Tak sulit bagi Jessica untuk menemukan alamat tinggal Daniel di Jepang, sebab Daniel sendiri yang mengatakannya beberapa waktu lalu sebelum dia berangkat. Begitu turun dari pesawat, Jessica langsung naik taxi menuju apartement.
Sayangnya saat Jessica tiba di apartement, ia tak di perbolehkan masuk sebab dirinya tak memiliki akses masuk, terpaksa ia menghubungi Daniel.
"Coba tebak aku di mana?" tanya Jessica ketika ia melakukan panggilan video. Hanya butuh waktu beberapa detik saja sampai akhirnya Daniel mampu mengenali tempat keberadaan istrinya.
"Oh, astaga.. Benarkah kamu ada di bawah?" Daniel seolah tak percaya, tapi kemudian ia berlari keluar dari unitnya menuju lift. "Aku akan segera ke sana, kau jangan bergerak kemana-mana!"
"Memangnya aku mau kemana?"Jessica tertawa melihat raut wajah terkejut bercampur bahagia yang terpancar dari wajah suaminya. "Aku kemari untukmu sayang!"
Begitu Daniel tiba di lobby apartemennya ia berhambur memeluk Jessica dan memutar tubuh mungil istrinya. "Benarkah kau datang kemari?" Daniel masih tak mempercayai itu. "Kenapa tak mengabariku? Aku kan bisa menjemputmu di bandara?"
"Tadinya aku mau memberimu kejutan, tapi sayangnya aku tak memiliki akses untuk masuk ke apartement ini," ucapnya dengan sedikit kecewa.
Daniel merangkul istrinya dan membantunya membawa koper. "Tidak apa-apa sayang, aku sudah sangat terkejut dan bahagia dengan kedatanganmu." Saat pintu lift di tutup Daniel ******* bibir istrinya. "Belum 24 jam berpisah denganmu, aku sudah sangat merindukanmu."
Mereka berhenti berciuman saat pintu lift terbuka, dan ada beberapa orang yang masuk ke lift bersama mereka. "Kau tahu? Aku baru saja menonton tayangmu tadi pagi di YouT*be. Sungguh aku bangga sekali padamu, aku menyesali mengapa aku tak datang di acara pentingmu itu."
Jessica meligkarkan tangannya di pinggang Daniel. "Tidak apa-apa," ia mengelus punggang Daniel dengan lembut. "Meski kau tak bisa datang tapi aku tahu kau sangat mendukung karirku." Jessica menjelaskan jika acara tadi di hadiri oleh semua keluarga mereka bahkan hingga Dania, bayi mungil kesayangan Jessica dan Daniel yang sudah berhasil merubah sudut pandang mereka.
Pintu lift terbuka kembali, keduanya kelur dari lift dan berjalan ke arah unit apartement Daniel, sembari Daniel menceritakan kegiatannya begitu ia tiba Osaka siang tadi. Daniel tak menceritakan jika dirinya satu pesawat bahkan bersebelahan dengan Rey, mereka sempat adu mulut dengan saling melontarkan kata-kata pedas selama penerbangan, namun tak sampai membuat onar atau keributan. Daniel menggap Rey, pria malang yang gagal move on dari mantan kekasihnya.
Jessica begitu mengagumi kemewahan apartement suaminya, saat ia menapaki unit apartement Daniel. Daniel langsung mengajaknya berkeliling, Jessica menghentikan langkahnya ketika matanya mendarat di dapur yang begitu putih, bersih dan mengkilap. Ada kulkas khusus menyimpan wine dan alat pencuci piring, perabot yang tidak ada di rumahnya. "Ini semua fasilitas kantor, kalau kau mau. Kau beli saja, nanti tagihannya biar aku yang bayar," ucap Daniel.
"Nanti saja ah kalau kita sudah tidak LDM. Aku jarang minum wine dan cucian piringku juga tidak banyak." Jessica berjalan menuju ruang keluarga, ia mengamati langit-langit tinggi ala katedral serta jendela-jendela besar pemandangan Osaka yang begitu menakjubkan.
Jessica menunduk memandangi lantai marmer. "Apartement ini sangat luar biasa Daniel."
Daniel menggeleng. "Tidak, sebelum kau datang. Tapi sekarang baru sempurna," ia menatap Jessica dan membelai wajah cantiknya. "Biar kutunjukan yang lebih indah lagi," Daniel menarik tangan Jessica menuju kamar.
Di apartement itu hanya ada satu kamar dan satu ruang kerja yang saling terhubung, Jessica kembali terperangah melihat pemandangan dari balkon kamar yang begitu indah. "Saat pertama aku melangkahkan kaki masuk ke apartement ini, aku membayangkan jika ada dirimu di sini, dan menikmati keindahan ini bersama-sama. Lalu aku tersadar kau tidak akan ada di sini sebab kau sibuk dengan baju-bajumu di Jakarta, tapi semua itu salah. Kau sekang ada di sini." Tanpa aba-aba, Daniel membopong tubuh Jessica menuju tempat tidur.
"Sungguh aku sangat senang kau ada di sini," Daniel membuka pakaian Jessica dan mencumbui setiap inci tubuh istrinya.
...****************...
Selama di Osaka, Jessica menikmati perannya seperti ibu rumah tangga pada umumnya. Ia bekerja dari Osaka, sembari masak atau membereskan apartement, lalu menunggu suaminya pulang kerja dan bercinta dengannya sepanjang malam.
Sesekali Jessica keluar untuk berbelanja atau sekedar menghilangkan kesepiannya. Seperti yang ia lakukan hari ini, besok lusa ia akan kembali ke Jakarta sehingga ia menyambangi salah satu pusat perbelanjaan Dotonbori untuk berwisata kuliner sekaligus berbelanja. Daniel berjanji akan menyusul setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Dari informasi yang Jessica dapatkan dari suaminya, di sana ada salah satu pabrik dan store camilan yang cukup besar, tanpa pikir panjang Jessica pun menyambangi tempat itu.
Dan benar saja, bagi Jessica yang hobby nyemil, tempat itu merupakan surga dunia. Semuanya tampak menggiurkan di mata Jessica. "Choco, candy, milk cheese... Huaa aku mau semua," tangan kirinya mendorong troli sementara tangannya mengambil semua camilan yang berada di rak.
Dari kejauhan Jessica nampak penasaran dengan Kaki No Tane Rice Crackers, yang berada di seberang rak tempatnya berdiri. Ia mempercepat langkahnya menuju ke rak itu dan mengulurkan tangannya untuk mengambil snack tersebut. Jessica tersentak saat tangannya di sentuh oleh seseorang, dia pikir Daniel sudah datang tapi ternyata saat ia mendongak dan melihat pria itu adalah Rey. "Hai Jesieku," sapanya dengan riang.
Senyum bahagia Rey berbanding terbalik dengan wajah gugup Jessica, ia menoleh ke kanan dan ke kiri takut kalau-kalau Daniel datang. Tanpa membalas sapaan Rey, Jessica memutar arah trolinya untuk menjauh dari Rey, namun sayangnya Rey justru menahannya. "Kau kenapa seperti melihat hantu begitu? Aku hanya menyapamu."
"Oh, Hai Rey," Jessica memaksakan seulas senyumannya. "Maaf, aku harus membayar belanjaanku dan pulang," ia ingin mendorong trolinya namun Rey masih menahannya.
"Kok buru-buru sih? Bukannya tadi kau mau mengambil ini?" Rey menaruh beberapa Kaki No Tane Rice Crackers di troli belanja Jessica. "Ini enak sekali loh, dari kemarin aku makanin ini dan sekarang aku mau beli lagi buat oleh-oleh Jenny."
"Terima kasih, tapi tolong lepaskan tanganmu dari troliku," pinta Jessica. "Aku ingin pulang."
"Jesie, aku hanya ingin bilang padamu. Semua gosip murahan yang kau lihat di media tentang kedekatanku dengan lawan mainku, serta berita aku menghamili seorang penyanyi, itu semua bohong. Manajementku sengaja membuat berita murahan itu untuk menaikan pamorku dan aku tidak bisa berbuat banyak sebab aku butuh banyak uang untuk membayar hutang-hutang almarhum ayahku." Rey kemudian melepas troli belanja Jessica. "Maaf jika berita murahan itu membuatmu sakit, tapi aku bersumpah tidak ada satu pun wanita yang bisa menggantikanmu."
Tubuh Jessica gemetar, alasan apa pun yang Rey utarakan saat ini sudah tidak ada gunanya dan tidak akan merubah apa pun. "Aku sudah menikah, Rey. Kau tahu itu?"
"Ya, tentu saja aku tahu. Kau menikah dengan arsitek kaya raya dan terkenal yang karyanya ada di mana-mana. Aku bahagia melihatmu bahagia, Jessie." ia mengulurkan tangannya mengelus lengan Jessica dengan lembut. "Sampai jumpa," bisiknya, kemudian Rey pergi meninggalkan Jessica sesaat sebelum Daniel datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
⏤͟͟͞Rᵇᵃˢᵉ αииα 🅑αbу ՇɧeeՐՏ🍻
yang lalu biarlah berlalu rey..semoga kamu juga menemukan kebahagiaan
2023-08-11
2
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
apa maksud Rey berkata begitu mengapa dia belum move on juga dari Jessica....
2023-08-05
2
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
untung nya mereka tidak bertemu, kalau bertemu pasti sangat merepotkan, cemburu buta
2023-07-18
2