~ bagaimanapun keadaan dan rasa sakitnya, kamu harus tetap menjadi sosok perempuan yang lembut dan baik hati~
🌻🌻🌻🌻🌻
POV Author:
Karena menjadi jahat itu bukanlah pilihan, kau pasti akan mengerti bahwa semua hal yang terjadi dalam hidupmu telah ditentukan.
Sekalipun dunia menghakimi dirimu, kau harus tetap tersenyum pada langit dan mengangkat kedua tanganmu untuk terus berdoa agar kau mendapatkan kebahagiaan tanpa akhir.
Kebaikan🥀
Terkadang aku juga ingin egois, membenci diriku, merasa insecure, membalas dendam, berteriak pada dunai, membenci dunia, membenci diriku sendiri dan semua hal yang ditakdirkan untukku.
Kenapa harus aku yang menerima semua rasa sakit ini, kenapa aku yang harus menderita, kenapa aku tidak bisa dihargai, kenapa semua orang tak mau menganggap kehadiranku.
Dan saat ini kenapa aku tidak terlahir sempurna seperti mereka, sempurna rupa, materi, kehidupan dan bahagia mendapatkan cinta dari semua orang terdekatnya.
Namun saat sampai pada titik kesadaran, aku kembali berpikir bahwa Tuhan tidak pernah salah dengan takdir yang ia berikan.
Ingatlah jika kau kuat, hebat dan sempurna, kau sempurna dan berhasil melewati semua ketakutan, kebencian yang kau anggap hal yang tidak adil dalam hidupmu.
Dan coba ingatkah kau tidak pernah sekalipun menjadi sosok yang jahat, meskipun kau punya dendam kau tak pernah membalasnya kau hanya berkata dalam doa "biar engkau saja yang membalas semua sakit dan rasa dendam ini".
Dendam memang tak baik, bahkan hal itu lah yang membuatmu menjadi jahat, tapi kau berhasil untuk tetap menjadi perempuan yang baik dan berhati lembut.
Sekali lagi kau ingat baik-baik, kebaikan akan berakhir baik.
🌻🌻🌻🌻🌻
" Tidak apa-apa kan bu ? " ucapku setelah menjelaskan semuanya pada ibu.
" Iya tidak apa-apa justru ibu ikut senang karena kehadiran dia kita jadi punya teman untuk di rumah " sahut ibu.
" Seharusnya dia tidak merasakan hal seperti ini Bu, dia masih terlalu kecil dan sudah ditinggal orang tuanya ya walaupun ditinggal untuk urusan pekerjaan, tapi dari cerita mang Johari Gia memang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang kedua orang tuanya. "
" Iya ibu juga ikut iba padanya, tapi kita bisa memberikannya kebahagiaan setidaknya sedikit kebahagiaan dan menghilangkan rasa kesepiannya " ucap Nilam sembari mengelus punggung putrinya.
" Baik ibu, aku juga tidak ingin dia merasakan apa yang aku rasakan cukup aku dan ibu saja " ucapku dengan tatapan datar dengan seulas senyuman keterpaksaan.
' maafkan ibu tidak bisa berbuat banyak hal untukmu putriku, tapi ibu berjanji untuk selalu membuatmu bahagia. '
****************
Cafe 20:30 WIB
" Gue mau cari baby sitter, kalian tolongin gue buat cari " ucap Ghaza datar.
" Baby sitter ? " sahut Fero terkejut.
" Lo itu harusnya nyari pacar ga, bukannya nyari baby sitter hahaha " ucap Gani.
" Lo yakin nyari baby sitter, ga " Zio juga ikut buka suara.
" Baby sitter itu bukan buat gue, tapi buat adek gue karena mama papa lagi keluar kota seminggu, pembantu gue juga mendadak pulang ananknya sakit, yakali gue ngurusin bocah " jelas Ghaza malas.
" Oohhh buat adek lo, nanti deh gue coba tanya-tanya " ucap Fero sembari kembali fokus pada handphonenya.
" Trus sekarang adek lo dimana ? Lo tinggal sendirian di rumah " tanya Zio dengan ekspresi kawatir.
" Sekarang lagi dibawa supir gue, katanya mau dititipin sama tetangga dia cuma gue ga percaya aja, kasihan juga adek gue tinggal sama mereka. "
" Ya Lo coba lihat aja dulu mana tau orang yang ngejagain dia baik, dan adek lo mau ga salahkan " ucap Gani.
" Yuadah deh besok gue liat kesana " jawab Ghaza.
Kembali ke rumah Yuni
" Gia, kita makan dulu ya pasti kamu udah laperkan perutnya " ucap ku sembari mengelus perutnya.
" Ahahahha geli kak " sahut Gia dengan tawanya.
" Yuni, Gia ayo makan jangan becanda terus siniiiiiiii " panggil Nilam pada kedua putrinya.
Ya Gia sudah dia anggap sebagai Putrinya meskipun baru sekali bertemu, jika Yuni menyukai dan bahagia dengan kehadiran Gia maka dia akan menerima dengan baik juga.
" Iya ibu kami datang yuk, makan makan. "
Saat ini suasana makan malam mereka begitu berbeda, lebih tepatnya bertambah bahagia dan sedikit berisik karena kedatangan peri kecil Gia.
Gia tidak mempermasalahkan makanan yang ia makan, karena memang dia sudah biasa dengan makanan sederhana bahkan ia sangat menyukai keadaan hidup yang sederhana.
" Semuanya udah bersih ibu, kakak ohh iya Gia gapapa panggil ibu juga sama ibu kak Gia kan ? " ucap Gia polos.
" Boleh sayang, ibu pasti akan sangat bahagia kalo punya satu putri cantik lagi seperti Gia " sahut Nilam sembari berjongkok dan memegang kedua tangan Gia.
" Makasih ibu " ucap Gia dengan senyuman yang merekah.
' entah kenapa melihat wajah gia mengingatkan aku pada seseorang ' batin Nilam.
" Yasudah sekarang ke kamar tidur ya, Gia mau sama ibu atau sama kak Yuni ? " tawar Nilam sembari menunjukkan dirinya dan Yuni.
" Gia mau sama kak Yuni aja, soalnya Gia ga punya kakak cewe adanya Abang, bang itu jail, jahat Gia ga suka " celoteh Gia.
" Ga boleh gitu Gia, kita sesama saudara harus saling sayang ga boleh marah ya sekarang ikut sama kak Yuni habis itu tidur ya, selamat malam " ucap Nilam lalu pergi menuju kamarnya.
Saat di kamar Yuni, Gia masih sedikit cemberut saat membahas tentang sosok abangnya.
" Masih kesal sama abangnya ? " ucap ku menatap Gia dengan posisi aku duduk dilantai dan dia di kasur.
Gia hanya mengangguk dan menyilangkan kedua tangannya di dada, sungguh menggemaskan melihat ekspresinya.
" Gia, ibu bener kok dia bilang kalo kita ga boleh marah sama saudara kita, karena sebenarnya itu mereka sayang sama kita tapi kadang mereka emang jail sih hahahaha " akupun terus berusaha menenangkannya dan membuat dia tersenyum ataupun tertawa.
" Iya gapapa kak, justru Gia senang banget bisa ketemu kak Yuni kakak itu baik, manis dan sayang sama Gia " ucap Gia lalu memeluk Yuni.
' aku bahagia sekali dengan kehadiran Gia, mungkin aku tidak bisa merasakan kasih sayang kakak ku yang seperti ini, tapi aku bahagia bisa menjadi sosok kakak untuk Gia. '
Disebuah kamar yang mewah sembari berkaca cantik, suatu hal kembali membayangi dirinya.
' kenapa gue jadi ngerasa bersalah gini jadinya ya, atau karena itu kejadi gara-gara gue yang kasih liat foto dia sama Zio ke Key sama Chelsea. '
' jadinya sekarang gue kayak dibayang-bayangi rasa bersalah, tapi gue juga ga kepikiran kalo Key sama Chelsea ngelakuin itu, mana nyerempetnya kencang banget lagi. '
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments