BAGIAN 13

Johan berjalan memasuki ruang keluarga dimana terlihat istri dan putrii sedang menonton film di salah satu Channel Televisi luar negeri, Johan terus melangkah menuju kamarnya dan Yana segera bangun dari tempat nya dan mengikuti suaminya masuk ke kamar tidur mereka sementara Jesslyn yang melihat Daddynya baru pulang setelah kemarin entah tidur dimana, tapi Jesslyn Sama sekali ga perduli setelah dia melihat Daddynya itu mesra dengan perempuan lain, Jesslyn melanjutkan tontonannya sambil menikmati cemilan yang ada di pangkuannya.

xxxxxxxxxxxxxxxxx

Yana seperti biasa menyiapkan baju rumah untuk suaminya karna suaminya itu kurang begitu suka kalau harus selalu memakai piyama, Yana menyiapkan kaos oblong dan celana pendek setinggi di atas lutut, sambil menunggu suaminya selesai mandi, Yana membereskan baju, Jas,celana dan tas kerja suaminya dan meletakan nya di tempat masing-masing.

Johan keluar dari dalam kamar mandi dan masih memakai baju mandinya dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, Johan menganti piyamanya dengan baju yang sudah di siapkan istrinya dan berjalan ke nakas mengambil ponselnya dan memeriksa kalau kalau ada pesan atau panggilan yang masuk, setelah cukup mengutak ngatik ponselnya Johan meletakan kembali ponselnya di atas nakas lalu duduk di samping istrinya yang sedang menonton Televisi yang ada di kamar mereka, suasana sangat hening hanya suara TV yang mengisi ruang kamar tersebut, Yana melirik wajah suaminya yang baru selesai mandi, kalau di bilang capek kerja apalagi sedang serius mengejar target penjualan, kenapa Yana tidak melihat ada gurat lelah di wajah suaminya, justru wajah suaminya terlihat sangat fresh tidak terlihat wajah orang yang kurang jam tidur

" Mas, kamu mau makan sekarang?" Yana mencoba menawari Suami nya untuk makan.

" Ga usahlah, tadi mas udah makan dengan client jadi masih sangat kenyang" Johan menolak tawaran istrinya itu.

" Mas, aku boleh nanya sama kamu?" Yana kali menatap serius wajah Johan.

" Nanya apa sich? serius banget kayaknya" Johan masih focus dengan acara berita di Televisi.

" Gini Mas, beberapa hari ini kamu sering banget ga pulang dan hari libur pun kamu selalu keluar rumah, bahkan bisa di bilang hampir setahun ini kamu ga pernah pulang tepat waktu" Yana menyampaikan apa yang mengganjal di hatinya beberapa waktu ini.

" Kan aku udah bilang, aku sedang ngejar target penjualan tahun ini, karna kamu tau kan saingan dalam dunia bisnis otomotif itu makin banyak dan kantor pusat ga mau tau gimana caranya, yang penting penjualan harus tetap memenuhi target dan itu membuat Mas harus kerja extra" Johan tetap memberikan alasan yang sama seperti yang sudah-sudah.

" Kamu ga sedang berbohong kan Mas?" Yana masih mencoba membuat suaminya itu untuk bersikap jujur.

"Bohong? ma maksud kamu bohong gimana?" Johan lumayan di buat gugup dengan ucapan istrinya barusan.

" Kamu ga lagi dekat sama perempuan lain kan?" Yana akhirnya tude point, walau dia tidak menanyakan tentang semua hal yang dia ketahui.

" Kenapa kamu bisa menuduh seperti itu?" Johan mencoba menutupi rasa terkejut dan rasa gugupnya.

" Aku ga nuduh Mas, aku cuma nanya, kamu ingatkan janji kita di awal pernikahan kita, ga akan ada kebohongan di antara kita, kita akan saling jujur satu sama lain tentang hal apapun, bahkan kita akan saling jujur jika salah satu dari kita merasa jenuh dengan pernikahan ini" Yana mengingatkan janji di awal pernikahan mereka.

" A aku ingat tentang itu, dan memang ga ada perempuan lain, udahlah, Mas ngantuk, besok harus berangkat pagi, karna ada metting" Johan sengaja memutuskan pembicaraan mereka agar tidak semakin membuatnya terpojok, Johan bangun dari tempat nya lalu berjalan ke ranjang dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Yana masih tetap duduk di depan TV dengan kemarahan yang dia rasakan, karna suaminya yang sudah jelas-jelas berbohong (Aku akan lihat sampe kapan kamu menutupi kebohongan kamu Mas) Ujar Yana dalam hati.

xxxxxxxxxxxxxxxxx

Yana sudah selesai menata makanan di meja makan untuk sarapan keluarga nya pagi ini dan Yana tetap melayani suaminya untuk sarapan tapi pagi ini terlihat sangat hening, Jesslyn pun hanya menyapa Mommynya tanpa menyapa Daddy nya seperti hari-hari sebelum nya, Johan pun seperti kebahabisan atok kata-kata untuk memulai pembicaraan pagi ini dan Johan segera menyelesaikan sarapannya.

" Sayang, Mas berangkat duluan ya" Johan pamit pada Istrinya, Yana mencium tangan suaminya itu tapi langsung menghindar saat Johan mau mencium pipinya, dan Jesslyn pun dengan malas mencium tangan Daddy nya itu dan tidak berkata apa-apa dan Johan hanya bisa diam dan menerima peelakuan dari istri dan putrinya itu, Johan melangkah keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya dan tidak lama terdengar suara mobil Johan meninggalkan rumah.

Yana sudah rapi dengan setelan kantornya dan membantu putri cantiknya dengan seragam sekolahnya, setelah yakin dengan semuanya mereka berjalan menuju dimana mobil Yana berada, keduanya masuk ke dalam mobil dan tidak lupa memasang seatbelt untuk keamanan lalu mobil mewah Yana pun bergerak meninggalkan rumah besar tersebut.

" Mom, kenapa Mommy ga mau di cium Daddy?' Jesslyn menanyakan apa yang dia lihat tadi pagi di meja makan.

" Ga pa pa sayang, Mommy cuma lagi sakit gigi, jadi ga enak kalau di cium" Yana mencoba beralasan yang sekiranya masuk akal untuk putrinya itu, karna selama ini putrinya selalu melihat Johan selalu mencium pipinya saat akan berangkat kerja.

"Kalau ade kenapa kayaknya bete ama Daddy?" Yana menanyakan apa yang dia lihat, karna ga biasanya putrinya seperti enggan untuk mencium tangan Johan.

" Adek lagi males sama Daddy!' Jesslyn berujar dengan ketus, saat harus mengingat perlakuan Daddy nya dengan perempuan lain.

" Adek ga boleh gitu nak, itu kan Daddy kamu" Yana menasehati putrinya itu agar tidak marah dengan Johan, walau dia juga ga tau alasan putrinya itu marah dengan Johan.