Sendari tadi Aurora terus menangis sampai matanya bengkak bahkan sulit melihat.
Aurora hanya berharap sang papa bisa menyelamatkan hidupnya dari kehancuran ini.
Sendari tadi Aurora mondar-mandir menunggu kehadiran sang papa yang kebetulan memang berada di Indonesia.
Suara drum mobil terdengar nyaring membuat Aurora berbinar karena mengenali siapa pemilik mobil itu.
Pada warga berjajar rapi menyambut ayah dari wanita yang sedang sang Abah kurung di dalam kamar.
Farhan memberi salam sopan pada warga pedalaman seolah sudah biasa.
Berurusan dengan orang pedalaman memang harus hati-hati jika nyawa kita gak mau melayang.
"Mohon maaf jika putri saya membuat kampung kalian resah!"
"Mohon untuk saya melihat putri saya!"
Sang Abah menyuruh anak buahnya untuk membawa Aurora keluar.
"Papa!"
Deg ...
Hati Farhan mencelos melihat keadaan putrinya yang mengkhawatirkan.
"Papa hiks .., tolong Rora hiks ..,"
Isak Aurora memeluk sang papa erat berharap sang papa mengeluarkan ia dari mimpi buruk ini.
"Mereka salah faham pah, papa percayakan Rora tak seperti itu!"
Farhan tetap bungkam dengan tatapan sulit karena tadi sudah mendengar cerita dari warga. Apalagi melihat leher putih Aurora terlihat merah-merah membenarkan ucapan warga.
"Di mana laki-laki bajingan itu!"
Aura kelam Farhan keluar tak terima melihat keadaan putrinya yang seperti ini. Ayah mana yang tega melihat putrinya sehancur ini Farhan tak akan pernah melepaskan bajingan itu.
"Lepas!"
Bentakan menggelegar membuat warga terkejut karena pemuda ini sangat menyeramkan.
Sang lord di bawa ke aula di mana semuanya sudah berkumpul.
"Bajingan!"
Bugh ...
Deg .....
Sang lord terpaku melihat kobaran amarah terpancar di mata Farhan. Sang lord mengusap bibirnya yang koyak akibat pukulan keras Farhan.
Mereka berdua saling tatap tajam mengobarkan aura permusuhan. Tatapan yang sulit di artikan mematik sesuatu yang tak bisa di jelaskan.
"Berani sekali menghancurkan putriku!"
Bugh ...
Untuk kedua kalinya Farhan meninju Sang lord yang hanya diam dengan keterkejutannya.
Bagaimana mungkin!
Batin Sang lord menatap tak percaya laki-laki paruh baya yang menatapnya membunuh.
"Nikahi putriku!"
Duarr ...
Aurora lulur tak berdaya mendengar ucapan sang papa. Aurora menggelengkan kepala mencengkram dadanya kuat.
Bagaimana mungkin sang papa berkata seperti itu Aurora pikir sang papa akan menjadi malaikat penolongnya namun nyatanya salah.
"Bunda!"
Sungguh Aurora menatap sang papa penuh kekecewaan.
Tak puas kah pah menghancurkan hidup Rora, Rora pikir papa akan melindungi Rora kali ini tapi!
Akhh ...
Jerit Aurora tak sadarkan diri membuat Farhan langsung berbalik.
.
Suasana mencengkram nampak hening di tengah gelapnya malam. Farhan sendari tadi menggenggam lengan putrinya yang tak kunjung sadarkan diri.
Ini sudah larut malam namun mata Farhan masih berjaga berharap putrinya akan siuman.
Emmz ...
Erangan kecil keluar dari bibir pucat Aurora membuat Farhan siaga.
"Nak!"
Perlahan mata sembab itu terbuka terlihat jelas pancaran kesakitan dan kekecewaan.
"Pah,"
"Nak!"
"Ini hanya mimpi!"
"Nak!"
Dada Farhan terasa teriris melihat Aurora membuang muka.
Aurora mencengkram seprai di balik selimut yang ia pakai.
Hatinya sangat sakit sekali kenapa harus sang papa yang menjadi alasan ia terluka.
"Papa tahu kamu kecewa, tapi perbuatan kamu tak bisa di benarkan!"
"Pergi!"
Usir Aurora sakit sekali ketika sang papa tak percaya pada anaknya sendiri.
Sungguh miris, niat ingin menolong malah menjadi korban ke salah pahaman.
Kenapa hidupnya tak seberuntung orang-orang kenapa lagi-lagi harus sang papa menjadi kehancuran hidupnya.
"Ini yang terbaik, bagaimana kalau kamu hamil bajingan itu harus bertanggung jawab!"
Aurora memejamkan kedua matanya perih tak se-percaya itulah sang papa padanya. Dadanya semakin sakit dan sesak ketika orang yang Aurora harapkan akan melindunginya malah sengaja melempar ia ke pada laki-laki yang tak tahu asal usulnya, bagaimana keluarganya.
Percuma Aurora menjelaskan pun hatinya terlanjur sakit dengan semua yang sang papa ucapkan seolah mengatakan jika ia putrinya yang nakal.
Hanya Isak tangis yang terus keluar dari bibir Aurora semua ini benar-benar seperti mimpi paling buruk di hidup Aurora.
Menikah!
Cih!
Apa ia benar-benar sudah melepas masa lajangnya berganti status menjadi istri laki-laki misterius yang selalu membuatnya dalam masalah namun sialnya kenapa Aurora malah menolong.
"Pertanggung jawabkan perbuatan mu, ingat aku sudah menjadi SEORANG ISTRI!"
"Pergi!!!"
"Pergi pah, Rora benci papa, Rora benci papa hiks .. Bunda!"
Bentak Aurora tak kuat Aurora butuh sang bunda untuk menenangkan hatinya. Aurora benci, benci pada dirinya sendiri yang tak bisa berbuat apa-apa.
Farhan mengepalkan kedua tangannya kuat dengan tatapan sulit melangkah keluar menemui para warga dan sang Abah.
Farhan minta maaf atas ke kacauan yang di lakukan putrinya pada warga dan sang Abah selalu orang terpandang di sana.
Farhan berbalik menatap sang lord yang berdiri gagah keduanya sama-sama menatap tajam dengan aura kelam.
"King!"
"Jaga putriku!"
"Itu tak mungkin!"
"Terserah, maka jangan salahkan Berto menguasai semuanya!"
Krek ...
Sang lord mengepalkan kedua tangannya kuat ingin menghabisi king Asia ini namun ia membutuhkan sesuatu yang hanya king Asia yang tahu.
Kenapa ia harus terjerat dalam ikatan yang tak pernah terlintas sebelumnya.
Bagaimana mungkin ia menikah sedang sang lord mempunyai kulit sensitif dengan spesies satu ini.
"Jangan pernah setetes darah keluar dari kulit putriku, kau tahu apa akibatnya!"
"Sialan, Bedebah!!"
Bentak sang lord menyala menatap tajam mobil hitam pekat yang menjauh dari desa.
Edward hanya bisa diam melihat amarah sang lord. Bahkan Edward masih terkejut dengan semua ini.
Niat mencari tanaman langka di mana hanya tanaman itu satu-satunya yang bisa menyembuhkan penyakit alergi tak biasa sang lord.
Namun nasib berkata lain, lagi-lagi penyerangan terjadi dan kenapa ia bisa kecolongan.
Entah siapa di balik penyerangan ini seperti nya sang lord harus lebih hati-hati musuhnya mempunyai seseorang di baliknya.
Daratan Asia belum beradaptasi dengan sang lord karena ini bukan wilayahnya baru berkunjung karena sang lord ingin mengetahui sebuah kunci kelemahan musuh.
Entah ada ikatan apa antara King Asia dan Berto.
Misteri itu masih di sembunyikan bahkan sang lord sulit melacaknya. Pertahanan king Asia tak bisa di ragukan lagi bahkan sang lord pun kesalahan menghadapinya.
"Lord luka anda!"
"Sit!"
Umpat sang lord mengusap keningnya yang kembali mengeluarkan darah.
"Cari tahu siapa lagi penghianat itu!"
"Baik!"
"Kita pergi!"
"Bagaimana dengan nyonya!"
"DIA BUKAN NYONYA MU!"
Tekan sang lord membuat Edward menunduk takut melihat kilatan amarah yang tak bisa di bendung lagi.
Rencananya gagal kenapa setiap berkunjung ke Asia nasibnya selalu sial dan sial sama seperti tujuh tahun lalu.
Sang lord melangkah lebar menuju kamar istrinya.
Istri!
Cih!
Hanya istri di atas kertas sesudah mendapatkan semuanya sang lord akan membuang spesies satu ini.
Brak ...
Aurora terkejut ketika pintu kamarnya di tendang oleh kaki kokoh orang yang sudah sangat Aurora benci setelah peristiwa ini.
"Dasar lemah!"
"Kau!"
"Kita pergi!"
"Papa!"
"Dia tak peduli!"
Lagi-lagi Aurora harus menahan pil pahit ini setega itulah sang papa sampai ia di tinggalkan bersama iblis ini.
Sungguh hidupnya benar-benar miris Aurora membenci semuanya ini tak adil bagi dia.
Srettt ...
"Lepas brengsek!"
Maki Aurora terkejut bercampur nyeri karena pergelangan tangannya di tarik paksa.
Sang lord menyeret Aurora tanpa ampun bahkan tak ada rasa kasihan sedikitpun.
Bersambung ...
Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
stnk
salut sama othornya...bagus ceritanya... walopun belum ada yg komen...tapi kalo cerita ada mafianya kebanyakan kayak gini ya ...seru sih ... semangat buat othornya 💪💪💪💪
2023-08-20
2