Yana meletakan paket ayam yang mereka beli di atas meja dan menatanya di atas piring untuk dirinya dan putrinya.
" Sayang mandi dulu, baru nanti kita makan bersama" Yana menyuruh putrinya yang baru saja melewati dirinya.
" Yes Mom" Ujar Jesslyn sambil terus melangkah menuju kamarnya dengan wajah yang masih terlihat kusut yang Yana sendiri apa penyebab perubahan putrinya yang begitu significan sejak mereka memutuskan untuk pulang lebih awal dari Mall, Yana berjalan masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan dirinya, Yana memakai baju tidur model terusan yang membuatnya terlihat sangat anggun dan cantik, Yana berjalan turun ke lantai bawah dan melihat putrinya sudah duduk di depan Televisi sambil memakan potongan ayam yang berada di pangkuannya, Yana ikut duduk di samping putrinya dan ikut menonton acara yang sedang di tonton putrinya, acara lomba masak yang sangat terkenal di dunia karna di lakukan hampir di semua negara.
" Mom, kok Mommy ga makan?" Tanya Jesslyn saat melihat Mommynya tidak memakan ayam yang sudah di tata Mommynya di atas piring.
" Mommy masih kenyang sayang, adek kan liat, minuman tadi dengan porsi besar, itu udah membuat Mommy kenyang" Yana menjelaskan alasannya tidak memakan ayam yang tadi mereka beli, Jesslyn hanya meng owh kan ucapan Mommynya.
" Mom? Apa Daddy tidak pulang lagi malam ini?" Jesslyn memandang wajah Mommynya itu.
Yana melihat ke arah jam dinding yang berada tepat di atas Televisi, sudah jam delapan lewat dan kemungkinan besar memang suaminya itu tidak akan pulang dan itu semakin membuat Yana yakin ada sesuatu yang di lakukan suaminya itu di belakang nya.
" Mungkin Daddy kamu masih banyak pekerjaan sayang, tadi Daddy telfon Mommy kalau Daddy tidak capek Daddy akan usahakan pulang walau agak larut" Yana terpaksa berbohong kepada putrinya itu
" Mom, can I ask something" Jesslyn tiba-tiba terlihat serius, dan bagi Yana ini sesuatu yang aneh, karna putrinya itu sangat-sangat jarang terlihat serius walau sedang menghadapi ujian berat di sekolahnya.
" Mau tanya apa sayang? serius banget mukanya" Yana masih mencoba bercanda dengan putrinya itu.
" Apa Mommy sangat percaya dengan Daddy? apa Daddy pernah berbohong pada Mommy?" Jesslyn bertanya dengan hati-hati agar Mommynya tidak terkejut atau curiga dengan pertanyaannya.
Yana terlihat mengangkat sebelah alisnya saat mendengar pertanyaan putrinya itu, entah kenapa dia merasa ini bukan sekedar pertanyaan biasa, karna ada nada berbeda yang dia dengar dari cara putrinya bertanya, karna Yana juga lulusan spikolog jadi Yana sangat bisa membedakan dan membaca seseorang dari cara orang tersebut berbicara.
" Kenapa Adek bertanya seperti itu?" Yana sengaja balik bertanya karna dia mau mendengar perjelasan lebih lanjut putrinya itu.
" Adek cuma mau tau aja Mom, kan Mommy nikah ama Daddy udah enam belas tahun, apa selama itu Daddy adalah orang yang baik di mata Mommy?" Ujar Jesslyn sambil menyelipkan pertanyaan lain dalam penjelasannya.
" Hmm... yaaa setau Mommy, Daddy kamu adalah orang yang baik, dia adalah Ayah yang baik yang sangat menyayangi putri cantiknya ini" Yana mengelus rambut putrinya itu.
" Mom, kenapa Daddy ga pernah ikut setiap kita pergi ke rumah Opa?" Jesslyn tiba-tiba teringat tentang ketiadaan Daddynya itu setiap mereka pergi ke rumah Opa nya, Papa dari Mommynya itu.
" Mungkin karna Daddy kamu terlalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi Daddy kamu masih belum sempat ketemu dengan Opa, udah di habiskan makannya, Mommy masih ada kerjaan, nanti kalau mau masuk kamar matiin TVnya dan jangan lupa gosok gigi" Yana sengaja menghentikan pembicaraannya dengan putrinya itu agar tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang lebih sulit lagi yang akan di tanyakan putrinya itu pada dirinya.
Jesslyn menganggukan kepalanya dan kembali focus dengan acara yang ada di TV sementara Yana berjalan masuk ke ruang kerjanya yang berada di salah satu ruangan yang berada di lantai atas.
#DI RUANG KERJA#
Yana tidak bekerja seperti apa yang tadi menjadi alasannya untuk mengakhiri pembicaraannya dengan putrinya, Yana lebih hanya memandang ke arah gerbang rumahnya yang belum ada tanda-tanda kalau Johan, suaminya akan pulang.
(Mas, kalau kau benar-benar melupakan keluarga ini demi perempuan itu dan jika dia benar selingkuhan mu maka kau akan menyesal Mas, karna sudah membohongi aku dan putri kita) Ujar Yana dalam hati, Yana memandang photo keluarga nya yang berada di dinding ruang kerjanya dengan ukuran yang begitu besar, Yana akan memancing kejujuran suaminya itu dan kalau suaminya masih tetap berbohong maka dia yang akan mengakhiri semuanya, Yana mendudukan pantatnya di atas kursi kerjanya dan mencoba untuk focus dengan pekerjaanya, karna selama ini dialah yang lebih bekerja keras untuk kebutuhan keluarga mereka, karna dia hampir tidak pernah meminta uang pada suaminya itu dan hanya mendapatkan kalau suaminya itu memberikan kartu ATM pada putrinya walau sebenarnya kewajiban suami adalah memenuhi kebutuhan lahir batin istri dan anaknya, karna itulah hukum agamanya tapi dia mencoba untuk tidak mempermasalahkan hal itu, karna uang yang dia miliki lebih dari cukup untuk kebutuhan keluarganya.
Bersambung
HAI READERS, TINGGAL KAN LIKE DAN KOMEN, JANGAN LUPA VOTENYA🙏🙏🙏 SEMOGA KALIAN SUKA CERITANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Endang Mustikawati
Bingung dgn jalan cerita n pemeran nya
2021-03-26
0
🦁 R14n@
padahal baik bngt istri dan anaknya terlebih istrinya kylnya ga ada kekurangan istrinya, ldg suami ntah apa yg dicari dr wanita lain
2021-03-11
1
Tri Soen
Biasa dech seorang suami yg selingkuh dia akan lebih mengutamakan selingkuhannya tapi ujung2 nya pasti akan menyesal...
2021-03-02
0