Yana hampir ga percaya kalau yang di depannya ini adalah kakak kelasnya sewaktu SMP, Bram adalah idola di SMP mereka, selain ganteng Bram juga pintar, tapi dulu Bram sangat berbeda, dulu Bram kurus tapi tinggi dan ga seputih sekarang.kalau sekarang yang Yana lihat body Bram lebih berisi dan sedikit berotot, dengan kulit yang lebih putih.
" Dulu Bapak kenapa pindah? Tanya Yana saat ingat kalau Ketua Osis mereka tiba-tiba menghilang dengan kabar sudah pindah sekolah.
" Jangan panggil Bapak lah, kan kita cuma beda tiga tahun" Ujar Bram.
" Emang iya?" Tanya Yana.
" Iya, dulu kan waktu Ospek saya liat data kamu, dan saya ga pernah lupa itu" Ujar Bram terkesan seperti ngegombal.
Obrolan sempat terhenti saat seorang waitress mendekati meja mereka dan memberikan buku menu.
" Yan, kamu mau pesan apa, sekalian si cantik ini mau pesan apa?" Bram melihat ke arah Jesslyn yang sedari tadi hanya mendengarkan Mommy nya yang sedang bernostalgia dengan teman SMPnya.
" Mbak, saya minta juice mangga aja" Yana menyebutkan pesanannya.
" Adek mau apa sayang?" Yana melihat ke arah putrinya.
"Adek mau Ice cream Alvucado Mom" Ujar Jesslyn.
"Adek ga mau makan?" Tanya Yana lagi.
" Nanti aja bareng Mommy" Ujar Jesslyn.
" Ya udah, itu aja dulu Mbak, makanya kita nanti aja" Yana mengembalikan buku menu kepada si waitress.
Waitress tersebut meninggalkan meja tersebut untuk mengambil kan apa yang menjadi pesanan pengunjung mereka.
" Bram gimana kalau kita selesaikan dulu pekerjaan antara perusahaan kita? lain waktu kita bisa bicara tentang diri kita" Yana mengingatkan tujuan mereka bertemu di sini.
" Ok kalau gitu" Bram menuruti keinginan Yana, lalu mereka mulai membahas soal-soal yang menjadi syarat untuk kerja sama dua perusahaan walau ada sedikit-sedikit dimana mereka merasa keberatan atas beberapa hal tapi akhirnya mereka setuju dengan syarat dari masing-masing perusahaan.
" Baiklah kalau begitu, nanti setelah saya kembali kita bisa menlanjutkan dengan penanda tanganan kontrak" Bram mengakhiri metting mereka.
" Baik, kalau begitu saya tunggu kabar selanjutnya" Yana pun mengiyakan apa yang di katakan oleh Bram.
" Apa sekarang kita bisa makan?" Tanya Bram bermaksud memanggil waitress kembali.
Yana melihat arlojinya dan sudah pukul delapan malam, kalau mereka makan lagi akan semakin malam dia sampe di rumah.
" Sepertinya lain kali dech Bram, soalnya udah malam banget takutnya suami saya sudah menunggu" Yana sengaja menjadikan suaminya sebagai alasan agar bisa segera pulang.
" Baik kalau begitu, salam ya buat suami kamu, hai cantik nanti kalau udah selesai kuliah jadi menantu Uncle ya" Ujar Bram mengelus pucuk kepala Jesslyn dan Jesslyn hanya bengong mendengar ucapan teman Mommy nya itu sementara Yana hanya hanya tersenyum mendengar ucapan Bram.
" Saya permisi dulu Bram, mari pak Iwan" Yana berujar pada sekertaris pribadi Bram yang dari tadi hanya diam dan mengamati.
" Iya silakan" Iwan menganggukan kepalanya, sementara Bram terus memandangi Yana bersama putrinya berjalan meninggalkan Restoran tersebut.
"Ehkmm... ehkmm..." Iwan memyadarkan Bos nya itu.
Bram tersadar dan memandang sekertarisnya itu yang juga sahabatnya.
" Kenapa loe? batuk?" Bram meneguk habis minumannya.
" Sepertinya ada yang CLBK nich!" Iwan sengaja menggoda sahabat yang juga Bos nya itu.
" Sok tau loe!" Bram merapikan berkas-berkas di depannya dan memberikan nya kepada Iwan dan berdiri dari tempatnya, sementara Iwan hanya tertawa menyaksikan sikap Bos nya yang sok jaim ini.
" Buruan, kita harus ke bandara" Bram berjalan lebih dulu meninggalkan Restoran tersebut.
" Santai aja Bos, emang tuch pesawat mau kemana kalau yang mau naik masih di sini" Iwan tertawa sambil berjalan mensejajarkan tubuhnya dengan Bram.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Yana membunyikan klakson mobil dan tidak lama.terlihat gerbang di buka dari dalam. oleh seorang Security dan memberi tanda dengan tangan saat mobil Yana bergerak masuk ke dalam rumah, Yana tidak melihat mobil suaminya di Garasi mobil dan Yana hanya bisa menghela nafas.
" Daddy ga pulang lagi Mom?" Tanya Jesslyn yang juga melihat kalau mobil Daddy nya belum.ada di Garasi mobil.
" Mommy ga tau sayang" Yana mematikan mesin mobil lalu mengambil tasnya dan berjalan masuk ke dalam rumah, dan Jesslyn mengikuti langkah kaki di belakang, Yana dan Jesslyn masuk ke kamar mereka masing-masing, Yana langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah lengket karna keringat.
Yana keluar dari dalam kamar mandi dan dia mendapatkan suaminya sudah pulang dan sedang melepaskan segala atribut yang dia pake, melihat istrinya sudah selesai mandi Johan langsung berjalan ke kamar mandi.
" Aku kangen sayang" ucap Johan lirih saat melewati istrinya itu, Yana terlihat biasa, Yana berjalan ke arah ranjang bermaksud merapikan baju kotor milik suaminya dan saat Yana mengambil kemeja suaminya Yana mencium aroma parfurme lain di kemeja suaminya selain parfurme suaminya sendiri, dan Yana merasa pernah mencium parfurme ini, Yana mencoba mengingat-ngingat, sekarang Yana ingat, Aroma parfurme ini sama dengan parfurme yang dia cium di Jas suaminya beberapa hari lalu dan Yana juga mencium aroma parfurme yang sama di Jas suaminya, Yana meletakan semua pakaian kotor suaminya di tempatnya lalu lanjut mengganti jubah mandinya dengan piama, Yana mendengar suara air di kamar mandi sudah hilang dan terdengar suara pintu di buka.
Johan yang hanya memakai handuk yang di lilit di pinggangnya langsung memeluk istrinya dan mencium leher istrinya itu dan sangat terlihat kalau gairah Johan mulai naik dan si Junior pun langsung bangun saat menyentuh bokong sexy Yana, Yana tadinya berniat untuk melayani suaminya tapi saat Yana mencium kembali parfurme perempuan yang sama di kemeja dan Jas suaminya, seketika hasrat Yana pun hilang entah kemana.
" Mas, maaf aku capek, baru pulang metting, lagian aku mau nyiapin makan buat Jesslyn" Yana melepakan dirinya dari dekapan Johan.
" Sebentar aja, aku kangen tubuh kamu" Johan berusaha merayu istrinya untuk bercinta dengannya.
" Yakin yang kamu sentuh cuma tubuh aku Mas?' Yana langsung tude point dan ingin mendengar jawaban dari suaminya itu atas pertanyaan nya.
Johan yang mendengar ucapan atau pertanyaan istrinya itu langsung menghentikan kegiatannya dan melepaskan dekapan pada tubuh istrinya itu.
" Ka-kamu bicara apa sich? aku ga ngerti?" Johan tidak menjawab pertanyaan istrinya malah balik bertanya dan menutupi rasa gugupnya.
Yana merapikan bajunya yang sedikit acak-acakan dan berjalan keluar kamar meninggalkan suaminya yang masih berdiri di tempatnya.
Johan menghempaskan tubuhnya ke ranjang dan sedikit takut dengan ucapan istrinya barusan.
Bersambung
HAI READERS TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN LIKE AND VOTE YA 🙏🙏🙏🙏 KOMEN JUGA BOLEH, DAN SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITANYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Violet
diam y seorang perempuan saat di sakiti itu bkn berarti dia lemah atau pasrah, diam y dia tuh sprti bom waktu yg tinggal menunggu kpn waktu y habis dn akan meledak......
2021-04-09
2
Pertiwi Tiwi
mlg. mah takut ketahuan selingkuj
2021-04-09
0
hafizh ikhwansyah
laki2 g tau diri
2021-04-05
0