Hujan deras melanda kota Bandung membuat Satria kesulitan mengendarai mobil nya.
"Jalan nya nggak jelas Lin" ujar Satria saat mereka di dalam mobil
"Minggir dulu ya cari tempat aman" usul Satria dan di anggukki Olin,mau tidak mau Olin mengangguk kan kepala nya karena memang hujan nya sangat deras.
Olin melirik jam di pergelangan tangan nya sudah pukul 7 malam, Bandung-Jakarta memerlukan waktu 2 jam lebih tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda hujan akan reda, bagaimana ini? Pasti suaminya akan marah lagi karena Olin tidak pulang.
"Kenapa Lin?" tanya Satria yang melihat Olin gelisah
"Sudah malam sat"
"Iya, tapi aku tidak bisa menerobos nya karena terlalu berbahaya lin"
Benar yang di katakan Satria bukan nya pulang ke rumah nanti melainkan justru berakhir di rumah sakit.
"Lebih baik lu hubungi suami Loe Lin bilang kita telat pulang nya" pinta Satria dan di anggukki Olin
"Ahhh....mas,yang kuat sodok nya" pinta Gina
"Gin,aku sudah hampir sampai" lolong Galih, seharian ini memang mereka hanya bercinta hingga makan pun Galih harus memesan di luar karena Gina hanya berbaring di ranjang seharian ini.
Ponsel Galih berbunyi.
"Aku angkat sebentar"
"Tidak! Aku tidak mau saat bersama ku kamu malah mementingkan dia" marah Gina
"Gin,dia istri ku jadi setidaknya dia harus tau keberadaan ku sekarang, sebentar saja"
"Janji ya mas hanya sebentar saja,aku tidak mau kamu bicara lama-lama dengan dia, semua waktu tersita untuk dia,kata nya sayang sama aku" omel Gina
"Stttt diam dulu" ucap Galih pelan
"Hallo"
"Hallo mas Galih,mas di mana?"tanya Olin
"Aku,kenapa justru kamu menanyakan ku seharusnya aku yang menanyakan pada kamu di mana? sudah pulang?" cecar Galih dengan nada tinggi membuat Gina tersenyum manis
"It-u mas,itu sekarang hujan deras jadi aku tidak bisa pulang"ucap Olin
"Terserah kamu Lin, tidak usah pulang sekalian,aku juga tidak ada gunanya kan untuk kamu"
"Mas bukan begitu di sini benar-benar hujan mas"
"Alasan saja, terserah kamu" ujar Galih lalu menutup ponselnya dan mematikan nya,Galih seakan mendapat kan jackpot, karena bisa menjadi kan kepulangan telat Olin sebagai alasan jadi malam ini dia bisa menemani Gina di kontrakan nya.
"Kenapa perempuan mandul itu mas?" tanya Gina
"Kata nya di Bandung hujan jadi dia belum bisa pulang"
"Jangan-jangan dia selingkuh juga mas di sana" tuduh Gina
"Tidak mungkin,Olin bukan perempuan gampangan"
"Bel saja terus mas,bela! Sudah sana aku malas melayani mu lagi" usir Gina merajuk pada Galih
"Jangan begitu sayang,aku cuma tidak yakin kalau Olin itu selingkuh secara dia cinta mati sama aku, apalagi dia tau kekurangan nya mandul tidak akan ada lelaki yang mau dengan nya"
"Siapa tau aja mas, makanya kamu itu kasih aku masuk ke rumah itu biar bisa ngawasin Olin sekalian,siapa tau memang selingkuh di belakang kamu mas"
"Gin, jangan bahas Olin kenapa! Aku sudah berusaha mencari alasan untuk menemani kamu malam ini tapi kamu malah membahas selingkuh, sudah jangan bahas lagi" marah Galih
Sedangkan di dalam mobil Olin terus berusaha menghubungi Galih tapi ponsel suami nya mati.
"Kenapa?"
"Nggak bisa di hubungi lagi" jawab Olin
"Suami Loe marah?"tanya Satria dan di anggukki Olin pelan lalu mengusap wajah nya, hampir setahun ini tidak ada lagi keromantisan dalam rumah tangga Olin,hanya perang mulut dan keributan tidak jelas lalu berakhir Olin yang meminta maaf karena dia tidak mau stres.
"Maaf ya gue tidak tau kalau malah begini"
"Bukan salah loe lah sat, Tuhan yang menghendaki hujan"jawab Olin
"Tapi ini semua do'a gue Lin,agar bisa lebih lama sama loe "batin Satria
"Dari pada bengong mending lihat-lihat ini lin" ujar Satria memberikan ponsel nya
"Apa?"
"Foto kita Zaman SMA"
"Loe masih simpan?"
"Hmmmm...."
Olin membuka galeri di ponsel Satria terlihat banyak foto dirinya saat SMA dulu, foto sendiri maupun berdua dengan Satria.
"Imut banget ya gue dulu sat" ucap Olin
"PD loe, yang jelek juga ada,sini gue kasih lihat" ujar Satria menarik ponsel nya dan mencari foto Olin dan memperlihatkan pada Olin.
"Kenapa loe simpan foto yang ini Sat,hapus! Gue jelek banget"
"Jangan Lin buat kenangan"tolak Satria melarikan ponsel nya tapi Olin berusaha mengambil ponsel tersebut dari tangan Satria tiba-tiba bunyi petir menggelegar membuat Olin ketakutan dan reflek memeluk tubuh Satria.
"Lin,loe nggak papa?" tanya Satria khawatir karena Olin memeluk nya erat.
"Sorry sat,gue takut petir nya gede banget" ungkap Olin dan di anggukki Satria
Olin ingin menarik tubuh nya tapi petir menyambar lagi sehingga Satria yang sigap memeluk Olin, Satria menatap wajah Olin yang ketakutan hingga reflek dia mencium bibir Olin perlahan membuat Olin terdiam kaku.
Sejenak bibir mereka bersatu tanpa pergerakan tiba-tiba Ponsel Satria berbunyi membuat Olin menarik tubuh nya.
"Hallo pa?" jawab Satria
"Sudah tapi sekarang sedang hujan pa,jadi kami berteduh dulu" jawab Satria
"Iya pa" jawab Satria menutup ponselnya
Suasana berubah menjadi kaku,Olin pun mengalihkan pandangannya ke luar,ntah kenapa dia bisa membiarkan Satria mencium bibir nya tadi, bagaimana jika Galih tau bisa-bisa rumah tangga nya berantakan,Olin tidak mau itu terjadi.
Sedangkan Satria bersyukur gara-gara petir dua bisa mencium Olin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Yusi Lestari
petir adalah sebuah berkah bagi Satria karena Satria dapat jackpot ciuman meskipun gak sengaja🤣🤣ayo donk thooorrr kapan nich perselingkuhan Galih terbongkar🤔
2023-07-13
1
Ajusani Dei Yanti
yeyyy akhirnya ada celah satria buat rebut hati olin
2023-07-13
0
Maulana ya_Rohman
kpan ya kebusukannya Galih terbongkar...🤔🤔🤔🤔... kqn kasihn Olin😢😢😢😢
2023-07-12
0