Robert kembali kemeja dimana tadi ia duduk bersama dengan Meilin.
lhohh...dimana Meilin ?" serunya dalam hati , ketika mendapati tempat duduk mereka semula , sudah diisi oleh orang lain , dan Meilin tidak ada lagi disana . Kemudian matanya dengan liar melirik kesemua arah , berharab dua bola mata itu dapat melihat Meilin.
Kedatangan Robet lagi kesana adalah karena Robert ingin mengajak Meilin berkenalan dengan kedua orang tuanya , dan juga adiknya . Setelah itu dia ingin mengajak Meilin juga untuk menembangkan sebuah tembang untuk para tamu mereka.
Robert masih tetap mencari dan melirik disetiap ruaangan itu lagi , tapi tetap tidak menemukan wanita yang sedang ia cari tersebut.
Apakah ia sudah pulang ? " guman nya .
Ahhh tidak mungkin ia pulang tampa pamit padaku terlebih dahulu ." gumannya lagi dalam hati .
Terdengar panggilan dari panggung memanggil namanya , dan itu adalah suara dari Daddynya.
Daddynya akan mengenalkan anak - anaknya secara live kepada para Kolega - koleganya . Dan sebagai tanda penghormatan untuk semua tamu - tamunya , ia akan menembangkan satu lagu juga . Tentunya untuk menghibur para teman bisnisnya tersebut.
Ketika Robert sudah bergambung dengan kedua orang tua dan juga adiknya dipanggung tersebut , betapa terkejutnya ia melihat Meilin duduk didepan Piano itu.
Jadi ....yang memainkan piano tadi adalah Meilin ?" gumannya , kaget.
Ia memandang kembali kearah Meilin , dengan pandangan yang hanya ia saja yang mengerti apa arti dari pandangan itu.
Wanita itu tersenyum membalas pandangan dari Bosnya tersebut.
Setelah mereka selesai menembangkan satu tembang kepada semua tamu yang hadir , kedua orang tuanya pun berlalu dari sana , juga adiknya . Namun Robert masih tetap berada disana.
Saya juga akan menembangkan satu tembang spesial untuk Daddy dan Mommy , dan juga adikku Hebrew atas keberhasilannya menjadi seorang Dokter " kata Robert dengan semangat.
Hhmmmmm....namun saya tidak akan sendiri tentunya (sesaat Robert terdiam dan tersenyum penuh arti).
Dan saya akan ditemani oleh seorang wanita manis ." katanya lagi . Dan kini sambil memandang kearah Meilin . Tiga puluh detik area itu pun senyap . Tampak semua tamu menunggu ucapan dari Robert , siapa wanita manis yang dikatakan oleh Pria nomor satu di Hotel tersebut .
Saya akan bersama dengan ibu Meilin ." kata Robert lagi . Kemudian menghampiri wanita yang sedang duduk didekat Piano tersebut.
Meilin pun sontak menganga , kaget , terkejud.
Entah apa lagi persamaan dari kata itu , kata untuk mewakili perasaan wanita cantik tersebut , yang tengah sedang salah tingkah.
Semua orang yang ada diruangan itu pun sontak bertepuk tangan dengan meriah , ketika Robert menyebut nama wanita yang akan bersama dengannya bersenandung dengan lagu dimalam itu .
Seorang wanita berperawakan tinggi semampai itu pun memanggil nama Meilin , yang tak lain adalah seorang hots diacara ulang tahun tersebut.
Baiklah Ibu Meilin...
kami berharap Ibu bersedia bersanding dengan Pria tampan ini untuk menembangkan sebuah lagu.
Dengan hormat kami persilahkan ." pinta pembawa acara itu , sambil bertepuk tangan . Lalu disusul tepuk tangan para tamu undangan juga.
Ya Tuhan... apa sih pak Robert ini ." gerutu Meilin kesal.
Wanita itu terdiam sejenak , merasa sangat tidak percaya diri karena keadaannya yang sudah acak kadul tidak karuan . Itu disebabkan karena sungguh ia bekerja dari pagi tampa istirahat . Tentunya sekarang sudah pukul Delapan malam lebih . Seharusnya Meilin sudah pulang , tetapi karena pemain Piano belum juga tiba , terpaksa wanita itu pun menggantikkannya.
Meilin agak sedikit ragu awalnya , karena sudah setahun lebih tidak bermain piano . Tetapi keadaan sungguh memaksa bathinnya , untuk menggantikan sang pemain piano yang belum juga datang itu.
Dengan ragu juga , detik ini , Meilin pun melangkah dari dekat Piano , menuju kesebelah Pak Robert.
Riuh tepuk tangan bertambah lagi , setelah Meilin sudah berada bersama dengan Robert , bersanding mesra dihadapan semua mata.
Saya berharap semua tamu yang hadir disini dapat menikmati lagu yang akan kami senandungkan ." ucap Robert lagi.
Silahkan rangkul pasangan anda , dan jangan sampai anda salah rangkul pasangan orang lain ." canda robert , dengan sedikit terkekeh.
Tentu semua tamu yang hadir disana tertawa renyah juga oleh gurauan tersebut , juga para karyawan yang bekerja saat itu.
Meilin dan Robet beranjak sedikit kearah Piano , dan kini lampu sorot pun sudah mengarah penuh pada mereka.
Terlihat sebagian lampu dipadamkan ,
seoalah - olah suasana itu sudah dalam perencanaan , tetapi sungguh itu bukan bagian dari rencana Meilin.
Ia sungguh tidak tau siapa yang merencanakan itu . Wanita itu tampak hanya nurut saja. (jika gak nurut ya dipecat 😂😂😂😂😂)
Meilin kembali menyentuh Piano , menyetel sesuai Nada Lagunya.
Dalam hitungan detik , jari - jemarinya sudah menekan tuct demi tuct pada balok - balok putih hitam yang ada di Piano itu.
Siapa pun yang mendengar Istrumental lagu itu , pasti akan terbuai melayang . Ditambah dengan ruangan yang sedikit gelap , membuat suasana disana sangat romantis.
Robert terlebih dahulu bernyanyi dibait pertama , lalu Meilin dibait kedua , dan pada reff nya , mereka bernyanyi bersama.
"Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi
Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita
Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu"
Setelah lagu berakhir , semua tamu bertepuk tangan riuh , disambut Lampu yang dinyalakan kembali .
Keadaan disana sungguh seperti sedang mengadakan pertunjjukan yang romantis. Karena semua tamu terhipnotis oleh tembang tersebut , disuasana itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Gita Bunga
robeth, robeth.
2020-12-19
0
Sarmini Ani
itu lagu kenanganku jg
2020-07-05
0
kendrik butar butar
cie cie,mau ngenalin calon matu nihh
2019-12-03
1