Bab 2 Hanya satu syarat

"Aurora terima asal papa mengijinkan Aurora jadi dokter!"

Tegas Aurora menatap sang papa dingin hanya itu jalan satu-satunya Aurora bernegosiasi dengan sang papa.

"Jangan bernegosiasi dengan Papa Rora!"

Queen menahan lengan sang suami agar jangan terlalu keras pada Aurora. Aurora baru pulang dari liburannya Queen tak mau Aurora malah kabur-kabur lagi.

"Hanya satu syarat, kenapa susah sih pa!"

"Rora gak meminta apapun selain jadi dokter bukan pebisnis seperti kalian!"

Farhan mengepalkan tangannya kuat dengan rahang mengeras bagaimana mungkin putri satu-satunya yang ia sayangi bisa membangkang perintahnya.

"Rora selalu menuruti keinginan papa, tak bisakah papa menuruti keinginan Rora kali ini!"

Brak ...

Farhan menggebrak meja membuat Queen terperanjat begitu juga Aurora bahkan tatapan Farhan terlihat berbeda kali ini.

Terlihat sangat menyeramkan seolah itu bukan tatapan Farhan yang biasanya.

Farhan tak pernah marah atau membentak sekeras ini namun entah kenapa Farhan bisa sekeras ini pada Aurora.

"Pa!"

Aurora tetap pada pendiriannya menatap sang papa penuh kesakitan. Sedang Farhan hanya diam saja dengan tatapan dinginnya tatapan yang sangat aneh baru kali ini Aurora melihatnya.

"Buktikan maka papa akan memberikan satu kesempatan itu!"

"Papa!"

Lilir Aurora menatap sendu sang papa yang pergi begitu saja meninggalkan ruang kerjanya.

"Bunda!"

Queen menarik Aurora kedalam pelukannya. Queen faham bagaimana perasaan Aurora saat ini. Namun Queen tak bisa berbuat apa-apa selain diam.

"Salahkah Rora berbeda bunda?"

Isak Aurora kesal, marah, sedih bercampur jadi satu.

"Kamu tak salah sayang, maafkan papa ya!"

Maafkan bunda nak, bunda yakin suatu saat nanti kamu akan berterimakasih pada papa. Semua ini untuk kebaikan kamu!

Batin Queen tak kuat kenapa harus seperti ini.

Queen memilih diam saja membiarkan waktu yang menjawab segalanya.

Queen berharap putrinya bisa mengerti dengan keadaan ini.

.

Karena terlalu lama menangis Aurora sampai ketiduran di pangkuan Queen.

Cklek ...

Farhan masuk melihat Queen dan Aurora sejenak Farhan menghela nafas.

Dengan hati-hati Farhan menggendong Aurora. Walau di usianya sudah tak muda lagi Farhan tetap kuat menggendong Aurora.

Queen mengekor dari belakang, Queen tersenyum melihat suami dan putrinya. Queen teringat dulu ketika Aurora masih remaja. Farhan selalu memindahkan Aurora ketika tidur di mana tempat.

Perlahan Farhan membaringkan Aurora di atas ranjang.

"Maafkan papa nak!"

Cup ...

Farhan mengecup lembut puncak kepala Aurora. Sudah selesai Farhan memutuskan keluar di ikuti Queen dari belakang.

"Pa, apa ini tak terlalu menyakiti Aurora?"

Ucap Queen semenjak anak-anak dewasa Queen memang selalu memanggil Farhan papa atau sayang.

"Entahlah, tapi ini yang terbaik. Kita tunggu sampai dimana kelak Aurora berani mengatakan semuanya pada kita. Papa tak mau ambil resiko di saat Aurora belum memiliki keberanian!"

"Tapi Bunda tak tega melihatnya!"

"Untuk itu papa akan menjaganya, Aurora berbeda dengan Fatih!"

"Di usinya yang masih remaja Fatih sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri tapi tidak dengan Aurora!"

"Aurora sama seperti papa hatinya penuh kelembutan, ketidak nyamanan dan tak tega!"

Farhan tersenyum mendengar ucapan sang istri. Memang seperti itu berbeda dengan Fatih dan Aksara yang mempunyai jiwa pemberani di usai muda sama seperti Queen dulu.

"Untuk itu papa tak akan membiarkan putri kita celaka!"

"Bunda pikir semuanya sudah berakhir kenapa harus putri kita yang mereka cari!"

"Karena dia keturunan Al-biru yang menguasai kecerdasan kakek!"

Farhan menerawang jauh mengingat masa kecil dia dulu sebelum adanya pembantaian.

Tragedi yang sangat menyakitkan terjadi bahkan sampai sekarang Farhan masih mengingat dengan jelas bagaimana kakek dan neneknya meninggal begitupun dengan kedua orang tuanya sampai Farhan mengalami depresi.

"Berjanjilah jangan biarkan Aurora terluka!"

"Janji!"

Queen memeluk sang suami erat sangat erat mencoba tenang dan berpikir jernih.

Begitupun Farhan membalas pelukan sang istri tak kalah erat.

Queen tak menyangka masa lalu akan kembali.

.

Perlahan kedua mata Aurora terbuka ketika sudah mendengar pintu kamarnya di tutup.

Aurora memegang keningnya yang Farhan kecup tadi.

"Apa yang sedang papa dan Bunda sembunyikan?"

Gumam Aurora pada dirinya sendiri Aurora merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Entahlah Aurora tak bisa menebaknya apa yang akan terjadi kedepannya. Aurora berharap sang papa bisa menepati janjinya itu saja.

"Baiklah Rora kamu harus semangat, karena kamu hanya mengajukan satu syarat saja. Jalani demi menjadi dokter dan Mentari!"

Monolog Aurora menyemangati dirinya sendiri.

Aurora sama seperti Fatih sangat menyayangi Mentari baby mungil lahir tanpa melihat kedua orang tuanya.

Andai saja om Alam masih ada dan Fatih tak memutuskan tinggal di Jerman mungkin nasib Aurora tak seperti ini yang harus mengalah demi semuanya.

Mengalah akan melepas Fatih mengejar kebahagiaan dan mengalah menunda studi nya demi Mentari.

Apakah daya, Aurora tak cukup berani untuk menentang kedua orang tuanya.

Walau Aurora keras kepala dan pemberani tapi di hadapan kedua orang tuanya Aurora sangat lembut dan patuh.

Padahal di luar Aurora terkenal garang dan jago berantem itulah Aurora.

Aurora kembali memutuskan untuk istirahat berharap esok hari yang baik untuk ia jalani.

Esok adalah hari pertama dan pengalaman pertama bagi Aurora memegang alih perusahaan.

Apa Aurora mampu atau tidak kita tidak tahu. Jam terus berputar seiring dengan putarannya.

Bulan telah berganti mentari yang selalu menebarkan senyum semangat pada penghuni bumi.

Bahkan nampak malu-malu mentari nerobos masuk dai celah-celah ventilasi membangunkan Aurora yang masih terbungkus selimut.

Dengan sangat malas Aurora bangun dari tidurnya. Aurora membuka semua gorden mengizinkan mentari menyebarkan aura semangat kedalam kamarnya.

Huh ...

Aurora menghela nafas berat melihat pantulan dirinya yang sudah rapi dengan stelan kantor.

Aurora berusaha belajar tersenyum manis agar para karyawan tak kabur. Namun semakin di paksakan senyuman Aurora bukannya manis malah semakin menyeramkan.

"Bodo amat tak usah ramah!"

Kesal Aurora karena tak bisa menjadi diri orang lain. Aurora tak suka senyum ke sembarang orang.

Wajah yang datar dengan pelit senyuman membuat Aurora terlihat angkuh.

Apa boleh buat emang sejatinya seperti itu Aurora.

"Senyum dong kak!"

Cetus Aksara sangat kesal melihat Kaka tercantik nya selalu datar.

"Hm,"

"Jangan gitu juga!"

Beo Aksara gemas melihat wajah datar kakak cantiknya.

"Diam de!"

Tekan Aurora melotot kesal sendari tadi adik gantengnya selalu menggoda dia.

"Sudah-sudah kakak adek habiskan sarapannya!"

Potong Queen sambil memasukan sandwich kedalam mulut Aksara membuat Aurora tersenyum puas.

"Aisstt, Bunda!"

Rengek Aksara tak jelas dengan mulut penuh sandwich.

Begitulah keluarga itu menjalani pagi harinya. Pasti selalu ada pertengkaran ataupun perdebatan kecil di antara anak-anak.

Dulu Fatih selalu menjahili Aurora kini Aksara yang melakukannya.

Suasana itu membuat Queen rindu tanpa terasa ternyata putra putrinya sudah beranjak dewasa.

Usia Aurora sudah menginjak dua puluh dua tahun sedang Aksara baru menginjak lima belas tahun.

"Adek bawa motor jangan ugal-ugalan dan kakak berangkat kantor bareng papa!"

"Siap papa!"

Hormat Aksara sedang Aurora hanya diam saja membuat Queen menghela nafas.

Bersambung ....

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

Terpopuler

Comments

Ai si 01

Ai si 01

penuh tuka keti???

2023-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Dokter Jingga
2 Bab 2 Hanya satu syarat
3 Bab 3 Hari pertama
4 Bab 4 Siapa dia?
5 Bab 5 Siapa kau!
6 Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7 Bab 7 Jerman
8 Bab 8 Bertemu kembali
9 Bab 9 Pingsan
10 Bab 10 Hamil
11 Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12 Bab 12 Sayang
13 Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14 Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15 Bab 15 Akan ku nikahi!
16 Bab 16 Nikahi putriku!
17 Bab 17 Menyusahkan!
18 Bab 18 Suami kertas!
19 Bab 19 Kemarahan Aurora
20 Bab 20 Aurora
21 Bab 21 Dokter Jingga
22 Bab 22 Kemarahan sang Lord
23 Bab 23 Di kurung
24 Bab 24 Tak mungkin!
25 Bab 25 Bagaimana mungkin!
26 Bab 26 Jatuh sakit
27 Bab 27 Tertekan!
28 Bab 28 Sachsen!
29 Bab 29 Demi misi!
30 Bab 30 Penculikan
31 Bab 31 Bunda
32 Bab 32 Latihan
33 Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34 Bab 34 Pengganti
35 Bab 35 Mengulur waktu
36 Bab 36 Aurora!!!!!!
37 Bab 37 Pertama kali
38 Bab 38 Bergerak
39 Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40 Bab 40 Penyerangan
41 Bab 41 Tunggu aku!
42 Bab 42 Satu rahasia
43 Bab 43 Memanipulasi
44 Bab 44 Baru sadar
45 Bab 45 Penyerangan
46 Bab 46 Ledakan
47 Bab 47 Suami kamu selamat!
48 Bab 48 Kisah sebenarnya
49 Bab 49 Sadar
50 Bab 50 Melepaskan!
51 Bab 51 Kamu suami ku!
52 Bab 52 Ikatan batin
53 Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54 Bab 54 Semuanya karena aku!
55 Bab 55 Kebenaran
56 Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57 Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58 Bab 58 Terkejut
59 Bab 59 Pohon kenangan!
60 Bab 60 Kapan kau menikah!
61 Bab 61 Melepas rindu
62 Bab 62 Kesakitan Ezilla
63 Bab 63 Kekacauan di istana
64 Bab 64 Semakin panas
65 Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66 Bab 66 Putri ku
67 Bab 67 Memulai dari awal
68 Bab 68 Turki
69 Bab 69 Kau sudah tua!
70 Bab 70 Dia istriku!
71 Bab 71 Ketakutan Aurora
72 Bab 72 Panggilan baru
73 Bab 73 Percaya
74 Bab 74 Kecerdasan Aurora
75 Bab 75 Khawatir
76 Bab 76 Melindungi dalam diam
77 Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78 Bab 78 Racun
79 Bab 79 Trik Kuman
80 Bab 80 Ketakutan Kaka
81 Bab 81 Hantu
82 Bab 82 Kambuh
83 Bab 83 Yang sebenarnya
84 Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85 Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86 Bab 86 Gara-gara cemilan
87 Bab 87 Ngeyel
88 Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89 Bab 89 Ternak ikan
90 Bab 90 Jadilah menantu saya!
91 Bab 91 Duka
92 Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93 Bab 93 Beraninya kau!
94 Bab 94 Mau nambah lagi?
95 Bab 95 Dia suami saya!
96 Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97 Bab 97 Peluruh Cinta
98 Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99 Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100 100 Ektra Part (Maaf)
101 Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102 Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103 Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104 Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105 Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106 Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107 Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108 Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109 Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110 Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111 Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112 Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113 Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114 Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115 Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116 Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117 Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118 Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119 Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120 Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121 Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122 Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123 Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124 Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125 Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126 Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127 Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128 Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129 Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130 Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131 Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132 Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133 Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134 Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135 Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136 Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137 Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138 Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139 Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140 Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141 Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142 Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143 Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144 Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145 Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146 Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147 Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148 Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149 Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150 Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151 Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152 Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1 Dokter Jingga
2
Bab 2 Hanya satu syarat
3
Bab 3 Hari pertama
4
Bab 4 Siapa dia?
5
Bab 5 Siapa kau!
6
Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7
Bab 7 Jerman
8
Bab 8 Bertemu kembali
9
Bab 9 Pingsan
10
Bab 10 Hamil
11
Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12
Bab 12 Sayang
13
Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14
Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15
Bab 15 Akan ku nikahi!
16
Bab 16 Nikahi putriku!
17
Bab 17 Menyusahkan!
18
Bab 18 Suami kertas!
19
Bab 19 Kemarahan Aurora
20
Bab 20 Aurora
21
Bab 21 Dokter Jingga
22
Bab 22 Kemarahan sang Lord
23
Bab 23 Di kurung
24
Bab 24 Tak mungkin!
25
Bab 25 Bagaimana mungkin!
26
Bab 26 Jatuh sakit
27
Bab 27 Tertekan!
28
Bab 28 Sachsen!
29
Bab 29 Demi misi!
30
Bab 30 Penculikan
31
Bab 31 Bunda
32
Bab 32 Latihan
33
Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34
Bab 34 Pengganti
35
Bab 35 Mengulur waktu
36
Bab 36 Aurora!!!!!!
37
Bab 37 Pertama kali
38
Bab 38 Bergerak
39
Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40
Bab 40 Penyerangan
41
Bab 41 Tunggu aku!
42
Bab 42 Satu rahasia
43
Bab 43 Memanipulasi
44
Bab 44 Baru sadar
45
Bab 45 Penyerangan
46
Bab 46 Ledakan
47
Bab 47 Suami kamu selamat!
48
Bab 48 Kisah sebenarnya
49
Bab 49 Sadar
50
Bab 50 Melepaskan!
51
Bab 51 Kamu suami ku!
52
Bab 52 Ikatan batin
53
Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54
Bab 54 Semuanya karena aku!
55
Bab 55 Kebenaran
56
Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57
Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58
Bab 58 Terkejut
59
Bab 59 Pohon kenangan!
60
Bab 60 Kapan kau menikah!
61
Bab 61 Melepas rindu
62
Bab 62 Kesakitan Ezilla
63
Bab 63 Kekacauan di istana
64
Bab 64 Semakin panas
65
Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66
Bab 66 Putri ku
67
Bab 67 Memulai dari awal
68
Bab 68 Turki
69
Bab 69 Kau sudah tua!
70
Bab 70 Dia istriku!
71
Bab 71 Ketakutan Aurora
72
Bab 72 Panggilan baru
73
Bab 73 Percaya
74
Bab 74 Kecerdasan Aurora
75
Bab 75 Khawatir
76
Bab 76 Melindungi dalam diam
77
Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78
Bab 78 Racun
79
Bab 79 Trik Kuman
80
Bab 80 Ketakutan Kaka
81
Bab 81 Hantu
82
Bab 82 Kambuh
83
Bab 83 Yang sebenarnya
84
Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85
Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86
Bab 86 Gara-gara cemilan
87
Bab 87 Ngeyel
88
Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89
Bab 89 Ternak ikan
90
Bab 90 Jadilah menantu saya!
91
Bab 91 Duka
92
Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93
Bab 93 Beraninya kau!
94
Bab 94 Mau nambah lagi?
95
Bab 95 Dia suami saya!
96
Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97
Bab 97 Peluruh Cinta
98
Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99
Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100
100 Ektra Part (Maaf)
101
Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102
Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103
Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104
Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105
Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106
Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107
Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108
Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109
Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110
Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111
Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112
Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113
Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114
Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115
Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116
Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117
Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118
Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119
Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120
Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121
Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122
Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123
Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124
Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125
Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126
Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127
Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128
Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129
Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130
Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131
Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132
Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133
Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134
Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135
Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136
Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137
Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138
Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139
Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140
Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141
Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142
Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143
Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144
Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145
Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146
Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147
Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148
Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149
Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150
Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151
Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152
Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!