Bagian 7

...~ tidak ada yang salah dengan dirimu, hanya saja dirimu sendiri yang terlalu egois hingga tak mampu merasakan kelembutan hatimu~...

...🌻🌻🌻🌻🌻...

Langit biru terhampar luas dengan begitu indah, hingga mampu menenangkan hati walaupun hanya sementara.

Tidak ada suara yang terdengar, yang terlihat hanya wajah yang murung, emosi yang tertahan hingga tatapan kebencian.

' Aku tidak tau sekarang ini ada dimana, tapi sungguh tempat ini sangat indah dan tenang '.

' Jangan bilang kak Ghaza lagi ada masalah sama orang tuanya, ya kayak di novel-novel hidup kaya tapi kurang kasih sayang '.

' Terus apa hubungannya sama aku juga, mau minta bantuan semangat sama aku, yang ada nanti malah adu nasib kitanya '.

*Flashback*

' ga ada mobil itu lagi, kayaknya hari ini ayah ga dateng lagi yaudah aku pulang aja ibu pasti udah nunggu '.

Saat berbalik

Brukkkkk

" Kak Ghaza ".

Tak ada sahutan dari pemilik nama itu, dia hanya diam dan menarik Yuni untuk berdiri lalu membawanya menuju mobil.

" Kak, kakak mau ngapain sih aku mau pulang " berontakku cengkramannya.

Lagi-lagi Ghaza tak mendengarkan ucapan dari Yuni.

' Heehhmm sekarang lihatkan siapa yang mau berurusan dan mencari masalah '.

Kembali ke Taman

" Tamannya indah banget ya kak, aku ga tau lo kalo ada taman sebagus ini ".

" Lo diam " ketus Ghaza.

" Kalo kesini cuma buat diam kakak kan bisa pergi sendiri, ga usah ngajak aku kak ".

" Diam ".

' uhhh ngeselin juga ni pangeran sekolah '.

" Ok fine ".

Karena merasa bosan hanya diam, Yuni memilih berjalan melihat sekitar taman dan matanya tertuju pada bunga mawar yang tengah bermekaran.

' Mawar 🌹'

Sumpah mawar itu bunga yang paling indah buat aku, apalagi cium wanginya harum banget jadi pengen metik tapi kayaknya ga boleh.

Ghaza masih terdiam dengan tatapan lurus dan menahan semua rasa yang bergemuruh di hatinya.

' Ehmmm masih lama ga ni, mau pulang ibu pasti udah kawatir di rumah '.

Yuni pun kembali mendekati Ghaza dengan posisi yang masih sama.

" Maaf sebelumnya kak, kita mau sampai jam berapa disini kak ? saya mau pulang kak, mau kerja ".

" Lo temanin gue hari ini, berapapun bakalan gue bayar " sahut Ghaza dengan santai tanpa merubah posisinya.

" Wihhh ngeri banget ya omongan orang kaya, mainnya ' bakalan gue bayar ', pengen juga deh jadi orang kaya tapi orang kaya yang ga ngerendahin harga diri orang lain ".

" Maksud lo apa ngomong gitu, lo nyindir gue " kesal Ghaza menatap Yuni.

" Kayaknya ga perlu aku jelasin deh kak, pokoknya aku mau pulang kalopun kakak ada masalah atau urusan sama aku ya ngomong kak ".

" Oke, Lo mau gue ngomongkan mulai hari ini Lo jauhin si cupu itu " ucap Ghaza dengan gertakan.

" Si cupu ? cupu ? Siapa kak ? ".

" Si cupu teman lo itu ".

" Maksud kakak Yugi, emang kenapa sama Yugi kak dia ada salah sama kakak yaudah itukan urusannya sama kakak bukan sama aku kak ".

" Pokoknya gue ga mau tau ".

" Lagian apa susahnya sih ngasih tau alasan kakak nyuruh aku jauhin Yugi, ga mungkin kan kakak kekurangan teman orang teman kakak itu udah banyak, apalagi cewe-cewe yang ngedeketin kakak ".

" Ga usah bahas mereka ".

" Uuuhhhhh, hidup aku udah susah kak jangan ditambah susah lagi sekarang aku mau pulang, kalo mau ditemanin lain kali aja kak jangan mendadak gini ".

" Aku mau temanan sama siapa aja kak, jadi jangan kawatir bagus juga sih kali-kali kakak temenan sama orang miskin kan ".

" Oke gue bakalan nagih ucapan lo, yaudah pulang ".

' Lama-lama lo 11 12 sama Yugi, aneh ga jelas, banyak maunya maksa-maksa orang lagi '.

🌻🌻🌻🌻🌻

" Turunin disini aja kak, lagian emang biasanya sampe sini gang rumah aku ga muat kalo dilewatin mobil, ohh iya makasih udah ngajak jalan-jalan walaupun kakaknya ga ngomong gitu sih yaudah aku pamit kak ".

" Heemmm " sahutan Ghaza.

' Lo beda dari yang lain, gue juga yakin Lo beda sama cewe-cewe di sekolahan '.

POV author:

Ga ada bedanya sih, lagian siapa juga yang ga mau hidup kaya semua kebutuhan kebeli, tapi ya pikir-pikir juga lah kalo caranya cuma modal ngedeketin yang kaya aja.

Kalo bisa kita sendiri yang kaya, ngapain manfaatin yang udah kaya ga jamin juga lo bakalan bahagiakan.

~ makin dewasa pikirin gue cuma duit duit duit ~

Rumahku

" Ibu....... Ibu...... aku pulang bu ".

" Alhamdulillah kamu akhirnya pulang nak, ibu kawatir sama kamu " ucap Nilam sembari memeluk Yuni.

" Maafin aku bu udah bikin ibu kawatir, tadi aku pergi nemanin teman aku bu dia lagi sakit ".

' maafin aku udah bohong sama ibu '.

" Yaudah gapapa lain kali pulang dulu ya nak, ibu kawatir nanti terjadi sesuatu sama kamu nak ".

" Iya ibu, sekali lagi aku minta maaf sama ibu ".

Perlahan suasana siang mulai berganti dengan ketenangan langit jingga di sore hari.

Masih pada rutinitas biasa Yuni ia berjualan bakso bersama sang ibu.

' Lagi-lagi aku melihat mobil yang sama ya mobil yang aku lihat beberapa hari lalu tak jauh dari tempatku berjualan, sepertinya ada yang aneh dari mobil itu apa benar ada yang sedang mengawasi ku dan putriku '.

" Bu... Ibu kenapa " ucap ku sambil menepuk pundak ibu.

" Ahhh, ibu baik-baik saja ".

" Baiklah, tapi kalo ibu lelah ibu istirahat saja biar aku yang mengurus semua ini ".

" Ya aku percaya, bahkan sangat percaya padamu putriku " sahut Nilam dengan gaul membuat senyuman dan tawa diwajah putrinya.

" Hahahah baiklah nyonya akan aku lakukan " balasku dengan senyuman dan menunduk memberi hormat pada ibu.

Sama halnya dengan Yuni dan Nilam, seseorang yang berada didalam mobil itu juga tersenyum dan tertawa bahagia menyaksikan pemandangan yang ia lihat.

' Kembali lagi aku berterima kasih padamu Nilam, kau mendidik cucu dengan sangat baik aku tidak akan mengabaikan kalian lagi '.

21:45 WIB

" Bu... baksonya masih banyak, apa kita akan menunggu hingga habis ini sudah cukup larut bu apa kita pulang saja ".

" Hemmm ya kita pulang saja nak, besok kau juga akan sekolah kita bisa berdagang larut jika kau libur ya seperti biasa ".

" Baiklah bu, ibu duduk saja biar aku yang beres-beres ".

Saat memulai kegiatan untuk membereskan semua dagangannya, tiba-tiba saja ada 2 laki-laki menghampiri Yuni dan ibunya.

" Apakah baksonya masih ada ? " ucap salah seorang dari mereka.

" Masih, mau berapa bungkus mas ? " sahutku dengan senang.

" Bungkuskan saja semuanya " ucap kembali laki-laki itu.

" Waahhh benerkah, baiklah akan aku siapkan ibu mas ini memborong bakso kita aku boleh minta bantuanmu ".

" Tentu nak, silahkan duduk " sahut Nilam dan mempersilahkan dua laki-laki itu duduk.

" Ayo cepat bu " ucapku penuh semangat.

' seperti ada yang aneh dari mereka '.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!