BAB 12

Selesai berkonsultsi ke dokter kandungan, mereka berkemas dan terbang menuju Eropa. Untuk sejenak Daniel melupakan projectnya yang di Osaka, bwgitu pula dengan Jessica, ia sejenak melupakan kontrak JFWnya.

Mereka sadar keluarga merupakan kesuksesan terbesar dalam hidup mereka, mereka memiliki mimpi untuk menciptakan keluarga kecil yang bahagia, dan untuk menyempurnakan kebahagiaan keluarga kecil mereka, mereka memerlukan anak. Daniel dan Jessica tak sabar untuk segera memilikinya.

Butuh waktu sekitar 19 jam perjalanan, dengan satu kali transit di Istanbul untuk bisa tiba di Helsinki, ibu kota Finlandia. Bukan tanpa alasan Daniel memilih Finlandia untuk tempatnya bercocok tanam dengan istrinya, selain di Finlandia sedang musim dingin Finlandia di sebut negara paling bahagia di dunia, Daniel ingin menikmati keindahaan negara itu bersama wanita yang paling membahagiakan dalam hidupnya.

Tiba di Helsinki, Daniel dan Jessica mengunjungi Gereja Temppleliaukio (Rock Church) yang merupakan gereja yang dibangun didalam batu karang.

"Sebelum memulai project besar kita, mari kita berdoa dulu! Agar project kita berjalan dengan lancar serta di berkati Tuhan," ucap Daniel. Jessica menganggukkan kepalanya, dengan khusyuk mereka berdua mulai berdoa.

Selesai berdoa Jessica memotret gereja yang dirancang oleh arsitek dan saudara Timo dan Tuomo Suomalainen dan dibuka pada tahun 1969. Gereja tersebut di bangun langsung menjadi batu yang kokoh, juga dikenal sebagai Gereja Batu.

Tak hanya memotret keindahan sekelilingnya, beberapa kali Jessica juga nampak memotret wajah tampan suaminya. "Hei, kamu lagi ngapain sayang?" Daniel memergoki istrinya yang diam-diam memotret dirinya.

Jessica tergelak. "Kamu percaya diri sekali, Daniel. Aku dari tadi memotret Gereja ini." Ia mencoba mengelak karena malu kedapatan memotret suaminya diam-diam. "Tapi kamu kalau di lihat-lihat dari kamera lumayan juga ya."

"Nah kan ngaku sendiri kalau tadi motret aku. Tapi, ya baiklah jika hanya tampan di kamera, setidaknya aku punya sisi ketampanan yang siap kuwariskan pada bayi kita."

"Apa pun rupamu, aku sangat menyayangimu," Jessica memeluk suaminya dengan erat, dan memberikan kecupan manisnya di pipi Daniel.

Daniel mendorong wajah Jessica menjauh dari wajahnya. "Kamu pasti iseng, nempelin lipstik di pipiku!" protes Daniel.

"Enak saja, aku pakai lipstik yang tidak transfer tau," Jessica cemberut, merasa suaminya tak ingin di ciumnya lagi.

"Benarkah?" Daniel memasang wajahnya lagi. "Kalau begitu cium lagi yang banyak sayang," pintanya dengan penuh harap.

"Enggak mau, weee.." kali ini Jessica yang mendorong wajah Daniel menjauh darinya, dan lari menjauh dari Daniel. Daniel mengejar Jessica, kemudian menggandengnya untuk melanjutkan perjalanan menuju kota Rovaniemi, mereka berdua bermalam di kereta (overnight train).

Di dalam kereta, Jessica hendak membuka handphonenya untuk melihat perkembangan persiapan JFW, namun Daniel memperingatkannya bahwa tidak ada bisnis dalam perjalanan kali ini, satu-satunya handphone yang menyala adalah handphone untuk nomor keluarga mereka.

Jessica pun mematikan kembali handphonenya, ia turun dari tempat tidur atas bergabung bersama Daniel di bawah. "Ya kau benar sayang, hanya ada kamu dalam liburan kita yang indah ini," ia mengecup bibir Daniel dengan lembut, kali ini Jessica memimpin permainan mereka, ia terus berada di atas hingga kedua mencapai kenikmatan bersama.

Tiba di Rovaniemi, mereka mengunjungi Reindeer Farm yang terkenal akan peternakan rusa kutub, mereka berdua berkesempatan untuk menikmati Reindeer Sledge Riding, berseluncur di atas salju yang ditarik oleh rusa bertanduk panjang.

"Dulu aku pikir ini hanya ada di buku cerita," Jessica menunjuk ke salah satu rusa yang siap mengajaknya berseluncur.

"Mari kita rasakan sensasi berada di dalam buku cerita," Daniel membantu istrinya naik ke atas kereta. Di atas kereta, Jessica berpegangan erat pada lengan suaminya.

Jessica berteriak dengan kencang saat rusa meluncur dengan kecepatan tinggi, Daniel nampak sangat gemas melihat wajah ketakutan istrinya, begitu sampai di bawah tak hentinya ia menggoda Jessica dengan meledek serta mencubit pipi dan hidungnya.

"Kau ini benar-benar menyebalkan." kesal di ledek terus oleh suaminya ia mendorong tubuh Daniel menjauh darinya kemudian melempar bola salju ke tubuh suaminya.

Daniel semakin tertawa melihat tingkah Jessica, ia kembali mendekati Jessica dan memeluknya erat. "Tapi kamu cinta kan sama aku?"

Jessica tak menjawab pertanyaan suaminya, ia menikmati dekapan hangat tubuh Daniel.

Puas bermain bola salju, mereka mengunjungi Santa Claus Village. Di tempat ini mereka dapat menyaksikan ruang kerja Santa Claus, kantor posnya yang sibuk melayani surat anak-anak di seluruh dunia, tak ketinggalan Jessica dan Daniel mengirimkan kartu pos yang dicap khusus kepada seluruh teman dan keluarganya.

"Harusnya, kita kemari saat Natal," ucap Jessica, sembari menulis pesan pada kartu pos.

"Saat Natal nanti kita sudah bertiga," Daniel mengecup pipi istrinya, kemudian ia menyerahkan seluruh kartu pos yang telah ia tulis kepada petugas.

Selain mengirimkan kartu pos kepada seluruh teman dan keluarganya, mereka berdua pun berbelanja banyak oleh-oleh di toko souvenir.

"Kita stok untuk hadiah Natal nanti," Jessica tergelak, meraup banyak barang dan memasukannya ke keranjang. Melihat raut wajah bahagia istrinya, Daniel sadar kebahagiaan hidupnya ada pada wajah bahagia Jessica, ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah menyakiti Jessica.

"Sudah belanjanya?" tanya Daniel, melihat dua keranjang penuh di tangan Jessica.

Jessica mengangguk. "Sepertinya sudah." Daniel membawa keranjang itu ke kasir kemudian membayarnya, setelah itu mereka kembali ke hotel.

Malam hari Daniel memberi kejutan, hunting berburu Aurora Borealis, dengan menggunakan Snow Mobile.

"Ini keren sekali sayang, aku benar-benar seperti berada di negeri dongeng." Jessica menggenggam erat tangan Daniel. "Terima kasih telah mengajakku kemari." ia tak bisa lagi berkata-kata melihat keindahan alam yang ada di depan matanya.

"Bagiku hal paling indah di dunia ini hanyalah senyummu." Di tengah indah cahaya aurora yang bersinar terang di langit kutub utara, Daniel mengecup bibir manis istrinya, Jessica pun menyambut ciuman itu lebih dalam lagi.

Menyadari hasrat mereka yang kian meninggi, Daniel melepaskan bibir Jessica, ia kembali menyalakan mesin snow mobile, dan membawa istrinya kembali ke hotel untuk melanjutkan hasratnya yang masih menggelora, sebelum keesokan paginya mereka kembali ke Helsinki.

Mereka akan menghabiskan waktu sepekan penuh di Helsinki untuk mengerjakan misi besar mereka, hingga akhirnya mereka kembali ke Jakarta.

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞Rᵇᵃˢᵉ αииα 🅑αbу ՇɧeeՐՏ🍻

⏤͟͟͞Rᵇᵃˢᵉ αииα 🅑αbу ՇɧeeՐՏ🍻

semoga segera hamil ya jess

2023-08-11

2

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

semoga apa yang mereka inginkan segera terkabul dan nggak sia² perjalanannya ke Eropa yaa

2023-08-05

2

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

bulan madu yg sangat menyenangkan, kapan seperti itu,,,, hanimoon

2023-07-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!