Suasana masih sangat pagi namun terasa dingin hingga menusuk tulang. Bang Drajat yang pagi itu usai menunaikan hajatnya segera menuju ke bawah rumah untuk merokok di bawah anak tangga rumahnya. Samar terdengar lenguh dan rintihan penuh gairah dari seorang Erlang.
"Dasar, tidak bisakah kau rem nafsumu sedikit saja. Untung aku yang dengar." Gumam Bang Drajat. Saat itu Bang Drajat mendengar suara de_sah yang nampaknya tak asing di telinga, suara yang selama ini agaknya ia rindukan. Konsentrasinya buyar saat suara tersebut tertutup erangan panjang khas seorang pria yang telah mendapatkan puncak nalurinya.
Entah kenapa suara itu membuat hatinya yang paling dalam merasa cemburu, frustasi.. namun segera menepisnya karena ia pahami apa yang di dengarnya barusan adalah urusan rumah tangga sahabatnya dan amat sangat tidak sopan jika dirinya ikut campur.
...
"Nanti sore ada perkenalan akan di adakan pertemuan gabungan istri anggota, istri kalian juga wajib perkenalan karena ibu Danyon baru tiba. Jadi acaranya di alihkan sore hari." Kata Wadanyon.
"Siap Bang, monitor." Jawab keduanya.
-_-_-_-_-
Prada Ardhan dan Prada Along masing-masing membukakan pintu mobil untuk istri Danton mereka karena pertemuan gabungan kali ini di adakan di markas dan di ambil alih langsung oleh ibu Gumarang.
Ramai istri anggota yang berlalu lalang membuat mereka tidak saling melihat satu sama lain.
Bang Drajat yang sudah standby di tempatnya segera membantu 'Gizha' untuk turun dari mobil. "Masih pusing nggak dek?" Tanya Bang Drajat cemas.
"Nggak Mas."
"Nanti Mas menyusul ke gedung ya. Mau ke toilet dulu." Pamit Bang Drajat.
//
Bang Drajat keluar dari toilet dan melihat Gizha berpegangan pada sisi dinding toilet. Wajahnya terlihat sangat pucat. Disaat yang sama ada getar rasa yang menyentuh batinnya.
'Kenapa aku begitu merindukanmu padahal tadi pagi pun kita melakukannya. Atau mungkin efek dari kehamilan membuatmu tidak seperti biasanya. Kamu terlihat sangat cantik meskipun semu pucat menghias wajahmu.'
Bang Drajat menghampiri Gizha dan mereka berdua langsung berdiri berhadapan.
Gizha menatap paras wajah yang agaknya tak begitu asing namun sesaat kemudian samar siluet tentang pertemuan, pernikahan, malam pertama dan keseharian bersama Bang Drajat berputar menjadi satu di kepala Gizha.
"Maas.........."
"Gizha.. kamu kenapa sayang?? Pusing ya?? Mual??" Bang Drajat menyentuh tangan Gizha.
Gizha meraba perutnya. Ia melihat kembali wajah cemas Bang Drajat namun kemudian beralih pada bayangan Bang Erlang.
"Sayang..!!" Bang Drajat berniat memeluk Gizha tapi Bang Erlang menarik Gizha ke belakang punggungnya.
"Ada masalah apa kamu sama istriku??"
"Istri?? Sembarangan.. jangan bercanda kamu Dob..!!" Kata Bang Drajat.
"Kamu yang jangan main-main denganku. Gizha ini istriku..!!" Bentak Bang Erlang.
Saat itu Gizha terisak, memory nya kembali dengan sangat cepat. "Maas.. Gizha....."
"Kamu selingkuh?? Apa yang kamu lakukan di belakangku Gizhaaa??" Bang Drajat meninggikan suaranya menatap mata Gizha.
"Jangan bentak istriku b*****t..!!!!!"
Bang Erlang emosi kemudian menghantam wajah Bang Drajat.
buuugghhh..
Perkelahian tak terhindarkan. Gizha histeris sampai akhirnya Prada Along dan Prada Ardhan menarik Danton mereka masing-masing namun emosi kedua Danton tak bisa diredakan sampai akhirnya Bang Gumarang turun tangan ke belakang Batalyon.
"Drajat.. Erlang.. cukup..!!!" Tegur Bang Gumarang kemudian menghantam kedua adik iparnya satu persatu.
Di saat yang sama mata Bang Drajat melihat sosok mirip Gizha berdiri mematung memainkan jemarinya dengan gelisah, wajahnya pun tak kalah pucat. "Di_sha."
:
"Di_sha nggak sengaja Maas..!!" Sampai sesak Disha ketakutan berhadapan dengan Bang Drajat.
"Maaas.. Gizha pingsan..!!" Pekik Mbak Elvira istri Bang Gumarang.
Gizha terlalu syok dengan kenyataan ini. Bang Gumarang ikut buntu memikirkan kekacauan yang tengah terjadi saat ini.
Bang Erlang tak peduli meskipun Bang Gumarang akan kembali menghajarnya, ia harus menyelamatkan nyawa bayi yang ada dalam kandungan Gizha.
"Jam berapa Ayah dan Katon datang?" Gumamnya pada Bang Ranjha.
"Sebentar lagi." Jawab Bang Ranjha.
Terdengar suara tergopoh-gopoh dari luar pintu ruangan Bang Ranjha. Ayah Rojaz masuk kedalam ruangan dan melihat keadaan kedua putrinya, Papa Musa pun ikut bersamanya.
"Sebenarnya ada apa?" Sungguh seorang Rojaz menjadi lemah melihat putri bungsunya.
"Ada masalah besar yah, tentang pernikahan Gizha dan Disha." Jawab Bang Gumarang.
"Katakan..!!"
Bang Gumarang ragu mengatakannya. Tapi Ayah Rojaz terus menatapnya. "Cepat katakan..!!!!!!!" Pintanya dengan tegas.
~
"Apa kamu bilang??? Katon menikahkan Drajat dan Gizha dengan bantuan wali hakim??" Tanya Ayah Rojaz memastikan pendengarannya. "Tapi dengan di bantu penghulu Ayah menikahkan Gizha dengan Erlangga."
Seketika Bang Drajat terhuyung dan terduduk lemas. Dirinya benar-benar syok mendengar ucap Ayah Rojaz.
"Nggak mungkin Yah, setiap hari aku bersama Gizha. Aku tidak pernah meninggalkan dia. Kalian pasti salah." Mata Bang Drajat mengarah pada 'Gizha'. "Katakan kalau kamu memang benar-benar Gizha..!!" Pinta Bang Drajat sampai menaikan nada suaranya.
"Ini Disha.. bukan Gizha Mas. Saat itu.. Gizha di culik ibu-ibu tua. Disha berusaha mencari informasi, tapi nihil." Jawab Disha terbata dan mengakui dirinya.
"Ya Allah.. jadi di setiap harinya saya hidup sama kamu?" Mata Bang Drajat berkunang-kunang nyaris pingsan rasanya mendengar prahara ini.
Disha mengangguk takut.
"Anak itu.. anak saya??" Tanya Bang Drajat.
"Iya Mas, ini anak Mas Drajat." Jawab Disha menangis ketakutan.
Kini Bang Drajat bagai makhluk tak bernyawa, kepalanya bersandar, matanya sembab. "Lailaha Illallah.. Astagfirullah hal adzim.. apa yang sudah aku lakukan??" Ucapnya penuh penyesalan.
"Ayaaah..!!!" Bang Katon kebingungan melihat Ayah Rojaz pingsan.
"Ya Allah Drajat.. kenapa bisa jadi begini??" Papa Musa ikut panik melihat kekacauan ini.
"Maas.." Disha menyentuh tangan Bang Drajat.
"Pergi kamu dari hadapanku..!!"
Bang Drajat melihat Bang Erlang masih setia merawat Gizha yang sedang mual hebat, jelas sekali Gizha begitu terpukul.
"Kamu jangan banyak pikiran dek. Jaga kandunganmu..!!" Kata Bang Erlang.
"Ini anak siapa Baang????" Tanya Ghiza tak mampu menyembunyikan rasa sedihnya.
"Anak Abang dek. Anak Lettu Erlangga." Jawab tegas Bang Erlang.
"Hinanya Gizha Bang, kenapa Gizha tidak ingat apapun, tidak bisa mengontrol diri padahal Gizha masih istri Mas Rajat. Kenapa Gizha seperti wanita murahan??" Gizha histeris saat tau dirinya sedang mengandung anak dari pria lain dan bukan darah daging Bang Drajat. Tangan lembut itu memukuli perutnya sendiri dengan kencang. "Siapa yang sudah mengambil anak Gizha Bang???"
Bang Erlang mencekal tangan Gizha, jelas dirinya tidak akan membiarkan calon bayinya di lukai ibunya yang masih syok dan belum stabil keadaan mentalnya. Gizha terus merasa menjadi wanita yang sangat kotor karena mengandung calon bayinya. "Tenang dulu dek. Nanti kita bahas lagi. Pikiran dan tubuhmu belum kuat.." sebisa mungkin Bang Erlang menenangkan Gizha.
Hancur lebur hati Bang Drajat melihat kebersamaan Gizha dan sahabatnya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
lanjuuut
2023-08-01
1
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
kan kan kan semoga jantung ayah Rojaz kuat
2023-07-28
2
Sri Yuni
eeeeh ada babang ojazzz, gimana kabarnya bang kesayangan akuh🤗
2023-07-19
1