Jemari Daniel masih bergerak di oragan intim Jessica, matanya masih menyiratkan jika Daniel ingin bercinta dengannya tapi tangannya menggenggam seuntai rambut Jessica kemudian menyentak dengan keras hingga jessica meringis kesakitan.
"Daniel.." bisik Jessica, ia menjaga suaranya untuk tetap tenang, meski pun ia mulai gemetar. "Sakit.."
Jemarinya berhenti bergerak tapi tatapannya terus melekat di mata Jessica, perlahan ia menarik jemarinya keluar dari paha Jessica, kemudian mengangkat tangannya ke leher Jessica, meremasnya dengan lembut.
Bibir Daniel memagut bibir Jessica, lidahnya menyusp ke dalam mulut Jessica. Jessica menyambutnya, ia sama sekali tak tahu apa yang ada di kepala Daniel, tapi dalam hati Jessica berdoa semoga ini hanya sekedar kecemasannya semata.
Jessica bisa merasakan gairah Daniel bangkit, saat suaminya mengimpitnya. Tapi kenudian Daniel beringsut mundur dua langkah, ia mengambil kembali remot TV yang tadi sempat ia banting di mini bar kemudian memberikannya kepada Jessica. "Aku ingin kau menyalakan TV ini dan membuka kemejamu!" perintahnya.
Jessica menatap Daniel dan berusaha memahami prilakunya, mungkin wine tafi yang membuatnya terlaalu bersemangat untuk becinta hingga ia mau melakukannya di dapur.Tapi harus Jessica sadari memang terkadang gaya bercinta mereka kadang-kadang sedikit liar dan berbahaya seperti tatapan Daniel sekarang.
Jessica menaruh remot itu di sebelahnya, kemudian ia membuka kemeja dan branya, ia melepar semua pakaiannya sembarang arah. Kini Jessica benar-benar telanjang bulat di dapur.
"Sekarang nyalakan TVnya!" perintah Daniel kembali, ia terlihat puas melihat istrinya telanjang dan duduk di mini bar dapur.
Sesaat Jessica menunduk bingung melihat dirinya telanjang di dapur. Tapi biarlah, mungkin Daniel ingin menikmati sensasi bercinta di dapur sebelmu akhirnya pindah ke kamar, pikir Jessica. Ia meraih remot TV dan ngerahkannya pada TV yang berada di dapur. TV itu biasa di gunakan Jessica untuk menonton tayangan YouTub* meliat tutorial memasak sehingga ia sengaja menaruh sebuah TV di dapur.
Saat Tv itu menyala, Jessica mengedikkan kepala sembari menelan ludah kelu. Tayangan di Tv menayangkan Rey saat di wawancara oleh wartawan dalam gala premier film terbarunya. Rey menjelaskan mengenai alasannya menerima tawaran film tersebut.
"Sejak SMA aku sudah menyukai karya-karya Lady Rose," tuturnya. "Aku dan wanita specialku sering kenghabiskan waktu untuk membaca karya-karyanya. Dan ketika beberapa bulan yang lalu aku di tawari untuk memerankan film adaptasi dari novel beliau aku langsung membaca Novel tersebut dan ajaibnya kisah novel itu mirip sekali dengan kisah cintaku dengan wanita spesialku. Cinta kami terhalang jarak dan waktu."
Sang wartawan itu menanyakan apakah ending kisah cinta Rey sama seperti akhir kisah cintanya di kehidupan nyata. Rey tergelak, kemudian ia menjawab. "Semoga," jawabnya masih sembari tertawa. "Tapi yang pasti segalanya terasa lebih baik saat bersama dirimu," tutup Rey di sesi wawancaranya.
Kalimat itu, kalimat yang Rey tulis di kartu ucapan yang terselip di buku yang Rey berikan pada Jessica.
Daniel maju dua langkah dengan gesit dan merenggut remot TV itu dari tangan Jessica, ia mengganti tayangan yang memuat berita gosip mengenai wanita istimewa yang Rey maksud. Dalam gosip tersebut menampilkan foto-foto Jessica dan Rey saat di pesawat, rupanya ketika Jessica dan Rey berada dalam saat pulang dari Jepang menuju Jakarta ada salah satu penumpang yang memotret kenersamaan mereka.
Dalam foto-foto yang beredar itu nampak Jessica dan Rey tengah mengobrol serius dan foto satu lagi yang membuat hati Daniel terbakar api cemburu, ketika istrinya tengah tertidur, Rey menarik selimut Jessica hingga ke dada, kemudian mengelus kepala Jessica hingga ke lehernya.
"Aku berani bersumpah, aku tidak tahu apa-apa, Daniel." Jessica turun dari mini bar, mencoba untuk menghindari suaminya, sebab ia tahu kini Daniel sedang marah besar kepadanya.
Daniel tersenyum sinis. "Tidak tahu apa-apa? Buku itu pemberian dia, bagaimana kau tidak tahu? Kau telah membohongiku, Jessica!" ucapnya dengan tenang tapi lengan Daniel merangkul pinggang Jessica menahannya untuk pergi. Tangannya yang lain mengusap bahu Jessica dan menyibakkan rambut dari leher Jessica.
"Aku hanya tak ingin kita ribut," Jessica memejamkan matanya rapat-rapat, tepat saat tangan Daniel mengusap lembut leher Jessica. Daniel mendaratkan bibirnya di leher Jessica dan menancapkan giginya begitu kuat hingga Jessica menjerit.
Jessica berusaha melepaskan diri, tapi Daniel mencengkram begitu kuat, sehingga ia sama sekali tidak bergeser sama sekali. Perih dari gigi daniel menghujam leher Jessica dan mengoyak lehernya. Jessica menangis tersedu-sedu.
"Daniel, lepaskan aku," ucap Jessica dengan suara memohon. "Tolong-lah pergi dulu." Lengan Daniel menyakitinya dengan pelukan yang begitu erat. "Daniel aku mohon lepaskan aku."
Tak menghirukan permintaan istrinya, Daniel menarik istrinya ke kamar, kemudian menghempaskannya ke tempat tidur. Jessica berusaha melawan, ia menjauhkan dirinya dari Daniel, tapi tubuh Daniel terlalu kuat. Daniel marah, sakit hati dan merasa di khianati. "Kenapa pria itu masih ada di hidupmu, Jessica?" Suara Daniel tidak setenang saat di dapur tadi, dia benar-benar marah dan naik ke tempat tidur.
"Daniel," pinta Jessica. "Aku bisa menjelaskan semua." air mata mengalir di pelipis dan turun ke raambut Jessica. "Kau sedang marah. Tolong jangan sakiti aku. Pergi-lah dulu, saat kau sudah tenang dan kembaliaku jelaskan semuanya padamu."
Tangannya menyambar pergelangan kaki Jessica dan Daniel menariknya keras sampai Jessica berada di bawah tubuh Daniel. "Aku tidak marah, Jesica." suaranya terdengar tenang tapi sangat mengerikan. "Aku hanya berpikir, jika aku belum membuktikan betapa besarnya aku mencintaimu lebih dari pria brengsek itu." Tubuh Daniel menindih Jessica dan mencengkram kedua pergelangan tangan istrinya dengan satu tangan di atas kepala Jessica, menekannya keras ke kasur.
"Daniel, aku mohon." Jessica terisak-isak berusaha mendorongnya agar menyingkir dari tubuhnya. "Lepaskan aku, Daniel. Aku mohon."
Tidak, Tidak, Tidak.
"Aku mencintaimu Jessica," ujarnya, ia menghujam tubuh Jessica dengan kencang, hingga Jessica menjerit.
Seketika bayangan Jessica melalang buana, mengingat dulu ia pernah menyaksikan ibundanya di perko*a oleh ayahnya sendirk di ruang keluarga. Jessica mulai menjerit dengan sekuat tenaganya. Daniel membungkam jeritan Jessica dengan mulutnya, tapi Jessica justru menggitnya dengan kencang.
Kepala Daniel menanduk kepala Jessica dengan keras. Seketika itu juga seluruh sakit memudar, saat selimut kegelapan menyelubungi mata Jessica dan melingkupinya, tapi sekelebat Jessica masih bisa melihat jika Daniel masih terus menghujamnya berubi-tubi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
⏤͟͟͞Rᵇᵃˢᵉ αииα 🅑αbу ՇɧeeՐՏ🍻
daniel terlalu cemburu buta..huuuhf kejadian lagi kan kdrt
2023-08-11
2
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
Rey juga nggak punya malu malah membuka yang sudah lewat
2023-08-05
2
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
ya ampun nyesek aku baca part ini ...cemburu buta Daniel membahayakan kehamilan Jessica
2023-08-05
2