Bab 14 Hey tuan, jangan mati!

Sudah satu Bulan Queen berada di Jerman menemani masa kehamilan Shofi karena keadaan Shofi yang sangat lemah.

Aurora tak masalah sang Bunda lama di sana karena Aurora tak perlu pusing bertemu sang papa.

Aurora kembali menjalani aktivitas nya seperti biasa. Dalam satu bulan ini ia baik-baik saja bahkan keadaan pun baik.

Tak ada kedua orang tuanya membuat Aurora leluasa melakukan segala hal tanpa takut di curigai.

Terutama sang papa yang selalu menyelidiki apapun yang ia lakukan.

Bahkan bekerja lembur pun Aurora tak masalah karena tak ada sang Bunda yang mencemaskan ya.

Langit biru telah berubah menjadi jingga membuat Aurora nyaman menatap dalam keatas sana.

Hari ini Aurora pergi menuju sebuah proyek yang ia bangun. Seperti biasa Aurora akan menyetir sendiri dan menyuruh Dom pergi ke lokasi terlebih dahulu.

Awalnya Dom menolak karena jalan cukup jauh tak mungkin Dom membiarkan nona muda Al-biru kelelahan tapi nampaknya Aurora sangat kukuh.

Dari Jakarta menuju Tangerang Banten membutuhkan waktu satu atau dua jam karena tempat pembangunan proyek itu sangat jauh dari kota.

Rencananya mereka akan menginap di sebuah villa milik sang pemilik tanah yang sekarang sudah menjadi milik perusahaan Aurora.

Dom sendari tadi melirik jam pergelangan tangannya. Ini sudah hampir jam lima harusnya Aurora sudah sampai sejak jam empat lalu.

Berkali-kali Dom menelepon takut Aurora nyasar atau apa. Tapi tak ada satupun panggilan yang terjawab. Bagaimana panggilan itu terdengar sedang Aurora sedang asik melakukan aksinya.

Ya, Aurora menjalankan mobilnya bak pembalap profesional sudah lama Aurora tak melakukan aksi heroik ya.

Tanpa banyak yang orang tahu jika Aurora hobi menjinakkan mobil.

"Ahhh, bahagianya!!!"

Teriak Aurora terus memacu mobilnya kencang dengan keadaan jalan yang sangat sepi.

Aurora melewati jalan yang jauh dari penduduk dengan banyaknya pepohonan rindang namun Aurora menyukai itu.

Aurora tersenyum lepas bisa lagi melakukan aksinya tanpa peduli pada Dom yang semakin cemas karena ia tak kunjung datang.

Cittt ...

Bunyi nyaring gesekan ban dengan aspal membuat Aurora semakin semangat membelokan mobilnya.

Tanpa Aurora sadari di belakang mobilnya ada sebuah mobil melaju kencang juga seolah mobil tersebut tak bisa di kendalikan oleh sang pengendara.

"Sittt!"

Umpat Aurora terkejut ketika sebuah mobil hitam mematahkan kaca spionnya.

Karena kesal Aurora mengejarnya tanpa tahu jika mobil tersebut kehilangan rem.

Seseorang yang ada di dalam mobil hitam tersebut berusaha mengendalikan mobilnya yang sudah di sabotase oleh seseorang.

Awan berbondong-bondong berkumpul membentuk gumpalan hitam menyeramkan. Suasana nampak mencengkam dengan suara guntur yang mulai terdengar seperti nya akan turun hujan.

"Sial!"

Bentak Aurora menginjak rem ketika mobil tersebut di paksa menubruk sebuah pohon di depan sana karena takut malah merenggang nyawa orang lain.

Brak ...

Hantaman kencang membuat penduduk di ujung sana terkejut dengan nyaringnya guntur yang menyembur.

Aurora mengatur nafasnya yang naik turun melihat mobil hitam di belakang sana. Antara menolong dan tidak! Kenapa lagi-lagi Aurora di hadapkan dengan masalah seperti ini.

Brak ...

Aurora membanting pintu mobil tanpa sadar jika ia belum mencabut kunci mobilnya hingga tanpa sengaja mobil dirinya terkunci dari dalam.

Aurora berlari menuju mobil hitam tersebut dengan tetesan hujan yang mulai berjatuhan.

Sekuat tenaga Aurora berusaha membuka pintu mobil tersebut karena melihat seseorang menggeram sakit.

Aurora sedikit takjub orang tersebut sangatlah kuat hingga tak sampai pingsan padahal keningnya berdarah.

Deg ...

Aurora sesat terpaku melihat orang yang mengemudi itu antara terkejut dan tak percaya kenapa lagi-lagi ia di pertemukan.

Bruk ...

Orang tersebut berusaha keluar hingga jatuh tepat di bawah kaki Aurora yang terdiam saking terkejutnya.

Aroma ini!

Batin sang Lord sekilas menatap Aurora yang membantunya duduk bersandar di mobil.

Wajah Aurora sangat tak bersahabat entah kenapa sangat mengutuk takdirnya kenapa harus orang yang sama yang ia tolong.

Namun jiwa Dokter berkobar melihat ada luka tembak membuat Aurora mengepalkan kedua tangannya kuat.

Hujan semakin deras membuat Aurora tak mungkin menolong sang lord di bawah guyuran hujan.

"Tuan apa anda masih bisa berjalan!"

"Hm,"

"Kita harus cari tempat berteduh untuk mengobati luka anda!"

"Hm,"

Aurora menggeram tertahan karena sang Lord hanya bergumam saja.

"Bagaimana ini kenapa mobilnya tak bisa di buka!"

Panik Aurora susah payah membuka mobilnya namun sialnya tak bisa. Di saat kepanikan menghantam dada Aurora sang lord terlihat biasa saja seolah tak peduli dengan lukanya.

Aurora mengedarkan pandangannya mencari rumah atau apapun untuk berteduh karena tak mungkin mereka terus berada di bawah guyuran hujan apalagi sang lord mulai memejamkan mata namun Aurora tak membiarkan itu terjadi.

Dengan susah payah Aurora memapak berat badan sang lord karena tubuhnya dua kali lipat lebih besar dari tubuh Aurora sendiri.

Mata Aurora berbinar melihat gubuk (saung) di ujung sana dengan kekuatan penuh Aurora terus memapahnya sampai tiba mereka di sana.

"Hey tuan, jangan mati!"

Pekik Aurora tertahan menepuk wajah sang lord yang ingin memejamkan kedua matanya akibat luka tembak dan luka di kepalanya.

Sungguh Aurora tak habis pikir bagaimana bisa manusia satu ini masih hidup dalam keadaan begini. Aura nya sangat kuat membuat Aurora harus hati-hati seperti nya sang lord bukan orang sembarangan.

Aakhh..

"Tuan bertahanlah!"

Aurora mulai kelimpungan mencari apapun untuk bisa menghentikan darah yang mengalir di kepala dan juga perut sang lord.

Seperti nya sang lord kehabisan darah hingga terlihat lemah bahkan wajahnya sudah pucat pasih dengan mata yang se-inchi lagi menutup.

Srak ...

Aurora terpaksa merobek kemejanya menjadi dua bagian guna mencegah pendarahan di kepala sang lord dengan satu bagian lagi Aurora belit kan di pinggang sang lord.

"Bertahanlah!"

Cemas Aurora merasakan demam di tubuh sang lord bahkan wajah tampannya sudah pucat seputih kapas.

"Apa yang harus ku lakukan ya Tuhan!"

Aurora di Landa panik, bingung, cemas dan sedih bercampur jadi satu kenapa ia harus di hadapkan dalam situasi seperti ini.

Tak ada alat atau obat untuk bisa menyembuhkan sang lord. Jiwa dokter Aurora menjerit jangan sampai orang yang ia tolong mati begitu saja.

"Bertahanlah tuan, semoga ada mobil yang lewat!"

Cemas Aurora terus mengusap tangan sang lord yang terasa dingin dengan suhu tubuh tak normal.

Aurora seorang dokter ia tahu apa yang harus ia lakukan di dalam keadaan darurat ini tapi Aurora ragu melakukannya.

Pikiran Aurora sangat buntu tak bisa berpikir jernih di saat seperti ini.

"Maafkan saya, ini harus saya lakukan!"

Srek ...

Aurora mengoyak baju sang lord hingga terbelah dua menampakan dada bidang dengan perut kotak-kotak seksinya. Sesaat Aurora terpaku baru melihat tubuh menggiurkan seperti ini. Namun otak waras Aurora dengan cepat bekerja.

Aurora langsung membawa tubuh lemah ini kedalam pelukannya hanya ini satu-satunya cara agar demam di tubuh sang lord tak membeludak.

Untung saja di gubuk itu ada sebuah jubah usang entah punya siapa menjadikan selimut untuk mereka berdua.

Sungguh miris mereka dengan Aurora yang tak tahan dengan gigitan nyamuk nakal menggigit kulit putih pulen Aurora hingga meninggalkan kemerahan.

Emmz ...

"Tuan kau jangan mati di sini!"

Ucap Aurora gemetar merasa takut bagaimana kalau nanti ia yang di salahkan.

"Apa yang sedang kalian lakukan!"

Duarrr ....

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ....

Episodes
1 Bab 1 Dokter Jingga
2 Bab 2 Hanya satu syarat
3 Bab 3 Hari pertama
4 Bab 4 Siapa dia?
5 Bab 5 Siapa kau!
6 Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7 Bab 7 Jerman
8 Bab 8 Bertemu kembali
9 Bab 9 Pingsan
10 Bab 10 Hamil
11 Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12 Bab 12 Sayang
13 Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14 Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15 Bab 15 Akan ku nikahi!
16 Bab 16 Nikahi putriku!
17 Bab 17 Menyusahkan!
18 Bab 18 Suami kertas!
19 Bab 19 Kemarahan Aurora
20 Bab 20 Aurora
21 Bab 21 Dokter Jingga
22 Bab 22 Kemarahan sang Lord
23 Bab 23 Di kurung
24 Bab 24 Tak mungkin!
25 Bab 25 Bagaimana mungkin!
26 Bab 26 Jatuh sakit
27 Bab 27 Tertekan!
28 Bab 28 Sachsen!
29 Bab 29 Demi misi!
30 Bab 30 Penculikan
31 Bab 31 Bunda
32 Bab 32 Latihan
33 Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34 Bab 34 Pengganti
35 Bab 35 Mengulur waktu
36 Bab 36 Aurora!!!!!!
37 Bab 37 Pertama kali
38 Bab 38 Bergerak
39 Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40 Bab 40 Penyerangan
41 Bab 41 Tunggu aku!
42 Bab 42 Satu rahasia
43 Bab 43 Memanipulasi
44 Bab 44 Baru sadar
45 Bab 45 Penyerangan
46 Bab 46 Ledakan
47 Bab 47 Suami kamu selamat!
48 Bab 48 Kisah sebenarnya
49 Bab 49 Sadar
50 Bab 50 Melepaskan!
51 Bab 51 Kamu suami ku!
52 Bab 52 Ikatan batin
53 Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54 Bab 54 Semuanya karena aku!
55 Bab 55 Kebenaran
56 Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57 Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58 Bab 58 Terkejut
59 Bab 59 Pohon kenangan!
60 Bab 60 Kapan kau menikah!
61 Bab 61 Melepas rindu
62 Bab 62 Kesakitan Ezilla
63 Bab 63 Kekacauan di istana
64 Bab 64 Semakin panas
65 Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66 Bab 66 Putri ku
67 Bab 67 Memulai dari awal
68 Bab 68 Turki
69 Bab 69 Kau sudah tua!
70 Bab 70 Dia istriku!
71 Bab 71 Ketakutan Aurora
72 Bab 72 Panggilan baru
73 Bab 73 Percaya
74 Bab 74 Kecerdasan Aurora
75 Bab 75 Khawatir
76 Bab 76 Melindungi dalam diam
77 Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78 Bab 78 Racun
79 Bab 79 Trik Kuman
80 Bab 80 Ketakutan Kaka
81 Bab 81 Hantu
82 Bab 82 Kambuh
83 Bab 83 Yang sebenarnya
84 Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85 Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86 Bab 86 Gara-gara cemilan
87 Bab 87 Ngeyel
88 Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89 Bab 89 Ternak ikan
90 Bab 90 Jadilah menantu saya!
91 Bab 91 Duka
92 Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93 Bab 93 Beraninya kau!
94 Bab 94 Mau nambah lagi?
95 Bab 95 Dia suami saya!
96 Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97 Bab 97 Peluruh Cinta
98 Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99 Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100 100 Ektra Part (Maaf)
101 Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102 Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103 Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104 Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105 Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106 Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107 Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108 Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109 Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110 Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111 Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112 Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113 Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114 Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115 Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116 Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117 Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118 Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119 Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120 Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121 Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122 Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123 Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124 Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125 Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126 Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127 Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128 Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129 Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130 Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131 Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132 Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133 Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134 Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135 Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136 Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137 Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138 Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139 Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140 Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141 Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142 Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143 Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144 Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145 Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146 Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147 Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148 Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149 Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150 Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151 Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152 Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1 Dokter Jingga
2
Bab 2 Hanya satu syarat
3
Bab 3 Hari pertama
4
Bab 4 Siapa dia?
5
Bab 5 Siapa kau!
6
Bab 6 Mereka sudah di Takdir kan!
7
Bab 7 Jerman
8
Bab 8 Bertemu kembali
9
Bab 9 Pingsan
10
Bab 10 Hamil
11
Bab 11 Siapapun kau harus ku temukan!
12
Bab 12 Sayang
13
Bab 13 Asal usul gelar Dokter Jingga
14
Bab 14 Hey tuan, jangan mati!
15
Bab 15 Akan ku nikahi!
16
Bab 16 Nikahi putriku!
17
Bab 17 Menyusahkan!
18
Bab 18 Suami kertas!
19
Bab 19 Kemarahan Aurora
20
Bab 20 Aurora
21
Bab 21 Dokter Jingga
22
Bab 22 Kemarahan sang Lord
23
Bab 23 Di kurung
24
Bab 24 Tak mungkin!
25
Bab 25 Bagaimana mungkin!
26
Bab 26 Jatuh sakit
27
Bab 27 Tertekan!
28
Bab 28 Sachsen!
29
Bab 29 Demi misi!
30
Bab 30 Penculikan
31
Bab 31 Bunda
32
Bab 32 Latihan
33
Bab 33 Jangan tinggalkan aku mom!
34
Bab 34 Pengganti
35
Bab 35 Mengulur waktu
36
Bab 36 Aurora!!!!!!
37
Bab 37 Pertama kali
38
Bab 38 Bergerak
39
Bab 39 Kesakitan Vivi dan kesesakan Aurora
40
Bab 40 Penyerangan
41
Bab 41 Tunggu aku!
42
Bab 42 Satu rahasia
43
Bab 43 Memanipulasi
44
Bab 44 Baru sadar
45
Bab 45 Penyerangan
46
Bab 46 Ledakan
47
Bab 47 Suami kamu selamat!
48
Bab 48 Kisah sebenarnya
49
Bab 49 Sadar
50
Bab 50 Melepaskan!
51
Bab 51 Kamu suami ku!
52
Bab 52 Ikatan batin
53
Bab 53 Kau penyimpan yang handal!
54
Bab 54 Semuanya karena aku!
55
Bab 55 Kebenaran
56
Bab 56 Kenapa bawa-bawa dia!
57
Bab 57 Biarkan, aku tak penting baginya!
58
Bab 58 Terkejut
59
Bab 59 Pohon kenangan!
60
Bab 60 Kapan kau menikah!
61
Bab 61 Melepas rindu
62
Bab 62 Kesakitan Ezilla
63
Bab 63 Kekacauan di istana
64
Bab 64 Semakin panas
65
Bab 65 Dia Putri Arabelle!
66
Bab 66 Putri ku
67
Bab 67 Memulai dari awal
68
Bab 68 Turki
69
Bab 69 Kau sudah tua!
70
Bab 70 Dia istriku!
71
Bab 71 Ketakutan Aurora
72
Bab 72 Panggilan baru
73
Bab 73 Percaya
74
Bab 74 Kecerdasan Aurora
75
Bab 75 Khawatir
76
Bab 76 Melindungi dalam diam
77
Bab 77 Melelahkan dan menyakitkan
78
Bab 78 Racun
79
Bab 79 Trik Kuman
80
Bab 80 Ketakutan Kaka
81
Bab 81 Hantu
82
Bab 82 Kambuh
83
Bab 83 Yang sebenarnya
84
Bab 84 Jangan tinggalkan aku!
85
Bab 85 Kemarahan berujung kenikmatan
86
Bab 86 Gara-gara cemilan
87
Bab 87 Ngeyel
88
Bab 88 Selamat ulang tahun, by!
89
Bab 89 Ternak ikan
90
Bab 90 Jadilah menantu saya!
91
Bab 91 Duka
92
Bab 92 Kehangatan di pagi hari
93
Bab 93 Beraninya kau!
94
Bab 94 Mau nambah lagi?
95
Bab 95 Dia suami saya!
96
Bab 96 Di balik kebahagiaan pasti ada seseorang yang tersakiti!
97
Bab 97 Peluruh Cinta
98
Bab 98 Ekstra part (Masuk angin!)
99
Bab 99 Ekstra part ( Melihat dunia)
100
100 Ektra Part (Maaf)
101
Bab 101 Ekstra part ( Dokter Emma dan Hanz)
102
Bab 102 Ektra Part ( Badai salju)
103
Bab 103 Ektra Part ( Balas budi)
104
Bab 104 Ektra Part ( Keputusan di tangan Aurora)
105
Bab 105 Ektra Part (Bukan dia)
106
Bab 106 Ektra Part (Kita mulai dari awal!)
107
Bab 107 K: PC 2 (Sa-saya menerimanya!)
108
Bab 108 K:PC 2 (Mendadak Bisu)
109
Bab 109 K:PC 2 (Baby besar)
110
Bab 110 K:PC 2 (Dasar aneh!)
111
Bab 111 K: PC 2 (Pengalihan)
112
Bab 112 K: PC 2 ( Kau melukisnya!)
113
Bab 113 K: PC 2 (Canggung)
114
Bab 114 K: PC 2 ( Sebuah pertanyaan)
115
Bab 115 K: PC 2 (Sebuah permintaan)
116
Bab 116 K: PC 2 (Apa dia sudah tidur!)
117
Bab 117 K: PC 2 (Harapan besar)
118
Bab 118 K: PC 2 (Gadis pintar)
119
Bab 119 K: PC 2 (Niat terselubung)
120
Bab 120 K: PC 2 (Iblis berwujud manusia)
121
Bab 121 KA: PC 2 (Kemajuan)
122
Bab 122 K: PC 2 (Menegaskan)
123
Bab 123 K: PC 2 (Dasar pembohong)
124
Bab 124 K: PC 2 (Rasa yang baru)
125
Bab 125 ak: PC 2 (Cara-cara menaklukkan wanita)
126
Bab 126 K: PC 2 (Meminta waktu)
127
Bab 127 K: PC 2 (Tunggu aku om!)
128
Bab 128 K: PC 2 (Kebingungan)
129
Bab 129 K: PC 2 (Luapan kerinduan)
130
Bab 130 K: PC 2 (Kemarahan)
131
Bab 131 K: PC 2 (Cerita yang tersembunyi)
132
Bab 132 K: PC 2 (Hati yang hancur)
133
Bab 133 K: PC 2 (Jatuh tertimpa tangga)
134
Bab 134 K: PC 2 (Tak akan pergi)
135
Bab 135 K: PC 2 (Alasan)
136
Bab 136 K: PC 2 (Pacaran)
137
Bab 137 K: PC 2 (Liburan)
138
Bab 138 K: PC 2 (Ajarkan aku)
139
Bab 139 K: PC 2 (Sipat aneh Vivi)
140
Bab 140 K: PC 2 (Balasan)
141
Bab 141 K: PC 2 (Baby besar)
142
Bab 142 K:PC 2 (Aneh)
143
Bab 143 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
144
Bab 144 K: PC 2 (Masih sakit)
145
Bab 145 K: PC 2 (Kesepian Qennan)
146
Bab 146 K: PC 2 (Kebahagiaan Qennan)
147
Bab 147 K: PC 2 (Kekesalan Edward)
148
Bab 148 K: PC 2 (Kamu adalah rumah ku)
149
Bab 149 K: PC 2 (Sesak)
150
Bab 150 K: PC 2 (Selesai)
151
Bab 151 K: PC 2 (Pak suami)
152
Bab 152 Spesial pengumuman wkwkwk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!