"Mas aku lusa akan berangkat ke Bandung ada penyelesaian proyek di sana"
"Lusa!! Kok mendadak sayang?"
"Ya aku juga tidak tau mas perintahnya seperti itu,aku hanya bawahan mengikuti apa kata bos saja"
"Harus pergi?" tanya Galih dan diangguki Olin pelan
"Menginap di sana?" tanya Galih sambil menarik handuk untuk menutupi tubuh nya yang masih telanjang.
"Seperti nya tidak tapi kemungkinan besar akan pulang larut malam mas jika tidak ada halangan atau pun tambahan pekerjaan"
"Bersama Satria?"
"Iya mas tapi masih ada yang lain nya juga kok"jawab Olin cepat dia takut sang suami justru tak mengizinkan nya pergi.
"Ya sudah tidak apa-apa,tapi harus ingat kalau kamu sudah bersuami" jawab Galih sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Olin sedikit lega karena Galih tidak lagi mempermasalahkan pekerjaan nya, biasanya lelaki ini akan posesif jika sudah berurusan dengan Satria.
****
"Mas aku pergi dulu,sarapan nya sudah aku letakkan di meja makan,oh ya uang bensin kamu juga sudah aku taruh di dompet,aku berangkat ya" ucap Olin mendekat kan bibir nya ke telinga sang suami.
"Sayang,ibu kemarin sore hubungi aku kata nya kamu sudah janji buat kirim uang untuk Jihan ya,kenapa belum di kirim?"
Olin menghela nafas panjang lagi-lagi persoalan uang, tidak pernah ada habis nya.
"Lihat nanti mas,aku kan sudah kasih kamu uang ya mana ada lagi uang ku" bohong Olin dia tidak mau memberikan uang tabungan nya karena dia harus membeli obat untuk ibu nya juga.
"Tapi kamu sudah janji Sayang! Tidak enak sama ibu dia terus menghubungi ku"
"Mas aku janji kemarin karena aku pikir kamu tidak minta uang tapi sekarang uang ku sudah tidak ada mas" tekan Olin
"Ya kamu juga lah yang harus bilang sama ibu, mas malas kalau harus di teror mulu sama ibu karena janji kamu"
"Nanti aku akan hubungi ibu saat istirahat kerja" jawab Olin dia tidak ingin berdebat pagi ini karena dia sudah rapi dan akan berangkat bekerja.
"Ingat jangan membantah pada ibu ku Lin" pekik Galih tapi tak di jawab oleh Olin dia terus berjalan ke arah luar rumah.
Olin keluar dari rumahnya dengan mengendarai motor dari dulu dia senang sekali memakai motor karena tidak ribet dan menghindari macet karena Olin cukup hafal jalan tikus,dulu saat SMA Satria kerap kali membonceng Olin menggunakan motor gede nya dan membawa Olin ke berbagai jalan hingga perempuan cantik ini cukup mengingat medan yang pernah mereka lalui.
Olin memarkirkan sepeda motor nya di parkiran lalu segera masuk kedalam kantor.
"Pagi Lin"sapa karyawan lain
"Pagi" sahut Olin sambil tersenyum manis
"Pagi Mbak Olin"
"Pagi mang Dirman" jawab Olin sopan pada pelayan kantor,Olin memang terkenal sangat ramah pada siapapun juga hingga dia mudah berbaur dengan karyawan lain nya jika di hitung masa kerja Olin sangat baru bekerja tapi Olin cukup cekatan dan pintar.
"Pagi pak bos" sapa Olin pada Satria yang baru datang.
"Pagi" jawab Satria dingin membuat Olin mengerucutkan bibirnya, terkadang Satria cool terkadang sok akrab dan terkadang baik itu lah gambaran bos tampan nya ini di mata Olin tapi karena mereka cukup dekat Olin sudah mengerti sifat Satria.
"Ada masalah apa loe, cemberut gitu?" tanya Olin saat dia menerobos masuk ke dalam ruangan Satria.
"Lagi badmood aja"
"Nggak mungkin"
"Kepo loe,sana kerja"usir Satria
"Besok jadi berangkat ke Bandung nggak?" tanya Olin
"Ya jadi lah! Orang uang nya sudah loe makan juga nggak mungkin nggak jadi,jangan makan gaji buta loe"jawab Satria membuat Olin terkekeh kecil,ya proyek ini dua bulan lalu Olin kerjakan tapi tidak bersama Satria karena lelaki tampan ini baru masuk ke perusahaan .
"Pagi-pagi gue jemput"
"Nggak usah Sat,gue bisa datang sendiri ke kantor berangkat dari kantor aja ya" jawab Olin cepat dia tidak mau membuat Galih curiga karena harus pergi bersama Satria jika dari kantor Galih tidak akan tau.
"Terserah loe, istri takut suami!" ketus Satria
"Memang seharusnya begitu kan" jawab Olin sambil melenggang keluar ruangan Satria.
Bukan tampa alasan Mood Satria tiba-tiba memburuk karena papa nya tadi menghubungi dia meminta menjemput Audy di Bandara karena baru datang ke Indonesia.
Satria bingung bagaimana cara menolak permintaan sang papa karena dia sama sekali tidak tertarik pada perempuan lain selain Olin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
nacho
😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤
2023-07-03
0
Romi Widyawati
semoga segera kebongkar kebusukan Galih,biar Olin ngga susah payah cari nafkah buat Galih dan keluarga yg tak tau diri itu.
Biar ada kesempatan juga buat Satria ngrebut Olin.
2023-07-03
0