PERPISAHAN

Pukul 04 : 30 Mai Hwa bangun , itu sudah menjadi kebiasaannya bangun pagi di jam tersebut.

Kemudian dipandangnya lagi Putri satu - satunya itu yang masih tertidur lelap . Ia tampak memperbaiki selimut anak semata wayangnya itu , yang terlihat sedang meringkuk kedinginan , lalu mencium keningnya . Setelah itu ia beranjak keluar dari kamarnya.

Seperti biasa , ia akan menyirami semua tanamannya . Mai Hwa adalah wanita penyuka Bunga . Berbagai macam jenis Bunga ada di Pekarangan rumahnya.

Tidak lama setelah Mai Hwa bangun , Meilin pun terbangun , tetapi wanita itu kembali menarik selimut nya . Ia masih mencoba mencari kehangatan didalam selimut tersebut , dari dinginnya cuaca pagi yang lumayan sejuk . Matanya sudah terbuka lebar dengan sempurna . Wanita Remaja itu terlihat sedang memandang kearah Tembok kamar tersebut , seolah - olah disana ada Film Barby yang sangat seru.

Ya....Meilin adalah seorang penyuka Film Animasi anak . Ntah mengapa , tetapi itulah dia . Bahkan semua Episode Film Shin Chan , tidak ada yang dilewatkannya , hhhahhhha.

Krekkkk.... " terdengar pintu kamar dibuka.

Mell...bangun sayang !" seru Maminya

Iya Mih....sudah bangun kok ." jawap Meilin dengan malas.

Ayo sayang bangun , mandi dan serapan ." pinta Maminya lagi , sambil berlalu kekamar mandi.

Meilin bangun dengan malasnya , lalu membereskan tempat tidur tersebut . Ia kemudian bergegas kekamarnya untuk mandi.

Setengah Jam kemudian , di Meja makan sudah ada mereka bertiga . Mai Hwa , Meilin, dan juga Mbak Yanti.

Mel..ikut kah antar Mbak Yanti ke Bandara ?" tanya Maminya.

Meilin spontan melihat pada Mbak Yanti , sambil mengangkat alisnya.

Ada apa ?" tanya Mbak Yanti heran.

Bukan khah Minggu depan perginya ?" tanya Meilin sedikit gundah.

Mbak Yanti harus pulang lebih awal sayang , karena ada yang akan diurus perihal pernikahan nya ." Maminya menjelaskan , seakan - akan mengerti akan mimik wajah anaknya tersebut.

Meilinpun terdiam dan mengobok - obok Susu yang akan diminumnya.

Meilin mau Nasi Goreng atau Roti ?" tanya Mbak Yanti.

Meilin minum Susu saja Mbak , blom laper ." jawap Meilin.

Ya sudah ..ini mbak buatkan diwadah saja ya , siapa tau nanti dijalan Meilinnya lapar khan ." kata Mbak Yanti dengan hati - hati , agar tidak menyinggung perasaan anak itu.

Mbak Yanti faham , jika Meilin sudah bertingkah seperti itu , itu karena ia sangat sedih . Dia sudah faham betul sikab Gadis itu.

Selesai serapan mereka kemas - kemas hendak ke Bandara . Meilin juga ikut membantu menaikkan barang - barang Mbak Yanti kedalam Mobil.

Jika sudah tiba di Surabaya kabarin saya ya ?" kata Mai Hwa , beberapa Jam kemudian , ketika mereka sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta.

Iya Bu ." sahut Mbak Yanti.

Mereka bertiga saling melambaikan tangan . Meilin tampak masik memandang Mbak Yanti yang masuk keruang Chek in , dan masih terus menatapnya , sampai Mbak Yanti hilang dari pandangannya . Ini kali pertama ia jauh dari wanita itu . Dan entah masih ada waktu untuk bertemu lagi , Meilin tidak mampu menjawabnya . Seketika itu lamunanya pergi entah sudah sampai dimana.mengapa PERPISAHAN begitu sangat menyakitkan ?

Ayo sayang ...." ajak Maminya.

Ia Mi , ayokk ." jawap Meilin kaget.

Sayang..." sapa Maminya membuka pembicaraan , ketika mereka sudah didalam Mobil , namun masih diparkiran.

Iya Mi..." jawap Meilin , melihat kearah wanita kecintaannya itu.

Apakah kamu tidak keberatan sayang , jika melanjukan sekolah mu dikampung bersama dengan Nenekmu ?" tanya Mai Hwa sangat hati - hati pada Putrinya itu.

terlihat Meilin hanya diam saja.

Maafkan Mami sayang , Mami tidak tega meninggalkan mu sendiri dirumah . Sementara Mami harus berada di Singapore untuk menemani Papi ." kata Mai Hwa lagi , sedikit menekan nada suaranya.

Tidak apa Mi ." jawap Meilin , dengan pandangan lurus kedepan.

Maafkan Mami sayang ..." pinta Maminya lagi , dengan kerongkongan yang seperti tersedak.

Dan Meilin kembali hanya terdiam saja.

Baginya sama saja dirumahnya atau dirumah Neneknya , thoh juga Orang Tuanya tidak pernah bersamanya.

Tiga hari kemudian Meilin dan Maminya berangkat ke Singapore.

Tetapi sebelum berangkat mereka terlebih dahulu mengirim barang - barang Meilin kekampung Neneknya melalui pengiriman barang.

Meilin membuka pintu ruangan tempat Papinya dirawat . Perlahan melangkah kakinya mendekat pada Papinya , dan kemudian memegang Tangan Pria cinta pertamanya itu.

Pi....." lirih nya , dengan mata yang sudah berkaca - kaca.

Mengapa Papi belum juga ingin bangun?Apakah aku terlalu nakal , sehingga Papi malas untuk bangun karena melihat kenakalanku ?" lirihnya lagi.

Sepanjang malam Meilin hanya memegangi tangan Papinya dan memandangi wajahnya.

Ia teringat akan beberapa kenangan pada Wajah yang sedang tertidur pulas itu . Saat ketika sedang berada dirumah , Papinya sering sekali memintanya untuk mem-fachial wajah Papinya , menyabuti kumis dan jenggot Papinya yang mulai tumbuh pendek.

Akan kah kami melakukan hal itu lagi ?" gumannya dalam hati .

Tiga hari Meilin berada di Singapore , ia harus segera pulang ke Indonesia . Tetapi bukan ke Tangerang , melainkan ke Medan . ketempat Neneknya.

Malam sebelumnya , ketika Neneknya dan Maminya sedang Telponan , Maminya dan Neneknya sepakat Meilin akan melanjutkan kelas Tiga Kejuruan menengahnya dikampung Neneknya , yaitu disalah satu Kota di Sumatra Utara . Neneknya sudah mempersiapkan semuanya , menyangkut perpindahan Meilin bersamanya dengannya.

Sayang ..

nanti Nenekmu sudah menunggumu di Bandara ya ?" kata Maminya , ketika mereka sudah didalam Taxi menuju Bandara.

Meilin hanya diam saja . Ia hanya memandang lurus kedepan jalan.

Maafkan mami sayang !" lirih maminya lagi , sembari mengelus lembut rambut Meilin yang terlihat sudah panjang sepinggang.

Dan kembali terlihat meilin pun hanya diam saja.

Mihhh , Meilin pergi ya ." ucab Meilin pamitan pada Maminya , sambil memeluk Maminya . Sesaat setelah mereka tiba di Bandara.

Iya sayang ." sahut wanita bertubuh Semampai itu.

Meilin terbang dari Singapore langsung ke Bandara di Medan disana Neneknya sudah menunggunya.

Mai Hwa Melepas putrinya itu.

Ia memandangi Punggung Putrinya tersebut sampai menghilang , karena memasuki ruangan Chek in.

Seandainya saja Meilin kembali menoleh pada Maminya , mungkin Maminya tidak akan merasa sebersalah itu . Ia sadar betapa tertekannya Putrinya tersebut . Mai Hwa memaksa Meilin untuk memilih , namun tidak memberi pilihan.

***

Sudah Satu Bulan Meilin dikampung dan melakukan Aktivitas sekolahnya.

Meilin dan Mai hwa hanya bertukar kabar lewat Handphone neneknya.

dikampung memang jauh berbeda . ia harus berjalan kaki kesekolahnya sama seperti teman - temannya yang lain.

Jarak sekolah dari rumahnya berkisar Satu KM , tetapi itu tidak terasa karena ia melakukannya bersama dengan teman - teman satu sekolahnya.

Meilin pun memiliki teman yang lumayan akrab , yaitu salah seorang gadis tetangga rumahnya yang bernama Yuyun . Tetapi Yuyun sudah tidak sekolah lagi . Ia sudah lulus.

Kegiatan Meilin masih sperti biasa tetap bermain Piano . Piano milik Papinya yang sudah sangat lama berada disana . Mungkin Piano itu seusia Meilin , atau bahkan lebih.

Terkadang Meilin menghabiskan waktunya mengajari juga sahabat barunya Yuyun untuk bermain Piano.

Nek...." sapa Meilin , ketika sudah berada dipintu rumah mereka setelah pulang sekolah.

Biasanya Neneknya langsung menyahutinya , tapi kali ini rumah sangat sepi , tidak ada sahutan dari Neneknya . Namun pintu utama bagian depan terbuka lebar.

Meilin pun kemudian melepas sepatu yang masih ia kenakan , dan langsung menuju kamar Neneknya.

Kebetulan pintu kamar Neneknya terbuka , dan ia pun melihat sang Nenek sedang menangis sesenggukan.

Nek..." sapa Meilin lagi.

Neneknya kaget melihat Meilin yang sudah berada dipintu , dan seketika langsung memeluk cucu satu - satunya itu.

Neneknya Meilin hanya punya satu anak , yaitu Albert , Papinya Meilin.

Kakeknya Meilin meninggal ketika Albert berumur Dua tahun . Dan Neneknya Meilin memilih tidak menikah lagi dan memutuskan hanya memperjuangkan anak satu - satunya itu .

Nenek mengapa menangis ?" tanya Meilin gusar.

Papimu nak , Papimu sudah meninggal , baru saja Mamimu mengabari Nenek ." jawap Neneknya dengan tangis yang lebih kencang lagi.

Padahal Lima hari lalu Meilin tampak sudah sangat girang , karena Maminya mengabarinya bahwa Papinya sudah sadarkan diri , dan sudah banyak kemajuan atas kesembuhan Papinya tersebut.

Dan kemarin sore , Meilin pun sudah berbicara kepada Papinya , walau cuma sebentar . Mendengar suara Papinya saja rasanya sudah melebihi bahagia yang tak terhingga . Sehingga tadi pagi ketika Meilin pergi sekolah dengan semangatnya . Ia beharap tidak lama lagi Papinya akan pulih dan bisa segera pulang ke Indonesia , dan mereka berkumpul lagi seperti dahulu.

Tetapi....

Dadanya terasa sesak , kakinya gemetar , mulutnya seolah - olah terkunci rapat , tidak ada kata - kata yang mampu untuk diucapkan.

Meilin terduduk dilantai , dengan tas yang masih menempel dipunggungnya . Terlihat ia hanya terdiam saja . Ntah apa yang ada dibenaknya , air matanya juga seolah - olah tidak ingin keluar.

Dirumah Neneknya terlihat sudah banyak orang-orang menunggu kedatangan Albert .

Keesokan harinya Pukul Tiga sore bunyi Sirine ambulan meraung - raung dari kejauhan . Di rumah itu juga sudah tampak sangat banyak sanak saudara , tetangga , dan juga orang - orang dikampung berkumpul.

Begitulah kebiasan dikampung Neneknya Meilin jika ada yang meninggal.

Rencana pemakaman Papinya Meilin dilakukan besok sorenya , pukul Tiga sore.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh gadis belia itu . Meilin pun memandangi wajah Papinya itu , yang terbujur kaku , yang bakal tidak ia lihat lagi seumur hidupnya.

Pi...dimanakah nanti kita akan bertemu lagi ?" bisik Meilin , ntah sama siapa , sambil memandangi wajah pria yang terlihat sedang tertidur pulas tersebut.

Kapan kah aku akan mendengar suaramu lagi ?" bisiknya lagi.

MENGAPA PERPISAHAN SANGAT MENYAKITKAN ?

Disamping Meilin ada Maminya , Neneknya dan sanak keluarga yang lain , yang masih meraung - raung menangisi Papinya.

"Ruang itu terlalu sesak dan juga bising.

Dan mereka pun sangat boros menghirup Udara , sehingga aku hanya kebagian sedikit.

Banyak ku lihat saudara yang jauh.

Biasanya kami berkumpul hanya di hari - hari tertentu saja . Karena kami memang sangat berjauhan . Bahkan ada yang berbeda Negara.

Banyak juga teman - temanku , dan banyak juga yang tidak kukenal.

Di sudut ruangan ...

Di tempat kami berkumpul biasanya sebelum tidur , kumelihat samar - samar Putri kecilku Meilin sedang memainkan Piano . Piano yang berpendar disudut ruangan itu , Piano istrumen buatan Russia tersebut.

Jari jemarinya perlahan lahan menekan tuct demi tuct Piano tersebut , dan samar - samar kudengar nada piano itu.

Hmmmmm..serasa tidak asing ditelinga ku .

Nadanya sudah sering sekali kudengar.

Bulir - bulir air menetes dari sendu mata Bidadari kecilku itu . Dan perlahan lagi kudengar Putri kecilku itu pun bernyanyi dengan isak tangisnya.

"Molo saut ma ho borhat tu nadao , holan Jesus baen dongan mi . ToguonNa ho ramotanNa ho , sai tiur sude na lakka mi.

Nang landit porhot sidalanan mi , nang haccit ngotngot rohami.

Dang boi ganggu , dang boi lilu ho,

molo Jesus mandongani ho.

Di naloja ho nang holsoan ho,

Jesus ma tottong  dongan mi.

UrupanNa ho , akkupanNa ho , sonang do tottong di dalan mi.

Nang dao tahe situjuon mi,

nang  tolhas tu si.

Di paima ho , tomuon Na ho,

tung sonang do di lambung Na ho"

Ahhh betapa merdu suara Malaikat kecilku itu , sehingga aku benar - benar mengantuk dibuat nya , dan kuingin tertidur nyenyak ."

"FLASHBACK berakir"

Terpopuler

Comments

Leita Rauli Silaban

Leita Rauli Silaban

td meilin kyknya ke mesjid. kok hbs itu ada Jesus nya. bingung🤫🙄

2021-06-15

0

Sarmini Ujianto

Sarmini Ujianto

bahasa apa itu thor

2021-04-22

0

Gita Bunga

Gita Bunga

sedih

2020-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 KEHIDUPAN YANG BERIKUTNYA
3 PIANO
4 KONTES MUSIK
5 LAGI - LAGI
6 KALI PERTAMA
7 BUNGA LILY
8 PERPISAHAN
9 ANAK-ANAK PERAHU
10 JABATAN YANG TAK TERDUGA
11 DOKUMENT
12 DOKUMENT BARU LAGI
13 SAH
14 PRESENTASI
15 HEBREW
16 MENGGANTIKAN
17 KEMESRA'AN
18 CEWEK LANGKA
19 MEREK PARFUM
20 TEBAKAN
21 SEDIH
22 yah,ini RINDU,sekali lagi ini "RINDU",bukan larutan DUKA
23 NYONYA ROBERT
24 MENJADI BULAN-BULANAN
25 INIKAH CINTA?
26 ISTANA PASIR
27 SENYUM GENIT
28 BOLA MATA COKLAT
29 SUNGGUH KERAS KEPALA
30 SEORANG PIANIS
31 BERADU PANDANG
32 KECEPLOSAN
33 PERTANYAAN yang SAMA
34 MIE GORENG
35 WANITA IBLIS
36 AROMA TUBUH
37 CEMBURU
38 CEMBURU LAGI
39 APAKAH KEMALINGAN?
40 PUTRI TIDUR
41 SEDIKIT LAMA
42 REFLEKS
43 KE'EMAS-EMAS'AN
44 CHAYANNE
45 DUA PULUH EMPAT TAHUN yang LALU
46 MASIH TETAB MENUNGGU
47 MARINA BAY SANDS
48 BAPER
49 BENTENG PERTAHANAN
50 GAUN MERAH
51 FERFECT
52 INNER BEAUTY
53 MBAK VERONICA
54 LIBURAN TENANG JADI BENCANA
55 POHON RANDU
56 WALPAPPER
57 I LOVE YOU
58 CUMA REKAN KERJA
59 KENANGAN PERTAMA
60 PUNGGUNG WANITA ITU
61 CALON MENANTU
62 BAGAI di SAMBAR PETIR
63 CINTA PERTAMA
64 KESEDIHAN
65 FERARRY
66 GAZEBO TUA
67 PHOTO DUA WANITA
68 JANGAN MENGHAKIMI
69 PUTUSAN TERAKHIR
70 NEGRI PAMAN SAM
71 KEJAHILAN BERHASIL SEMPURNA
72 SQUAS LEMON and TEA
73 BUKET BUNGA MAWAR
74 TRAUMA
75 DEAL
76 SEPUPUAN
77 TKP
78 SELALU MENUNGGU
79 MASIH MENUNGGU
80 Plisssss
81 Lagit Bali
82 Demby Junior
83 NICU
84 Baby Ibranie
85 Hati seorang Ibu
86 Untuk terakhir
87 OMG
88 AURORA
89 French
90 Khursus
91 Bola Mata Biru
92 Variasi Tempe dan Keju
93 LONG DRESS
94 MAB COKLAT
95 Kembali Hamil
96 Tulang Rusuk yang Patah
97 Pria Timur
98 PEDANG BERMATA DUA
99 ULAR BERKEPALA DUA
100 SETAN yang SESUNGGUHNYA
101 NIHIL
102 URUTAN KEDUA
103 MENDARAT MULUS
104 BIRU KEUNGUAN
105 NONA 1
106 CINCIN BELAH ROTAN
107 HIGH CLASS
108 LABIRIN
109 CALON MENANTU
110 RUSTIC
111 NONA 2
112 BUTUH SEDIKIT WAKTU
113 NONA 3
114 CUMA MIMPI
115 LADY in WAITING
116 KEMBALI ke INDONESIA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PROLOG
2
KEHIDUPAN YANG BERIKUTNYA
3
PIANO
4
KONTES MUSIK
5
LAGI - LAGI
6
KALI PERTAMA
7
BUNGA LILY
8
PERPISAHAN
9
ANAK-ANAK PERAHU
10
JABATAN YANG TAK TERDUGA
11
DOKUMENT
12
DOKUMENT BARU LAGI
13
SAH
14
PRESENTASI
15
HEBREW
16
MENGGANTIKAN
17
KEMESRA'AN
18
CEWEK LANGKA
19
MEREK PARFUM
20
TEBAKAN
21
SEDIH
22
yah,ini RINDU,sekali lagi ini "RINDU",bukan larutan DUKA
23
NYONYA ROBERT
24
MENJADI BULAN-BULANAN
25
INIKAH CINTA?
26
ISTANA PASIR
27
SENYUM GENIT
28
BOLA MATA COKLAT
29
SUNGGUH KERAS KEPALA
30
SEORANG PIANIS
31
BERADU PANDANG
32
KECEPLOSAN
33
PERTANYAAN yang SAMA
34
MIE GORENG
35
WANITA IBLIS
36
AROMA TUBUH
37
CEMBURU
38
CEMBURU LAGI
39
APAKAH KEMALINGAN?
40
PUTRI TIDUR
41
SEDIKIT LAMA
42
REFLEKS
43
KE'EMAS-EMAS'AN
44
CHAYANNE
45
DUA PULUH EMPAT TAHUN yang LALU
46
MASIH TETAB MENUNGGU
47
MARINA BAY SANDS
48
BAPER
49
BENTENG PERTAHANAN
50
GAUN MERAH
51
FERFECT
52
INNER BEAUTY
53
MBAK VERONICA
54
LIBURAN TENANG JADI BENCANA
55
POHON RANDU
56
WALPAPPER
57
I LOVE YOU
58
CUMA REKAN KERJA
59
KENANGAN PERTAMA
60
PUNGGUNG WANITA ITU
61
CALON MENANTU
62
BAGAI di SAMBAR PETIR
63
CINTA PERTAMA
64
KESEDIHAN
65
FERARRY
66
GAZEBO TUA
67
PHOTO DUA WANITA
68
JANGAN MENGHAKIMI
69
PUTUSAN TERAKHIR
70
NEGRI PAMAN SAM
71
KEJAHILAN BERHASIL SEMPURNA
72
SQUAS LEMON and TEA
73
BUKET BUNGA MAWAR
74
TRAUMA
75
DEAL
76
SEPUPUAN
77
TKP
78
SELALU MENUNGGU
79
MASIH MENUNGGU
80
Plisssss
81
Lagit Bali
82
Demby Junior
83
NICU
84
Baby Ibranie
85
Hati seorang Ibu
86
Untuk terakhir
87
OMG
88
AURORA
89
French
90
Khursus
91
Bola Mata Biru
92
Variasi Tempe dan Keju
93
LONG DRESS
94
MAB COKLAT
95
Kembali Hamil
96
Tulang Rusuk yang Patah
97
Pria Timur
98
PEDANG BERMATA DUA
99
ULAR BERKEPALA DUA
100
SETAN yang SESUNGGUHNYA
101
NIHIL
102
URUTAN KEDUA
103
MENDARAT MULUS
104
BIRU KEUNGUAN
105
NONA 1
106
CINCIN BELAH ROTAN
107
HIGH CLASS
108
LABIRIN
109
CALON MENANTU
110
RUSTIC
111
NONA 2
112
BUTUH SEDIKIT WAKTU
113
NONA 3
114
CUMA MIMPI
115
LADY in WAITING
116
KEMBALI ke INDONESIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!