Tok...
Tok...
Tok...
Pintu kamar Mai Hwa diketuk dari luar.
Masuk saja , tidak dikunci ." terdengar suara Mai Hwa dari dalam kamarnya.
Pintu kamarpun terbuka , terlihat Meilin berdiri dibibir pintu kamar tersebut.
Ada apa sayang ?" tanya Maminya , menatap Putri semata Wayangnya itu dengan tatapan penuh.
Mih , aku tidak bisa tidur , boleh kah aku tidur malam ini disini ?" tanya Meilin dengan wajah manjanya.
Ouh iya sayang , masuklah ." pinta Maminya.
Malam ini Meilin dan Mai Hwa tidur dikamar yang sama.
Dua Wanita ini adalah lahir dibulan yang sama , yaitu bulan Mei.
Apakah itu alasan ayah nya Mai Hwa memberi nama "Mai "pada Anak dan Cucunya itu ? tidak ada yang tau .
(Bunga Lily atau Lerion sangat dikagumi oleh Orang-Orang Yunani Kuno , dan diyakini bermula dari Air Susu Hera , Ratu para Dewa. Sudah sejak lama dikaitkan dengan Bunda Maria . Lily Putih melambangkan kebijakan . Sementara Lily yang tumbuh dilembah mencerminkan kelembutan dan keramahan. Dalam bahasa Bunga , Bunga kelahiran Mei ini mengekspresikan kesucian hati , kebesaran dan penghargaan)
Mai Hwa kemudian memeluk Putri nya itu , ketika Meilin tampak sudah terlelap.
Hmmmm , aku sudah tidak ingat , kapan terakhir kali aku memeluk Putri kecil ku ini , ketika sedang tidur seperti ini ." gumannya dalam hati , ia merasa hatinya tercabik - cabik .
Ia kemudian mencium kening Meilin , tidak terasa air matanya pun menetes.
Sungguh sangat sedikit waktu yang kupunya untuk nya ." gumannya lagi dalam hatinya , sambil memandang wajah sendu Putrinya itu.
Ia ingat ketika Meilin masih berumur dua tahun , Meilin harus mengungsi ke Rumah Neneknya di Sumatra Utara , karena Mai Hwa dan Albert akan melanjutkan Stady mereka Keluar Negri.
Hanya Mbak Yantilah satu - satunya Orang yang menemani Meilin hampir disetiap waktu.
Mbak Yanti juga berat untuk melepas Meilin , anak asuh nya itu . Ia sudah menganggab Meilin seperti anaknya sendiri.
Sedari Meilin kecil , Ia sudah kelihatan anak yang mandiri . Terlihat ketika ia selesai bermain , ia akan membereskan sendiri mainannya tampa ada yang menyuruhnya.
Dua tahun berlalu , setelah Mai Hwa dan suaminya di Wisuda S2 , mereka pulang ke Sumatra Utara.
Betapa ia merindukan Putri kecilnya itu.
Masih segar diingatannya , pertama bertemu dengan Meilin yang sudah berumur 4 tahun kala itu , putrinya tersebut menangis kejer ketika digendong oleh Papinya . Balita itu terlihat sangat ketakutan melihat pria tersebut , yang adalah Papinya.
Sebulan lebih mereka kembali mendekatkan diri lagi pada Meilin.
Ketika awal bertemu pada Putri kecil mereka tersebut , terdengar jelas ucapan Meilin sangat fasih ketika berbicara.
Meilin adalah anak yang sangat gemar bertanya . Bibir mungilnya tidak pernah lelah untuk berbicara , sampai - sampai sang pengasuhnya kewalahan menjawab semua pertanyaan Meilin kala itu.
Meilin memang anak yang sangat sulit dekat dengan siapapun . Butuh waktu untuk akrab dengan Gadis kecil itu.
Semanis apapun rayuan Orang Tuanya dikala itu , untuk bisa sekedar menggendong Balita tersebut , Meilin kecil tetap enggan , termasuk Maminya yang sudah rindu ingin memeluk anak itu . Mai Hwa hanya bisa memeluk dan mencium Putri kecilnya itu ketika Meilin sudah terlelap tidur.
Pernah suatu pagi Meilin menangis sejadi - jadinya , karena tidak melihat Neneknya dan Mbak Yanti , yang pada pagi itu pergi berbelanja kepasar.
Mami dan Papinya kewalahan .
Dengan cara apapun mereka menenangkan Putri kecilnya itu , Meilin tetap menangis.
Bahkan Meilin menendang dengan sangat kasar ketika itu , jika kedua Orang Tuanya itu memaksa untuk mendekat . Meilin benar - benar tidak mau disentuh oleh Papi dan Maminya , atau Orang yang tidak dikenalnya.
Tangisan Meilin reda setelah melihat pengasuhnya itu berada diujung pintu . Balita mungil tersebut seketika itu berlari memeluk sang pengasuhnya tersebut.
Matanya terlihat benar - benar bengkak kala itu , karena cukup lama menangis.
Hmmmm , kau adalah Putri Mami yang sangat kuat nak ." bisik Maminya dalam hati.
Mami sangat bersyukur memiliki Anak Gadis sekuat dirimu sayang ." bisiknya lagi pada dirinya sendiri
Dilarut malam , akhirnya Mai Hwa pun tertidur , sambil memeluk Putrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments