Bab 8 Bertemu kembali

Senyuman Aurora mengembang ketika ia mendapatkan apa yang sang papa inginkan.

Karena kerja keras Aurora salama ini bahkan tiga hari berturut-turut terus bergadang ternyata usahanya membuahkan hasil yang sempurna.

Ya, Aurora berhasil memenangkan tender itu bahkan di acara lelang Aurora yang berhasil juga mendapatkan benda langka itu.

Sekarang Aurora bisa bernafas dengan lega karena pekerjaan sudah usai kini waktu Aurora mengistirahatkan sejenak tubuhnya agar tidak kelelahan.

Ting ...

Suara pesan masuk ke dalam ponsel Aurora membuat Aurora langsung menyambarnya.

Aurora melebarkan penglihatannya mencari sosok sahabat. Seketika senyum Aurora mengembang melihat sahabatnya yang terlihat bingung mencari keberadaan dia.

Aurora melambaikan tangannya membuat sahabat Aurora tersenyum karena sudah berhasil menemukan Aurora.

"I Miss you!"

Pekik Vivi memeluk erat Aurora begitupun Aurora membalas pelukan Vivi mereka berdua begitu bahagia bisa bertemu kembali.

Mereka berdua tak peduli dengan pandangan orang yang memandangnya aneh. Apa memang seperti itu perempuan ketika bertemu akan selalu heboh sendiri tanpa peduli sekitar.

"Bagaimana kabar kamu, sungguh aku seakan mimpi!"

Vivi terus menggenggam tangan Aurora bahagia bisa bertemu sahabatnya.

"Kabar ku tak terlalu buruk!"

"Aisst, kau ini selalu saja seperti itu!"

Mereka kembali tertawa dengan lelucon mereka sendiri tanpa peduli orang.

Tanpa mereka sadari kehebohan yang mereka ciptakan mengundang tatapan tajam seseorang yang mengepalkan kedua tangannya erat.

Mereka sama-sama di privat room di salah satu restoran terkenal di Jerman. Namun kehebohan yang Vivi dan Aurora ciptakan telah membangunkan singa yang sedang tidur.

Brak ...

Tendangan kuat membuat dinding kaca seketika pecah membuat Vivi terkejut bukan main.

Sosok gagah berdiri di sana dengan tatapan menghunus tajam seolah menguliti keduanya membuat Vivi beringsut memeluk lengan Aurora erat.

Sedang Aurora sendiri hanya diam dengan tangan mengepal erat. Entah orang gila dari mana sudah menggangu kehebohan mereka.

Sosok yang sendari tadi menahan amarah karena kesal harinya terganggu oleh suara bebek mereka.

Menghunus tajam Aurora yang berani menahan tatapannya. Tatapan teduh namun siapa sangka di balik tatapan itu sama-sama menghunus tajam membuat atmosfer di ruangan tersebut membuat sesak.

"Bisakah kalian menjaga mulut bebek kalian, suara kalian telah mengusik lord kami!"

Bentak Edward kesal karena bisa saja sang Lord meratakan tempat ini jika ia tidak segera bertindak.

Brak ...

Deg ...

Edward terkejut dengan apa yang Aurora lakukan sungguh berani gadis ini. Tanpa rasa takut Aurora menendang meja di depannya karena kesal dengan apa yang Edward lakukan.

Siapa yang mengusik siapa, harusnya di sini Aurora yang marah bukan laki-laki tak tahu asal usulnya.

Vivi langsung menahan tangan Aurora yang mengepal kuat, Vivi tak akan membiarkan singa di dalam diri Aurora keluar bisa bahaya apalagi ini di tempat umum.

Sang lord yang duduk bertopang kaki angkuh menyeringai melihat apa yang Aurora lakukan. Berani sekali gadis kecil itu, batin sang lord.

Dengan angkuhnya ia berdiri membuat rekan kerjanya sudah bergetar karena takut manusia satu ini selalu membunuh orang yang sudah mengusik ya.

Sang lord kesal karena Edward tak bisa mengatasi dua cecunguk itu.

"Cih, banci!"

"Lord!"

Gugup Edward karena sang lord malah turun tangan. Edward tadi terkejut melihat tatapan aneh Aurora yang berbeda.

"Minggir!"

Deg ...

Edward sudah menahan nafas melihat keberanian Aurora yang menyenggol bahu sang lord karena menghalangi jalan Aurora.

Edward memejam kan kedua matanya menunggu apa yang akan terjadi. Namun anehnya sang lord malah diam dengan pikiran kosong ya.

"Lord!"

"Sitt!"

Umpat sang lord mengepalkan kedua tangannya erat dengan rahang mengeras.

Parfum ini!

Batin sang lord seolah tak asing dengan bau parfum yang Aurora pakai seolah parfum ini mengingatkan sang lord pada sesuatu.

"Edward, kau tahu apa yang harus kau lakukan!"

"Siap, lord!"

Edward mengetik sesuatu di layar ponselnya seperti nya Aurora sudah salah berurusan dengan manusia iblis satu ini.

.

Di sepanjang jalan Aurora terus mengupat karena Vivi malah menahannya. Andai saja Aurora tidak bersama Vivi sendari tadi tangannya sudah gatal ingin melayangkan tinju pada wajah menyeramkan Edward.

Walau Aurora sedikit tersentak melihat kedatangan sang lord auranya begitu kuat membuat Aurora memilih membawa Vivi pergi karena bahaya jika tetap di sana.

Siapa dia, kenapa Aura nya sangat kuat!

Batin Aurora mengepalkan kedua tangannya erat.

"Ra sudah jangan marah ya,"

Bujuk Vivi karena sahabat nya satu ini memang berbeda jika marah. Vivi hanya takut amarah Aurora kembali keluar seperti kejadian delapan tahun lalu di mana Aurora menghajar teman satu kelasnya karena sudah berani membuat Vivi ketakutan.

"Aku tak apa, ketakutan itu sudah bisa ku kendalikan, tadi hanya terkejut saja!"

"Cih,"

Aurora mencebikkan bibirnya malas menanggapi ocehan Vivi.

Vivi satu-satunya orang yang Aurora percaya bahkan Vivi orang yang mengetahui siapa jati diri Aurora.

"Kapan kamu kembali?"

"Lusa!"

"Tak bisakah lama di sini?"

"Gak!"

"Tambah ya satu hari lagi, kalau perlu biar aku yang telepon Bunda!"

"Jangan macam-macam!"

"Aisst, kau ini tak asik mana bisa kita ketemu sebentar saja!"

"Cih, besok kau pun ada jadwal operasi!"

"He .. He ...,"

Vivi menggaruk tengkuknya yang tak gatal sulit sekali membujuk Aurora otaknya terlalu keras untuk sekedar di lunakkan.

Aurora memutar kemudinya menuju lestoran sederhana karena perutnya merasa lapar.

Gara-gara laki-laki songong tadi Aurora jadi melewatkan makan siangnya dan Aurora yakin Vivi pun begitu.

Mereka makan dulu sebelum benar-benar pulang menuju apartemen Aurora.

Di sana mereka bisa makan dengan tenang tanpa ada gangguan ataupun yang terusik. Mereka bebas mengekspresikan diri mereka sendiri.

Makanan seafood selalu menjadi favorit Aurora begitu juga dengan Vivi. Apalagi Aurora tidak terlalu suka makanan yang berbaur daging atau ayam.

Aurora lebih suka seafood dan sayur-sayuran apalagi Aurora seorang dokter jenius dan tentu makanannya harus sehat.

Sesudah makan mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan nya menuju apartemen di mana Vivi berencana akan menginap di apartemen Aurora.

Ya, di Jerman Aurora mempunyai apartemen sendiri tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya ataupun Fatih. Yang tahu hanya Shofi saja.

Vivi menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang empuk Aurora.

"Ra profesor menanyakan tentang kamu terus?"

"Biarkan saja!"

"Ini sudah tujuh tahun loh kamu vakum, semua orang membutuhkan kamu!"

Aurora menghela nafas berat jika membahas masalah satu ini. Karena memang itu mustahil terjadi.

Ada banyak cerita yang selalu Aurora pendam sendiri bahkan diceritakan pun sulit karena posisi Aurora memang terjepit.

"Bisakah kamu tetap menjaga rahasia, jangan sampai bocor identitas ku!"

"Semua orang mendesak kamu muncul Ra, bahkan idola kamu begitu banyak aku tak menjamin!"

"Setidaknya sepuluh tahun lagi, sudah itu terserah!"

"Kau gila, Ra!"

Vivi menggelengkan kepala tak percaya, sepuluh tahun bukan waktu yang sedikit melainkan panjang.

Namun Aurora bisa apa, tak mungkin Aurora membiarkan kedua orang tuanya tahu jika dia sudah mendapatkan gelar seorang dokter Jingga.

Jika kedua orang tuanya mengetahui sekarang maka tamatlah riwayat dia.

"Aku percaya padamu, please!"

Aurora memelas karena tak bisa berbuat apa-apa. Setidaknya biarkan gelar itu Vivi yang menyandangnya.

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih....

Episodes
1 Bab 1 Dokter Jingga
2 Bab 2 Hanya satu syarat
3 Bab 3 Hari pertama
4 Bab 4 Siapa dia?
5 Bab 5 Siapa kau!
6 Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7 Bab 7 Jerman
8 Bab 8 Bertemu kembali
9 Bab 9 Pingsan
10 Bab 10 Hamil
11 Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12 Bab 12 Sayang
13 Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14 Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15 Bab 15 Akan ku nikahi!
16 Bab 16 Nikahi putriku!
17 Bab 17 Menyusahkan!
18 Bab 18 Suami kertas!
19 Bab 19 Kemarahan Aurora
20 Bab 20 Aurora
21 Bab 21 Dokter Jingga
22 Bab 22 Kemarahan sang Lord
23 Bab 23 Di kurung
24 Bab 24 Tak mungkin!
25 Bab 25 Bagaimana mungkin!
26 Bab 26 Jatuh sakit
27 Bab 27 Tertekan!
28 Bab 28 Sachsen!
29 Bab 29 Demi misi!
30 Bab 30 Penculikan
31 Bab 31 Bunda
32 Bab 32 Latihan
33 Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34 Bab 34 Pengganti
35 Bab 35 Mengulur waktu
36 Bab 36 Aurora!!!!!!
37 Bab 37 Pertama kali
38 Bab 38 Bergerak
39 Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40 Bab 40 Penyerangan
41 Bab 41 Tunggu aku!
42 Bab 42 Satu rahasia
43 Bab 43 Memanipulasi
44 Bab 44 Baru sadar
45 Bab 45 Penyerangan
46 Bab 46 Ledakan
47 Bab 47 Suami kamu selamat!
48 Bab 48 Kisah sebenarnya
49 Bab 49 Sadar
50 Bab 50 Melepaskan!
51 Bab 51 Kamu suami ku!
52 Bab 52 Ikatan batin
53 Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54 Bab 54 Semuanya karena aku!
55 Bab 55 Kebenaran
56 Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57 Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58 Bab 58 Terkejut
59 Bab 59 Pohon kenangan!
60 Bab 60 Kapan kau menikah!
61 Bab 61 Melepas rindu
62 Bab 62 Kesakitan Ezilla
63 Bab 63 Kekacauan di istana
64 Bab 64 Semakin panas
65 Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66 Bab 66 Putri ku
67 Bab 67 Memulai dari awal
68 Bab 68 Turki
69 Bab 69 Kau sudah tua!
70 Bab 70 Dia istriku!
71 Bab 71 Ketakutan Aurora
72 Bab 72 Panggilan baru
73 Bab 73 Percaya
74 Bab 74 Kecerdasan Aurora
75 Bab 75 Khawatir
76 Bab 76 Melindungi dalam diam
77 Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78 Bab 78 Racun
79 Bab 79 Trik Kuman
80 Bab 80 Ketakutan Kaka
81 Bab 81 Hantu
82 Bab 82 Kambuh
83 Bab 83 Yang sebenarnya
84 Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85 Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86 Bab 86 Gara-gara cemilan
87 Bab 87 Ngeyel
88 Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89 Bab 89 Ternak ikan
90 Bab 90 Jadilah menantu saya!
91 Bab 91 Duka
92 Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93 Bab 93 Beraninya kau!
94 Bab 94 Mau nambah lagi?
95 Bab 95 Dia suami saya!
96 Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97 Bab 97 Peluruh Cinta
98 Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99 Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100 100 Ektra Part (Maaf)
101 Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102 Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103 Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104 Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105 Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106 Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107 Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108 Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109 Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110 Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111 Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112 Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113 Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114 Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115 Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116 Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117 Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118 Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119 Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120 Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121 Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122 Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123 Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124 Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125 Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126 Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127 Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128 Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129 Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130 Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131 Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132 Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133 Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134 Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135 Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136 Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137 Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138 Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139 Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140 Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141 Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142 Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143 Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144 Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145 Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146 Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147 Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148 Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149 Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150 Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151 Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152 Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1 Dokter Jingga
2
Bab 2 Hanya satu syarat
3
Bab 3 Hari pertama
4
Bab 4 Siapa dia?
5
Bab 5 Siapa kau!
6
Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7
Bab 7 Jerman
8
Bab 8 Bertemu kembali
9
Bab 9 Pingsan
10
Bab 10 Hamil
11
Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12
Bab 12 Sayang
13
Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14
Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15
Bab 15 Akan ku nikahi!
16
Bab 16 Nikahi putriku!
17
Bab 17 Menyusahkan!
18
Bab 18 Suami kertas!
19
Bab 19 Kemarahan Aurora
20
Bab 20 Aurora
21
Bab 21 Dokter Jingga
22
Bab 22 Kemarahan sang Lord
23
Bab 23 Di kurung
24
Bab 24 Tak mungkin!
25
Bab 25 Bagaimana mungkin!
26
Bab 26 Jatuh sakit
27
Bab 27 Tertekan!
28
Bab 28 Sachsen!
29
Bab 29 Demi misi!
30
Bab 30 Penculikan
31
Bab 31 Bunda
32
Bab 32 Latihan
33
Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34
Bab 34 Pengganti
35
Bab 35 Mengulur waktu
36
Bab 36 Aurora!!!!!!
37
Bab 37 Pertama kali
38
Bab 38 Bergerak
39
Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40
Bab 40 Penyerangan
41
Bab 41 Tunggu aku!
42
Bab 42 Satu rahasia
43
Bab 43 Memanipulasi
44
Bab 44 Baru sadar
45
Bab 45 Penyerangan
46
Bab 46 Ledakan
47
Bab 47 Suami kamu selamat!
48
Bab 48 Kisah sebenarnya
49
Bab 49 Sadar
50
Bab 50 Melepaskan!
51
Bab 51 Kamu suami ku!
52
Bab 52 Ikatan batin
53
Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54
Bab 54 Semuanya karena aku!
55
Bab 55 Kebenaran
56
Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57
Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58
Bab 58 Terkejut
59
Bab 59 Pohon kenangan!
60
Bab 60 Kapan kau menikah!
61
Bab 61 Melepas rindu
62
Bab 62 Kesakitan Ezilla
63
Bab 63 Kekacauan di istana
64
Bab 64 Semakin panas
65
Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66
Bab 66 Putri ku
67
Bab 67 Memulai dari awal
68
Bab 68 Turki
69
Bab 69 Kau sudah tua!
70
Bab 70 Dia istriku!
71
Bab 71 Ketakutan Aurora
72
Bab 72 Panggilan baru
73
Bab 73 Percaya
74
Bab 74 Kecerdasan Aurora
75
Bab 75 Khawatir
76
Bab 76 Melindungi dalam diam
77
Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78
Bab 78 Racun
79
Bab 79 Trik Kuman
80
Bab 80 Ketakutan Kaka
81
Bab 81 Hantu
82
Bab 82 Kambuh
83
Bab 83 Yang sebenarnya
84
Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85
Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86
Bab 86 Gara-gara cemilan
87
Bab 87 Ngeyel
88
Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89
Bab 89 Ternak ikan
90
Bab 90 Jadilah menantu saya!
91
Bab 91 Duka
92
Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93
Bab 93 Beraninya kau!
94
Bab 94 Mau nambah lagi?
95
Bab 95 Dia suami saya!
96
Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97
Bab 97 Peluruh Cinta
98
Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99
Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100
100 Ektra Part (Maaf)
101
Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102
Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103
Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104
Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105
Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106
Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107
Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108
Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109
Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110
Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111
Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112
Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113
Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114
Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115
Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116
Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117
Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118
Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119
Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120
Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121
Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122
Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123
Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124
Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125
Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126
Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127
Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128
Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129
Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130
Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131
Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132
Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133
Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134
Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135
Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136
Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137
Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138
Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139
Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140
Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141
Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142
Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143
Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144
Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145
Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146
Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147
Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148
Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149
Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150
Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151
Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152
Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!