Claire merasa lega melihat Jessica dan kakaknya berbaikan, ia turut berbahagia atas kebahagiaan yang mereka rasakan. "Kita keluar yuk," bisik Claire kepada suaminya, ia tak ingin mengganggu pasangan yang baru saja berbaikan.
Begitu mereka keluar dari ruang rawat inap Jessica, secara kebetulan mereka berpapasan dengan Rey. "Hai, Rey," sapa Claire. "Kalau tidak salah, adikmu di rawat di sini juga kan? Bagaimana keadaannya"
Rey mengangguk membenarkan, jika adiknya di rawat di rumah sakit ini. "Puji Tuhan, dia barusan dia sudah bangun dari komanya, tapi dia masih dalam pemantauan di ruang ICU, mungkin besok siang baru di pindahkan ke ruang rawat inap jika kondisinya sudah stabil."
"Puji Tuhan," Claire turut berbahagia atas kabar itu. "Aku doakan semoga adikmu segera pulih dan bisa mengenakan gaun pernikahannya." Berbicara soal gaun pernikahan Claire baru ingat jika dirinya mendapat tugas untuk mengukur tubuh gadis itu. "Rey, apa aku masih bisa menjenguknya? Maksudku sebentar saja untuk mengukur tubuhnya."
Rey terdiam sejenak. "Sebetulnya aku tidak yakin, karena jam besuk sudah selesai. Tapi kita bisa bicara dengan dokternya," ia mengajak Claire menuju ruang ICU.
"Aku janji, paling lama 5 menit saja."
Rey mengangguk, kemudian ia menemui dokter yang bertanggung jawab menangani adiknya dan dokter tersebut setuju, ia mengijinkan Claire untuk mengukur tubuh Jenny namun dengan catatan tak boleh mengganggunya.
Selesai mengukur tubuh Jenny, Claire menghampiri Rey yang tengah mengobrol dengan suaminya di ruang tunggu. "Aku sudah mendapatkan ukurannya, apa Jessica sudah mengirimkan desainnya kepadamu?" seingatnya dari pagi tadi Jessica bekerja keras untuk memyelesaikan beberapa sketsa design untuk gaun pernikahan Jenny.
Rey menggeleng. "Belum," beberapa menit yang lalu ia baru saja mengecek emailnya namun ia belum menerima email dari Jessica.
"Sepertinya Jessica belum selesai," ucap Claire. "Apa kau tidak keberatan jika menunggu beberapa hari? Sebab sepertinya Jessica butuh istirahat selama beberapa hari ke depan, atau kau mau orang lain yang mendesignnya?"
"Istirahat?" tanya Rey bingung. "Memangnya ada apa dengan Jessica?" seketika wajah Rey berubah menjadi cemas.
Claire sempat ragu untuk menceritakannya, ia menoleh ke arah suaminya sesaat kemudian ia menceritakan jika Jessica mengalami sedikit insiden kecelakaan sehingga ia harus beristirahat untuk beberapa hari. "Tadi kami habis menjenguknya, dan dia sudah lebih baik, aku yakin hanya satu atau dua hari saja dia di rawat, sebab orang seperti dia tidak akan betah di rumah sakit."
"Kecelakaan dimana?" tanya Rey lebih jauh.
"Di rumahnya," jawab Harry. "Seharusnya malam ini kita makan malam bersama untuk merayakan hari pernikahan kita, namun sayangnya mereka tidak bisa datang karena insiden itu, sehingga kami datang untuk menjenguknya."
Claire dan Harry menyadari jika Rey begitu mencemaskan Jessica, namun mereka berdua tak ingin Rey menanyakan lebih detail kecelakaan apa yang sebenarnya menimpa Jessica, untuk itulah mereka berdua buru-buru pamit pulang. "Istriku sedang hamil, ia harus banyak istirahat. Kami pulang dulu ya."
"Kami pulang dulu ya, Rey. Sampaikan salam kami pada Jenny jika dia sudah bangun." Claire dan suaminya pun pergi meninggalkan rumah sakit.
Melihat dari gerak gerik Claire dan Harry, membuat Rey curiga dan penasaran. Ia merasa seperti ada yang mereka sembunyikan darinya. Rey pun bergegas mengunjungi pusat informasi untuk mengetahui Jessica sakit apa sebenarnya?
Dari pusat informasi Rey tak mendapatkan informasi apa pun, sebab rekam medis pasien merupakan rahasia rumah sakit. Hanya dokter dan pasien saja yang boleh mengetahuinya.
Firasat Rey semakin tidak enak, ia ingin menghampiri Jessic di ruang rawat inapnya, namun ia tak ingin membuat keributan sebab sudah pasti saat ini Jessica tengah bersama suaminya.
"Ya Tuhan, apa yang harus kuperbuat?" gumam Rey.
Sepanjang malam ia terus bolak balik di ruang tunggu ICU, memikirkan cara agar dirinya bisa menyelinap masuk ke ruang rawat inap Jessica dan melihat lansung kondisi Jessica.
Apa ini ada kaitannya dengan Daniel? Sungguh hati Rey semakin tidak tenang.
Ia mengambil topi dan dan hoodie miliknya di dalam mobil kemudian dengan wajah tetutup ia duduk di sekitaran ruang rawat inap Jessica, ia menunggu kesempatan Daniel pergi dari ruang rawat inap Jessica agar ia bisa menyelinap masuk.
Menjelang subuh Daniel tak kunjung keluar, Rey sama sekali tak ,memiliki kesempatan untuk melihat kondisi Jessica secara langsung. Sementara keesokan paginya Rey sudah harus mengurus Jenny yang akan di pindahkan ke ruang rawat inap, sehingga ia tak memiliki waktu untuk bertemu Jessica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ🟢🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Rey sama sekali tak, memiliki kesempatan --> itu kenapa tanda koma ikutan eksis di sono 🤣🤣😂
2023-08-13
2
☠ᵏᵋᶜᶟ🟢🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
melihat lansung kondisi Jessica --> melihat langsung kondisi Jessica
2023-08-13
2
☠ᵏᵋᶜᶟ🟢🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
yoo jelas laaah Rey akan semakin curiga
karena Rey pasti paham dengan bahasa tubuh Claire dan Harry
2023-08-13
2