Maaf Bu saya telat..." ucap Seseorang yang tiba - tiba sudah berada didekatnya dengan ngos - ngossan . Pria itu tak lain adalah pemain Piano .
Meilin pun segera beranjak dari bangku Piano itu tersebut , lalu digantikan oleh sang pemain Piano itu .
Kaki Meilin sungguh tidak mampu lagi untuk berdiri . Ia terlihat sangat kelelahan , kakinya pun terasa sedikit bergetar.
Jam sudah menunjjukan pukul Sembilan malam lebih . Seharusnya Meilin sudah pulang di Pukul itu.
Dengan sangat kelelahan , wanita itu pun pergi pada ruangan absen . Setelah itu ia segera pulang dengan naik Ojek.
Keesokan pagi....
Seperti biasa , mereka akan bangun bersama.
Tetapi....
Yuyun tampak tidak membangunkan sahabatnya itu , yang terlihat masih sangat kelelahan . Seperti biasa untuk membantunya memasak . Membuat serapan untuk mereka berdua . Dia mengetahui Meilin sungguh kelelahan pulang kerja malam itu .
Terlihat dari wajah Meilin malam itu ketika tiba dirumah .
Begitu masuk kedalam bilik , Meilin langsung menuju tempat tidur , dan masih mengenakan pakaian yang ia pakai dari tempat kerjanya tersebut . Dalam hitungan detik dia sudah terlelap . Seperti biasa , si tukang begadang itu masih bangun , dan melihat jelas bagaimana wajah Meilin . Tidak terucap sepatah katapun dari Bibir wanita tersebut.
Melll....ayo bngun..." apakah kau tidak kerja ?" ucap Yuyun , membangunkan Meilin dengan mengguncang sedikit tubuhnya.
Kerja Yun . " sahut meilin , dengan suara yang masih sangat mengantuk . Dengan sedikit membuka matanya , Ia melihat kearah jam yang bergantung ditembok , tepat sejurus didepan matanya.
Yun.. mengapa kau tidak membangunkan aku , ini sudah hampir pukul Enam ." Ucap Meilin.
Kau tampak sangat kelelahan sekali , makanya aku tidak membangunkanmu ." jawap Yuyun santai.
Aduhh...kakiku serasa mau patah tadi malam . " seru Meilin , dan tampak tangann mungilnya memijit - mijit kakinya.
Ayo basuh wajah mu , segera kita serapan , ntar telat lho..." ucap Yuyun , yang tampak sudah duduk pada Meja makan sederhana mereka.
Baiklah..." sahut Meilin , mencoba berdiri , lalu beranjak kekamar mandi.
**
Seperti biasa , Yuyun akan mengantarkan Meilin sampai didepan Lobby Lounge Hotel tempat Meilin bekerja.
Aku jalan ya..." kata Yuyun.
Baik Yun , hati -hati ya ..." ucap Meilin.
Yuyun pun melaju ketempat kerjanya yang tidak jauh dari Hotel itu . Seketika Meilin juga melangkah menuju keruangannya.
Aduhhh...betis ku ." ucap Meilin , sambil memegangi betisnya yang terasa keram , dengan sedikit berjongkok.
Ia pun terlebih dahulu melangkah keruang absen , lalu kemudian masuk keruangannya.
ditempat lain , diwaktu yang sama.
Setibanya ditempat kerja .
Handphonenya berbunyi . Yuyun pun melihat pada layar Ponselnya tersebut yang tergeletak dimeja kerjanya.
Waduhhh...GM nya Meilin nih ." katanya dalam hati.
Ia pun kemudian menjawap panggilan tersebut.
Selamat pagi..." sapa Yuyun.
Selamat pagi ..." sahut Robert , dengan nada sedikit ragu.
Kok suaaranya bukan seperti Meilin ?" bathinnya.
Hallo...." sapa Yuyun lagi , menunggu beberapa waktu sahutan dari lawan bicaranya tersebut , diujung telpon sana.
Hallo...Ibu Meilin..." sapa Pria itu.
Maaf Pak , saya bukan Bu Meilin , saya Yunita Pak , temannya Bu Meilin.." sahut Yuyun.
Ouuuhh..maaf.
Saya kira Ibu Meilin.
Apakah Ibu Meilin tidak bekerja , mengapa Handphonenya ada pada anda ?" tanya Robert.
Ibu Meilin kerja kok Pak . Nomor ini adalah Nomor saya ." jawap Yuyun lagi .
Ouhhhhhhhh ." sahut Robert panjang .
Apakah Bu Yunita bisa mengirimkan kontak Bu Meilin pada saya ?" pinta Robert.
Maaf Pak , Bu Meilin tidak memiliki Handphone ." jawap Yuyun.
Whatttttt ?
Di jaman sekarang tidak memiliki Ponsel ?" ucap Robert spontan.
Ssyittt...." ucap Robert lagi ,bhampir teriak.
Tampa pamit Robert pun memutus pembicaraan sepihak.
Pria itu tampak sangat syok mengetahui hal tersebut.
Dasar tidak sopan..." gerutu Yuyun.
---
Apakah Meilin sudah gila ?
Jaman sekarang tidak punya Ponsel !
Apakah gaji yang kuberi tidak cukup untuk membeli Ponsel ?
Robert pun sungguh tidak percaya akan hal itu , Seketika ia terlihat tampak sangat bingung , terpelanga.
Di zaman yang sungguh sudah canggih ini , Meilin belum memiliki Ponsel juga , padahal Ponselkan adalah salah satu barang kebutuhan ...." gerutunya lagi.
Bagaimana ia hendak bertukar kabar pada Ibunya , Keluarganya?
Atau bagaimana cara keluarganya untuk menghubunginya ?
Aaahhh , dasar wanita aneh dan langka..." ucap Robert lagi.
Hi Brother ada apa ?
Mengapa kau berbicara sendiri ?" tanya adiknya Hebrew.
Tidak , saya baik - baik saja , tadi ada yang menelpon dan salah sambung ." sahut Robert .
Brother... siapakah wanita yang memainkan piano dimalam itu ?
Dan kau tampak sangat begitu akrab dengannya , sehingga kau dan dia bernyanyi bersama ." tanya Hebrew , dan menaik turunkan alisnya , tentunya juga dengan senyum jahilnya.
Ia adalah Assistand ku ." jawap Robert datar.
Ou , ou , ou...dia manis...." seru Hebrew lagi.
Tapi .....
sepertinya aku pernah melihat nya ,
hmmmm.... tapi dimana ya ?" kata Hebrew lagi, mencoba mengingat - ingat sesuatu.
Mungkin cuma mirip ." cetus Robert
Mungkin saja ." jawap Hebrew lagi .
Gadis itu tampak masih sangat muda sekali.
tetapi dia sungguh luar biasa.
Dengan usia semuda itu , ia sudah menjadi seorang Assistand GM..." seru Hebrew ikutan bangga . Padahal...teman bukan , sodara apa lagi 😂😂😂😂.
Aku terkesima padanya ." bathin Hebrew .
Terlihat Robert hanya mendengus saja , tampa menanggapi kekaguman dari adiknya itu kepada Assistannya tersebut.
Hei Brother....apakah kau menyukai wanita itu ?" tanya Hebrew tiba - tiba.
Waanita ?
Siapa ? " tanya Robert bingung , mengerutkan alisnya.
Assistandmu itu..." jawap hebrew ketus.
Heii bocah , mana mungkin aku menyukainya....dia hanya satu tim denganku dalam pekerjaan ." jawap Robert kesal.
Aahh akan lebih baik aku pergi untuk mandi , dan bersiap - siap untuk kerja . Dari pada aku disini , aku bisa gila olehmu ." seru Robert dengan nada sedikit kesal . Kemudian berlalu dari sana.
Hellooo....kau berkata pada adikmu yang tampan ini seketus itu ?" seru Hebrew lagi menggodanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Gita Bunga
kenapa tdk ngaku aja robert
2020-12-19
0