Bagian 5

...~Dirimu adalah mutiara yang indah,...

... dan tentu hanya orang punya...

...hati tulus yang akan...

...melihat keindahannya ~...

...🌻🌻🌻🌻🌻...

Jam pelajaran telah selesai

Tenggggg tenggggggg...........

" Masih rusak sepedanya Yun ? " ucap Nisa.

" Masih nis ".

" Mau aku anterin pulang ga ? " tawar Nisa menatap Yuni.

" Ga usah, ngerepotin kamu aja nanti harus putar balik jauh-jauh aku jalan kaki aja udah biasa kok ".

" Serius Yun, kalo ga aku aja yang nganterin kamu gimana " ucap Sinta juga ikut menawarkan tumpangan pada Yuni.

" Sama aja sin, udah kalian pulang aja gapapa " tolakku dengan senyuman terbaikku.

' pengen sih mau dianterin pake motor biar ga panas, seegaknya bahagia bentarin gitu tapi yaudah lah kan udah terbiasa jadi it's okey and i'm be okey '.

" Yaudah kita duluan hati-hati dijalan Yun " ucap Sinta Nisa bergantian.

" Iya kalian juga hati-hati jangan ngebut-ngebut ".

Yuni mulai melangkahkan kakinya keluar dari kelas.

' Makasih deh buat kalian berdua Nisa sama Sinta kalian udah mau temanan sama aku '.

Parkiran

" Nyeri juga ni hasil tonjokan si senior ga jelas itu " gerutu Yugi diatas motornya.

" Yugi, gi kamu kenapa ? Itu kenapa bisa biru gitu " ucapku menunjuk sudut bibir Yugi.

" Biasa ulah orang sok jagoan dan ngerasa paling berkuasa di sekolah ini " ucap Yugi sembari menekan lukanya.

" Siapa ? ".

" Udah ga perlu tau lagian buat apa juga, mau kamu ikut ditonjok juga tapi yang pasti aku ga rela sih liat kamu ditonjok " ucap Yugi sembari menggerakkan tangannya seolah mengelus pipi Yuni.

" Lo lama-lama ngeselin banget ya gi, mau gue tampan parah tu luka ".

" Ampun ampun ga deh, ini aja masih nyeri mau pulang bareng ga ? ".

" Udah diobatin belum lukanya ? ".

" Orang lagi nanya malah balik nanya " ucap Yugi sedikit kesal.

" Kalo belum udah mendingan diobatin dulu ".

" Ga perlu lagian obatnya udah ada disini " sahut Yugi dengan senyuman.

" Mana obatnya ? kalo udah ada kenapa ga di obatin sih ".

" Lo ".

" Maksudnya ? ".

" Udah Lo pulang gue anter kali ini ga boleh nolak " ucap Yugi final.

" Kalo aku ga mau kamu mau apa, udah sana pulang aku bisa sendiri ".

" Ta-tap ".

" Kalo masih mau temanan sama aku, jangan suka maksa-maksa " ucap ku lalu pergi meninggalkan Yugi.

" Yun, Yuni.......... tunggu ".

************

" Wihhh baru kali ini lihat pasangan serasi gitu " celetuk Gani.

" Yang cowo cupu yang cewe jelek serasih parah sih " sahut Fero.

" Cabut " ucap Ghaza diikuti teman-temannya.

Masih ditempat yang sama dan dari dalam mobil seseorang terus memperhatikan kehidupan seorang Yuni.

" Maaf sebelumnya nyonya jika saya lancang, tapi apakah nyonya tidak ingin bertemu dengan dia " ucap sopir ditempat kemudinya.

" Tentunya sangat ingin, tapi sekarang belum waktunya " sahutnya.

Langkah kaki ku kembali menyusuri jalanan, mulai sekarang kurang-kurangin lah ngeluhnya kasihan sama ibu.

Huhhmmmm aku harus semangat demi ibu, ayo semangat semangat aku pasti bisa pasti bisa.

" Yun.... Yun.... tunggu " teriak seorang ibu-ibu.

" Ehh ada bi kasih, ada apa bu " ucapku sembari bersalaman padanya.

" Ini ibu ada acara besok, jadi ibu mau pesan bakso sama kamu 30 porsi bisa ? " ucap bi kasih.

" Bisa dong bu, oke siap besok aku antar mau jam berapa bu ? " sahutku penuh bahagia.

" Jam 04:00 WIB bisakan, ini dp nya pas nganter bibi lunasin ".

" Siap bi, makasih banyak ya bibi selalu langgan sama aku dan ibu sekali lagi makasih bi aku pamit ya mau kasih tau ibu " senyumanku sangat bahagia.

" Iya sama-sama yun " sahut bi kasih.

🌻🌻🌻🌻🌻

Senyuman tak henti-henti terlukis diwajah Yuni, sungguh kebahagiaannya cukup sederhana setelah banyak luka dan benci yang ia rasakan membuat dia mencoba menerima apa yang terjadi dihidupnya.

" Kenapa ni pas sampai rumah udah senyum-senyum sendiri, ada apa ni ? " Nilam menggoda sang putri.

" Tentu ibu, kita dapat pesanan bakso 30 porsi dari bi kasih buat besok bu ".

" Alhamdulillah ibu ikut senang, yaudah sekarang ganti seragamnya ibu siapin makanan dulu ".

" Oke siap ibuku yang paling cantik di dunia ini ".

' Ibu akan selalu ada buat kamu nak, apapun yang terjadi bahkan nyawa ibu yang akan menjadi taruhannya '.

Jualan Bakso

" Lalalala lalaalalalala " senandung ku penuh bahagia.

" Ibu ikut bahagia kalo putri ibu bahagia ".

" Pasti bu, aku kan sayang sama ibu sayang banget " ucap ku memeluk ibu.

22:00 WIB

Suasana malam semakin sepi, dingin malam juga semakin terasa.

" Udah habis ya baksonya neng ? " mang Johari.

" Ehh ada mamang masih ada satu porsi lagi ni pas buat mamang, mau makan disini atau dibungkus mang ? ".

" Makan disini aja neng ".

" Oke siap mang, ohh iya nanti boleh pulang bareng kan mang soalnya aku sama ibu takut pulang sendiri ".

" Boleh neng ".

" Ga mau coba jualan didepan rumah aja lam, kasihan kamu sama Yuni kalo jualan disini apalagi kalo larut malam gini " usul mang Johari.

" Aku juga maunya gitu har, tapi kalo di rumah bakalan sepi " sahut Nilam dengan nafas pasrah.

" Baiklah terserah kamu saja, saya juga tidak bisa banyak membantu kamu dan Yuni ".

" Udah gapapa mang " sahutku sembari menghidangkan bakso.

Di sebuah rumah mewah terlihat bahagia sebuah keluarga menikmati makan malam, dengan hidangan yang mewah juga tentunya kehidupan yang sempurna.

Berbeda jauh dengan kehidupan seorang Yuni, takdir dan kenyataan yang begitu menyakitkan.

Apakah masih layak sosok lagi itu disebut sebagai sosok seorang ayah ? ya ayah ?.

Jika bertanya tentang jawabanku maka, jawabannya tidak karena setelah hari perpisahan itu semua hubungan putus dan tak menyisakan apapun.

Bahkan melupakan tanggungjawab sebagai seorang ayah pada anaknya, mengabaikan materi dan kasih sayang sang anak.

Rumahku

" Makasih mang udah temanin kita pulang ".

" Sama-sama neng yaudah mamang lanjut jalan ".

" Oke mang hati-hati ".

" Ibu aku langsung istirahat ya ".

" Yaudah ".

' Jika mengingat ucapan pak Kasim tadi saya jadi ingin secepatnya bisa memeluk cucuku '.

Ehmmm akhirnya aku bisa tidur sangat nyaman rasanya, uhhhh aku tidak tau sampai kapan episode kehidupan seperti ini akan aku jalani.

Baiklah sepertinya mata ini mulai lelah dan tak sadar telah menuju alam mimpi.

' Kenapa akhir-akhir ini aku merasa kawatir dengan Yuni, terlebih setelah melihat mobil yang mencuriga saat itu '.

' Tidak aku tidak boleh berprasangka buruk semoga saja aku dan putriku sehat dan dijauhkan dari segala marabahaya '.

Ghafari House

" Maafkan mama dan papa sayang, tetapi semoga saja kamu bisa mengerti jika semuanya, apa yang kami lakukan hanya untuk kamu sayang " ujar Gina sembari mengelus bahu Ghaza.

' Apa harus dengan mengabaikan Ghaza ma '.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!