di dalam kamar tak hentinya Aurora mengupat dengan tangis yang menemani kepahitan hidupnya.

Aurora menatap ke atas sana di sana ada rembulan yang nampak tenang tak seperti hatinya.

"Benarkah aku sudah menjadi seorang istri!"

Gumam Aurora bagai mimpi buruk, tak bisakah mimpi buruknya berhenti berganti keindahan.

"Bagaimana dengan perusahaan!"

Cih!

Aurora masih saja memikirkan perusahaan sedang dirinya sudah di depak dari Al-biru dan segalanya.

Aurora tak tahu bagaimana ia harus menjalani kehidupan nya. Sedang ia di kurung di sebuah menara tinggi dan tak tahu arah keluar selain menjatuhkan diri.

Aurora bak Rapunzel yang terkurung di dalam menara kutukan sang peri kegelapan.

Aurora melebarkan penglihatannya ke setiap arah.

Menara ini bagai berdiri kokoh di tengah hutan dengan luasnya rumput hijau di bawah sana.

Bahkan jika kabur Aurora harus menggunakan tali entah berapa meter saking tingginya. Dan di kamar itu ia bisa melihat ke segala arah.

Ya kamarnya tepat berdiri di tengah-tengah bangunan kokoh menjulang benteng tinggi seperti sebuah kastil.

"Inikah hidupku!"

Monolog Aurora sakit entah sudah berapa besar rasa sakit itu membuat Aurora membenci semuanya. Bahkan katanya sang Bunda akan menemuinya di Jerman sampai detik ini tak ada batang hidungnya.

Huh ...

"Sudah cukup Aurora!"

Tegas Aurora membuang nafas kasar berpikir ke depan.

Ini bukan tentang kesakitan ia di buang, ini tentang dirinya bagaimana cara ia meloloskan dari suami kertasnya itu.

Ya, Aurora sudah tak peduli lagi dengan semuanya yang Aurora pedulikan sekarang tentang dirinya harus mencari cara ia kabur dari menara neraka ini.

Seperti menara ini di bangun dengan desain labirin yang memang seperti itu. Jika Aurora ingin keluar maka Aurora harus hati-hati karena jika ia salah jalan maka ia akan kembali ke tempat semula.

"Baiklah, akan ku ikuti semua permainan ini dan aku harus mencari tahu siapa suami kertas itu!"

Aurora langsung beranjak dari lamunannya mencari di mana ponsel dan laptop nya.

Namun sialnya barang berharganya tak ada di dalam kamar bahkan koper dia pun tak ada.

"Kertas!"

Panggil Aurora karena yakin suami kertasnya yang menyembunyikan kopernya.

"Kertas!"

Teriak Aurora sekali lagi namun tak ada tanda-tanda suami kertasnya. Aurora keluar kamar menatap tajam lorong-lorong di depannya.

"Kemana aku harus mencari!"

"Kau cari ini!"

Deg ...

Aurora terperanjat kaget tiba-tiba sang lord sudah ada di belakangnya setia dengan wajah datarnya.

"Kembalikan!"

Prang ...

Aurora melotot tak percaya melihat laptop dan ponsel yang sudah hancur akibat bantingan tangan kekar sang lord.

Mata Aurora berkaca-kaca menatap bangkai laptop nya di mana di dalamnya ada barang berharga.

"Putriku!"

Duarrr ...

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih .....

Episodes
1 Bab 1 Dokter Jingga
2 Bab 2 Hanya satu syarat
3 Bab 3 Hari pertama
4 Bab 4 Siapa dia?
5 Bab 5 Siapa kau!
6 Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7 Bab 7 Jerman
8 Bab 8 Bertemu kembali
9 Bab 9 Pingsan
10 Bab 10 Hamil
11 Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12 Bab 12 Sayang
13 Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14 Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15 Bab 15 Akan ku nikahi!
16 Bab 16 Nikahi putriku!
17 Bab 17 Menyusahkan!
18 Bab 18 Suami kertas!
19 Bab 19 Kemarahan Aurora
20 Bab 20 Aurora
21 Bab 21 Dokter Jingga
22 Bab 22 Kemarahan sang Lord
23 Bab 23 Di kurung
24 Bab 24 Tak mungkin!
25 Bab 25 Bagaimana mungkin!
26 Bab 26 Jatuh sakit
27 Bab 27 Tertekan!
28 Bab 28 Sachsen!
29 Bab 29 Demi misi!
30 Bab 30 Penculikan
31 Bab 31 Bunda
32 Bab 32 Latihan
33 Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34 Bab 34 Pengganti
35 Bab 35 Mengulur waktu
36 Bab 36 Aurora!!!!!!
37 Bab 37 Pertama kali
38 Bab 38 Bergerak
39 Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40 Bab 40 Penyerangan
41 Bab 41 Tunggu aku!
42 Bab 42 Satu rahasia
43 Bab 43 Memanipulasi
44 Bab 44 Baru sadar
45 Bab 45 Penyerangan
46 Bab 46 Ledakan
47 Bab 47 Suami kamu selamat!
48 Bab 48 Kisah sebenarnya
49 Bab 49 Sadar
50 Bab 50 Melepaskan!
51 Bab 51 Kamu suami ku!
52 Bab 52 Ikatan batin
53 Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54 Bab 54 Semuanya karena aku!
55 Bab 55 Kebenaran
56 Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57 Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58 Bab 58 Terkejut
59 Bab 59 Pohon kenangan!
60 Bab 60 Kapan kau menikah!
61 Bab 61 Melepas rindu
62 Bab 62 Kesakitan Ezilla
63 Bab 63 Kekacauan di istana
64 Bab 64 Semakin panas
65 Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66 Bab 66 Putri ku
67 Bab 67 Memulai dari awal
68 Bab 68 Turki
69 Bab 69 Kau sudah tua!
70 Bab 70 Dia istriku!
71 Bab 71 Ketakutan Aurora
72 Bab 72 Panggilan baru
73 Bab 73 Percaya
74 Bab 74 Kecerdasan Aurora
75 Bab 75 Khawatir
76 Bab 76 Melindungi dalam diam
77 Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78 Bab 78 Racun
79 Bab 79 Trik Kuman
80 Bab 80 Ketakutan Kaka
81 Bab 81 Hantu
82 Bab 82 Kambuh
83 Bab 83 Yang sebenarnya
84 Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85 Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86 Bab 86 Gara-gara cemilan
87 Bab 87 Ngeyel
88 Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89 Bab 89 Ternak ikan
90 Bab 90 Jadilah menantu saya!
91 Bab 91 Duka
92 Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93 Bab 93 Beraninya kau!
94 Bab 94 Mau nambah lagi?
95 Bab 95 Dia suami saya!
96 Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97 Bab 97 Peluruh Cinta
98 Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99 Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100 100 Ektra Part (Maaf)
101 Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102 Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103 Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104 Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105 Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106 Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107 Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108 Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109 Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110 Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111 Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112 Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113 Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114 Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115 Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116 Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117 Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118 Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119 Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120 Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121 Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122 Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123 Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124 Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125 Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126 Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127 Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128 Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129 Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130 Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131 Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132 Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133 Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134 Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135 Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136 Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137 Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138 Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139 Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140 Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141 Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142 Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143 Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144 Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145 Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146 Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147 Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148 Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149 Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150 Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151 Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152 Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1 Dokter Jingga
2
Bab 2 Hanya satu syarat
3
Bab 3 Hari pertama
4
Bab 4 Siapa dia?
5
Bab 5 Siapa kau!
6
Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7
Bab 7 Jerman
8
Bab 8 Bertemu kembali
9
Bab 9 Pingsan
10
Bab 10 Hamil
11
Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12
Bab 12 Sayang
13
Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14
Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15
Bab 15 Akan ku nikahi!
16
Bab 16 Nikahi putriku!
17
Bab 17 Menyusahkan!
18
Bab 18 Suami kertas!
19
Bab 19 Kemarahan Aurora
20
Bab 20 Aurora
21
Bab 21 Dokter Jingga
22
Bab 22 Kemarahan sang Lord
23
Bab 23 Di kurung
24
Bab 24 Tak mungkin!
25
Bab 25 Bagaimana mungkin!
26
Bab 26 Jatuh sakit
27
Bab 27 Tertekan!
28
Bab 28 Sachsen!
29
Bab 29 Demi misi!
30
Bab 30 Penculikan
31
Bab 31 Bunda
32
Bab 32 Latihan
33
Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34
Bab 34 Pengganti
35
Bab 35 Mengulur waktu
36
Bab 36 Aurora!!!!!!
37
Bab 37 Pertama kali
38
Bab 38 Bergerak
39
Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40
Bab 40 Penyerangan
41
Bab 41 Tunggu aku!
42
Bab 42 Satu rahasia
43
Bab 43 Memanipulasi
44
Bab 44 Baru sadar
45
Bab 45 Penyerangan
46
Bab 46 Ledakan
47
Bab 47 Suami kamu selamat!
48
Bab 48 Kisah sebenarnya
49
Bab 49 Sadar
50
Bab 50 Melepaskan!
51
Bab 51 Kamu suami ku!
52
Bab 52 Ikatan batin
53
Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54
Bab 54 Semuanya karena aku!
55
Bab 55 Kebenaran
56
Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57
Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58
Bab 58 Terkejut
59
Bab 59 Pohon kenangan!
60
Bab 60 Kapan kau menikah!
61
Bab 61 Melepas rindu
62
Bab 62 Kesakitan Ezilla
63
Bab 63 Kekacauan di istana
64
Bab 64 Semakin panas
65
Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66
Bab 66 Putri ku
67
Bab 67 Memulai dari awal
68
Bab 68 Turki
69
Bab 69 Kau sudah tua!
70
Bab 70 Dia istriku!
71
Bab 71 Ketakutan Aurora
72
Bab 72 Panggilan baru
73
Bab 73 Percaya
74
Bab 74 Kecerdasan Aurora
75
Bab 75 Khawatir
76
Bab 76 Melindungi dalam diam
77
Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78
Bab 78 Racun
79
Bab 79 Trik Kuman
80
Bab 80 Ketakutan Kaka
81
Bab 81 Hantu
82
Bab 82 Kambuh
83
Bab 83 Yang sebenarnya
84
Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85
Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86
Bab 86 Gara-gara cemilan
87
Bab 87 Ngeyel
88
Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89
Bab 89 Ternak ikan
90
Bab 90 Jadilah menantu saya!
91
Bab 91 Duka
92
Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93
Bab 93 Beraninya kau!
94
Bab 94 Mau nambah lagi?
95
Bab 95 Dia suami saya!
96
Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97
Bab 97 Peluruh Cinta
98
Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99
Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100
100 Ektra Part (Maaf)
101
Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102
Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103
Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104
Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105
Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106
Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107
Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108
Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109
Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110
Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111
Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112
Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113
Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114
Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115
Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116
Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117
Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118
Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119
Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120
Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121
Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122
Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123
Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124
Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125
Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126
Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127
Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128
Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129
Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130
Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131
Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132
Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133
Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134
Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135
Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136
Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137
Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138
Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139
Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140
Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141
Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142
Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143
Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144
Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145
Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146
Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147
Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148
Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149
Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150
Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151
Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152
Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!