"Ini yang pertama dan terakhir ya mas aku di buat begini,aku nggak mau kalau terus seperti babu begini" kesal Gina.
"Sayang mau bagaimana lagi kamu juga kan yang bersikeras ingin masuk rumah ini ya aku tidak punya cara lain kalau bukan seperti ini, sabar dulu sampai ekonomi aku pulih"
"Tapi Si Olin itu sudah kelewatan mas,aku ini bukan pembantu yang seenaknya dia suruh-suruh, apalagi kita sedang ***-*** dia teriak-di luar panggil kamu dan mau sampai kapan nunggu begini mas, lebih baik kamu cerai kan saja Olin itu mas terus jual rumah ini kita pindah,uang nya bisa untuk kita usaha" bujuk Gina
"Ya nggak mungkin kan aku masih di kamar kamu,kamu harus ngerti lah sayang, semua nya butuh proses nggak semudah yang kamu katakan aku masih butuh Olin"
"Butuh apa nya, butuh untuk kamu tiduri, kamu sudah janji ya mas sama aku kalau nggak akan nyentuh perempuan mandul itu"
"Gin,Olin istri ku dia juga berhak mendapatkan nafkah batin seperti mu"
"Kamu mulai lupa dengan janji mu mas,atau kau memang nggak cinta sama aku cuma untuk nafsu" marah Gina
"Bukan begitu Gin,kalau aku nggak kasih nafkah batin pasti Olin curiga apalagi kamu ada di sini"
"Alah,alasan kamu aja,bilang saja kamu nggak puas dengan satu lobang,iya kan?"
"Gin aku-"
"Sudah lah mas aku malas berdebat,kamu harus cari pembantu lagi aku tidak mau kalau harus membereskan rumah sebesar ini sendirian"
Galih menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar permintaan Gina,uang dari mana untuk membayar pembantu lagi, sedangkan dia tidak bekerja setiap uang yang dia punya selalu di minta Gina.
"Telpon sana si Olin itu minta dia bawakan makanan mas,aku capek" keluh Gina
****
"Ini ma" tawar Satria pada mama Olin
"Boleh,tapi nggak usah banyak-banyak Sat Olin nggak boleh mama terlalu banyak mengkonsumsi makanan kaleng banyak pengawet nya" jelas mama Olin
"Iya sih ma,tapi kalau sekali-kali nggak papa lah ma buat ngerasain enak apa nggak nya"
"Mama kamu apa kabar Sat, sudah lama ya mama nggak ketemu dia"
"Mama sedang di luar negeri ma"
"Luar negeri!"
"Ya.. nemenin papa, mungkin lusa sudah pulang"
"Salam ya untuk beliau, bilang mama kangen sesekali kalau ada waktu kita reunian"
"Wah pasti seru tuh ma apalagi kalau reunian nya masakan mama pasti sedap itu" puji Satria sambil terus menemani langkah mama Olin sedangkan Olin sedang sibuk membalas pesan sang suami yang meminta di belikan makanan jika pulang nanti.
"Kamu terlalu memuji mama Sat,mama sudah tua tidak selincah dulu"
"Tapi tetap masih sepintar dulu kan!"
"Sudah banyak lupa nya, maklum faktor U hahaha"
"Tapi tetap cantik kok ma, nggak berubah" puji Satria lagi membuat mama Olin malu
"Kamu sibuk apa Lin?" tanya Mama nya
"Ini ma mas Galih minta di beliin makanan aku kan nanti mau lembur"
"Pembantu mu mana?"
"Ada"
"Nah apa guna nya pembantu kalau makanan masih saja ngerecokin istri,bukan nya dia kerja bisa cari di luar kan"
"Iya ma,ini juga aku sudah balas begitu" jawab Olin cepat dia tidak mau memperpanjang mukadimah mama nya"
Satria melirik pada Olin yang sibuk bermain ponsel.
"Ayo ma kita ke sebelah sana,masih banyak bahan makanan lain nya"ajak Satria,dia sengaja membiarkan Olin fokus dulu membalas pesan suami pengangguran nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Romi Widyawati
gedek banget ih sama tu duo benalu 😡😡😡
2023-07-14
1
Ajusani Dei Yanti
dasar duo racun tak tahu diri,
semoga cepet ketahuan belang nya suami olin
2023-07-14
0