10. Harus di selesaikan.

Pyaaarr..

Ratna menjatuhkan pecahan gelas di tangannya.

"Baang. Aku sungguh nggak sengaja..!!" Ratna panik melihat derasnya darah mengucur dari perut Bang Drajat. Ia mencoba mendekati Bang Drajat.

"Lukamu Mas.. Gizha nggak kuat lihat darah. Maaaass..!!" Gizha sampai melemah tak kuat menyangga tubuhnya.

"Jangan sentuh aku..!!" Bang Drajat membentak Ratna yang berusaha membantunya. "Kamu berniat mencelakai anak istriku???? Kamu akan berurusan denganku Ratnaaa..!!!!!"

"Baang.. aku........"

Bang Drajat tak peduli, ia segera menghubungi Bang Katon.

...

"Ya Allah Gustiii.. Iki kenopo sampai ngene leee.." Bang Gumarang ikut panik mengobati Bang Drajat sementara Bang Katon mengurusi Gizha yang setengah sadar.

"Aku ribut sama mantanku Bang." Ucap jujur Bang Drajat.

"Mantan??? Kamu masih punya pacar ya?" Tegur Bang Katon.

"Jangan bahas itu dulu Bang, Gizha sensitif sekali soal masalah ini." Pinta Bang Drajat.

"Dimana iodine nya? Lukamu harus di siram iodine." Tanya Bang Katon kelabakan melihat darah yang mengucur.

Dhisa yang ikut bertandang ke rumah Bang Drajat ingin membantu mengobati luka Bang Drajat tapi Bang Drajat menolaknya mentah-mentah.

"Jangan sentuh saya..!!"

"Om...ingatkah saat pertemuan pertama kita?" Disha mengingatkan awal perjumpaan dirinya dengan Bang Drajat.

"Saya ingat, tapi saya hanya ingin mengingat wanita yang sekarang menjadi istri saya." ucap tegas Bang Drajat.

Disha begitu terpukul pasalnya ia memang menaruh hati pada Bang Drajat. "Gizha.. kenapa Gizha selalu merebut orang yang kusayang? Saat aku mencintai Bang Radian.. Bang Radian malah mencintai Gizha. Sekarang aku menyukai Om Drajat, tapi Om Drajat mati-matian berjuang untuk Gizha."

"Bukan Gizha yang salah. Saya pernah berjuang hidup dan mati menyelamatkan kamu, tapi kamu memilih bertukar posisi dengan Gizha. Saya menikahinya bukan salahnya. Saat ini Gizha sedang hamil, dan itu karena saya. Saya akan bertanggung jawab atas segala tindakan saya." Jawab Bang Drajat.

"Itu berarti Om Drajat nggak mencintai Gizha, Om hanya mengira sosok Gizha adalah Disha."

Sejenak Bang Drajat memejamkan matanya. Hatinya terbolak-balik merasakan denyut nadinya tak beraturan, pikirannya berantakan namun tangannya tetap menggenggam jemari Gizha. Setelah satu bulan lebih bersama Gizha, tentunya ia lebih memahami apa yang dirasakannya saat ini.

"Terus terang saja saya jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat paras wajahmu Disha tapi hati tidak bisa bohong.. saya sudah melakukannya dengan Gizha, dan batin saya, jiwa raga saya mencintai Gizha." Jawab Bang Drajat.

Disha menangis, sungguh ada rasa sakit dan kecewa. Ini kali pertama dirinya mencintai seseorang seperti yang ada di dalam bayangannya selama ini tapi sayang pria tersebut malah mencintai saudara kembarnya.

Bang Katon mengusap bahu sang adik. Bang Gumarang pun segera menenangkan adiknya.

"Laki-laki di dunia ini bukan hanya Drajat. Sekarang katakan sama Abang, siapa pria yang sudah menghamilimu?" Tanya Bang Gumarang.

Disha menggeleng dalam tangisnya. Semua terasa sangat menyesakan dada.

"Cepat bilang Dishaaaa..!!" Bentak Bang Katon.

"Disha nggak tau. Disha mabuk Bang." Jawab Disha terisak.

Kedua Abang terduduk lemas, hati mereka terasa begitu sakit, merasa gagal mendidik adik bungsu mereka.

"Kenapa sampai kejadian seperti ini Disha?" Tanya Bang Katon.

"Gizha juga pemabuk, tapi Disha yang kalian salahkan. Apa kalian tau Gizha ini munafik dan sering berdekatan dengan banyak laki-laki?????" Teriak Disha dalam tangisnya. "Aku saudara kembarnya, sudah pasti aku tau berapa banyak laki-laki yang dekat dengannya." Disha berlari pulang.

Bang Drajat membuang nafas berat, ia memegangi lukanya yang masih terasa perih.

"Sebelum Gizha sadar, dan hanya kita bertiga yang ada disini.. katakan kalau memang kamu merasa adikku memang sudah rusak." Kata Bang Katon.

"Ini urusan pribadiku dengan Gizha Bang. Tanpa mengurangi rasa hormat, silakan Abang-abang kembali pulang...!!" Pinta Bang Drajat.

"Drajaaaaaaaattt.. tolong, ini tentang harga diri keluarga kami."

"Dan aku melindungi harga diri istriku Bang." Bang Drajat tidak terima dengan tuduhan Disha pada Gizha.

"Tapi Jat, jika memang Gizha..........."

Bang Drajat memotong ucapan Bang Gumarang. "Haruskah saya menjelaskan pada semua orang tentang malam pengantin saya yang penuh perjuangan dan tangis ketakutan Gizha yang meminta untuk di lepaskan." Mata Bang Drajat berkaca-kaca. "Ini juga tentang harga diri saya Bang. Saya yang merasakannya, saya yang melihatnyaaa..!!!"

Bang Katon memeluk Bang Drajat yang masih tersulut emosi. "Maafkan kami Jat, kami hanya cemas saja. Seburuk apapun mereka.. mereka tetap adik kami. Kami turut bertanggung jawab."

"Cepat selesaikan masalah Disha. Kandungan Gizha melemah karena Gizha stress."

"Ya.. kami akan selesaikan Jat." Janji Bang Gumarang.

...

Bang Ranjha dan Mbak Kinan datang ke Batalyon karena besok ada kunjungan kerja dan sebelum mereka memulai pekerjaan besok, mbak Kinan bertandang ke rumah Bang Drajat.. anggota baru dalam rumah tangga mereka.

Hati kakak mana yang tidak cemas dengan rumah tangga adiknya yang semrawut seperti ini. Mbak Kinan lemas mendengarnya sedangkan Bang Ranjha langsung migrain di buatnya.

"Mumet leee.. kenapa bisa sampai terjadi seperti ini?" Tanya Bang Ranjha bingung bagaimana harus menyelamatkan adik iparnya.

"Ijin Abang, jika di perkenankan.. saya mengajukan pindah satuan tugas. Saya ingin fokus menjalani rumah tangga bersama Gizha. Saya tidak mau berurusan dengan mantan ataupun... Disha." Jawab Bang Drajat dengan tegas di saksikan oleh Bang Katon dan Bang Gumarang.

Bang Ranjha melirik istrinya yang sedang memeluk Gizha dan posisi Disha berada di belakang punggungnya.

"Ambilah keputusan yang terbaik Mas, sebagai laki-laki juga sebagai atasan." Kata Mbak Kinan.

Bang Ranjha terdiam sejenak. Ia mengusap wajahnya dan tampak berpikir keras. "Baiklah, kamu pindah satuan tugas tapi... Tidak ada kenyamanan disana, tempat pertama saat saya baru menikah dengan istri saya. Waktu sudah berlalu, tapi belum ada kenyamanan akses yang pasti. Kamu akan menerimanya atau menolaknya? Gizha sedang hamil muda, bagian kesehatan juga kurang.. mau tidak mau kamu ekstra tenaga dan mental, juga harus siap dengan segala kemungkinan stress yang ada.. tugas menumpuk, lelah.. tapi istri juga........."

"Rewel, merajuk manja dan minta di sayang." Jawab Mbak Kinan dengan senyumnya.

Bang Ranjha tersenyum penuh arti dan memonyongkan bibirnya tanda kiss untuk Mbak Kinan.

"Insya Allah saya kuat Bang. Saya akan tumbang jika tidak ada Gizha dalam hidup saya." Janji Bang Drajat.

Seketika Disha menangis memeluk Bang Gumarang. Perasaannya hancur lebur.

"Posisi saya memang hanya seorang menantu di keluarga ini, tapi karena kondisi ayah dan Mama yang tidak memungkinkan. Jika boleh saya mengusulkan, segera ambil keputusan untuk Disha, segera nikahkan.. Ayah tidak akan begitu kaget. Ingat jantung Ayah." Kata Bang Ranjha.

"Tolong jangan bilang begitu Bang. Abang bagian dari keluarga ini dan Abang berhak memberi keputusan juga. Ayah sangat percaya dengan Abang dan selama ini kami banyak belajar dari Abang."

"Kalau begitu di gugurkan saja." Disha mulai frustasi dengan keadaannya.

"Jangan Disha.. menikahlah dengan Mas Drajat, jangan gugurkan kandunganmu..!!" Kata Gizha.

"Diam dek, berani kamu bicara lagi.. Mas nggak akan memberimu ampun lagi..!! Jangan ulangi kebodohanmu..!!" Bentak Bang Drajat kehilangan kesabaran.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gila betul Ghizaa..Kamu pikir Drajat itu apa yg seenaknya kamu opor kesana opor kesini..🤦🤦😡😡😡

2024-03-14

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aku setuju..itu jalan satu2 nya..

2024-03-14

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo kamu gak ngomong jujur itu berarti kamu melindungi Dhisa bukan Ghizaa,Kalo emang kamu yg oertama bg Ghizaa ya ngomong aja,Apa susahnya sih,Gak mungkin lah Ghisa ngelakuinnyh kek Dhisa tuduhkan,Ghizaa aja segitu polosnya..

2024-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!