Hmmmmm angin Pulau Dewata , bersahabatlah denganku ...
" Guman Meilin , sembari membentangkan kedua Tangannya , ketika baru tiba di Pulau Bali keesokan harinya , setelah melakukan perjalanan seharian penuh menggunakan Burung Besi itu .
Ia kemudian menghirup udara masuk ke Paru - parunya , kemudian menghembuskannya kembali dengan sangat kasarnya.
Gadis belia itu pun langsung menuju Hotel dimana tempat sahabatnya tersebut bekerja . Dengan menggunakan Transfortasi Ojek .
Bermodalkan Alamat yang dikirim melalui SMS dari Handphone sahabatnya itu , ke Handphone tetangganya sebulan yang lalu .
Meilin pun menulis alamat itu pada selembar kertas, karena memang gadis belia tersebut belum memiliki Handphone sendiri , jadi itu harus dilakukannya.
Bahkan...
Setiap kali Meilin hendak ingin berbincang - bincang dengan sahabatnya itu , pasti akan melalui Handphone tetangganya tersebut .
Sebenarnya ia punya cukup Uang untuk membeli Handphone sendiri , tetapi entah mengapa tidak pernah terbesit di Hatinya untuk memiliki benda Modern itu . Bahkan juga... baginya benda pipih itu tidaklah begitu sangat penting.
Sesampainya di Hotel tempat sahabatnya itu bekerja , Meilin langsung menanyakan kepada salah satu Karyawan di Hotel tersebut , mengenai Sahabatnya yang tentunya masih bekerja disana . Karyawan tersebut bersedia memanggilkan sahabatnya itu untuk menemuinya.
Tidak cukub lama wanita itu menunggu di Lobby Lounge Hotel tersebut . dan.......
Duuuaaarrrr......." sahabatnya tersebut sungguh membuat wanita yang tengah melamun itu tersentak kaget .
Auwww . " teriak Meilin kaget , dan spontan membalikkan tubuhnya .
Aaaaaaaa...." mereka teriak dengan bersamaan setelah saling pandang , dengan wajah yang tampak sangat bahagia penuh kerinduan . Dan kemudian dalam hitungan detik mereka pun tertawa lepas , bersamaan.
Ufchhh.... mereka menutup mulut masing - masing , setelah pandangan Orang-Orang di sekitar memandang mereka dengan tatapan aneh.
Yuyunnnnnn.....kau hampir membuat suamiku Duda sebelum berjumpa dengan ku . " kata Meilin setengah berbisik , tentunya dengan mimik wajah lucunya.
Kan ada pertemuan lagi dikehidupan berikutnya ! " kata Yuyun dengan tertawa ngakak , tentunya tawa yang dibuat - buat juga.
Hug me honey , please ! " pinta Yuyun sembari membentangkan kedua tangannya.
Meilin pun memeluk sahabatnya itu dengan erat.
Dua Wanita Yatim Piatu tersebut berpelukan , melepas rindu , melepas haru.
Kita langsung ke Bilik saja ya ? " ucap Yuyun , dengan senyum iklasnya , setelah mereka melepas pelukan kerinduan tersebut .
Kamu udah selesai kerja ??? " tanya Meilin , kemudian memandang kearea sekitar dengan kasar.
Sudah . "cetus Yuyun.
Feeling saja aku disini nungguin kamu , biasanya juga aku langsung pulang . " jawap Yuyun lagi tersenyum hangat.
Ouh....... " Meilin berdecak.
Ayo... " ajak wanita berkulit hitam manis itu lagi , sambil memegang tangan Meilin.
Mmmm... " sahut sahabatnya itu singkat.
Selanjutnya mereka pun pergi kearah Bilik Yuyun , yang tidak begitu jauh dari tempat Yuyun bekerja , mengais Rezeky , mencari Nafkah . Ntah apa lagi sebutan untuk kata - kata itu.
* Berharganya sebuah persahabatan itu bukan dinilai dari Materi , tetapi dari rasa saling memiliki , dan saling melengkapi . Itu lah yang mereka rasakan , ketika memulai persahabatan tersebut , dulu....saat mereka belum mengerti... apa itu hidup. *
Yuyun dan Meilin adalah dua sahabat . Mereka lahir di Tahun yang sama . hanya saja Yuyun lebih tua Dua Bulan dari Meilin . Dan yang membuat Meilin menjadi adik kelasnya Yuyun adalah dikarenakan Meilin sangat sering cuti sekolah , karena ikut Orang Tuanya yang sering berpergian keluar Negri atau pun keluar Kota . Sehingga Meilin pernah tinggal kelas ketika kelas Empat Sekolah Dasar .
Yuyun anak Yatim Piatu.
Bukan karena Ayah dan Ibunya meninggal , tetapi karena kedua Orang Tuanya Bercerai.
Ayahnya menikah lagi.
Dan Ibunya juga tidak mau kalah , alias Marrid juga . Yuyun yang masih berusia tiga tahun kala itu dirawat oleh Neneknya , Ibu dari Bapaknya.
Inilah Bilikku , yang sekarang akan menjadi bilik kita . " Yuyun membuka percakapan setelah sampai dikamar Kostnya , yang biasa disebut Bilik.
Sudah ...santai saja , disini banyak kerjaan kok , juga cowok - cowok tampan , jangan takutlah nge-Jomblo . " wanita berkulit hitam manis itu kembali membuka percakapan lagi , dan sedikit menggoda sahabat masa kecilnya itu , disuasana Bilik yang hening . Setelah beberapa saat mereka sampai dibiliknya .
Namun , sahabat masa kecilnya itu tetap diam.
Yuyun pun kemudian mendekat pada sahabatnya tersebut , yang tidak jauh duduk darinya , dan ia pun duduk disampingnya.
Mel , inilah Dunia kita , Dunia yang tidak pernah kita impikan . " Yuyun memulai percakapan lagi , dengan mata yang sudah berkaca - kaca , menahan tangis.
Dua sahabat itu spontan saling berpelukan dan sontak menangis , menangis haru .
Air mata itu bukanlah tangisan cengeng , tetapi tangisan saling menguatkan.
Kehidupan baru yang pertama buat mereka adalah kelahiran.
Namun ...
Bagi mereka kehidupan bukan hanya sekali , tetapi berkali - kali.
Dan kehidupan baru yang selanjutnya akan mereka mulai lagi disini , di BALI , orang - orang menyebutnya dengan sebutan PULAU DEWATA , Pulau Seribu DEWA.
***
Dukung aku ya para pembaca,
jangan pelit ya memberi vote,
agar aku tambah semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Gita Bunga
penasaran kerjaan apa ya?
2020-12-19
0
Yani 82
awal yg bagus thor...
2020-02-15
0
Mamanya Rezky
lanjut thor..good
2020-02-13
0