Yana sudah rapi dengan setelan kantornya dan sudah menata rapi sarapan pagi untuk mereka bertiga, terlihat Jesslyn turun dari tangga dengan seragam sekolahnya dan ponselnya yang selalu setia di tangannya.
" Adek kalau lagi jalan jangan suka main Hp, ntar ada apa-apa di depan Adek, adek ga liat" Yana memperingatkan putrinya itu.
" Sorry Mom" Jesslyn langsung memasukan ponselnya ke dalam saku seragamnya.
" Hmm... Mom, bulan depan Ada study tour ke Bali " Jesslyn memberitaukan kegiatan yang akan di lakukan oleh sekolahnya.
" Kok Mommy ga terima formulir?" Tanya Yana, karna biasanya jika ada kegiatan sekecil apapun selalu ada formulir yang dia terima.
" Kata gurunya formulir nya di bagi ntar dua minggu sebelum berangkat, katanya emang segaja di beritaukan lebih awal biar para orangtua ga kaget" Jesslyn menerangkan.
" Yang berangkat berapa kelas?" Tanya Yana lagi.
" Kata gurunya cuma anak kelas tiga aja" Terang Jesslyn lagi.
" Berapa hari?" Tanya Yana sembari meletakan piring-piring pada tempatnya.
Terlihat Johan berjalan ke arah meja makan dan duduk di tempatnya, Yana menyendokan sarapan berupa nasi goreng merah mentenga yang bahan dasarnya adalah nasi merah dan mentega. Yana meletakan dua butir kuning telur yang di goreng setengah matang karna memang Johan tidak menyukai putih telur, alasan utamanya sich untuk mencegah lemak berlebih di badannya, memang tubuh Johan bisa di bilang masih terjaga bentuknya dengan umur menjelang kepala empat, Johan melirik anak dan istrinya yang sama sekali tanpa suara terutama pada dirinya, benar-benar Yang terdengar hanya suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
" Adek, gimana sekolahnya?" Johan memandang ke arah putrinya.
" Baik Dad" Jesslyn menjawab sekenanya dan itu benar-benar membuat Johan merasa sangat heran, biasanya putrinya selalu antusias jika di tanya tentang sekolahnya pasti putrinya itu akan menjawab panjang lebar tanpa di minta tapi kali ini hanya dua kata itu yang dia dengar.
" Sayang minggu depan kita ke Villa yuk" Johan sengaja ingin mengajak istri dan anaknya berlibur ke Villa mereka di Lembang Bandung.
Yana menghentikan suapannya dan seperti sedang berpikir mengenai ajakan yang di ajukan suaminya itu, kalau di pikir memang sudah sangat lama mereka ga liburan ke Villa, terakhir mereka ke sana lima bulan lalu karna setiap dia mengajak ke Villa suaminya selalu alasan sibuk sibuk dan sibuk.
" Gimana sayang?" Johan mengulang pertanyaan nya.
" Adek mau?" Yana menanyakan keinginan putrinya.
" Mau Mom, Adek udah lama pengen ke Villa udah kangen ama kebun buah kita" Jesslyn langsung antusias dengan ajakan Mommynya, karna di Villa mereka punya banyak kebun buah dan semuanya buah canggkokan jadi tingginya tidak lebih dari dua meter dan sangat mudah saat memanen,
" Tapi Adek mau ajak Gita boleh ya Mom" Jesslyn meminta ijin untuk mengajak sahabatnya di sekolah.
" Kalau orangtuanya ngasih ijin Mommy ga keberatan" Yana menganggukan kepalanya tanda setuju.
Johan sangat senang karna ajakannya di terima sama istri dan anaknya, jadi dia bisa membuat suasana di antara mereka menjadi lebih baik, selesai sarapan ketiganya meninggalkan meja makan dan menyerahkan bagian beres-beres kepada ART, Yana mencium tangan suaminya tapi Yana masih menghindar saat suaminya mau mencium pipinya dan itu benar-benar membuat Johan berpikir ada apa dengan istrinya. Jesslyn mencium tangan Daddy nya lalu menyusul Mommy nya masuk ke dalam mobil dan kedua mobil mewah tersebut pun Bergerak meninggalkan garasi mobil.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Bel istirahat berbunyi nyaring membuat semua murid langsung keluar dari kelas mereka begitupun dengan Jesslyn dan ketiga sahabatnya, Gita, Tyara, Michelle, mereka langsung kabur ke kantin dan memesan makanan kesukaan mereka apa lagi kalau bukan bakso Iga, yaitu daging iga di bungkus dengan bakso, tentunya harganya pun tidaklah murah, satu porsi di hargai sekitar lima puluh ribu plus bonus air mineral botol kecil.
Jesslyn terlihat asyik dengan baksonya sambil mengscroll layar ponselnya begitupun dengan ketiga genks nya.
" Git, minggu ada acara ga?" Tanya Jesslyn setelah selesai dengan kegiatannya dan sudah menelan sisa bakso di dalam mulut nya.
" Kenapa?" Tanya Gita.
" Mommy gue ngajakin ke Villa, loe mau ikut ga? seru tau Git kan pohon buah di sana lagi brrbuah semua?" Jesslyn merayu sahabatnya itu.
" Jess, kok loe cuma ngajakin si Gita doang? kok kita enggak?!" Michelle langsung protes dan di anggukin oleh Tyara memberi dukungan.
Gita yang belum menjawab ajakan Jesslyn tetap diam dan mendengar perdebatan yang akan terjadi.
" Guy's, bukannya gue ga mau ngajakin kalian, emang kalau gue ajak kalian bisa pergi? di ajak ke Mall aja susah!" Jesslyn terlihat ga mau di salahin dan di sebut ga adil.
" Ya kalau perginya ama ortu loe pasti ortu kita ngasihlah, ya kan Chell" Tyara ga mau kalah.
" Git, loe gimana? mau ikut ga?" Jesslyn kembali bertanya ke arah Gita yang baru saja menghabiskan baksonya sampai ludes, masih untung tu mangkok ga di habisiin juga sama Gita 😁😁
" Gue ga masalah, ortu gue kan selalu ngasih kalau perginya ama loe" Ujar Gita yang terlihat sangat kenyang dengan satu porsi bakso Iganya.
" Ya udah, buat loe berdua gue tunggu jawaban kalian di kasih ijin ga ama ortu kalain, kalau di kasih ijin ntar gue tanya Mommy gue boleh ga nambah dua orang lagi" Ujar Jesslyn kepada Tyara dan Michelle.
" Jesslyn loe dapat salam dari Rangga" Tiba-tiba seorang murid cowo muncul di meja Jesslyn sambil cengar cingir ga jelas.
" He, bilang ama si Rangga, masih kecil ga usah nganjen mau pacaran-pacaran, belajar aja yang bener biar juara satu!" Michelle yang menjawab si cowo yang tiba-tiba nongol di depan mereka.
" Dih... ngapa loe sewot! gue kan ngomong ama Jesslyn!" si cowo ga mau kalah.
" Udah udah! pergi loe sana! bilang ama tuan loe ga ada salam-salaman" Michelle kembali mengusir cowo tersebut yang akhirnya menjauh juga dari meja Jesslyn and the genk.
Jesslyn cuma ketawa melihat drama di depannya, Rangga murid SMA kelas satu yang juga anak orang tajir, bokapnya punya tambang baru bara di Kalimantan dan pengelolahan besi, tapi Jesslyn ga pernah mau menerima setiap Rangga nitip salam ke dia, dengan alasan Jesslyn ga mau mikirin yang begituan dulu.
Keempat sahabat ini melanjutkan ngobrol mereka sambil sesekali ketawa sampe ngakak dengan hal yang mereka obrolin dan ruangan kantin penuh dengan suara-suara murid yang asyik bergosip dengan segala hal yang mereka obrolin.
(Masa sekolah adalah masa di jiwa-jiwa muda bisa melakukan hal-hal yang pasti hanya akan terjadi sekali seumur hidup, karna saat umur dan raga mulai dewasa, ada banyak hal rumit yang akan di lalui)
Bersambung
HAI READERS TINGGALKAN LIKE AND VOTE NYA🙏🙏🙏
KOMEN JUGA BOLEH, SEMOGA KALIAN SUKA CERITANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Zahra Sahara
ini judul kok kayaknya gak nyambung🤔🤔🤔
2021-04-02
2
Nukifaljen
anak SMP uang jajannya brp yah sehari🙄🙄 istirahat mkn bakso harga 50rb👍👍
2021-01-18
0
Yulia Safitri
sinopsis ma isinya ko beda, ngapusi ini mah
2021-01-07
4